BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
secara mendadak dapat terserang stroke secara tiba-tiba. Penderita tidak lagi
didominasi oleh masyarakat kalangan bawah tetapi juga kalangan pejabat dan
darah yang membawa darah ke otak pecah atau tersumbat karena terjadinya
2011).
tahun 2017 menyatakan bahwa sebanyak 517 orang menderita stroke dan
sebanyak 230. Pada data tersebut diketahui bahwa penderita penyakit stroke
maka pada penelitian ini akan membahas mengenai penyakit stroke yang ada
beberapa tanda gejala pada penyakit stroke yakni kelemahan pada wajah
tangan atau kaki pada satu tubuh atau seluruh tubuh,sulit berbicara,
keseimbangan pada orang yang sudah terkena Stroke biasanya hanya bisa
berbaring ditempat tidur saja bahkan untuk berkomunikasi saja sangat sulit
rumah tangga dan bepergian. Penderita stroke tidak dapat mandiri tetapi
(Reinforcement) jika didalam suatu keluarga ada yang sakit maka keluarga
yang lain harus memberi dukungan kepada keluarga yang sakit. Keluarga
yang sakit dan keluarga yang lain tidak ada yang mendukung maka tingkat
yang sedang dihadapi. Seseorang dengan dukungan keluarga yang tinggi akan
berupa barang, jasa, informasi dan nasehat, yang mana membuat penerima
4
dukungan akan merasa disayang, dihargai, dan tentram. Jika dukungan ini
daya sosial yang dapat membantu individu dalam menghadapi suatu kejadian
yang adaptif terhadap stres dan rasa sakit yang dialami (Wangmuba, 2009)
Oleh karna itu hal yang perlu dipertimbangkan oleh keluarga adalah tingkat
Daily Living (ADL) (Mulyatsih dkk, 2010) menurut Daily dkk (2017) ada
keluarga dan Motivasi. Menurut Alligod & Tomey (2006) Nursalam, (2017)
kebutuhan fisik,karna pasien post stroke tidak atau kurang mampu untuk
1.5 Tujuan
1.6.1 Teoritis
keluarga dengan kemandirian pasien post stroke Penelitian ini juga dapat
1.6.2 Praktis
a. Keluarga
diberikan kepada keluarga dan Pasien Post Stroke agar mereka dapat
b. Bagi peneliti
d. Bagi Responden
e. Bagi lahan
atau motivasi, Semangat dan nasihat kepada orang lain dalam situasi
atau pun non verbal, saran, bantuan, yang nyata atau pun tingkah laku yang
sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal-hal yang dapat memberikan
8
9
keluarga atau sesuatu tentang apa yang dilakukan oleh keluarga. Terdapat
a. Fungsi Afektif
respon dari keluarga terhadap kondisi dan situasi yang dialami tiap
b. Fungsi Sosialisasi
sosialisasi pada anak, membentuk nilai dan norma yang diyakini anak,
memebrikan batasan perilaku yang boleh dan tidak boleh pada anak,
dalam masyarakat.
d. Fungsi Ekonomi
kebutuhan keluarga.
e. Fungsi Biologis
f. Fungsi Psikologis
g. Fungsi Pendidikan
perkembanganya.
11
seperti:
1) Keluarga Tradisional
c) Pasangan inti, hanya terdiri dari suami dan istri saja, tanpa
bekerja
f) Jaringan keluarga besar: terdiri dari dua keluarga inti atau lebih
menikah
12
anak
yaitu:
Smith, 2011)
Smith, 2011)
orang lain yang berbanding positif antara individu dengan orang lain
keluarga adalah:
a. Faktor Internal
1) Tahap Perkembangan
b) Faktor Emosi
c) Spiritual
b. Eksternal
1) Praktik Keluarga
2) Faktor sosio-ekonomi
kesehatannya.
