Anda di halaman 1dari 29

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JL. Majapahit No. 62 Telp.(0370) 631935 Mataram

No : 21/UN18.1/DT/2019
Hal : UNDANGAN

Yth. Bapak/Ibu Dosen


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
di-
Mataram

Dengan hormat,
Bersama ini kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu/Sdr. Dalam pertemuan
yang akan dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Selasa,4 Maret 2019
Waktu : 09.00 WITA – Selesai
Tempat : Ruang Sidang Utama (Lantai II)
Acara : 1. Membahas persiapan perkuliahan Semester Genap
Tahun Akademik 2018/2019
2. dan lain-lain
Atas perhatian dan kehadiranya disampaikan terimakasih.

Wakil Dekan I,

Dr. H. Sahri, MS.


NIP. 196012311987031011

JUMAIDI RAHMAN – A1C019116 1


Internet Dalam Kehidupan Kampus digunakan para mahasiswa dan ABG
SMU untuk chatting yang berate
berkomunikasi memlalui internet yang

I
nternet sekarang mudah Anda dilakukan yang dlakukan dengan
dapati.Di dekat kontrakan kita,dekat menggunakan keyboard (tanpa suara).
kampus, dan bahkan di Mall. Kemudian email yang merupakan
Warung pun sekarang bukan hanya fasilitas internet dalam mengirim dan
warung makan dan warng telepon
menerima surat elektronik yang
saja, tetapi ada juga Warung Internet
sedemikian cepat dan menjangkau
(Warnet). Bahkan komoditas Warnet-
keseluruh dunia tanpa terkecuali.
pun telah di tingkatkan dengan
sebutan Kafe internet, yang
menunjukan nuansa lebih modern, Akhirnya tanpa kemauan yang
gaul, dan cool. keras dari dunia pendidikan,
internet akan sia-sia saja dan
tidak dapat dimanfaatkan
Warung pun sekarang bukan hanya
warung makan dan warng telepon sebagaimana mestinya. Bukan
saja, tetapi ada juga Warung Internet hanya dalam hiburan, tetapi
(Warnet). Bahkan komoditas Warnet- juga dalam pendidikan dan
pun telah di tingkatkan dengan pengembangan keilmuan.
sebutan Kafe internet, yang
menunjukan nuansa lebih modern,
Istilah “copy” dan “paste” atau copas pun
gaul, dan cool.
menjadi sangat populer. Ketika kita
membuka sebuah website, sedikit dari kita
Bagaimana dengan kehidupan internet yang mengetik ulang keterangan-keterangan
dikampus? Apakah sudah menjadi dalam website tersebut. Kita terbiasa
kebutahan para civitas Akademika- menyalin kemudian menempel di lembar
nya? Pertanyaan ini membutuhkan dokumen baru. Sepintas copas menjadi
suatu survey yang akan mengetahui berkah bagi kita, karena dapat
seberapa besar kemampuan dan mempersingkat proses dan jangka waktu
kemauan para mahasiswa dan dosen pencarian. Namun lihatlah, hal ini membuat
dalam memanfaatkan fasilitas internet kita menjadi malas mencatat, malas
mengetik, dan menjadi tidak kreatif.
Gampangnya saja menurut
peyelidikan, internet rata-rata

JUMAIDI RAHMAN – A1C019116 2


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ i


KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................................... iv
ABSTRAK .......................................................................................................................... ix
BAB 1. PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2. Perumusan masalah .................................................................................. 4
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 5

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................ 6


2.1. Leverage..................................................................................................... 6
2.2. Manajemen Laba ....................................................................................... 7
2.3. Hubungan Leverage dan Manajemen Laba ............................................... 9
2.4. Kerangka Konseptual ................................................................................. 13
2.5. Perumusan Hipotesis ................................................................................. 15
BAB 3. METODE PENELITIAN ........................................................................................... 21
3.1. Lokasi Penelitian ........................................................................................ 21
3.2. Jenis Penelitian .......................................................................................... 21
3.3. Populasi dan Sampel .................................................................................. 22
3.4. Variabel Penelitian ..................................................................................... 24
3.5. Devinisi Operasional Variabel .................................................................... 26
3.6. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 28
3.7. Teknis Analisis Data ................................................................................... 29
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 32

JUMAIDI RAHMAN – A1C019116 3


Ketikan rumus berikut dengan menggunakan Microsoft Equations

−b±√b2 −4ac
A. x1,2 =
2a
∑n
i=1(xi −μ)
2 (1−3)2 +(3−3)2 +(5−3)2
B. S = √ = √ = √4 = 2
2a 2
C. 5 × [1 3] × (1 + 𝑥)2 = 1 + 1! + 2!
2𝑥 𝑛(𝑛−1)𝑥 2
2 4

JUMAIDI RAHMAN – A1C019116 4


Berikut hasil privatisasi beberapa negara pada tahun 2018 :
Negara Juta Dolar AS
Australia 396
Austria 833
Cheska 1.603
Prancis 429
Jerman 3.343
Yunani 1.305
Indonesia 941
Korea 2.907

Bila disajikan dalam bentuk bagan akan tampak sebagai berikut :

Hasil Privatisasi ( Juta Dolar AS )


Korea

Indonesia

Yunani

Jerman

Prancis

Cheska

Austria

Australia

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000

Hasil Privatisasi ( Juta Dolar AS )


.

JUMAIDI RAHMAN – A1C019116 5


Rumus empiris adalah rumus yang paling sederhana dari suatu senyawa. Rumus ini
hanya menyatakan perbandingan jumlah atom-atom yang terdapat dalam molekul. Rumus
empiris suatu senyawa dapat ditentukan apabila diketahui salah satu:

- masa dan A masing-masing unsurnya


- % masa dan A, masing-masing unsurnya
- perbandingan masa dan A, masing-masing unsurnya

Rumus molekul: bila rumus empirisnya sudah diketahui dan Mr juga diketahui, maka
rumus molekulnya dapat ditentukan.

Contoh:

Untuk mengoksidasi 20 ml suatu hidrokarbon (CxHy) dalam keadaan gas diperlukan


oksigen sebanyak 100 ml dan dihasilkan CO2 tersebut !

