A1c019116 Jumaidi Rahman Tugas Word
A1c019116 Jumaidi Rahman Tugas Word
UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JL. Majapahit No. 62 Telp.(0370) 631935 Mataram
No : 21/UN18.1/DT/2019
Hal : UNDANGAN
Dengan hormat,
Bersama ini kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu/Sdr. Dalam pertemuan
yang akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Selasa,4 Maret 2019
Waktu : 09.00 WITA – Selesai
Tempat : Ruang Sidang Utama (Lantai II)
Acara : 1. Membahas persiapan perkuliahan Semester Genap
Tahun Akademik 2018/2019
2. dan lain-lain
Atas perhatian dan kehadiranya disampaikan terimakasih.
Wakil Dekan I,
I
nternet sekarang mudah Anda dilakukan yang dlakukan dengan
dapati.Di dekat kontrakan kita,dekat menggunakan keyboard (tanpa suara).
kampus, dan bahkan di Mall. Kemudian email yang merupakan
Warung pun sekarang bukan hanya fasilitas internet dalam mengirim dan
warung makan dan warng telepon
menerima surat elektronik yang
saja, tetapi ada juga Warung Internet
sedemikian cepat dan menjangkau
(Warnet). Bahkan komoditas Warnet-
keseluruh dunia tanpa terkecuali.
pun telah di tingkatkan dengan
sebutan Kafe internet, yang
menunjukan nuansa lebih modern, Akhirnya tanpa kemauan yang
gaul, dan cool. keras dari dunia pendidikan,
internet akan sia-sia saja dan
tidak dapat dimanfaatkan
Warung pun sekarang bukan hanya
warung makan dan warng telepon sebagaimana mestinya. Bukan
saja, tetapi ada juga Warung Internet hanya dalam hiburan, tetapi
(Warnet). Bahkan komoditas Warnet- juga dalam pendidikan dan
pun telah di tingkatkan dengan pengembangan keilmuan.
sebutan Kafe internet, yang
menunjukan nuansa lebih modern,
Istilah “copy” dan “paste” atau copas pun
gaul, dan cool.
menjadi sangat populer. Ketika kita
membuka sebuah website, sedikit dari kita
Bagaimana dengan kehidupan internet yang mengetik ulang keterangan-keterangan
dikampus? Apakah sudah menjadi dalam website tersebut. Kita terbiasa
kebutahan para civitas Akademika- menyalin kemudian menempel di lembar
nya? Pertanyaan ini membutuhkan dokumen baru. Sepintas copas menjadi
suatu survey yang akan mengetahui berkah bagi kita, karena dapat
seberapa besar kemampuan dan mempersingkat proses dan jangka waktu
kemauan para mahasiswa dan dosen pencarian. Namun lihatlah, hal ini membuat
dalam memanfaatkan fasilitas internet kita menjadi malas mencatat, malas
mengetik, dan menjadi tidak kreatif.
Gampangnya saja menurut
peyelidikan, internet rata-rata
−b±√b2 −4ac
A. x1,2 =
2a
∑n
i=1(xi −μ)
2 (1−3)2 +(3−3)2 +(5−3)2
B. S = √ = √ = √4 = 2
2a 2
C. 5 × [1 3] × (1 + 𝑥)2 = 1 + 1! + 2!
2𝑥 𝑛(𝑛−1)𝑥 2
2 4
Indonesia
Yunani
Jerman
Prancis
Cheska
Austria
Australia
Rumus molekul: bila rumus empirisnya sudah diketahui dan Mr juga diketahui, maka
rumus molekulnya dapat ditentukan.
Contoh:
Jawab :
Koefisien reaksi menunjukan perbandingan mol zat-zat yang terlibat dalam reaksi.
Menurut Gay lussac gas-gas pada p, t yang sama, jumlah mol berbanding lurus dengan
volumenya.
ABM sebagai
basis ABB dan
ABC
ABM sebagai
implementasi
ABB
UNIVERSITAS MATARAM
MARET 2012
HIBAH KOMPETENSI
Mengetahui
Pimpinan Perguruan Tinggi,
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Melalui UU No.22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah serta UU No.25
Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah daerah dan
pemerintah pusat yang kemudian disempurnakan dengan UU No.32 dan UU No 33
Tahun 2004 daerah diberikan hak dan kewenangan untuk menyelenggarakan
pemerintahan dan mengembangkan ekonomi sesuai dengan kekhasan lokal yang
dimilikinya. Melalui otonomi daerah, pemerintah daerah dapat lebih leluasa
menggali potensi-potensi penerimaan pajak dan retribusi daerah dan
mengundangkannya melalui penerbitan Peraturan Daerah (Perda). Sayangnya,
beberapa perda tentang pajak dan retribusi dacrah justru dianggap memberatkan bagi
pembayarnya bahkan berdampak kurang kondusif bagi perekonomian daerah.
Akibatnya, banyak wajib pajak daerah yang masih melakukan penghindaran pajak.
