Anda di halaman 1dari 17

BAB 2

LANDASAN TEORITIS
PENERAPAN METODE PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT,
RECITE, REVIEW (PQ4R)
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA
PADA MATERI GERAK

A. Metode Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R)

1. Pengertian metode PQ4R

Metode Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R)

dikembangkan oleh Thomas dan Robinson pada tahun 1972. Metode ini adalah

pengembangan dari metode Survey,Question, Read, Recite, Review (SQ3R) dan

Preview, Question, Read, State, Test (PQRST) (Arends dalam Trianto, 2009: 151).

Metode PQ4R merupakan metode untuk membantu siswa mengingat apa

yang mereka baca, dan membantu proses belajar mengajar di kelas yang dilakukan

dengan kegiatan membaca buku. Kegiatan membaca buku bertujuan untuk

mempelajari sampai tuntas bab demi bab suatu buku pelajaran (Trianto, 2009: 150).

Menurut Gie dalam Trianto (2009: 151) menyatakan bahwa, melalui

kegiatan membaca kita dapat berkomunikasi dengan orang lain melalui tulisan.

Membaca dapat dipandang sebagai sebuah proses interaktif antara bahasa dan

pikiran. Sebagai proses interaktif, maka keberhasilan membaca akan dipengaruhi

oleh faktor pengetahuan yang melatar belakangi dan strategi membaca.

Metode PQ4R merupakan salah satu bagian dari starategi

elaborasi.Elaborasi merupakan proses penambahan rincian sehingga informasi baru

akanmenajdi lebih bermakna, maka membuat pengkodean akan lebih mudah dan

lebih memberikan kepastian. Strategi elaborasi membantu pemindahan informasi

baru dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang dengan menciptakan
gabungan dan hubungan antara informasi baru dengan apa yang telah diketahui.

Strategi ini terdiri dari pembuatan catatan, analogi dan metode PQ4R (Trianto,

2009: 147).

Metode PQ4R digunakan untuk membantu siswa mengingat apa yang telah

siswa baca. P singkatan dari preview (membaca selintas dengan cepat),Q adalah

question (bertanya), dan 4R singkatan dari read (membaca), reflect (refleksi), recite

(tanya jawab sendiri), review (mengulang secara menyeluruh). Melakukan preview

dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebelum membaca mengaktifkan

pengetahuna awal dan mengawali proses pembuatan hubungan antara informasi

baru dengan apa yang telah diketahui. Mempelajari judul-judul atau topik-topik

utama membantu pembaca sadar akan organisasi bahan-bahan baru tersebut,

sehingga memudahkan perpindahannya dari memori jangka pendek ke memori

jangka panjang. (Trianto, 2009:147)

Metode PQ4R dapat mengarahkan siswa kepada terciptanya lingkungan

pembelajaran yang aktif, dan memproses informasi lebih dalam lagi. Sebagian

siswa menggunakan strategi belajar yang pasif. Membaca pasif akan membentuk

karakter saat bekerja nanti menjadi seseorang pekerja keras tetapi lemah daya

ingatnya (Novriansyah, 2013:19).

Metode PQ4R adalah prosedur analisis membaca untuk membimbing siswa

dalam mempelajari bacaan secara sistematis. Metode PQ4R menunjukkan pada

siswa bagaimana menangani bacaan melalui prosedur Preview, Question, Read,

Reflect, Recite, Review. Siswa secara aktif memproses isi bacaan dengan metode

yang mirip dengan metode tradisional. Dengan menerapkan metode ini, siswa
mendapatkan pengalaman belajar yang dapat mereka terapkan saat belajar sendiri

(Azmiyah: 2011).

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa metode PQ4R adalah

metode yang membawa siswa ke dalam suasana belajar aktif melalui kegiatan

membaca dan menulis yang akan membantu siswa memahami apa yang telah siswa

baca dan mengingat apa yang sudah siswa tulis.