Jawab :

Persamaan reaksi pembakaran hidrokarbon secara umum

CxHy (g) + (x+ ¼ y) O2 (g) → x CO2 (g) + ½ y H2O (I)

Koefisien reaksi menunjukan perbandingan mol zat-zat yang terlibat dalam reaksi.

Menurut Gay lussac gas-gas pada p, t yang sama, jumlah mol berbanding lurus dengan

volumenya.

JUMAIDI RAHMAN – A1C019116 6


No Jenis Kacang 2010 2011 2012 2013 Kandungan
1. Kacang Rebus 70% 60% 20% 90% CO₂
2. Kacang Asin 50% 70% 40% 70% H₂O
3. Kacang Goreng 65% 60% 45% 75% H₂O + CO₂
Jumlah 1,85 1,9 1,05 2,35

Jumlah Nama barang Harga Total harga


3 DVD External LG 250.000 750.000
4 Harddisk Seagate Portable 2,5’ 320 GB 500.000 2.000.000
5 Mouse Optik Hi-Rice 40.000 200.000
Sup Total 2.950.000
PPN 295.000
Total Harga 3.245.000

No Tipe Luas Harga Harga Kredit


Rumah Tanah Cash (Rp) Uang Muka Cicilan Jangka Waktu
1 21 80 13.300.000 3.800.000 235.000 5 tahun
2 36 100 22.430.000 6.250.000 287.000 5 tahun
3 70 140 45.800.000 14.700.000 566.000 5 tahun
4 120 180 79.900.000 23.500.000 998.000 5 tahun

JUMAIDI RAHMAN – A1C019116 7


Alat Perencanaan
dan Alat Pemantau
Pemotivasian

ACTIVITY BASED MANAGEMENT ACTIVITY BASED COST SYSTEM


(ABB) (ABCS)

ABM sebagai
basis ABB dan
ABC

ABM sebagai
implementasi
ABB

ACTIVITY BASED MANAGEMENT


(ABM)

JUMAIDI RAHMAN – A1C019116 8


Bengkel Computer
Bergerak di bidang Teknisi Komputer / Laptop dan Sofware usaha
kami melayani sevice Komputer / Laptop semua merek, dan service bergaransi

Service dan Sparepart

Murah dan 1. Kami menerima service semua merk


Terbaik komputer dan laptop
2. Kami menjual sofware resmi
3. Kami menjual sparepart asli
bergaransi
Programing Komputer 4. Kami menjual Operating System (Win
dan web design Vista, Win7, Win8) orisinal + Instal
5. Kami menjual accessories komputer

Kami menerima pesanan


pembuatan program bahasa
java untuk membuat database,
dengan harga terjangkau. Bagi Service dijamin
memuaskan, dan
kamu yang ingin merintis
harga terjangkau
usaha online shop, kami juga
untuk anda dan usaha
menerima jasa pembuatan anda
web design dengan harga yang
bersahabat.

Jadi tunggu apa lagi... segera hubungi


kami di 0812345678910 (Sam)

JUMAIDI RAHMAN – A1C019116 9


Usul Penelitian Kompetensi

PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH:


PEMETAAN PERATURAN YANG MEMBERATKAN DAN
PENYUSUNAN STANDART OPERASIONAL PROCEDURE (SOP)
PEMERIKSAAN

Dr. Prayitno Basuki, MA (0004066208)


Wirawan Suhaedi, SE, M.Ak. (0018107710)
Baiq Rosyida Dwi Astuti, SE.,M.Sc.,Sk. (0016038202)
Intan Rakhmawati, M.Ak. (0005048502)

UNIVERSITAS MATARAM

MARET 2012
HIBAH KOMPETENSI

1. Judul Penelitian : Pajak dan Retribusi Daerah : Pemetaan Praturan


yang Memberatkan dan Penyusunan Standard
Operational Procedure (SOP) Pemeriksaan
2. Nama Ketua Peneliti : Dr. Prayitno Basuki, MA
3. NIP/NIK : 19620604198703 1001
4. NIDN : 0004066208
5. Fakultas : Ekonomi
6. Perguruan Tiggi : Universitas Mataram
7. Alamat : Jl. Majapahit. 62 Mataram
8. No. Telepon/Faks : 0818361485/(0370) 6 31802
9. E-mail : prayitno b@yahoo.com
10. Lama Penelitian Keseluruhan : 2 Tahun
11. Pembiayaan
a. Biaya Tahun 1 : Rp 50.000.000
b. Biaya Tahun 2 : Rp 50.000.000
c. Biaya dari sumber lain : Rp –

Mataram, 21 Maret 2012


Mengetahui,
Ketua Lembaga Penelitian Ketua Peneliti,
Univesitas Mataram

Ir. H.AMIRUDDIN, M.Si Dr. PRAYITNO BASUKI, MA


NIP. 196212311987031024 NIP. 196206041987031001

Mengetahui
Pimpinan Perguruan Tinggi,

Prof. Ir.SUNARPI, Ph.D


NIP.19620841986091001

JUMAIDI RAHMAN – A1C019116 ii


Judul : PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH : PEMETAAN PERATURAN
YANG MEMBERATKAN DAN PENYUSUNAN STANDARD
OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) PEMERIKSAAN

1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Melalui UU No.22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah serta UU No.25
Tahun 1999 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah daerah dan
pemerintah pusat yang kemudian disempurnakan dengan UU No.32 dan UU No 33
Tahun 2004 daerah diberikan hak dan kewenangan untuk menyelenggarakan
pemerintahan dan mengembangkan ekonomi sesuai dengan kekhasan lokal yang
dimilikinya. Melalui otonomi daerah, pemerintah daerah dapat lebih leluasa
menggali potensi-potensi penerimaan pajak dan retribusi daerah dan
mengundangkannya melalui penerbitan Peraturan Daerah (Perda). Sayangnya,
beberapa perda tentang pajak dan retribusi dacrah justru dianggap memberatkan bagi
pembayarnya bahkan berdampak kurang kondusif bagi perekonomian daerah.
Akibatnya, banyak wajib pajak daerah yang masih melakukan penghindaran pajak.
Sementara untuk retribusi, tidak ada pilihan lain selain membayar pungutan retribusi
jika ingin memperolch pelayanan yang terkait dengan retribusi tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara awal dengan beberapa wajib pajak daerah di
Kabupaten Lombok Barat, salah satu penyebab penghindaran pajak daerah adalah
persepsi wajib pajak yang menganggap bahwa membayar pajak tidak memberikan
manfaat apapun. Dari segi tarif, beberapa peraturan pajak dan retribusi dacrah juga
dianggap memberatkan dari persepsi wajib pajak dan pembayar retribusi. Dengan
demikian, kajian mengenai pemetaan peraturan pusat dan daerah terkait pajak dan
retribusi dacrah yang memberatkan pembayarnya dan menghambat pertumbuhan
ekonomi daerah perlu dilakukan Selain itu Kabupaten Lombok Barat juga belum
memiliki perda terkait Standard Operational Procedure (SOP) untuk pemeriksaan
pajak dan retribusi daerah. Dengan derikian, diperlukan kajian lebih mendalam pula
untuk membuat SOP terkait pemeriksaan pajak dan retribusi daerah.

