Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
DINA ANGGRIANI,A.Md.Kep
NIP. 199407102019022001
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan aktualisasi ini dengan judul “Peningkatan
Pemantauan Minum Obat Pada Pasien ODGJ Di Wilayah Kerja
Puskesmas Tempirai” yang merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan dan pelatihan dasar (Latsar) CPNS Pemerintah
Kota Palembang tahun 2019.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusun laporan
aktualisasi ini, khususnya kepada:
1. H. Hazairin, SKM, M.Kes selaku kepala puskesmas sekaligus mentor
dalam penyusunan laporan aktualisasi ini
2. Ibu Mery Fanada, S.Pd, SKM, M.Kes. selaku coach dalam
penyusunan laporan aktualisasi ini
3. Ibu Suhaila,SE, M.Si selaku narasumber dalam penyusunan laporan
aktualisasi ini
4. Bapak dan Ibu widyaiswara yang telah memberikan materi dengan
tulus dan semangat selama pendidikan dan pelatihan
5. Orang tua, dan keluarga yang senantiasa memberikan doa dan
dukungan terbaik
6. Teman-teman seperjuangan di latsar golongan II angkatan IV di Balai
Diklat Penerbangan Palembang.
Penulis menyadari bahwa laporan aktualisasi ini masih banyak
kekurangan, maka dari itu kritik dan saran yang membangun selalu
penulis harapkan agar laporan rancangan aktualisasi ini jauh lebih baik.
Semoga laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
semua pihak yang berkepentingan.
Palembang, Juni 2019
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ...................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................. iv
DAFTAR TABEL.......................................................................... v
DAFTAR GAMBAR...................................................................... vi
DAFTAR BAGAN......................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN............................................................ 1
A. Latar Belakang........................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat................................................... 2
C. Ruang Lingkup........................................................... 3
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI (HABITUASI)............... 4
A. Deskripsi Organisasi........................................................ 4
1. Profil Organisasi................................................... 4
2. Visi, Misi, Motto, dan Nilai-Nilai Organisasi......... 8
B. Deskripsi Isu/Situasi Problematik.................................... 9
C. Analisis Isu...................................................................... 12
D. Argumentasi terhadap Core Issue Terpilih...................... 14
E. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS.......................................... 15
F. Matrik Rancangan............................................................ 35
G. Jadwal Kegiatan.............................................................. 64
Daftar Pustaka........................................................................... 65
Biodata....................................................................................... 66
3
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
4
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
5
DAFTAR BAGAN
Gambar Halaman
6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparartur Sipil Negara adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Kondisi ideal tata perilaku ASN diatur dengan detail dalam UU
ASN No.5 th.2014 pasal 3 yaitu bertingkah laku sesuai nilai dasar,
berkode etik, komitmen, integritas, tanggung jawab pada pelayan public,
berkompeten dan professional dalam bertugas. Dengan demikian UU ASN
mengedepankan penguatan nilai-nilai dan pembangunan karakter dalam
mencetak PNS. Lembaga Administrasi Negara menterjemahkan amanat
Undang-Undang tersebut dalam bentuk Pedoman Penyelenggaraan
Pelatihan yang tertuang dalam Peraturan Kepala Lembaga Administrasi
Negara Nomor 22 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelatihan Dasar Calon PNS Golongan I dan II.
Pelatihan ini memadukan pembelajaran klasikal dan non-klasikal di
tempat Pelatihan serta di tempat kerja, yang memungkinkan peserta
mampu untuk menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan,
serta membuatnya menjadi kebiasaan (habituasi), dan merasakan
manfaatnya, sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS yang
professional.Nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti korupsi (ANEKA) merupakan nilai-nilai dasar profesi PNS
yang perlu diterapkan dan dimaknai dalam setiap kegiatan yang dilakukan
PNS sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) nya.
