PUSKESMAS PENENGAHAN
DENGAN 3 H + 1 P
1.PENDAHULUAN
Kepemimpinan dan perencanaan adalah hal yang sangat penting bagi Puskesmas Rawat
Inap Penengahan untuk memulai dan melaksanakan peningkatan mutu dan mengurangi risiko
terhadap pasien dan staf. Manajemen Puskesmas Rawat Inap Penengahan bertanggung jawab
menjamin komitmen, pendekatan kearah peningkatan mutu dan keselamatan pasien, program
manajemen serta adanya kealpaan (oversight ). Manajemen menyusun rencana peningkatan mutu
dan keselamatan pasien melalui visi dan dukungannya yang akan berwujud menjadi budaya
organisasi .
Peningkatan mutu dan keselamatan pasien menjadi tanggungjawab penuh manajemen
Psuskesmas Rawat Inap Penengahan . Manajemen menyetujui rencana peningkatan mutu dan
keselamatan pasien dan secara reguler menerima laporan tentang pelaksanaan program
perbaikan mutu dan keselamatan pasien Tanggung jawab utama dari Manajemen Puskesmas
Rawat Inap Penengahan adalah menetapkan prioritas.
Puskesmas Rawat Inap Penengahan secara tipikal mempunyai lebih banyak kesempatan
untuk pengukuran dan peningkatan dari pada membereskan/ menyelesaikan urusan sumber daya
manusia atau yang lain. Oleh karena itu, manajemen fokus pada penilaian mutu dan kegiatan
peningkatan rumah sakit. Manajemen memberikan prioritas pada proses-proses utama yang
kritikal, risiko tinggi, cenderung bermasalah yang langsung terkait dengan mutu asuhan dan
keamanan ingkungan. Manajemen juga memasukkan Sasaran Keselamatan Pasien sebagai
indikator mutu. Manajemen menggunakan data dan informasi yang tersedia untuk melakukan
identifikasi area prioritas.
Jenis-jenis pelayanan di Puskesmas Rawat Inap Penengahan
Pelayanan tersebut memiliki karakteristik, kepentingan, fungsi dan peran yang berbeda
bagi Puskesmas Rawat Inap Penengahan Peningkatan mutu dan keselamatan pasien dilakukan
berdasarkan tersedianya data. Penggunaan data secara efektif dapat dilakukan berdasarkan
evidence-based praktek klinik dan evidence-based praktek manajemen.
Berhubung Puskesmas Rawat Inap Penengahan mempunyai sumber daya terbatas, maka
Puskesmas ini tidak dapat mengumpulkan data untuk menilai semua hal yang diinginkan. Jadi,
manajemen Puskesmas harus memilih proses dan hasil (outcome) praktek klinik dan manajemen
yang harus dinilai (diukur)dengan mengacu pada misi Puskesmas, kebutuhan pasien dan jenis
pelayanan.
Penilaian sering terfokus pada proses yang berimplikasi risiko tinggi, diberikan dalam
volume besar, berbiaya tinggi, atau cenderung menimbulkan masalah. Manajemen Puskesmas
Puskesmas Rawat Inap Penengahan bertanggung jawab menentukan pilihan terakhir dari
indikator kunci yang digunakan dalam kegiatan peningkatan mutu. Beberapa area dipilih untuk
ditetapkan sebagai area prioritas. Manajemen melakukan diskusi bersama Penanggung Jawab
Pokja dan Tim Keselamatan Pasien serta unsur yang lain untuk memilih area prioritas dan
menetapkan indikator kunci untuk meningkatkan mutu Puskesmas.
2. TUJUAN
A.Tujuan Umum
Untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di Puskesmas Puskesmas Rawat Inap
Penengahan
B.Tujuan Khusus
Untuk mendapatkan area prioritas
Hitung sekor masing-masing unit dengan mengalikan nilai dengan mengalikan nilai dan
bobot. Bobot yang telah ditetapkan adalah High Risk adalah 50, High Volume adalah 30 dan
ProblHigh Cost adalah 20, Problem Prone adalah 10
1. High Risk : dilihat dari laporan insiden tiap unit
2. High Volume : dilihat dari jumlah pasien yang mendapatkan
pelayanan di unit tersebut
3. High Cost : dilihat dari besarnya biaya yang diperlukan
4. Problem Prone : dilihat dari data register resiko masing-masing unit
4.KESIMPULAN
Dengan kondisi SDM dan sumberdaya lain dI Puskesmas Rawat Inap Penengahan yang
terbatas. Oleh karena itu manajemen Puskesmas Rawat Inap Penengahan memilih area prioritas
yang akan diupayakan untuk ditingkatkan mutunya. Pemilihan area dilakukan dengan cara
melakukan pembobotan dan pemberian nilai.