JUMAIDI RAHMAN – A1C019116 Page 1


1.2. Roadmap

Tabel 1. Roadmap Penelitian


Aktivitas Tahun Peluang Riset
Pemetaan peraturan 1. Analisis tekstual (analisis konten) dan analisis 2014 1. Riset pemetaan peraturan pusat dan
pajak daerah yang kontekstual (melalui in-depth interview dan daerah terkait pajak daerah yang
bermasalah FGD) atas peraturan pusat dan daerah terkait memberatkan wajib pajak dan
pajak daerah yang memberatkan wajib pajak dan menghambat pertumbuhan ekonomi
menghambat pertumbuhan ekonomi daerah di daerah di Kabupaten Lombok Barat.
Kabupaten Lombok Barat. 2. Usulan revisi peraturan pusat dan daerah
2. Usulan revisi peraturan pusat dan daerah terkait terkait pajak daerah di Kabupaten
pajak daerah di Kabupaten Lombok Barat. Lombok Barat.

Penyusunan peraturan 1. Analisis tekstual (analisis konten) dan analisis 2015 1. Analisis prosedur pemeriksaan pajak
pemeriksaan pajak dan kontekstual (melalui in-depth interview dan daerah dan retribusi daerah di Kabupaten
retribusi daerah FGD) dalam rangka penyusunan Standard Lombok Barat dalam rangka penyusunan
Operational Procedure (SOP) Pemeriksaan Pajak
Standard Operational Procedure (SOP)
dan Retribusi Daerah.
2. Penyusunan Standard Operational Procedure Pemeriksaan Pajak dan Retribusi Daerah
(SOP) Pemeriksaan Pajak dan Retribusi Daerah. 2. Penyusunan Standard Operational
procedure (SOP) Pemeriksaan Pajak dan
Retribusi Daerah.

JUMAIDI RAHMAN – A1C019116 Page 2


1.4 Tujuan Kegiatan
Dari penelitian ini, pengusul ingin mencapai beberapa tujuan, yaitu
Tahun 1:
a. Mengetahui peraturan pusat dan daerah terkait pajak daerah di Kabupaten Lombok
Barat, yang memberatkan wajib pajak dan menghambat pertumbuhan ekonomi
daerah melalui analisis tekstual (analisis konten) dan analisis kontekstual (melalui
in-depth interview dan FGD) dengan wajib pajak daerah (terutama pelaku usaha),
asosiasi pengusaha, Pemda, dan Kadid Propinsi/Kabupaten.
b. Membuat usulan revisi peraturan pusat dan daerah terkait pajak daerah yang
berlaku di Kabupaten Lombok Barat
Tahun 2:
a. Membuat usulan SOP pemeriksaan pajak dan retribusi dacrah Kabupaten Lombok
Barat berdasarkan in-depth interview dan FGD dengan Pemda, Kadid, dan
pemeriksa di DPPKD Kabupaten Lombok Barat.
b. Membuat modul dan buku ajar pemeriksaan pajak dan retribusi daerah Kabupaten
Lombok Barat
1.4 Penerapan Hasil Kegiatan
 Hasil penelitian ini adalah pemctaan peraturan pusat dan daerah terkait pajak dan
retribusi dacrah yang dianggap memberatkan pembayarnya dan menghambat
pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Lombok Barat. Dari pemetaan ini, akan
dihasilkan usulan untuk revisi peraturan-peraturan tersebut.
 Hasil penelitian ini juga akan menghasilkan SOP terkait pemeriksaan pajak dan
retribusi daerah.
 Bentuk dari terapan penelitian ini adalah modul dan buku ajar pemeriksaanpajak
dan retribusi daerah, serta artikel di jurnal nasional

2. Uraian Kegiatan
Kegiatan yang Telah Dilakukan
a. Pendataan dan penyusunan model penghitungan potensi pajak hotel, restoran, dan
hiburan Kabupaten Lombok Barat (tahun 2013).
b. Studi pendahuluan penggalian persepsi wajib pajak hotel, restoran, dan hiburan, serta
pemungut pajak daerah atas kendala pemungutan pajak daerah (2012 dan 2013).

JUMAIDI RAHMAN – A1C019116 Page 3


c. Pelatihan pemeriksaan pajak daerah bagi pegawai Dinas Pendapatan dan Pengelola
Keuangan Dacrah (selanjutnya disingkat DPPKD) Kabupaten Lombok Barat (tahun
2012 dan 2013)

Kegiatan yang Akan Dilakukan (Tahun 1) - Analisis Tekstual dan


Kontekstual Peraturan-Peraturan Pajak Daerah
a. Pada tahun kedua, studi cksplorasi akan dilakukan terhadap peraturan pusat
dandaerah terkait retribusi dacrah yang dianggap memberatkan pembayarnya
maupun menghambat pertumbuhan ekonomi daerah di Kabupaten Lombok Barat.
Serupa dengan analisis peraturan pajak daerah, analisis peraturan retribusi dacrah
juga akan dilakukan melalui analisis tekstual melalui analisis konten atau isi tiap
peraturan retribusi daerah. Analisis tekstual juga akan dilengkapi dengan analisis
kontekstual melalui in-depth interview dan FGD untuk menggali retribusi daerah
yang memberatkan menurut persepsi pembayar retribusi (terutama pembayar dari
pelaku usaha) dan asosiasi pengusaha di Kabupaten Lombok Barat. Serupa kembali
dengan analisis pajak daerah, analisis kontekstual juga akan dilakukan melalui FGD
pada Pemda, dan Kadid Propinsi/Kabupaten untuk mengetahui kendala pemungutan
retribusi dacrah. Melalui studi ini, dapat dilakukan pemetaan peraturan retribusi
daerah yang memberatkan pembayarnya dan menghambat pertumbuhan ekonomi
daerah.
b. Atas pemetaan peraturan pusat dan daerah terkait retribusi daerah yang
memberatkan dan menghambat pertumbuhan ekonomi daerah di Kabupaten
Lombok Barat, pengusul akan membuat usulan untuk revisi peraturan retribusi
daerah. Usulan revisi dapat berupa pengubahan pasal namun jika sangat krusial
maka usulan juga dapat berupa pembatalan peraturan bersangkutan.