Pegawai ASN berfungsi sebagai : 1) Pelaksana Kebijakan Publik, 2)
Pelayan Publik, 3) Perekat dan Pemersatu Bangsa. Pegawai ASN
melakukan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat Pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
memberikan pelayanan Publik yang professional dan berkualitas
mempererat persatuan dan kesatuan NKRI. Pelayanan publik yang
1
dilakukan ASN, dalam hal ini di bidang kesehatan sering mendapat
sorotan publik, terutama tentang kualitas pelayanan yang kurang
memuaskan. Seiring dengan peningkatan ilmu pengetahuan dan
teknologi, kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan
kesehatan semakin meningkat. Baik pelayanan yang bersifat preventif,
promotif, kuratif maupun rehabilitative. Pembangunan kesehatan
merupakan bagian dari pembangunan yang bertujuan meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Dalam rancangan Aktualisasi ini, Penulis mengangkat Judul untuk
rancangan aktualisasi ini yaitu Optimalisasi Pelaporan Hasil Penimbangan
Setiap Bulan di Posyandu Puskesmas Tujuh Ulu Palembang, sehingga
diharapkan dengan isu yang diangkat ini mampu menciptakan
pengoptimalan kegiatan pelaporan dan keakuratan data hasil kegiatan
penimbangan.
2. Manfaat :
a. Manfaat bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS
2
1) Mampu mewujudkan fungsi ASN sebagai Pelayan Publik
yang memberikan Pelayanan yang profesional dan
berkualitas.
C. Ruang Lingkup
Aktualisasi peran dan kedudukan Aparatur Sipil Negara
(ASN) dalam NKRI sebagai unsur aparatur negara dilakukan di
Puskesmas Tujuh Ulu Palembang. Adapun ruang lingkup
pembahasan laporan aktualisasi ini mencakup Puskesmas Tujuh
Ulu Palembang. Habituasi ini akan dilakukan pada tanggal 14 Juni
2019 sampai dengan 17 Juli 2019. Ruang lingkup rancangan
aktualisasi meliputi Optimalisasi pelaporan hasil penimbangan
setiap bulan di Posyandu Puskesmas Tujuh Ulu berkaitan dengan
nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
3
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI (HABITUASI)
A. Deskripsi Organisasi
1. Profil Organisasi
Puskesmas Tujuh Ulu berdiri sejak tahun 1981 dengan nama Balai
Pengobatan Tujuh Ulu dimana tanahnya merupakan tanah hibah dari
masyarakat, Pada tahun 2003 bangunan Puskesmas direnovasi dan pada
tahun 2014 direnovasi menjadi gedung berlantai dua dengan dana APBD
Pemerintah Kota Palembang. Tahun 2011 Puskesmas Tujuh Ulu menjadi
Puskesmas BLUD bertahap setelah diajukan menjadi Puskesmas BLUD
(Badan Layanan Umum Daerah) pada tahun 2013 menjadi Puskesmas
BLUD penuh melalui penetapan Keputusan Walikota Palembang Nomor
546 tahun 2014.
Pada tahun 2017, terjadi pemekaran Wilayah Kecamatan di Kota
Palembang sehingga menyebabkan perusahaan wilayah kerja bagi
Puskesmas Tujuh Ulu yang sebelumnya memiliki 2 Kelurahan ( Kelurahan
Tujuh Ulu dan Kelurahan 9-10 Ulu) sebagai wilayah kerja, sejak tanggal
13 November 2017 melalui surat Keputusan Walikota Palembang Nomor
489/KPTS/DINKES/2017 Tentang Perubahan Atas Keputusan Walikota
Palembang Nomor 332/ KPTS / DINKES / 2017 tentang izin operasional
Pusat Kesehatan Masyarakat di Kota Palembang, Puskesmas Tujuh Ulu
hanya memiliki Kelurahan Tujuh Ulu sebagai wilayah kerja.