2.2.1Pengertian Kemandirian
ini berarti bahwa jika seseorang sudah menyatakan dirinya siap mandiri
kemandirian tidak dapat dilepaskan dari perkembangan diri itu sendiri. Diri
adalah inti dari kepribadian dan merupakan titik pusat yang menyelaraskan
a. Pengetahuan
b. Dukungan keluarga
diberikan dalam aspek fisik tetapi aspek emosional pun juga adanya
c. Motivasi
hal mandi dengan cara pancuran atau dengan cara masuk keluar sendiri
dependent bila klien memerlukan bantuan untuk lebih dari satu bagian
badanya.
dikecualikan).
tempat tidur atau kursi. Bila hanya memerlukan sedirkit bantuan yang
memerlukan enema/katater.
berhias. Ada juga yang memasukkan kontinensi buang air besar dan buang
air kecil dalam kategori ADL dasar ini. Dalam kepustakaan lain juga
dan dievaluasi secara kuantitatif dengan adanya sistem skor yang sudah
yang paling dasar dan harus dimiliki oleh seseorang tersebut untuk merawat
dirinya meliputi berpakaian, makan & minum, toileting, mandi, berhias. Dan
20
Ada juga yang memasukkan kontinensi buang air besar dan buang air kecil
2.2.6Index Batrhel
Interprestasi hasil :
Interprestasi hasil :
a. 20 : Mandiri
b. 12 – 19 : Ketergantungan ringan
c. 9 – 11 : Ketergantungan sedang
d. 5 – 8 : Ketergantungan berat
e. 0 – 4 : Ketergantungan Total.
tergantung bagian otak mana yang rusak. Bila terkena stroke dapat
berfungsinya pasca indra/ nafas berhenti berakibat fatal yaitu penderita akan
2.3.2 Etiologi
a. Trombosis serebral
Sakit kepala adalah onset yang tidak umum, beberapa pasien dapat
b. Embolisme serebral
c. Iskemia serebral
d. Hemoragi serebral
23
meninges lain, dan pasien harus diatasi dalam beberapa jam cedera
gejala.
2.3.3 Gejala
Menurut Ariani(2014)manifestasi klinis Stroke adalah sebagai berikut :
24
Kesulitan melihat pada malam hari, tidak menyadari objek atau batas
objek .
3) Diplopia
Pengelihatan ganda
b. Defisit Motorik
1) Hemiparases
2) Ataksia
3) Disartria
4) Disfagia
c. Defisit Verbal
1) Afasia ekspresif
25
2) Afasia resptif
3) Afasia global
d. Defisit kongnitif
e. Defisit Emosional
isolasi.
2.3.4 Patofisiologi
MenurutAriani(2014), otak sangat bergantung pada oksigen dan tidak
Iskemik otak dalam waktu lama menyebabkan sel mati permanen dan
26
berakibat terjadi infark otak yang disertai dengan edema otak karena pada
daerah yang dialiri darah terjadi penurunan perfusi dan oksigen, serta
dapat menimbulkan jejas atau cedera pada otak melalui empat mekanisme,
perubahan iskemik otak. Bila hal ini terjadi sedemikian hebatnya, dapat
jaringan (hemoragi)
jaringan otak.
sebagai berikut.
a. Umur
peningkatan aterogenesis
faktor resiko ini akan menimbulkan embolisme serebral yang berasal dari
jantung.
serebral.
i. Konsumsi alkohol
a. Hipertensi
otak dan apabila pembuluh darah otak menyempit, aka aliran darah ke
b. Diabetes Melitus
darah ke otak, yag pada akhirnya aan menyebabkan infark sel-sel otak.
c. Penyakit jantung
e. Hiperkolesterolemi
f. Infeksi
infeksi cacing
g. Obesitas
h. Merokok
Pembuluh darah otak yang tidak notmal di mana suatu saat akan
j. Lain-lain
stroke hemoragi
a. Non-hemoragi/iskemik/infark.
lama 24 jam
30
deficit - RIND)
lebih lama dari 24 jam dan kemudian pulih kembali ( dalam jangka
b. Stroke Hemoragi
2.3.7 Komplikasi
menimbulkan kematian.
b) Infark miokard.
c) Embolisme srebral
tiga teori self care, salah satunya yakni teori keperawatan diri sendiri (self care
theory) dalam teori self care orem menjelaskan bahwa self care meliputi :
yang pertama self care itu sendiri yang merupakan aktivitas dan inisiatif dari
individu serta dilaksanakan oleh individu itu sendiri dalam memenuhi serta
sendiri, yangbisa dipengaruhi oleh beberapa hal yakni sosio kultural, usia,
menggunakan metode dan alat dalam tindakan. Keempat kebutuhan self care
merupakan suatu tindakan yang ditujukan pada penyedia dam perawatan diri
manusianya.(Istiqomah, 2016)
indivudu yang sudah terkena Post Stroke karna pada pasien post stroke
mereka akan mengalami depresi dan stres karna tidak trima dengan keadaan
yang sekarang dan disinilah dukungan keluarga harus ada, Dukungan keluarga
adalah sesuatu hal yang sangat penting dalam upaya untuk membantu individu
hari dan selalu mendukung baik secara emosional atau informasi serta
keluarga lain berupa barang, jasa, informasi dan nasihat yang mampu
bantuan apa saja yang memang diperlukan. Dukungan keluarga yang diterima
salah satu anggota keluarga dari anggota keluarga yang lainnya dalam rangka
keluarga terhadap anggota keluarga adalah secara moral atau material. Adanya
dukungan keluarga akan berdampak pada peningkatan rasa percaya diri pada
2013)
34
berhubungan yaitu teori “salf care defisit”, teori “salf care” dan teori
diri.