Kegiatan yang Akan Dilakukan (Tahun 2)-Analisis Tekstual dan


Kontckstual Peraturan-Peraturan Pajak Daerah
a. Pada tahun kedua, akan dirumuskan Standard Operational Procedure (SOP) untuk
kegiatan pemeriksaan pajak dan retribusi daerah Kabupaten Lombok Barat
Penyusunan SOP akan dilakukan melalui analisis tekstual berdasarkan pengkajian
Kepmendagri No.173 Tahun 2007 dan peraturan daerah pada daerah lain yang
sebelumnya telah membuat peraturan pemeriksaan serupa. Analisis ini akan
dilengkapi dengan analisis kontekstual melalui in-depth interview dan FGD dengan

JUMAIDI RAHMAN – A1C019116 Page 4


Pemda, Kadid, dan pemeriksa di DPPKD Kabupaten Lombok Barat atas prosedur
pemeriksaan yang telah dilakukan di Kabupaten Lombok Barat.
b. Atas usulan SOP pemeriksaan pajak dan retribusi daerah, pengusul akan membuat
modul pembelajaran bagi pemeriksa di DPPKD Kabupaten Lormbok Barat
3. Uralan Kebaharuan Penclitian
a. Penelitian mengenai pajak dan retribusi daerah telah banyak dilakukan, namun
penelitian sejenis umumnya hanya ditujukan untuk menganalisis peraturan yang
memberatkan bagi pelaku usaha. Penelitian ini tidak hanya ditujukan pada pelaku
dunia usaha, tapi juga masyarakat umum yang menjadi wajib pajak dacrah dan
pembayar retribusi. Selain itu,penelitian ini tidak hanya mengkaji perda pajak dan
retribusi daerah, tapi juga peraturan perundangan dari pusat yang menaunginya.
b. Penclitian untuk membuat Standard Operational Procedure (SOP) Pemeriksaan
Pajak dan Retribusi Daerah juga belum banyak dilakukan. Penelitian ini juga sangat
penting mengingat beberapa daerah, termasuk Kabupaten Lombok Barat belum
memiliki SOP tentang pemeriksaan pajak dan retribusi daerah yang dituangkan
dalam peraturan daerah.
4. Metode Pelaksanaan atau Pendekatan Teoritik
4.1. Luaran Kegiatan yang Diharapkan
Dari kegiatan ini, diharapkan akan dihasilkan luaran scbagai berikut:
 Ditargetkan akan dihasilkan artikel di jurnal terakreditasi nasional selama 2
tahun
 Pada tahun kedua akan dilakukan kerjasama dengan DPPKD Kabupaten
Lombok Barat untuk melakukan sosialiasi dan pelatihan Standard Operational
Procedure (SOP) Pemeriksaan Pajak dan Retribusi Daerah
 Modul dan buku ajar Pemeriksaan Pajak dan Retribusi Daerah
 Diseminasi hasil penelitian dalam bentuk seminar dan lokakarya.
4.2. Metode Kegiatan
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data şckunder.
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang berkaitan dengan
persepsi para stakeholder mengenai peraturan pajak dan retribusi daerah (baik peraturan
pusat maupun daerah). Data primer diperoleh dengan melakukan in-depth interview dan
Focus Group Discussion (FGD) dengan pihak-pihak terkait. Sementara data sckunder
adalah dokumon peraturan maupun daerah terkait pajak dan retribusi daerah yang berlaku

JUMAIDI RAHMAN – A1C019116 Page 5


di Kabupaten Lombok Barat versi paling mutakhir per tahun pemeriksaan, dengan syarat
peraturan bersangkutan belum dibatalkan oleh Kemendagri. Semua peraturan pajak dan
retribusi daerah dianalisis, baik yang mengakibatkan terhambatnya perizinan usaha
(barriers to entry), maupun yang mengakibatkan terhambatnya lalu lintas perdagangan
barang dan jasa (barriers to trade).
Berikut adalah fishbone diagram untuk metode kegiatan penelitian ini:

ALAT ANALISIS MAN


Output :
- Peta peraturan Pusat dan
Ahli Pajak &
Tekstual Daerah terkait pajak dan
Ek.Pembang
retribusi daerah yang
memberatkan
Kontekstual
SPSS Ahli Akt pembayarnya dan
menghambat pertumbuhan
ekonomi daerah
- Usulan revisi peraturan
Kualitatif Dokumentasi
pusat dan daerah terkait
Fenomenologi Dokumen pajak dan retribusi daerah
- SOP pemeriksaan pajak
In-Depth dan retribusi daerah
Deskriptif Interview - Modul dan buku ajar
Ordinal
pemeriksaan pajak dan
FGD retribusi daerah

JENIS DATA
JENIS PENGUMPULAN
PENELITIAN DATA

JUMAIDI RAHMAN – A1C019116 Page 6


Untuk output, berikut adalh bagan output yang akan dihasilkan tiap tahun selama
periode penelitian:

Tahun Pertama Tahun Kedua


Pemetaan dan usulan revisi peraturan Penyusunan SOP, Modul, dan buku ajar
pusat dan daerah terkait pajak daerah pemeriksaan pajak dan retribusi daerah

a. Mengetahui peraturan pusat dan daerah a. Membuat usulan standard operational


terkait pajak daerah di kab. Lombok barat, Procedure (SOP) pemeriksaan pajak dan
yang memberatkan dan menghambat retribusi daerah kab. Lombok barat.
pertumbuhan ekonomi daerah b. Membuat modul dan buku ajar
b. Usulan revisi perauran pusat dan daerah pemeriksaan pajak dan retribusi daerah.
terkait pajak daerah yang berlaku di kab.
Lombok barat