2. Langkah-langkah metode PQ4R

Langkah-langkah metode PQ4R adalah:

a. Preview

Langkah pertama ini dimaksudkan agar siswa, membaca selintas dengan

cepat sebelum mulai membaca bahan bacaan yang telah diberikan oleh

guru yang memuat tentang materi listrik statis. Siswa memulai dengan

membaca judul yaitu listrik statis dan sub judul muatan listrik dan

membuat benda bermuatan listrik, kalimat-kalimat permulaan atau akhir

suatu paragraf, atau ringkasan pada akhir suatu bab mengenai materi

listrik statis. Memperhatikan ide pokok yang akan menjadi inti

pembahasan dalam bahan bacaan siswa dengan ide pokok ini, akan

memudahkan siswa memberi keseluruhan ide yang ada.

b. Question

Langkah kedua adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada diri

sendiri setiap pasal yang ada pada bahan bacaan siswa. Siswa mengawali

pertanyaan dengan menggunakan kata “apa, siapa, mengapa, dan

bagaimana”. Pertanyaan yang dibuat oleh siswa seperti “bagaimana cara

kerja elektroskop?”.Pengalaman telah menunjukkan bahwa apabila


seseorang membaca untuk menjawab sejumlah pertanyaan, maka akan

membuat siswa membaca lebih hati-hati serta seksama serta akan dapat

membantu mengingat apa yang dibaca dengan baik.

c. Read

Langkah ketiga ini siswa membaca dengan cermat dan hati-hati bahan

bacaan untuk menemukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang

telah diajukan sebelumnya. Misalnya, siswa mendapatkan pertanyaan

“bagaimana cara kerja elektroskop?” maka siswa akan fokus pada bacaan

yang berhubungan dengan pertanyaan itu.

d. Reflect

Langkah keempat ini bukanlah suatu langkah yang terpisah dengan

langkah ketiga (read), tetapi merupakan suatu komponen esensial dari

langkah ketiga tersebut. Pada langkah ini, siswa dan guru membahas

pertanyaan yang sudah dibuat dan menjelaskan jawabannya. Misalnya,

siswa membuat pertanyaan “bagaimanacara kerja elektroskop?” lalu

siswa mencari jawabannya dengan cara membaca pada langkah sebelum

ini. Setelah itu, siswa menjelaskan di depan teman kelasnya, yang

kemudian guru menambahkan dan membenarkan jawaban siswa.

e. Recite

Langkah kelima ini siswa diminta untuk mengingat kembali informasi

yang telah dipelajari dengan menyatakan butir-butir penting dengan

nyaring dan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan. Siswa dapat

melihat kembali catatan yang telah dibuat dan menggunakan kata-kata

yang ditonjolkan dalam bacaan. Dari catatan-catatan yang telah dibuat


pada langkah terdahulu dan berlandaskan ide-ide yang ada pada siswa,

maka siswa diminta untuk membuat intisari materi mengenai muatan

listrik dan membuat benda bermuatan listrik termasuk cara kerja

elektroskop.

f. Review

Langkah keenam ini siswa diminta untuk membaca catatan singkat

(intisari) yang telah dibuatnya, mengulang kembali seluruh bacaan dan

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan mengenai listrik

statis.

Dalam pembelajaran dengan penerapan metode PQ4R aktivitas yang akan

dilakukan oleh guru dan siswa memenuhi langkah-langkah pada Tabel 2.1 berikut.

Tabel 2.1
Langkah-langkah Pemodelan Pembelajaran dengan Penerapan Metode
PQ4R
Langkah-
Aktivitas guru Aktivitas siswa
langkah
Langkah 1 a. Memberikan bahan bacaan Membaca selintas dengan
Preview kepada siswa untuk dibaca. cepat untuk menemukan ide
b. Menginformasikan kepada siswa pokok/tujuan pembelajaran
bagaimana menemukan ide yang hendak dicapai.
pokok/tujuan pembelajaran yang
hendak dicapai.
Langkah 2 a. Menginformasikan kepada siswa a. Memerhatikan
Question agar memerhatikan makna dari penjelasan guru.
bacaan.
b. Memberikan tugas kepada siswa b. Menjawab pertanyaan
untuk membuat pertanyaan dari yang telah dibuatnya.
ide pokok yang ditemukan
dengan menggunakan kata-kata
apa, mengapa, siapa, dan
bagaimana.
Langkah 3 Memberikan tugas kepada siswa Membaca secara aktif
Read untuk membaca dan sambil memberikan
menanggapi/menjawab pertanyaan tanggapan terhadap apa
yang telah disusun sebelumnya. yang telah dibaca dan
menjawab pertanyaan yang
dibuatnya.
Langkah-
Aktivitas guru Aktivitas siswa
langkah
Langkah 4 Mensimulasikan/menginformasikan Bukan hanya sekedar
Reflect materi yang ada pada bahan bacaan. menghafal dan mengingat
materi pelajaran tetapi
mencoba memecahkan
masalah dari informasi yang
diberikan oleh guru dengan
pengetahuan yang telah
diketahui melalui bahan
bacaan.
Langkah 5 Meminta siswa membuat inti sari a. Menanyakan dan
Recite dari seluruh pembahasan pelajaran menjawab pertanyaan-
yang dipelajari. pertanyaan.
b. Melihat catatan-
catatan/intisari yang
telah dibuat
sebelumnya.
c. Membuat intisari dari
seluruh pembahasan.
Langkah 6 a. Menugaskan siswa membaca a. Membaca inti sari yang
Review inti sari yang dibuatnya dari telah dibuatnya.
rincian ide pokok yang ada
dalam benaknya.
b. Meminta siswa membaca b. Membaca kembali
kembali bahan bacaan, jika bahan bacaan siswa jika
masih belum yakin dengan masih belum yakin akan
jawabannya. jawaban yang telah
dibuatnya.
(Trianto, 2009: 155)