4
Gambar 1. Gedung Puskesmas Tujuh Ulu Palembangagan
5
Bagan 1.STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS TUJUH ULU PALEMBANG
dr. Rustina
KASUBAG TATA USAHA
6
1.2 Letak Geografis
Secara administrasi pemerintahan, luas wilayah kerja
Puskesmas Tujuh Ulu adalah 66 ha, dengan 8 RW dan 61 RT. Adapun
batas wilayah Puskesmas Tujuh Ulu adalah sebagai berikut:
Utara : Kelurahan 9-10 Ulu
Selatan : Kelurahan 5 Ulu
Timur : Kelurahan 8 Ulu Laut
Barat : Sungai Musi
7
1.4 Upaya Kesehatan Yang Dilakukan Di Puskesmas
Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat, Puskesmas
Tujuh Ulu memenuhi kebutuhan tersebut melalui Pelayanan
Kesehatan Masyarakat dan Pelayanan Kesehatan Perorangan :
a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) adalah
setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan
dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat. Jenis
pelayanan UKM dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu:
1. UKM Essensial, meliputi :
- Pelayanan Promosi Kesehatan
- Pelayanan Kesehatan Lingkungan
- Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
- Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
- Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
2. UKM Pengembangan
Merupakan upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya
memerlukan upaya yang sifatnya inovatif, dan atau bersifat
ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan prioritas
masalah kesehatan, kekhususan pada wilayah kerja Kelurahan
Tujuh Ulu dan potensi Sumber daya yang tersedia di Puskesmas
Tujuh Ulu, maka UKM pengembangan Puskesmas Tujuh Ulu
- Pelayanan kesehatan gigi masyarakat
- Pelayanan kesehatan lansia
8
kesehatan perseorangan. UKP dilaksanakan dalam bentuk rawat
jalan, tindakan gawat darurat, home care.
Kegiatan UKP terdiri dari:
1. Pelayanan Pendaftaran dan Rekam Medik
2. Pelayanan Pemeriksaan Umum
3. Pelayanan Gigi dan Mulut
4. Pelayanan KIA-KB
5. Pelayanan Tindakan
6. Pelayanan Pemeriksaan Lansia
7. Pelayanan Dots
8. Pelayanan Laboratorium
9. Pelayanan Farmasi
10. Pelayanan Promkes (Gizi dan Sanitasi) dan Imunisasi
9
2.4. Nilai-Nilai Organisasi
T : Tulus
U : Unggul
J : Jujur
U : Universal
H : Harmonis
dalam
U : Upayakan
L : Layanan kesehatan prima
U : Untuk masyarakat yang berkeadilan
10
Prolanis adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan
proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan
Peserta, Fasilitas Kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka
pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan yang
menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang
optimal dengan biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.
Aktifitas dalam Prolanis meliputi aktifitas konsultasi medis/edukasi,
Home Visit, Reminder, aktifitas klub dan pemantauan status
kesehatan.
Salah satu aktifitas dalam Prolanis yaitu konsultasi. Namun,
kegiatan konsultasi gizi untuk pasien Prolanis belum dilakukan.
Oleh karena itu, perlu dilakukan konsultasi gizi untuk memberi
pengetahuan dan saran tentang pola makan agar dapat menjaga
kondisi kesehatan pasien prolanis.
11
kesulitan atau bisa saja salah dalam mengidentifikasi pasien sesuai
dengan nama balita, tanggal waktu lahir, berat badan waktu lahir,
nama orang tua, alamat dan juga tidak dapat memantau secara
optimal pertumbuhan balita. Oleh karena itu, diperlukan pelaporan
yang teroorganisir dengan baik.
12
ASI Ekslusif merupakan salah satu indikator pencapaian gizi.
Namun faktor yang menyebabkan ibu-ibu tidak memberikan ASI
Ekslusif dikarenakan berbagai faktor anatara lain ibu – ibu
beralasan ASI Tak Cukup, Ibu Harus Bekerja, Takut Bentuk
Payudara Berubah, Bayi Tetap Tumbuh Sehat walaupun tidak
diberikan ASI, dan Susu Formula Lebih Praktis, hal ini terjadi
dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu yang kurang terhadap
pentingnya pemberian ASI Ekslusif untuk bayi.
C. Analisis Isu
Analisis isu dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas
isu.Analisis ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas isu
tertinggi.Disamping itu tidak semua isu bisa dikategorikan menjadi isu
actual, oleh karena itu perlu dilakukan analisis kriteria isu, alat analisis
kriteria isu dengan menggunakan alat analisis AKPK (Aktual,
Kekhalayakan, Problematika, Kelayakan).
Alat analisa dengan menggunakan AKPK (kriteria isu)
1. Aktual, yaitu benar-benar terjadi, sedang hangat dibicarakan di
masyarakat.