JUMAIDI RAHMAN – A1C019116 Page 7


8. Pustaka Acuan
Pajak daerah menipakan kontribusi wajib pajak (baik orang pribadi maupun badan)
kepada daerah yang bersifat memaksa tanpa adanya imbalan secara langsung. Berbeda
dengan pajak, retribusi merupakan kontribusi kepada daerah dengan adanya imbalan atau
kontraprestasi secara langsung bagi pembayar retribusi. Melalui otonomi daerah
pemerintah daerah dapat lebih leluasa menggali potensi-potensi penerimaan pajak dan
retribusi dacrah dan mengundangkannya melalui penerbitan Peraturan Dacrah (Perda).
Konsep otonomi daerah sendiri menghendaki perda dan pelaksanaannya
menciptakan iklim usaha yang kondusif yang menarik minat para penanam modal,
menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi kemiskinan. Pada kenyataannya, pemerintah
daerah justru kadangkala membuat peraturan-peraturan yang memberatkan wajib pajak
maupun pembayar retribusi, baik dari segi tarif maupun dari segi obyek pajak ataupun
retribusi yang dipungut. Tidak hanya peraturan daerah, peraturan pusat juga seringkali
dianggap memberatkan dari segi subyek atau pembayarnya. Penelitian ini bertujuan
membuat pemetaan tentang peraturan pajak dan retribusi daerah, baik peraturan pusat
maupun daerah, yang dianggap memberatkan bagi wajib pajak dan pembayar retribusi,
serta mengakibatkan perekonomian dacrah terhambat.
Lokasi penelitian adalah Kabupaten Lombok Barat. Di Kabupaten Lombok Barat,
payung utama peraturan pajak daerah adalah UU No.28 Tahun 2009, Perda No.1 Tahun
2011, dan Perda Kabupaten Lombok Barat No.2 Tahun 2011 yang diturunkan menjadi
banyak perda pajak daerah, sementara Perda Retribusi Daerah diatur melalui UU No.28
Tahun 2009 yang diturunkan kembali menjadi banyak perda retribusi daerah. Kabupaten
Lombok Barat sendiri diambil sebagai lokasi penelitian karena sepengetahuan peneliti,
kabupaten ini belum pernah dijadikan sebagai lokasi penelitian untuk pemetaan peraturan
pajak dan retribusi daerah. Kabupaten ini juga scbenarnya menunjukkan keunggulan daiam
Tingkungan usaha dan akses ke permodalan, namun relatif lemah dalam lingkungan
peraturan. Selain itu, kabupaten ini belum memiliki Standard Operational Procedure
(SOP) terkait pemeriksaan pajak dan retribusi daerah., vang diundangkan menjadi perara
daerah.

Berikut adalah matriks penelitian terdahulu terkait pemetaan peraturan pajak dan
retribusi daerah, serta pemeriksaan pajak dan retribusi daerah:

JUMAIDI RAHMAN – A1C019116 Page 8


Tabel 2. Matriks Penelitian Terdahulu
Metode
Peneliti Lokasi Objek Pengumpulan Hasil Penelitian
Data
Bank Indonesia Jawa Tengah Perda Pajak dan Interview/FGD a. Berkaitan dengan kriteria "kesesuaian dengan peraturan
Semarang dan dengan sempel 5 Retribusi Daerah dengan Pemprov, perundang-undangan yang lebih tinggi": Banyak perda pajak
LSKE Fakultas kabupaten/kota yang menghambat Pemda/Pemkot dan dan retribusi daerah yang tidak disebutkan secara eksplisit
Ekonomi UNDIP yang memiliki pertumbuhan eknomi Kadid dalam perundang-undangan di atasnya. Beberapa perda juga
Semarang (2005) rata-rata di Jawa Tengah Provinsi/Kota belum mengacu pada peraturan perundang-undangan terbaru.
pertumbuhan Dalam beberapa ketidaksesuaian prinsip dan sasaran retribusi,
ekonomi terutama retribusi perijinan tertentu. Perda ditemukan
tertinggi dan b. Berkaitan dengan kriteria "efek terhadap lalu lintas barang dan
terndah selama jasa, tidak ada permasalahan yang penyebabkan hambatan
2001-2004 terhadap distribusi barang akibat perda-perda yang dikaji.
c. Berkaitan dengan kriteria"pungutan berganda dengan pajak
pusat dan pajak daerah lainnya":
- Pengusaha menanggung beban berlipat-lipat sebagai
subjek pajak, karena retribusi, pajak, maupun pungutan
lainnya umumnya ditarik dalam waktu bersamaan
- Terdapat perda-perda retribusi yang tumpang tindih
d. Berkaitan dengan kriteria "besaran tarif", terdapat perda-perda
yang dasar penentuan pungutannya tidak jelas. Misalnya, dalam
penentuan tarif izin usaha yang didasarkan atas besarnya skala
usaha

JUMAIDI RAHMAN – A1C019116 Page 9


Metode
Peneliti Lokasi Objek Pengumpulan Hasil Penelitian
Data
e. Berkaitan dengan kriteria "unsur diskriminatif", banyak
pungutan retribusi terutama perijinan tertentu yang besarnya
tarif tidak mencerminkan prinsip dan sasaran yang ditetapkan
dalam PP 66/2001.
f. Berkaitan dengan kriteria "kepastian pelayanan", seluruh perda
yang dikaji terutama perda perijinan tertentu tidak menentukan
Standar Pelayanan Minimum (SPM), misalnya berapa jangka
waktu perizinan harus dikeluarkan, dan tidak menyebutkan
sanksi apapun jika SPM tersebut tidak dipenuhi.