Dari pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa metode PQ4R

terdiri dari enam langkah berdasarkan singkatan kata dari namanya, yaitu Preview,

Question, Read, Reflect, Recite, dan Review. Pada tahap preview dan question siswa

akan dapat mengaktifkan pengetahuan awal dan menghubungkan informasi baru

dengan apa yang telah diketahui. Pada tahap read dan reflect siswa akan

mempelajari dan memahami lebih mendalam lagi, sehingga siswa memperoleh

pengetahuan baru dan dapat memformulasikan pengetahuan itu untuk dirinya

sendiri. Selanjutnya, pada langkah recite siswa akan dapat memantapkan lagi

pengetahuan yang telah terbentuk melalui kegiatan menulis. Karena siswa berbeda
dalam mempunyai pengetahuan awal, kecepatan belajar, dan pengalamannya maka

akan berbeda pula dalam kecepatan pemahaman materinya. Maka siswa dapat

mengulang secara menyeluruh materi yang telah dipelajari melalui kegiatan review.

3. Kelebihan dan kekurangan metode PQ4R

Pembelajaran dengan menggunakan metode PQ4R tentunya ada kelebihan

dan kekurangan. Kelebihan pada metode PQ4R yaitu:

a. dapat membantu siswa yang daya ingatnya lemah untuk menghafal

konsep-konsep pelajaran

b. mudah diterapkan pada semua jenjang pendidikan

c. mampu membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan proses

bertanya dan mengomunikasikan pengetahuan

d. dapat menjangkau materi pelajaran dalam cakupan yang luas

Jika terdapat kelebihan, maka metode PQ4R ini juga mempunyai

kekurangan, yaitu:

a. sangat sulit dilaksanakan jika sarana seperti buku paket tidak tersedia di

sekolah, oleh sebab itu peneliti menggunakan bahan ajar dalam

penelitian ini

b. tidak akan berjalan efektif jika dilaksanakan pada kelas dengan jumlah

siswa yang banyak karena bimbingan guru tidak maksimal terutama

dalam merumuskan pertanyaan.


B. Pemahaman Konsep

Pemahaman konsep terdiri dari dua istilah, yaitu pemahaman dan konsep.

Menurut Bloom yang dimaksud dengan pemahaman adalah suatu perilaku

menyatakan suatu hal (konsep) dengan menggunakan kata-kata yang berbeda

bentuk pernyataan asli konsep tersebut dengan memberikan contoh-contoh yang

berkenaan dengan definisi konsep tersebut sehingga pembelajar dalam hal ini siswa

dapat mengaplikasikan prinsip dari konsep tersebut ke dalam situasi yang baru.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata paham asal dari kata

pemahaman diartikan sebagai mengerti benar atau tahu benar. Jadi pemahaman

dapat diartikan sebagai proses, perbuatan, cara untuk mengerti benar atau

mengetahui benar.

Menurut Sudjana yang dimaksud dengan pemahaman adalah tingkat

kemampuan yang mengharapkan siswa mampu memahami arti dari konsep, situasi,

serta fakta yang diketahuinya. Dalam hal ini, siswa tidak hanya menghafal secara

verbalitas, tetapi memahami konsep dari konsep atau masalah.

Menurut Hamalik (dalam Hasanah) pemahaman adalah kemampuan untuk

menguasai pengertian. Pemahaman tampak pada alih bahan/perubahan-perubahan

dari suatu bentuk ke bentuk lainnya, penafsiran dana memperkirakan.

Contoh:memahami fakta dan prinsip, menafsirkan bahan lisan, menafsirkan bagan,

menerjemahkan bahan verbal ke rumus matematika.