b. Teori self-care
mencapai kesejahteraan.
disebut dengan self care pada pasien Post Stroke disebabkan karna adanya
terakhir yakni sistem keluarga dan didalam penelitian ini faktor yang akan
diteliti adalah sistem keluarga yakni dukungan keluarga. Pada pasien post
Stroke keluarga harus mengetahui tuntutan kebutuhan apa saja yang harus
dengan klien Post Stroke dapat terjadi jika klien mengalami deficit
adalah sistem yang ikatanya paling dekat dengan klien maka dari itu
1. Kelemahan otot
R 2. Sulit berbicara R
3. Kehilangan
keseimbangan saat
berjalan
Self Care Agency Self Care Demands
y
i
a
p
k
a
n
m
a
40
2.7 Hipotesa
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang akan disusun
hal yang dilakukan oleh peneliti, mulai dari identifikasi masalah, perumusan
(Sugiono, 2011)
dengan keadaan yang lain yang terdapat dalam satu populasi yang sama
(Azwar, 2011)
3.2Kerangka Kerja
dilakukan dalam proses penelitian yang ditulis dalam bentuk kerangka atau
alur penelitian meliputi siapa saja yang akan diteliti (Subjek Peneliti),
(Hidayat, 2014)
41
42
Desain penelitian
Analitik korelasional dengan pendekatan Cross Sectional
Populasi
Semua keluarga pasien Post Stroke di wilayah kerja Puskesmas Cukir Diwek
kabupaten Jombang pada tahun 2018 januari sampai maret 2019 sebanyak 55
orang
Sampel
Sebagian keluarga pasien Post Stroke di wilayah kerja Puskesmas Cukir Diwek
kabupaten Jombang pada tahun 2018 januari sampai maret 2019 sebanyak 48orang
Sampling
Simple Random Sampling
Pengumpulan Data
Kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner kemandirian Activity DailyLliving
Pengolahan Data
Editing, Coding, Secoring dan tabulating
Analisa Data
Analisa “Speraman Rank”
Kesimpulan
Ada hubungan antara Dukungan Keluarga dengan kemandirian Activity daily living
pasien post Stroke di Wilayah kerja Puskesmas Cukir
manusia) populasi dapat terbatas atau tak terbatas. Populasi terbatas jika
masih hidup, anaknya jika pasanganya sudah meninggal) pasien Post Stroke
3.3.2 Sample
2008). Bila populasi besar, Peneliti tidak mungkin mengambil semua untuk
penelitian dikarenakan keterbatasnya dana atau, waktu dan tenaga maka dari
itu peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
Apa yang dipelajari dari sample, kesimpulan akan dapat diberlakukan untuk
populasi. Untuk itu sample yang diambil dari populasi harus memang benar-
benar mewakili dan harus valid, yaitu bisa mengukur sesuatu yang
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁 (𝑑)2
Keterangan:
N = jumlah populasi
n = jumlah sampel
55
𝑛=
1 + 55 (0,05)2
55
𝑛=
1 + 55 (0.0025)
55
=
1 + 0,1375
55
=
1,1375
= 48
3.3.3 Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
suatu teknik untuk mencapai sampling ini, setiap elemen diseleksi dengan
acak. Di dalam penelitian ini peneliti membuat daftar nama populasi pasien
post Stroke sejumlah 55 orang lalu dibuat undian, yang setelah itu akan di
undi, kemudian jika ada nama yang keluar dari undian tersebut akan
responden
akan kita teliti. Kriteria sample dapat dibedakan menjadi dua bagian, yakni:
suatu populasi target yang terjangkau dan yang akan diteliti. Pertimbangan
1) Keluarga Pasien Post Stroke yang tinggal satu rumah dengan Pasien
Post Stroke
yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karna berbagai sebab, antara