2. Kekhalayakan, yaitu isu menyangkut hajat hidup orang banyak
3. Problematik, yaitu isu memiliki dimensi masalah yang kompleks
sehingga perlu dicarikan solusinya sesegera mungkin.
4. Kelayakan, yaitu masuk akal, realisitis, relevan untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kuat pengaruhnya
3 Sedang pengaruhnya
2 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya
Tabel 1. Bobot Penetapan Kriteria Kualitas ISU AKPK
ANALISIS KRITERIA ISU DENGAN ALAT ANALISIS AKPK
NO ISU A K P K JML PERINGKAT
13
(1-5) (1-5) (1-5) (1-5)
Belum optimalnya
kegiatan konsultasi gizi
1. 2 2 2 2 8 V
untuk pasien prolanis di
Puskesmas Tujuh Ulu
Kurang optimalnya
pelaporan hasil
2. penimbangan setiap 3 5 4 4 16 I
bulan di posyandu
Puskesmas Tujuh Ulu
Rendahnya kepatuhan
ibu balita gizi kurang
3. untuk memberikan 2 4 5 3 14 II
biskuit PMT di
Puskesmas Tujuh Ulu
Rendahnya kesadaran
ibu hamil KEK untuk
4. menghabiskan biskuit 3 4 3 3 13 III
PMT di Puskesmas
Tujuh Ulu
Kurangnya pengetahuan
ibu hamil tentang
5. 3 3 3 3 12 IV
pentingnya ASI Ekslusif
di Puskesmas Tujuh Ulu.
Tabel 2. Tabel Analisis Isu Menggunakan AKPK
14
terpilih yaitu Kurang optimalnya kegiatan pelaporan hasil penimbangan
setiap bulan di Puskesmas Tujuh Ulu.
Data yang akurat adalah data yang sama dengan keadaan
sebenarnya dan sesuai dengan definisi operasional dari masing-masing
variabel yang telah ditetapkan dalam batasan operasional laporan sistem
pencatatan dan pelaporan.
Pengumpulan data dapat bermula pada tingkat paling bawah yaitu
di posyandu pemantauan pertumbuhan. Kegiatan ini juga berperan dalam
menunjang upaya perbaikan gizi. Penimbangan menjadi salah satucara
untuk mengetahui pertumbuhan balita yang perlu dilakukan setiap bulan.
Hasil penimbangan yang dicatat di buku KIA menjadi salah satu sumber
data yang digunakan dalam sistem pencatatan dan pelaporan puskesmas
dari posyandu. Pelapoan hasil penimbangan di posyandu belum
terorganisir. Kurangnya kesabaran dan ketelitian petugas posyandu juga
menjadi penyebab ketidaklengkapan pengisian data pemantau status gizi
balita. ketidaklengkapan sering terjadi pada kolom identitas, tanggal lahir,
tinggi badan, nama orang tua, alamat. Dampak ketidaklengkapan
pengisian adalah petugas akan kesulitan atau bisa saja salah dalam
mengidentifikasi pasien sesuai dengan nama balita, tanggal waktu lahir,
berat badan waktu lahir, nama orang tua, alamat dan juga tidak dapat
memantau secara optimal pertumbuhan balita.
Peran kader yang begitu penting di posyandu dapat membantu
peningkatan kualitas data. Informasi yang dihasilkan harus memiliki
kualitas yang baik agar dapat digunakan sebagai indikator kesejahteraan
di masyarakat dan dapat memantau pertumbuhan balita.
Puskesmas Tujuh Ulu Palembang merupakan salah satu
puskesmas di Kota Palembang. Dalam mencapai visi misinya didukung
oleh keakuratan data dalam pelaporan sehingga dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang prima.
Maka dipandang perlu dan penting dengan melakukan sosialisasi
optimalisasi pelaporan hasil penimbangan di posyandu setiap bulan,
15
beberapa sarana juga diperlukan saat sosialisasi, sebagai implementasi
Whole Of Government (WOG). Kelengkapan sarana dan prasarana yang
diperlukan seperti :
1. Tempat sosialisasi
2. Daftar hadir
3. Format pelaporan Hasil Penimbangan
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas sering disamakan dengan responbilitas. Namun pada
dasarnya, kedua konsep itu memiliki makna yang berbeda.
Responsibilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab. Akuntabilitas
adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas publik terdiri dari dua macam, yaitu akuntabilitas vertical
(pertanggungjawaban kepada otoritas yang lebih tinggi) dan akuntabilitas
horizontal (pertanggungjawaban pada masyarakat luas). Untuk memenuhi
terwujudnya organisasi sektor publik yang akuntabel, maka mekanisme
akuntabilitas kejujuran, maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung
dimensi akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas proses,
akuntabilitas program, dan akuntabilitas kebijakan.
Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya.
Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik.
Nilai-nilai publik tersebut antara lain adalah:
16
a) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan, antara kepentingan publik dengan
kepentingan sektor, kelompok, dan pribadi;
b) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan
mencegah keterlibatan PNS dalam politik praktis;
c) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
d) Menunjukan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara pemerintahan.
17
Oleh sebab itu, dalam akuntabilitas, hubungan yang terjadi adalah
hubungan yang bertanggungjawab antara kedua belah pihak.
18
Akuntabilitas dimaknai sebagai sebuahhubungan dan proses yang
direncanakan untuk mencapai tujuan yang telahditetapkan sejak
awal, penempatan sumber daya yang tepat, dan evaluasi kinerja.
Dalam hal ini proses setiap individu/kelompok/institusi akan diminta
pertanggungjawaban secara aktif yang terlibat dalam proses
evaluasi dan berfokus pada peningkatan kinerja.
Pentingnya Akuntabilitas
Pola pikir PNS yang bekerja lambat, berdampak pada
pemborosan sumber daya dan memberikan citra PNS berkinerja
buruk. Dalam kondisi tersebut, PNS perlu merubah citranya menjadi
pelayan masyarakat dengan mengenalkan nilai-nilai akuntabilitas
untuk membentuk sikap, dan perilaku PNS dengan mengedepankan
kepentingan publik dan berintegritas. Akuntabilitas publik memiliki
tiga fungsi utama (Bovens, 2007), yaitu:
1) Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi)
2. Nasionalisme
Nasionalisme adalah suatu paham yang sama dan mampu
menciptakan serta membentuk kedaulatan dalam sebuah negara, dengan
mempertahankan dan mewujudkan suatu konsep identitas milik bersama
dari sekelompok manusia yang memiliki tujuan, visi, cita-cita yang sama
demi mewujudkan kepentingan nasional, serta juga dapat diartikan
sebagai rasa yang ingin mempertahankan negaranya baik itu sisi luar
maupun dalam.
19
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN.
Bahkan tidak hanya sekedar wawasan saja tetapi kemampuan
mengaktualisasikan nasionalisme dalam menjalankan fungsi dan
tugasnya merupakan hal yang lebih penting.Diharapkan dengan
nasionalisme yang kuat, maka setiap pegawai ASN memiliki orientasi
berpikir mementingkan kepentingan publik, bangsa, dan negara.Nilai-nilai
yang berorientasi pada kepentingan publik menjadi nilai dasar yang harus
dimiliki oleh setiap pegawai ASN.Pegawai ASN dapat mempelajari
bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam Pancasila agar memiliki
karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan kebangsaannya.
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya. Sikap seperti ini jelas mencerai-beraikan bangsa yang satu
dengan bangsa yang lain. Keadaan seperti ini sering disebut
chauvinisme. Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan
pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
dan sekaligus menghormati bangsa lain (LAN RI, 2015). Secara politis
nasionalisme berarti pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-
nilai Pancasila.
20
kepercayaanterhadap Tuhan Yang Maha Esa.
21
17. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai
sebagai hasil musyawarah.
3. Etika Publik
Etika adalah refleksi atas nilai tentang benar/salah, baik/buruk atau
pantas tidak panas yang harus dilakukan. Dalam kaitannya dengan
pelayan publik etika public adlah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik buruk, benar salah prilaku tindakan dan keputusan untuk
mengarahkan kebijakan public dalam rangka menajalankan tanggung
jawab pelayanan publik.