Sementara untuk retribusi, tidak ada pilihan lain selain membayar pungutan retribusi
jika ingin memperolch pelayanan yang terkait dengan retribusi tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara awal dengan beberapa wajib pajak daerah di
Kabupaten Lombok Barat, salah satu penyebab penghindaran pajak daerah adalah
persepsi wajib pajak yang menganggap bahwa membayar pajak tidak memberikan
manfaat apapun. Dari segi tarif, beberapa peraturan pajak dan retribusi dacrah juga
dianggap memberatkan dari persepsi wajib pajak dan pembayar retribusi. Dengan
demikian, kajian mengenai pemetaan peraturan pusat dan daerah terkait pajak dan
retribusi dacrah yang memberatkan pembayarnya dan menghambat pertumbuhan
ekonomi daerah perlu dilakukan Selain itu Kabupaten Lombok Barat juga belum
memiliki perda terkait Standard Operational Procedure (SOP) untuk pemeriksaan
pajak dan retribusi daerah. Dengan derikian, diperlukan kajian lebih mendalam pula
untuk membuat SOP terkait pemeriksaan pajak dan retribusi daerah.
Penyusunan peraturan 1. Analisis tekstual (analisis konten) dan analisis 2015 1. Analisis prosedur pemeriksaan pajak
pemeriksaan pajak dan kontekstual (melalui in-depth interview dan daerah dan retribusi daerah di Kabupaten
retribusi daerah FGD) dalam rangka penyusunan Standard Lombok Barat dalam rangka penyusunan
Operational Procedure (SOP) Pemeriksaan Pajak
Standard Operational Procedure (SOP)
dan Retribusi Daerah.
2. Penyusunan Standard Operational Procedure Pemeriksaan Pajak dan Retribusi Daerah
(SOP) Pemeriksaan Pajak dan Retribusi Daerah. 2. Penyusunan Standard Operational
procedure (SOP) Pemeriksaan Pajak dan
Retribusi Daerah.
2. Uraian Kegiatan
Kegiatan yang Telah Dilakukan
a. Pendataan dan penyusunan model penghitungan potensi pajak hotel, restoran, dan
hiburan Kabupaten Lombok Barat (tahun 2013).
b. Studi pendahuluan penggalian persepsi wajib pajak hotel, restoran, dan hiburan, serta
pemungut pajak daerah atas kendala pemungutan pajak daerah (2012 dan 2013).
JENIS DATA
JENIS PENGUMPULAN
PENELITIAN DATA
Berikut adalah matriks penelitian terdahulu terkait pemetaan peraturan pajak dan
retribusi daerah, serta pemeriksaan pajak dan retribusi daerah:
Biro kredit Bank Banten,Sumatra Peraturan pusat dan Interview dan FGD a. Untuk Kabupaten Lombok Timur, perda yang dianggap paling
Indonesia kerjasam Utara, Jawa daerah tentang pajak, dengan pelaku kurang mendukung kegiatan usaha adalah Perda No.13/2004
dengan PT.CESS ( Barat, Jawa retribusi, dan UMKM Pemda, tentang Lain-lain Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang Sah.
Center for Timur, dan Nusa pungutan lain yang pelaku usaha, Perda ini dibuat cenderung hanya sebagai menggali PAD
Economic and Tenggara Barat. kurang mendukung asosiasi, akademisi sebesar-besarnya tetapi tidak memperhatikan dampaknya
Social Studies ), kegiatan usaha. dan (LSM) terhadap iklim usaha dan investasi di Kabupaten Lombok
Universitas Timur. Perda ini terkesan demikian karena perda ini memuat
HBKBP banyak peraturan yang berkaitan dengan usaha dan non usaha.
Nomensem, Perda ini juga pembayaran pajak atas: (i) jasa giro, (ii) jasa atas
Universitas Islam pembayaran keterlambatan pekerjaan, (iv) setoran kelebihan
Bandung, pembayaran kepada pihak ketiga, kontribusi badan usaha yang
Universitas melakukan kegiatan badan usaha di alat untuk memuat
Airlangga, dan ketentuan pekerjaan, (iii) denda atask keterlambatan pekerjaan,
Universitas (iv) setoran kelebihan Pembayaran kepada pihak ketiga,
Mataram konstribusi badan usaha yang melakukan kegiatan badan usaha
di daerah, (vi) kontribusi produksi tembakau virginia,
Smeru ( Mawardi) Kota Kupang, Paada retribusi yang Observasi dan a. Bagi pengusaha di ketiga wilayah penelitian, untuk retribusi
bekerjasam dengan Kabupaten menghambat interview perizinan usaha, retribusi yang dianggap paling menyulitkan
Antara- AusAid Timor Tengah perizinan usaha adalah surat izin tempat usaha (SITU) yang dikeluarkan oleh
(2009) Utara (TTU), (barriers to entry), Bagian Ekonomi Pemda. Selain itu, meskipun berlaku tiga
Kabupaten dan perda retribusi tahun, setiap tahun SITU di Kupang harus didaftar ulang
Flores Timor yang menghambat sehingga menyebabkan ekonomi biaya tinggi.