lain:
Dengan kriteria :
T Positif jika T ≥
50
T Negatif jika T ≤
50
Variabel Kegiatan yang 1.BAB K O a.Sangat
Dependent: dilakukan 2.BAK U R Ketergantunga=5-8
kemandirian sehari-hari 3.Berdandan E D b.Tergantung
Activity daily dalam 4.Berpakaian I I Sebagian= 9-11
Living memenuhi 5.Makan S N c.Memerlukan
kebutuhan 6.Berpindah O A bantuan
dasar seperti tempat N L Minimal=12-19
makan, mandi 7.Berjalan E d.Mandiri= 20
dan melakukan 8.memakai baju R
hobi 9.naik tangga Index
Mandi Barthel
48
Kabupaten Jombang
dibuatkan undian, yang kemudian diundi mana yang keluar dari udian
tersebut dijadikan sample dan di masukan lagi untuk diundi lagi, begitu
responden
kueisoner
adalah :
50
tertulis. Hal ini dilakukan khususnya kepada subjek yang buta huruf,
lanjut usia, dan subjek dengan kesulitan membaca yang lain (Nursalam,
2016)
b. Uji Validitas
n-2 dengan sig 5%. Jika r tabel < r hitung maka valid. Uji validitas
n xy x y
rhitung
n x 2
x n y 2 y
2 2
Keterangan:
n = jumlah responden
(Sujarweni, 2014)
Hasil uji validitas kuesioner dikatakan valid jika r hitung > r tabel
(0,468),
c. Uji Reliabilitas
data, apakah alat ukur dapat digunakan atau tidak (Hidayat, 2014). Uji
seluruh butir pertanyaan. Jika nilai Alpha > 0,60maka reliabel. Dengan
𝑘 ∑𝜎2𝑏
𝑟=[ ] [1 − ]
(𝑘 − 1) 𝜎2𝑡
Keterangan :
(Sujarweni, 2014).
3.9.1 Editing
terbaca
3.9.2 Coding
a. Responden
Responden 1 : R1
Responden 2 : R2
Responden 3 : R3
Responden 40 : R4
b. Jenis Kelamin
Laki-laki : J1
Perempuan : J2
45 – 54 tahun : U1
54
55 – 64 tahun : U2
>65 tahun : U3
Tidak Sekolah : P1
SD : P2
SMP : P3
SMA : P4
Perguruan Tinggi : P5
Tidak Bekerja : B1
Bekerja : B2
< 1 tahun : L1
1-2 tahun : L2
3-4 tahun : L3
>5 tahun : L4
Sangat Ketergantungan : K1
Tergantungan Sebagaian : K2
Mandiri : K4
Pernyataan Positif
Selalu : H1
55
Sering : H2
Kadang- Kadang : H3
Tidak Pernah : H4
Pernyataan Negatif
Selalu : N1
Sering : N2
Kadang-Kadang : N3
Tidak Pernah : N4
3.9.3 Scoring
Scoring adalah penentuan jumlah skor, Dalam penelitian ini
arti, maka haruslah dinyatakan dalam satuan devisi standard kelompok itu
dinyatakan dalam satuan devisi satandar kelompok itu sendiri yang berarti
kita harus mengubah skor individual menjadi skor standard (Azwar, 2011)
Dukungan Keluarga.
xx
T 50 10
SD
Keterangan :
X = Skor Responden
SD = Standart Deviasi
(Azwar, 2011)
√∑(x−x
̅ )²
SD=
n−1
Interprestasi hasil :
a. 20 : Mandiri
b. 12 – 19 : Ketergantungan ringan
c. 9 – 11 : Ketergantungan sedang
3.9.4 Tabulating
100 % = Seluruhnya
76 % - 99 % = Hampir Seluruhnya
51 % - 75 % = Sebagian Besar
50 % = Setengah
26 % - 49 % = Hampir Setengahnya
1 % - 25 % = Sebagian Kecil
0% = Tidak Satupun
58
Stroke
2014)
sebagai berikut :
ditolak.
59
3.10.1 Nonmaleficience
3.10.2 Beneficience
3.10.3 Autonomy
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang
akan disajikan.
3.10.4 Anonymity
60
3.10.5 Justice
responden.
3.10.6 Veracity
yang diinginkan maka peneliti tidak boleh melakukan rekayasa data untuk
2017). Pada penelitian ini, peneliti berusaha jujur untuk menuliskan data
3.10.7 Confidentiality
peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil
riset (Hidayat, 2014). Pada penelitian ini, semua informasi yang diperoleh
61
informed consent.