Etika dapat dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta
keyakinan untuk menentukan perbuatan yang pantas guna menjamin
adanya perlindungan hak-hak individu, mencakup cara-cara pengambilan
keputusan untuk membantu membedakan hal-hal yang baik dan buruk
serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai nila-nilai yang
dianut, Catalano, 1991 (dalam Widita, 2015).
Kode etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam
suatu kelompok khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal
prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis (LAN, 2015).Kode etik
profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok
khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang
diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu.
22
c) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku;
e) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
g) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
Dimensi etika publik terdiri dari dimensi tujuan pelayanan publik yang
bertujuan untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan relevan,
dimensi modalitas yang terdiri dari akuntabilitas, transparansi, dan
netralitas, serta dimensi tindakan integritas publik (LAN, 2015).Ketiga
dimensi tersebut dapat menjadi dasar untuk dapat menjadi pelayan publik
yang beretika.
Pelayanan publik yang profesional membutuhkan tidak hanya
kompetensi teknis dan leadership, namun juga kompetensi etika.Oleh
karena itu perlu dipahami etika dan kode etik pejabat publik.Tanpa
memiliki kompetensi etika, pejabat cenderung menjadi tidak peka, tidak
peduli dan bahkan seringkali diskriminatif, terutama pada masyarakat
kalangan bawah yang tidak beruntung.Etika publik merupakan refleksi
kritis yang mengarahkan bagaimana nilai-nilai kejujuran, solidaritas,
keadilan, kesetaraan, dan lain-lain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan
dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat. Dengan
diterapkannya kode etik ASN, perilaku pejabat publik harus berubah dari
penguasa menjadi pelayan, dari wewenang menjadi peranan, dan
menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah yang harus
dipertanggungjawabkan bukan hanya di dunia namun juga di akhirat.
23
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada orang lain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai.
Bidang apapun yang menjadi tanggung jawab pegawai negeri sipil semua
mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat member kepuasan kepada
stakeholder.
24
LAN RI (2015: 9) menjelaskan bahwa karakteristik utama yang dapat
dijadikan dasar untuk mengukur tingkat efektivitas adalah ketercapaian
target yang telah direncanakan, baik dilihat dari capaian jumlah maupun
mutu hasil kerja, sehingga dapat memberi kepuasan, sedangkan tingkat
efisiensi diukur dari penghematan biaya, waktu, tenaga, dan pikiran dalam
menyelesaikan kegiatan.
Untuk mewujudkan system pelayanan public yang bermutu harus
memerlukan komitmen. Komitmen atau kesungguhan hati untuk
melakukan perubahan dengan cara berinovasi guna meningkatkan mutu
pelayanan.
Inovasi kemudian muncul karena adanya dorongan kebutuhan
organisasi/perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan
yang terjadi di sekitarnya. Mengenai inovasi, LAN RI (2015:11)
menyatakan bahwa proses inovasi dapat terjadi secara perlahan (bersifat
evolusioner) atau bisa juga lahir dengan cepat (bersifat revolusioner).
Inovasi akan menjadi salah satu kekuatan organisasi untuk memenangkan
persaingan.
Empat indikator dari nilai-nilai dasar komitmen mutu yang harus
diperhatikan, yaitu:
Efektif
Efisien
Inovasi
Mutu
25
dalam manajemen mutu terpadu yaitu produk, proses, organisasi,
pemimpin dan komitmen. Kelima pilar tersebut memiliki keterkaitan dan
ketergantungan yang tinggi, sehingga target mutu dapat diwujudkan
bahkan dapat terus ditingkatkan secara berkelanjutan.
Target utama kinerja aparatur yang berbasis komitmen mutu adalah
mewujudkan kepuasan masyarakat yang menerima layanan.Mutu kerja
aparatur dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dewasa ini
masih banyak yang tidak mengindahkan peraturan perundang-undangan.
Adapun Nilai – Nilai Dasar yang terkandung dalam Komitmen Mutu
adalah sebagai berikut
1. Tepat waktu
2. Sesuai SOP
3. Akurasi
4. Kerja sama
6. Tanggap
7. Evaluasi
8. Cermat
10. Profesional
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan
26
kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih luas.Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun
waktuyang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.
Korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus maupun pegawai
negeri yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau
memperkaya merka yang dekat dengan dirinya, dengan cara
menyalahgunakan kekuasaan public yang dipercayakan kepada mereka.
Indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus diperhatikan,
yaitu sebagai berikut :
Jujur
Peduli
Mandiri
Disiplin
Tanggung Jawab
Kerja Keras
Sederhana
Berani
Adil
Kesadaran anti korupsi yang dibangun melalui pendekatan spiritual,
dengan selalu ingat akan tujuan keberadaannya sebagai manusia di
muka bumi, dan selalu ingat bahwa seluruh ruang dan waktu
kehidupannya harus dipertanggungjawabkan sehingga dapat menjadi
benteng kuat untuk antikorupsi. Tanggung jawab spiritual yang baik
akan menghasilkan niat yang baik dan mendorong untuk memiliki visi
dan misi yang baik, hingga selalu memiliki semangat untuk melakukan
proses atau usaha terbaik danmendapatkan hasil terbaik agar dapat
dipertanggungjawabkan secara publik.
6. Manajemen ASN
27
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
Pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi,
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan
profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai
ASN berfungsi sebagai berikut:
1. Pelaksana kebijakan public;
2. Pelayan public; dan
3. Perekat dan pemersatu bangsa
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu ASN
harus mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas
dalam menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut. Harus
mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan
publik.
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
1. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
2. Memberikan pelayanan public yang professional dan
berkualitas, dan
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
28
Indonesia, dan pemerintah yang sah
2. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3. melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat
pemerintah yang berwenang;
4. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh
pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;
6. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun
di luar kedinasan;
7. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan; dan
8. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
29
8. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya;
9. memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan;
10. tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas,
status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau
mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk
orang lain;
11. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN; dan
12. melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan
mengenai disiplin Pegawai ASN.
30
Dalam prakteknya, span of control atau rentang kendali yang
rasional akan sangat terbatas. Salah satu alternatifnya adalah
mengurangi jumlah lembaga yang ada sampai mendekati jumlah
yang ideal untuk sebuah koordinasi. Dengan jumlah lembaga yang
rasional, maka koordinasi dapat dilakukan lebih mudah.
d. Koalisi sosial
Koalisi sosial ini merupakan bentuk informal dari penyatuan koordinasi
antar sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan
khusus dalam koordinasi ini. Di Australia dalam masa pemerintahan
Howard melakukan hal ini dengan mendorong inisiatif koalisi sosial
antar aktor pemerintah, bisnis dan kelompok masyarakat. Koalisi
sosial ini mendorong adanya penyamaan nilai dan persepsi tentang
suatu hal, sehingga pada akhirnya akan terjadi koordinasi alamiah.
8. Pelayanan Publik
31
Daerah, dan di lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang
dan/atau jasa, baik dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
(Lembaga Administrasi Negara: 1998).
32
dibutuhkan masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat
dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya
33
mendapatkan layanan tersebut terjangkau oleh seluruh warga
negara. Hal ini perlu ditekankan karena pelayanan publik yang
diselenggarakan oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari
keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi;
34
9. Berkeadilan. Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilakukan
oleh pemerintah memiliki berbagai tujuan. Salah satu tujuan yang
penting adalah melindungi warga negara dari praktik buruk yang
dilakukan oleh warga negara yang lain. Oleh karena itu
penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai
alat melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa
keadilan bagi kelompok lemah ketika berhadapan dengan
kelompok yang kuat.
F. Matrik Rancangan
Matrik Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja Puskesmas Tujuh Ulu Palembang
:
Identifikasi 1. Belum optimalnya kegiatan konsultasi
Isu : gizi untuk pasien prolanis di
Puskesmas Tujuh Ulu
2. Kurang optimalnya pelaporan hasil
penimbangan setiap bulan di Posyandu
Puskesmas Tujuh Ulu.