Dalam taksonomi ranah kognitif Bloom pemahaman dibagi menjadi tiga

aspek, yaitu:
1. Translasi (kemampuan menrjemahkan)

Kemampuan untuk mengubah simbol tertentu menjadi simbol lain tanpa

perubahan makna. Simbol berupa kata-kata (verbal) diubah menjadi gambar

atau bagan atau grafik. Jika simbol ini berupa kata-kata atau kalimat

tertentu, maka dapat diubah menjadi kata-kata ke dalam grafik dapat

dimasukkan dalam kategori menerjemahkan.

2. Interpretasi (kemampuan menafsirkan)

Kemampuan untuk menjelaskan makna yang terdapat di dalam simbol, baik

simbol verbal maupun yang nonverbal. Kemampuan untuk menjelaskan

konsep, atau prinsip atau teori tertentu. Seseorang dapat

menginterpretasikan sesuatu konsep atau prinsip jika ia dapat menjelaskan

secara rinci makna atau arti suatu konsep atau prinsip, atau dapat

membandingkan, membedakan, atau mempertentangkannya dengan sesuatu

yang lain.

3. Ekstrapolasi (kemampuan meramalkan)

Kemampuan untuk melihat kecenderungan atau arah atau kelanjutan dari

suatu temuan. Kemampuan pemahaman jenis ini menuntut kemampuan

intelektual yang lebih tinggi, misalnya membuat telaahan tentang

kemungkinan apa yang akan berlaku.

Dari uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pemahaman adalah

proses, perbuatan atau cara untuk menyatakan konsep dalam berbagai bentuk,

melalui contoh-contoh, objek-objek, grafik, gambar atau dengan kata-kata dan

kalimat yang berbeda.


Konsep adalah suatu gagasan yang menyeluruh mengenai hukum (prinsip,

azas) atau teori yang mencakup berbagai hal yang terkandung dalam konsep

tersebut. Suatu konsep dibangun oleh unsur-unsur konsep secara logis dan

sistematis.

Menurut Suprijono, konsep adalah ide atau pengertian umum yang disusun

dengan kata, simbol, dan tanda. Sedangkan menurut Rosser dalam Sagala(2009)

menyatakan bahwa konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili satu kelas objek-

objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, atau hubungan-hubungan yang

mempunyai atribut yang sama.

Ditinjau dari fungsiya, konsep dapat dikelompokkan ke dalam tiga

golongan, yaitu:

1. Konsep klasifikasional

Mengklasifikasikan konsep-konsep. Siswa mengelompokkan suatu konsep

ke dalam suatu peristiwa.

2. Konsep kolerasional

Menghubungkan konsep yang satu dengan konsep yang lainnya dua atau

lebih objek.

3. Konsep teoritik

Menjelaskan konsep berdasarkan fakta.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa, konsep adalah suatu

gagasan yang disusun dengan kata, simbol dan tanda yang mewakili objek-objek,

kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan, dan hubungan-hubungan yang memiliki

atribut yang sama.


Jadi, pemahaman konsep adalah proses menyatakan ulang konsep dalam

berbagai bentuk contoh, objek, kegiatan, kejadian, hubungan, grafik, simbol, kata

tanda atau dalam bentuk kalimat yang berbeda tetapi memiliki atribut yang sama.

Menurut Sanjaya (2009) indikator yang termuat dalam pemahaman konsep

diantaranya:

1. Mampu menerangkan secara verbal mengenai apa yang telah dicapainya.


2. Mampu menyajikan situasi suatu konsep kedalam berbagai cara serta
mengetahui perbedaan.
3. Mampu mengklasifikasikan objek-objek berdasarkan dipenuhi atau tidaknya
persyaratan yang membentuk konsep tersebut.
4. Mampu menerapkan hubungan antara konsep dan prosedur.
5. Mampu memberikan contoh dan contoh kontra dari konsep yang dipelajari.
6. Mampu menerapkan konsep secara algoritma.
7. Mampu mengembangkan konsep yang telah dipelajari.

Indikator di atas sejalan dengan Peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor

506/C/Kep/PP/2004 tentang rapor, yaitu:

1. Menyatakan ulang sebuah konsep.


2. Mengklasifikasi objek menurut sifat tertentu sesuai dengan konsepnya.
3. Memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep.
4. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis.
5. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep.
6. Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau operasi
tertentu.
7. Mengaplikasikan konsep dalam pemecahan masalah.