3.10. 9 Bujukan/Inducement
gratis jika diperlukan atau lainnya, berupa non material, uraian mengenai
penelitian yang beresiko luka fisik, atau lebih berat , termasuk pemberian
penelitian.
BAB IV
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di
2019. Hasil penelitian disajikan dalam 2 bagian yaitu data umum dan data
kabupaten jombang.
stroke.
Kabupaten Jombang
Dukungan Keluarga F %
Positif 34 70,8
Negatif 14 29,2
Total 48 100,0
Sumber : Data Primer,2019
sebanyak 36 orang.
responden
responden.
Tabel 4.11 Tabulasi silang antara umur dengan Activity Daily Living
68
ADL
No Umur Ringan Sedang ∑ %
f % f %
1 45-54 25 52,1 12 25 37 77,1
2 55-64 2 4,2 0 0 2 4,2
3 >65 9 18,8 0 0 9 18,8
Total 36 75,0 12 25 48 100
Dari tabel 4.11 menunjukan bahwa dari 48 sebagian besar (52,1 %)
sejumlah 25 responden.
Tabel 4.12 Tabulasi silang antara pendidikan dengan Activity Daily Living
ADL
No Pendidikan Ringan Sedang ∑ %
f % f %
SMP1 9 18,8 6 12,5 15 31,2
2 SMA 23 47,9 4 8,3 27 56,2
3 PT 4 8,3 2 4,2 6 12,5
Total 36 75 12 25 48 100
Dari tabel 4.12 menunjukan bahwa dari 48 hampir setengahnya
sejumlah 50 responden.
69
Total 36 75 12 25 48100
responden.
Hal ini didukung dengan nilai probalitas (ρ) = 0.000 yang berarti lebih rendah
dari standart signifikan 0.01 atau (ρ<α), maka H1 diterima dan H0 ditolak.
4.3 Pembahasan
Kabupaten Jombang
sosial ekonomi.
responden
71
pada satu rumah tersebut. Jika ada keluarga yang sakit maka anggota keluarga
keluarganya.
23 responden.
dideritanya, serta memilih dan memutuskan tindakan atau terapi yang akan
penyakit.
sejumah 22 responden.
Hartoyo dkk, (2016) aktifitas fisik yang dilakukan oleh responden yang
keluargannya.
73
ditempat tidur saja bahkan untuk berkomunikasi saja sangat sulit untuk
timbulnya perasaan tidak aman, dan rasa cemas Activity daily of living
(ADL) adalah keterampilan dasar dan tugas okupasional yang harus dimilki
masyarakat(Kushariyadi., 2012)
responden.
maka perilaku dan motivasi kategori positif, hal ini disebabkan usia muda
satunya faktor umur, karena semakin menua nya seseorang secara otomatis
tingkat pendidikan nya tinggi secara otomatis penderita stroke akan semakin
rendah.
responden.
yang baik dan pengetahuan yang cukup dalam melakukan tindakan yang
dihadapi
76
Jombang
(ρ) = 0.000 yang berarti lebih rendah dari standart signifikan 0.01 atau
karena itu hal yang perlu dipertimbangkan oleh keluarga adalah tingkat
optimal.
anggota keluarga lain berupa barang, jasa, informasi dan nasihat yang
keluarga yang diterima salah satu anggota keluarga dari anggota keluarga
yang lainnya dalam rangka menjalankan fungsi yang terdapat dalam sebuah
pada peningkatan rasa percaya diri pada penderita dalam menghadapi proses
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
5.2.1 Teoritis
5.2.2 Praktis
selanjutnya.
c. Bagi Responden
DAFTAR PUSTAKA
Hanum, P., Lubis, R., & Rasmaliah. (2017). Hubunga Karakteristik dan
Dukungan Keluarga Lansia dengan Kejadian Stroke Pada Lansia Hipertensi
di Rumah Sakit Umum Haji Adam Malik Medan, 3.
Hidayat, A. A. (2014). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknis Analisis data.
Jakarta.
Istiqomah, I. (2016). Pemenuhan Activity Daily Living pada Pasien Fraktur, 2.
Kuntjoro, Z. . (2002). Dukungan Sosial pada Lansia.
Pitna, N., & Savalera, aran made. (2015). Model Konseptual Keperawatan
Komunitas Menurut Dorothea Orem.
Ratna, pudiastuti dwi. (2011). Penyakit Pemicu Stroke (1st ed.). yogyakarta.