Biro kredit Bank Banten,Sumatra Peraturan pusat dan Interview dan FGD a. Untuk Kabupaten Lombok Timur, perda yang dianggap paling
Indonesia kerjasam Utara, Jawa daerah tentang pajak, dengan pelaku kurang mendukung kegiatan usaha adalah Perda No.13/2004
dengan PT.CESS ( Barat, Jawa retribusi, dan UMKM Pemda, tentang Lain-lain Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang Sah.
Center for Timur, dan Nusa pungutan lain yang pelaku usaha, Perda ini dibuat cenderung hanya sebagai menggali PAD
Economic and Tenggara Barat. kurang mendukung asosiasi, akademisi sebesar-besarnya tetapi tidak memperhatikan dampaknya
Social Studies ), kegiatan usaha. dan (LSM) terhadap iklim usaha dan investasi di Kabupaten Lombok
Universitas Timur. Perda ini terkesan demikian karena perda ini memuat
HBKBP banyak peraturan yang berkaitan dengan usaha dan non usaha.
Nomensem, Perda ini juga pembayaran pajak atas: (i) jasa giro, (ii) jasa atas
Universitas Islam pembayaran keterlambatan pekerjaan, (iv) setoran kelebihan
Bandung, pembayaran kepada pihak ketiga, kontribusi badan usaha yang
Universitas melakukan kegiatan badan usaha di alat untuk memuat
Airlangga, dan ketentuan pekerjaan, (iii) denda atask keterlambatan pekerjaan,
Universitas (iv) setoran kelebihan Pembayaran kepada pihak ketiga,
Mataram konstribusi badan usaha yang melakukan kegiatan badan usaha
di daerah, (vi) kontribusi produksi tembakau virginia,

JUMAIDI RAHMAN – A1C019116 Page 10


Peneliti Lokasi Objek Metode Hasil Penelitian
Pengumpulan
Data
(vii) perizinan/rekomendasi, dan (viii) jasa pelayanan
administrasi dan legalisasi/pengesahan.
b. Untuk Kabupaten Lombok Tengah, perda yang dianggap
memberatkan kegiatan usaha adalah Perda No.31/1995 tentang
Penerimaan Sumbangan Pihak Ketiga Kepada Pemerintah
Kabupaten Lombok Tengah. Peraturan daerah ini dianggap
memberatkan dan tidak relevan karena peraturan nasional yang
menjadi rujukan dari peraturan daerah tersebut yaitu Undang-
Undang No.8/1981 tentang pajak dan retribusi daerah sudah
tidak berlaku lagi. Selain itu, sumbangan pihak ketiga tidak
diperbolehkan menurut UU No. 34 /2000 tentang Pajak dan
Retribusi Daerah.

Smeru ( Mawardi) Kota Kupang, Paada retribusi yang Observasi dan a. Bagi pengusaha di ketiga wilayah penelitian, untuk retribusi
bekerjasam dengan Kabupaten menghambat interview perizinan usaha, retribusi yang dianggap paling menyulitkan
Antara- AusAid Timor Tengah perizinan usaha adalah surat izin tempat usaha (SITU) yang dikeluarkan oleh
(2009) Utara (TTU), (barriers to entry), Bagian Ekonomi Pemda. Selain itu, meskipun berlaku tiga
Kabupaten dan perda retribusi tahun, setiap tahun SITU di Kupang harus didaftar ulang
Flores Timor yang menghambat sehingga menyebabkan ekonomi biaya tinggi.
(Flotim) yang lalu lintas b. Untuk retribusi perdagangan barang dan jasa, produk kehutanan
menunjukan perdagangan barang merupakan barang yang paling rawan terkena pungutan. Di
adanya berbagai dan jasa (barriers to Kabupaten TTU bahkan terdapat banyak sekali hambatan lalu
pungutan yang trade ) lintas produk kehutanan. Hambatan perdagangan bahkan
tidak meunjang produksi tembakau pelayanan administrasi dan

JUMAIDI RAHMAN – A1C019116 Page 11


Metode
Peneliti Lokasi Objek Pengumpulan Hasil Penelitian
Data
Iklim usaha yang terjadi pula pada perdagangan komoditas mete akibat peraturan
sehat desa (Perdes) di Flores Timur, dimana setiap pedagang harus
membayar Rp 1 juta /musim panen.
Tim peneliti Kota kupang Pemetaan dan Dokumentasi a. Masih banyak produk hukum atas pungutan yang
semeru ( analisis regulasi interview dan mengakibatkan ekonomi bagi pelaku usaha kecil dan menengah,
Mawardi, daerah yang terkait FGD sehingga mengakibatkan Kupang.
Marbun, dan dunia usaha melalui b. Produk hukum berupa pungutan (seperti pungutan perizinan)
Bachtiar) analisis tekstual dan umumnya tidak memiliki Standar Pelayanan Minimum (SPM)
bekerjasama konstekstual yang harus ditaati, seperti tidak adanya standar lama perizinan
denga Antara dan pelaku mana saja yang memungut.
Aus-Aid (2010)
Mastuti DPPKA kota Prosedur Wawancara Tahap pemeriksaan terdiri dari 3 tahap yaitu tahap persiapan,
surabaya pemeriksaan paja dengan pegawai pelaksanaan dan pembuatan Laporan Pemeriksaan. Dalam proses
hotel observasi dan pemeriksaan, ditemui hambatan serta kendala yang mengharuskan
dokumntasi Tim Audit sebagai pemeriksa harus dapat mengatasi menyelesaikan
permasalahan tersebut agar proses pemeriksaan dapat berjalan
dengan lancar dan sesuai prosedur sehingga diperoleh data-data
yang akurat.

JUMAIDI RAHMAN – A1C019116 Page 12


Pemerintah Pusat sendiri melalui Kemendagri telah menganalisis perda pajak dan
retribusi daerah setiap tahun. Akan tetapi, analisis Kemendagri lebih diarahkan pada
pembatalan perda yang melenceng dari kriteria. Oleh karena itu, penelitian ini Iebih
diarahkan untuk membuat usulan revisi bagi peraturan pusat maupun dacrah tentang pajak
dan retribusi daerah. Sclain itu, perbedaan penclitian ini dengan penelitian terdahulu di
antaranya sebagai berikut
a. Penelitian ini tidak hanya akan menggali peraturan pajak dan retribusi daerah vang
menghambat pertumbuhan ekonomi daerah dan memberatkan dari persepsi wajib
pajak dan pembayar retribusi kalangan pelaku usaha, tapi juga dari masyarakat
umum yang menjadi wajib pajak dacrah maupun pembayar retribusi terkait.
b. Penelitian ini akan menghasilkan usulan revisi tidak hanya bagi peraturan daerah
yang terkait pajak dan retribusi daerah, tapi juga bagi peraturan pusat ataupun
peraturan lain yang menaunginya