Menurut peraturan Dirjen Dikdasmen Nomor 506/C/Kep/PP/2004 tentang

rapor dan Sanjaya (2009) terdapat kesamaan diantara keduanya sehingga untuk

mengetahui kemampuan siswa dalam memahami konsep materi maka perlu

diadakan penilaian terhadap pemahaman konsep dalam pembelajaran.Tentang

penilaian perkembangan anak didik dicantumkan indikator dari kemampuan

pemahaman konsep sebagai hasil belajar(Dafril dalam Sukaesih 2014: 50).

Indikator tersebut adalah:


1. Kemampuan menyatakan ulang sebuah konsep adalah kemampuan siswa

untuk mengungkapkan kembali apa yang telah dikomunikasikan kepadanya;

2. Kemampuan mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai

dengan konsep adalah kemampuan siswa mengelompokkan suatu objek

menurut jenisnya berdasarkan sifat-sifat yang terdapat dalam materi.

3. Kemampuan memberi contoh dan bukan contoh adalah kemampuan siswa

untuk dapat membedakan contoh dan bukan contoh dari suatu materi.

4. Kemampuan menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi

matematis adalah kemampuan siswa memaparkan konsep secara berurutan

yang bersifat matematis.

5. Kemampuan mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu

konsep adalah kemampuan siswa mengkaji mana syarat perlu dan mana

syarat cukup yang terkait dalam suatu konsep materi.

6. Kemampuan menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur tertentu

adalah kemampuan siswa menyelesaikan soal dengan tepat sesuai dengan

prosedur.

7. Kemampuan mengklasifikasikan konsep atau algoritma ke pemecahan

masalah adalah kemampuan siswa menggunakan konsep serta prosedur

dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

C. Keterkaitan Metode PQ4R dengan Pemahaman Konsep Siswa Pada

Materi Listrik Statis

Metode PQ4R merupakan metode membaca yang bertujuan untuk

meningkatkan daya paham dan daya ingat siswa. Metode PQ4R dapat mengarahkan
siswa kepada terciptanya lingkungan pembelajaran yang aktif, dan memproses

informasi lebih dalam lagi. Metode PQ4R dapat membuat siswa lebih

berkonsentrasi terhadap apa yang siswa baca pada teks.

Melalui metode PQ4R gurudapat membantu siswa yang daya ingatnya

lemah untuk menghapal konsep-konsep pelajaran, salah satunya melalui kegiatan

membaca. Kegiatan membaca akan membantu siswa memahami setiap ide-ide

pokok atau gagasan pada teks, karena dengan membaca siswa akan mendapatkan

pengetahuan baru serta mengalami proses berpikir untuk mendapatkan

pemahaman.

Kelebihan dari metode PQ4R yaitu untuk membantu siswa yang daya

ingatnya lemah untuk menghafal konsep-konsep pelajaran, melalui recite siswa

akan mengingat apa yang telah siswa tulis dan akan membekas, karena dalam

membuat intisari siswa akan menyadari kebutuhannya sehingga siswa akan

menuliskan apa yang siswa butuhkan. Selain itu, metode ini juga dapat membantu

meningkatkan keterampilan proses bertanya dan mengomunikasikan pengetahuan

siswa melalui kegiatan membuat pertanyaan yaitu langkah question. Pada langkah

question siswa akan lebih mengeluarkan apa yang ada dalam benaknya, karena

siswa menuliskan pertanyaan bukan menyampaikan. Karena berdasarkan pada

pengalaman penulis, yang tidak mempunyai kepercayaan diri untuk bertanya dan

lebih banyak menyimpannya dan melupakannya sehingga sulit untuk memahami

materi.

Gambaran umum mengenai penerapan metode PQ4R terhadap pemahaman

konsep siswa pada materi listrik statis, dapat dijelaskan melalui langkah-langkah

berikut.
1. Preview

Siswa melakukan preview atau membaca selintas dengan cepat mengenai apa

yang akan disampaikan pada pembelajaran. Siswa pada tahap ini membaca

bahan bacaan yang diberikan oleh guru mengenai listrik statis. Siswa membaca

judul mengenai listrik statis, dan sub judul mengenai muatan listrik dan

membuat benda bermuatan listrik pada bahan bacaan. Kegiatan ini akan

mengaktifkan pengetahuan awal siswa dan siswa akan menghubungkan dengan

pengetahuan yang baru.