Salam, N. (2017). Metode Penelitian lmu Keperawatan (4th ed.). Jakarta.
Sarafino, E. P., & Smith, T. w. (2011). Health Psychology Biopsychosocial
Interactions Seventh edition. United States of America.
Sugiarto. (2005). ‘Penilian Keseimbangan dengan Aktivitas Kehidupan Sehari-
hari pada Lansia di Panti Werdha Pelkris Elim Semarang dengan
Menggunakan Berg Balance Scale dan Indeks Barthel.’
Sugiono. (2011). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R & D. Bandung.
Sujarweni, V. W. (2014). Metodologi penelitian keperawatan. Yogyakarta: Gava
Media.
Surakhmad, W. (2008). Pengantar Interaksi Belajar–Mengajar Dasar Dan Teknik
Metodologi Pengajaran. bandung.
Susilawati, D. (2013). Hubungan antara Dukungan Keluarga Dengan Tingkat
Kecemasan Penderita Kanker Serviks Paliatif di RSUP DRSARDJITO
YOGYAKARTA, 4.
Sutini. (2018). Hubungan Dukungan keluarga Dengan Kualitas Hidup Pasien
Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis. Ponorogo.
Taylor, shelly E. (1995). Health Psyc. singapore.
Torwanto, & Wartonah. (2003). Kebutuhan Dasar Mnusia dan Proses
Keperawatan. Jakarta.
Tutu April Ariani. (2014). Sistem Neurobehaviour. Jakarta.
Wangmuba. (2009). Self Efficacy: Materi Psikologi.
82
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lanpiran 6
responden yang saya hormati untuk bersedia menjadi responden pada penelitian
pendidikan, lahan praktik atau supervisi sebagai informasi dasar atas lingkungan
dokumen hasil pengumpulan data yang terkait dalam tempat khusus yang hanya
bisa diakses peneliti dan penulis transkip data akan diberikan inisial untuk
mendapat dampak atau pengaruh yang merugikan. Untuk itu apabila terjadi hal-
Sebagai bentuk rasa terimakasih peneliti kepada responden dalam penelitian ini,
terima kasih. Demikian penjelasan saya atas perhatian, kesediaan, dan kerjasama
Peneliti
(Fitri Munfaridjatul M)
89
Lampiran 7
Nama :
Alamat :
Living Pasien Post Stroke Diwilayah kerja Puskesmas Cukir Diwek Jombang”
yang akan dilaksanakan oleh Fitri Munfaridjatul Maysuroh, bahwa saya dimintai
untuk berperan serta dalam penelitian yang nantinya akan menjawab pertanyaan
mengenai maksud dan tujuan penelitian ini, dan saya mengerti bahwa penelitian
akan menjaga kerahasiaan diri saya. Bila saya merasa tidak nyaman, maka saya
Demikiran secara sadar, sukarela dan tidak ada unsur paksaan dari
Lampiran 8
KISI-KISI KUEISONER
DUKUNGAN KELUARGA
Dukungan informasi 4 No No 5
1,2,3,dan 4
dan 10
Kleuarga 11,12,14
dan 15
Dukungan penilaian 4 No No 19
16,17,18,20
91
KUEISONER PENELITIAN
JOMBANG”
No Kode :
Nama :
Alamat :
A. DATA UMUM
2. Jenis Kelamin ?
Laki laki
Perempuan
Ya
Tidak
< 1 tahun = L1
1-2 Tahun = L2
3-4 Tahun = L3
> 5 Tahun = L4
92
45-54 TAHUN = U1
55-64 TAHUN = U2
>65 TAHUN = U3
93
B. Data KHUSUS
Petunjuk Pengisian
2. Beritanda centang
menurut responden
BARTHEL
PETUNJUK PENGISIAN
Bacalah setiap item kemampuan aktivitas dibawah ini dengan seksama, kemudian
berikan jawaban anda pada lembar jawaban bagi setiap item aktivitas tersebut
dengan cara mencontreng pada salah satu jawaban yang menunjukan gambaran
kemampuan Pasien Post Stroke dalam setiap item aktivitas, sebagai berikut:
3 Mandiri
9. Mobilitas (pada 0 Immobile (tidak mampu)
tempat datar)
1 Menggunakan kursi roda
2 Berjalan dengan bantuan satu
orang
3 Mandiri (meskipun menggunakan
alat bantu seperti tongkat)
10 Naik turun tangga 0 Tidak mampu
1 Membutuhkan bantuan (alat
bantu)
2 Mandiri
JUMLAH