Dalam penelitian ini, analisis peraturan akan dilakukan menurut kriteria yang
dikembangkan dari penelitian Bank Indonesia Semarang bekerjasama dengan LSKE
Fakultas Ekonomi UNDIP Semarang (2005) dan berdasarkan kriteria dari laporan
CAPPLER PrOject yang dilakukan oleh Tim Direktorat Fasilitasi Perancangan
Peraturan Dacrah, Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan Departemen
Hukum dan Hak Asasi Manusia RI bekerjasama dengan UNDP (2008). Berikut kriteria
yang akan digunakan:
a. Kesesuaian dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Peraturan
pajak dan retribusi dacrah tidak boleh bertentangan dengan peraturan di atasnya
yang lebih tinggi Selain itu, peraturan pajak dan retribusi daerah juga harus
mengikuti perkembangan. Jika peraturan yang menaunginya mengalami perubahan
atau dihapuskan, maka peraturan pajak dan retribusi daerah terkait juga harus
direvisi atau dihapuskan.
b. Mempertimbangkan akibat terhadap lalu lintas distribusi barang dan jasa baik yang
bersifat tarif maupun non tarif. Beberapa perda yang dibuat oleh pemerintah daerah
temyata dianggap menghambat kelancaran lalu lintas manusia dan barang/jasa antar
daerah karena banyaknya pungutan akan menyebabkan ekonomi biaya tinggi.
Pungutan umumnya terjadi atas pengiriman ternak, hasil bumi, hasil hutan, dan hasil
alam lainnya, baik yang berasal masuk atau bahkan hanya melintasi daerahnya.

JUMAIDI RAHMAN – A1C019116 Page 13


c. Paiak dacrah tidak boleh dipungut berganda atau tumpang tindih dengan pajakpusat
dan pajak daerah lainnya.
d. Besaran tarif harus berada dalam batas kewajaran sehingga tidak mengakibatkan
ekonomi biaya tinggi
e. Tarif tidak boleh ditetapkan dengan Peraturan/Keputusan Kepala Daerah
kadangkala, terdapat perda pajak ataupun retribusi daerah yang obyek, subyek dan
tarifnya didelegasikan kepada Kepala Daerah. Seharusnya penetapan ini dilakukan
melalui Perda. Pertimbangan dari ketentuan ini adalah untuk memberikan kepastian
bagi masyarakat mengenai besarnya kewajiban yang harus dipenuhi.
f. Menghindari unsur diskriminatif
g. Retribusi tidak boleh bersifat pajak. Retribusi dacrah dipungut dari masyarakat atas
penyediaan biaya atas layanan yang diberikan, baik untuk biaya administrasi,
pemeriksaan, maupun pengendalian. Dengan demikian, tidak seperti halnya pajak,
dalam peraturan retribusi, jenis pelayanan yang diberikan harus jelas.
h. Kepastian standar pelayanan. Hal ini diperuntukkan terutama bagi peraturan
retribusi. Retribusi adalah pungutan yang dilakukan atas kontraprestasi atas
pelayanan tertentu Dengan demikian, peraturan retribusi seharusnya
mendeskripsikan Standar Pelayanan Minimum (SPM) bagi pelayanan tersebut,
beserta sanksinya jika SPM tersebut tidak dapat dipenuhi. Atas alasan ini, pungutan
retribusi juga harus dilakukan oleh pihak yang tepat. Jika kewenangan pemberian
izin berada pada pemerintah propinsi atau pemerintah pusat, maka pemerintah
kabupaten/kota tidak boleh memungut retribusi.

Terkait tata cara pemeriksaan pajak dan retribusi daerah, sebenarnya peraturan
pemeriksaan pajak daerah telah diundangkan masing-masing melalui Kepmendagri No.173
Tahun 2007, akan tetapi peraturan ini tidak membahas secara rinci Standard Operational
Procedure (SOP) pemeriksaan. Menurut Kepmendagri No.173 Tahun 2007 Pasal 3,
terdapat 2 jenis pemeriksaan, yaitu:
a. Permeriksaan Iengkap adalah pemeriksaan yang dilakukan di tempat Wajib Pajak,
yang meliputi seluruh jenis pajak untuk tahun berjalan dan atau tahun tabun
sebelumnya yang dilakukan dengan mencrapkan teknik pemeriksaan yang lazim
digunakan dalam pemenksaan pada umumnya.
b. Pemeriksaan sederhana, yaitu pemeriksaan yang meliputi scluruh jenis pajak untuk
tahun berjalan dan atau (ahun-tahun sebelumnya yang dilakukan dengan

JUMAIDI RAHMAN – A1C019116 Page 14


menerapkan tcknik pemeriksaan dengan bobot dan kedalaman yang sederhana.
Pemeriksaan ini dilakukan di Lapangan maupun di Kantor
Pasal 3 kembali diperjelas dengan Pasal 12 yang menjelaskan cara umum
pemeriksaan sebagai berikut
a. Pemeriksaan Lapangan dilakukan dengan cara:
- memeriksa Tanda Pelunasan Pajak dan keterangan lainnya sebagai bukti pelunasan
kewajiban perpajakan dacrah;
- memeriksa buku-buku, catatan dan dokumen pendukung lainnya termasuk kcluaran
dari media komputer dan perangkat elcktronik pengolah data lainnya;
- meminjam buku-buku, catatan dan dokumen pendukung lainnya termasuk keluaran
dari media komputer dan perangkat elektronik pengolah data lainnya, dengan
memberikan tanda terima;
- Meminta keterangan lisan dan atau tertulis dari Wajib Pajak yang diperiksa;
Memasuki tempat atau ruangan yang diduga merupakan tempat menyimpan
- dokumen, uang, dan barang, yang dapat memberi petunjuk tentang keadaan usaha
Wajib Pajak dan atau tempat-termpat lain yang dianggap penting serta melakukan
pemeriksaan di tempat-tempat tersebut
- Melakukan penyegelan tempat atau ruangan tcrsebut pada huruf e apabila Wajib
Pajak atau Wakil atau Kuasanya tidak memberikan kesempatan untuk memasuki
tempat atau ruangan dimaksud, atau tidak ada di tcmpat pada saat pemeriksaan
- Meminta keterangan dan atau bukti yang diperlukan dari pihak ketiga yang
mempunyai hubungan dengan Wajib Pajak yang diperiksa;
b. Pemeriksaan Kantor dilakukan dengan cara:
- Memberitahukan agar Wajib Pajak membawa tanda pelunasan pajak, baku- buku,
catatan dan dokumen pendukung lainnya termasuk keluaran dari media komputer
dan perangkat elektronik pengolah data lainnya;
- Merninjam buku-buku,catatan dan dokumen pendukung lainnya termasuk keluaran
dari media komputer dan perangkat elektronik pengolah data lainnya dengan
memberikan tanda terima;
- Memeriksa buku-buku, catatan dan dokumen pendukung lainnya termasuk keluaran
dari media komputer dan perangkat clektronik pengolah data lainnya.
- Meminta keterangan lisan dan atau tertulis dari Wajib Pajak yang diperiksa,