2. Question

Siswa akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai apa yang terdapat

pada bahan bacaan dengan cara menulis. Siswa pada langkah ini akan dibantu

untuk membuat pertanyaan mengenai hal-hal yang ingin siswa pahami. Karena,

masih banyak siswa yang tidak berani untuk bertanya karena kurang percaya

diri. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa adalah pertanyaan yang

berkaitan dengan muatan listrik dan membuat benda bermuatan listrik.

3. Read

Siswa akan mencari jawaban atas pertanyaan sebelumnya melalui kegiatan

membaca. Siswa membaca secara aktif, yaitu dengan memberikan reaksi

terhadap apa yang dibacanya. Siswa akan fokus pada bacaannya untuk mencari

jawaban pertanyaan yang sudah dibuat sebelumnya. Misalnya, pertanyaan

yang telah dibuat adalah “sebutkan contoh cara membuat benda bermuatan

listrik?” maka pada pertanyaan tersebut, siswa diharapkan dapat menyebutkan

cara membuat benda bermuatan listrik. Selanjutnya, siswa membuat

pertanyaan “sebutkan benda yang akan bermuatan positif setelah digosok?”


maka pada pertanyaan tersebut siswa diharapkan dapat mengklasifikasikan

objek menurut sifat tertentu sesuai dengan konsepnya. Selanjutnya, siswa

membuat pertanyaan “bagaimana syarat agar benda saling tarik menarik?”

maka pada pertanyaan tersebut siswa diharapkan dapat mengembangkan syarat

perlu atau syarat cukup benda bermuatan positif.

4. Reflect

Siswa akan merefleksi dengan cara membahas apa yang sudah siswa ketahui

dan menambahinformasi dengan memerhatikan pertanyaan teman-temannya.

Siswa pada langkah iniakan menambah pemahaman baru lagi, setelah dibahas

pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat pada langkah sebelumnya dan akan

mendapat informasi lebih dalam lagi. Siswa pada tahap ini diharapkan dapat

menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematismengenai

jarak antar muatan yang gaya tolaknya diubah,dan siswa mampu

mengaplikasikan konsep hukum Coulumb dalam menghitung besar gaya

Coulumb serta siswa diharapkan dapat menggunakan dan memamfaatkan serta

memilih prosedur atau operasi tertentu dalam pemecahan masalah setelah

dibahas bersama dengan guru.

5. Recite

Siswa akan mengingat kembali informasi yang telah dipelajari dengan

menyatakan poin-poin penting dan dengan menanyakan dan menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru sesuai dengan tujuan

pembelajaran. Siswa pada langkah ini dapat melihat kembali catatan yang

sudah dibuat sebelumnya dan menambahkan dengan ide-ide yang ada pada diri

siswa. Siswa diminta untuk membuat intisari mengenai materi listrik statis
yang sudah siswa pahami, dan menuangkannya ke dalam sebuah tulisan.Siswa

pada langkah ini diharapkan dapat menyatakan ulang sebuah konsep mengenai

induksi listrik.

6. Review

Siswa akan membaca catatan yang telah dibuatnya mengenai listrik statis dan

akan membacakan semua yang telah ditulisnya. Siswa juga akan menjawab

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kembali oleh guru mengenai listrik statis

sesuai dengan indikator pemahaman konsep. Melalui kegiatan membaca dan

menulis inilah siswa akan dapat memahami dan mengingat apa yang sudah

dipelajari.

Tabel 2.2
Keterkaitan Metode PQ4R dengan Pemahaman Konsep Siswa
pada Materi Listrik Statis
Langkah Indikator pemahaman konsep
metode PQ4R
Preview

Question

Read 1. Memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep


mengenai perpindahan muatan listrik.
2. Mengklasifikasikan objek menurut sifat tertentu sesuai
dengan konsepnya mengenai benda yang akan bermuatan
positif setelah digosok.
3. Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari
suatu konsep mengenai syarat terjadinya benda saling
tolak menolak.
Reflect 1. Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi
matematis mengenai jarak antar muatan yang jaraknya
diubah.
2. Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam
pemecahan masalah untuk menghitung besar gaya
Coulumb.
3. Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur
atau operasi tertentu mengenai prinsip kerja Generator
Van de Graff.
Recite Menyatakan ulang sebuah konsep mengenai benda
bermuatan positif.

Review

Langkah terakhir yang dilakukan agar guru mengetahui pemahaman konsep

yang dimiliki siswa yaitu dengan cara memberikan soal secara tertulis kepada siswa

mengenai materi yang sudah disampaikan.

Anda mungkin juga menyukai