(Flotim) yang lalu lintas b. Untuk retribusi perdagangan barang dan jasa, produk kehutanan
menunjukan perdagangan barang merupakan barang yang paling rawan terkena pungutan. Di
adanya berbagai dan jasa (barriers to Kabupaten TTU bahkan terdapat banyak sekali hambatan lalu
pungutan yang trade ) lintas produk kehutanan. Hambatan perdagangan bahkan
tidak meunjang produksi tembakau pelayanan administrasi dan
Dalam penelitian ini, analisis peraturan akan dilakukan menurut kriteria yang
dikembangkan dari penelitian Bank Indonesia Semarang bekerjasama dengan LSKE
Fakultas Ekonomi UNDIP Semarang (2005) dan berdasarkan kriteria dari laporan
CAPPLER PrOject yang dilakukan oleh Tim Direktorat Fasilitasi Perancangan
Peraturan Dacrah, Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan Departemen
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI bekerjasama dengan UNDP (2008). Berikut kriteria
yang akan digunakan:
a. Kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Peraturan
pajak dan retribusi dacrah tidak boleh bertentangan dengan peraturan di atasnya
yang lebih tinggi Selain itu, peraturan pajak dan retribusi daerah juga harus
mengikuti perkembangan. Jika peraturan yang menaunginya mengalami perubahan
atau dihapuskan, maka peraturan pajak dan retribusi daerah terkait juga harus
direvisi atau dihapuskan.
b. Mempertimbangkan akibat terhadap lalu lintas distribusi barang dan jasa baik yang
bersifat tarif maupun non tarif. Beberapa perda yang dibuat oleh pemerintah daerah
temyata dianggap menghambat kelancaran lalu lintas manusia dan barang/jasa antar
daerah karena banyaknya pungutan akan menyebabkan ekonomi biaya tinggi.
Pungutan umumnya terjadi atas pengiriman ternak, hasil bumi, hasil hutan, dan hasil
alam lainnya, baik yang berasal masuk atau bahkan hanya melintasi daerahnya.
Terkait tata cara pemeriksaan pajak dan retribusi daerah, sebenarnya peraturan
pemeriksaan pajak daerah telah diundangkan masing-masing melalui Kepmendagri No.173
Tahun 2007, akan tetapi peraturan ini tidak membahas secara rinci Standard Operational
Procedure (SOP) pemeriksaan. Menurut Kepmendagri No.173 Tahun 2007 Pasal 3,
terdapat 2 jenis pemeriksaan, yaitu:
a. Permeriksaan Iengkap adalah pemeriksaan yang dilakukan di tempat Wajib Pajak,
yang meliputi seluruh jenis pajak untuk tahun berjalan dan atau tahun tabun
sebelumnya yang dilakukan dengan mencrapkan teknik pemeriksaan yang lazim
digunakan dalam pemenksaan pada umumnya.
b. Pemeriksaan sederhana, yaitu pemeriksaan yang meliputi scluruh jenis pajak untuk
tahun berjalan dan atau (ahun-tahun sebelumnya yang dilakukan dengan
Bank Indonesia Semarang dan LSKE Fakultas Ekonomi UNDIP Semarang. 2005.
Pemetaan Peraturan Daerah dan Potensi Dampaknya Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi di Jawa Tengah. Senmarang: Bank Indonesia
Biro kredit Bank Indonesia, PT.CESS (Center for Economic and Social Studies)
Universitas HKBP Nomensen, Universitas Islam Bandung, Universitas Airlangga,
dan Universitas Mataram. 2007. Kajian Identifikasi Peraturan Pusal dan Peruturan
Duerah dalam Rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Jakarta: Biro Kredit Bank Indonesia.
Kementerian Dalam Negeri. 2007. Kepuusan Menteri Dalam Negeri Tentang Tata Cara
Pemeriksaan di Bidang Pajak Daerah. Jakarta: sementerian Dalam Negeri.
Mastuti, Eny Restu. Prosedur Pcmeriksaan Pajak yang Dilakukan oleh Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Terhadap Wajib Pajak Hotel di Surakarta.
digilib.uns.ac.id. Download 15 Maret 2012.
Mawardi, Sulton, Deswanto Marbun, dan Palmira P.Bachtiar. 2010. Iklim Usaha di Kota
Kupang: Kajian Kondisi Perekonomian dan Regulasi Usaha. Jakarta: Lembaga
Penelitian Smeru.
Mawardi, Sulton, 2009. Pemetaan Peraturan Daerah yang Berkaitan dengan Iklim
Usaha. Jakarta: Lembaga Penelitian Smeru
Tim Direktorat Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah dan UNDP. 2008. Panduan
Praktis Memahami Perancangan Peraturan Daerah. Jakarta: Direktorat Jenderal
Peraturan Perundang-undangan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
bekerjasama dengan UNDP.