JUMAIDI RAHMAN – A1C019116 Page 15


- Meminta keterangan dan atau bukti yang diperlukan dari pihak ketiga yang
mempunyai hubungan dengan Wajib Pajak yang diperiksa.

Atas pemeriksaan tersebut, sesual dengan Kepmendagri No.173 Tahun 2007


nemeriksa membuat laporan Pemcriksaan untuk digunakan sebagai dasar penerbitan Surat
Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar, Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar
Tambahan atau Surat Tagihan Pajak Daerah.
Berdasarkan uraian di atas, Kepmendagri ini memang telah menguraikan prosedur
pemeriksaan pajak daerah, akan tetapi langkah-langkah pemeriksaan secara mendetail
(seperti buku, catatan, dan dokumen pendukung apa yang harus diminta pemeriksa pajak,
serta bagaimana langkah untuk memverifikasi kebenaran buku, catatan, dan dokumen
pendukung tersebut belum dijelaskan secara runut). Dengan demikian, penelitian ini
bertujuan untuk membuat Standard Operational Procedure (mencakup langkah-langkah
pemeriksaan secara rinci lengkap dengan flowchartnya, Standar Pelayanan Minimum
(SPM) Pemeriksaan, kertas kerja, hingga audit based technology untuk mengantisipasi jika
pemeriksaan dilakukan atas dokumen dan catatan yang dihasilkan oleh sistem yang
terkomputerisasi).
Seperti telah diuraikan dalam Tabel 2, penelitian sejenis yang bertujuan untuk
membuat Standard Operational Procedure (SOP) baku terkait pemeriksaan pajak dan
retribusi daerah juga belum banyak dilakukan. Penelitian terdahulu umumnya hanya
membahas bagaimana prosedur pemeriksaan yang telah dilakukan oleh Pemda (dalam hal
ini DPPKD). Penyusunan Standard Operational Procedure (SOP) akan didasarkan pada
Kepmendagri No.173 Tahun 2007 dan tata cara pemeriksaan pajak dan retribusi daerah
pada daerah yang lain yang telah dibuat menjadi perda.
8. Organisasi Tim Pengusul

Tabel 3. Organisasi Tim Pengusul


Ketua Dr. Prayitno Basuki, MA Ahli Perpajakan Sektor
Publik & Ekonomi
Pembangunan
Anggota Wirawan suhaedi, SE., M.Ak. Ahli Akuntansi (Khususnya
Bq Rosyda DA, E, M.Sc, Ak bidang pemeriksaan/audit)
Intan Rakhmawati, SE, M.Ak.

JUMAIDI RAHMAN – A1C019116 Page 16


9. Jadwal Kegiatan
Secara umum, jadwal kegiatan penelitian ini digambarkan dalam tabel berikut :
Tabel 4. Jadwal Kegiatan Tahun 1
No Kegiatan Bulan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Persiapan
penelitian&pra survey
2. Pengurusan ijin &
pelatihan enumerator
3. Kegiatan lapangan
4. Inputing data,
pengolahan dan analisis
5. Penulisan laporan

Tabel 5. Jadwal Kegiatan Tahun 2


No Kegiatan Bulan ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Persiapan
penelitian&pra survey
2. Pelatihan enumerator
3. Kegiatan lapangan
4. Inputing data,
pengolahan dan analisis
5. Penulisan laporan

JUMAIDI RAHMAN – A1C019116 Page 17


DAFTAR PUSTAKA

Bank Indonesia Semarang dan LSKE Fakultas Ekonomi UNDIP Semarang. 2005.
Pemetaan Peraturan Daerah dan Potensi Dampaknya Terhadap Pertumbuhan
Ekonomi di Jawa Tengah. Senmarang: Bank Indonesia

Biro kredit Bank Indonesia, PT.CESS (Center for Economic and Social Studies)
Universitas HKBP Nomensen, Universitas Islam Bandung, Universitas Airlangga,
dan Universitas Mataram. 2007. Kajian Identifikasi Peraturan Pusal dan Peruturan
Duerah dalam Rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Jakarta: Biro Kredit Bank Indonesia.

Kementerian Dalam Negeri. 2007. Kepuusan Menteri Dalam Negeri Tentang Tata Cara
Pemeriksaan di Bidang Pajak Daerah. Jakarta: sementerian Dalam Negeri.

Mastuti, Eny Restu. Prosedur Pcmeriksaan Pajak yang Dilakukan oleh Dinas Pendapatan
Pengelolaan Keuangan dan Aset Terhadap Wajib Pajak Hotel di Surakarta.
digilib.uns.ac.id. Download 15 Maret 2012.

Mawardi, Sulton, Deswanto Marbun, dan Palmira P.Bachtiar. 2010. Iklim Usaha di Kota
Kupang: Kajian Kondisi Perekonomian dan Regulasi Usaha. Jakarta: Lembaga
Penelitian Smeru.

Mawardi, Sulton, 2009. Pemetaan Peraturan Daerah yang Berkaitan dengan Iklim
Usaha. Jakarta: Lembaga Penelitian Smeru

Tim Direktorat Fasilitasi Perancangan Peraturan Daerah dan UNDP. 2008. Panduan
Praktis Memahami Perancangan Peraturan Daerah. Jakarta: Direktorat Jenderal
Peraturan Perundang-undangan Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
bekerjasama dengan UNDP.

JUMAIDI RAHMAN – A1C019116 Page 18

Anda mungkin juga menyukai