3. Rendahnya kepatuhan ibu balita gizi
kurang untuk memberikan biskuit PMT
di Puskesmas Tujuh Ulu.
4. Rendahnya kesadaran ibu hamil KEK
untuk menghabiskan biskuit PMT di
Puskesmas Tujuh Ulu.
5. Kurangnya pengetahuan ibu hamil
tentang pentingnya ASI Ekslusif di
Puskesmas Tujuh Ulu.
Isu yang Kurang optimalnya pelaporan hasil
diangkat : penimbangan setiap bulan di Posyandu
Puskesmas Tujuh Ulu
35
Kurang optimalnya pelaporan hasil penimbangan setiap bulan di
Posyandu Puskesmas Tujuh Ulu Palembang.Gagasan pemecahan Isu:
1. Melakukan koordinasi dengan kepala puskesmas selaku mentor.
2. Mencari referensi tentang pelaporan hasil penimbangan setiap
bulan .
3. Membuat Alur pelaporan hasil penimbangan setiap bulan
4. Sosialisasi pelaporan hasil penimbangan setiap bulan.
5. Pengisian bersama cara pencatatan dan pelaporan hasil
penimbangan
6. Pemasangan banner alur pelaporan hasil penimbangan di
posyandu dan penempelan alur pelaporan hasil penimbangan di
meja petugas
7. Implementasi pelaporan hasil penimbangan setiap bulan.
8. Evaluasi penerapan pelaporan hasil penimbangan.
36
Tabel 3. Matrik Rancangan
37
pelaksanaan aktualisasi Organisasi yaitu
dibutuhkan bimbingan dan berkoordinasi
arahan dari atasan. secara
harmonis.
Etika Publik : Dalam kegiatan
Dalam Kegiatan melakukan
melakukan koordinasi koordinasi
dengan mentor dikaitkan dengan mentor
dengan Nilai ANEKA sebagai
terdapat Nilai Etika Publik perwujudan
yaitu menghargai koordinasi yang
komunikasi, konsultasi, baik antara ASN
dan kerjasama antara dengan atasan
pegawai dengan atasan untuk
dalam pelaksanaan menciptakan
aktualisasi. hubungan
kerjasama yang
Komitmen Mutu: harmonis
Dalam Kegiatan
melakukan koordinasi
dengan mentor dikaitkan
dengan Nilai ANEKA
terdapat Nilai Komitmen
Mutu sebagai wujud
perencanaan program
kerja jangka panjang yang
berbasis mutu yaitu untuk
menghasilkan data yang
akurat sebagai sumber
informasi.
38
Anti Korupsi:
Dalam Kegiatan
melakukan koordinasi
dengan mentor
dikaitkan dengan Nilai
ANEKA terdapat Nilai anti
korupsi yaitu nilai
tanggung jawabnya,
sebagai ASN kita harus
melaporkan kegiatan
kepada atasan kita,
sebagai bentuk tanggung
jawab kita kepada atasan.
Manajemen ASN :
Dalam kegiatan
melakukan koordinasi
dengan mentor dikaitkan
dengan Manajemen ASN
yaitu melaksanakan tugas
dan fungsi secara
profesional,bertanggung
jawab serta berintegritas
kepada atasan
Pelayanan Publik :
Dalam kegiatan
melakukan koordinasi
dengan mentor dikaitkan
dengan Pelayanan publik
39
yaitu untuk terwujudnya
penyelenggaraan
pelayanan publik
(Puskesmas) yang
transparan untuk
masyarakat
Whole Of
Government
(Wog):
Dalam Kegiatan
melakukan koordinasi
mentor dikaitkan
dengan Whole Of
Government yaitu
melakukan koordinasi
mengenai pelaksanaan
aktualisasi dengan
mentor.
2. Mencari 1. Mencari refrensi yang 1. Referensi Akuntabilitas; Dalam kegiatan mencari Dalam kegiatan
referensi dapat menunjang PMK tentang Dalam Kegiatan mencari referensi tentang mencari refrensi
tentang kegiatan pelaporan kegiatan referensi tentang pelapoan hasil tentang
pelaporan hasil hasil penimbangan penimbangan pelaporan hasil penimbangan di pelaporan
penimbangan 2. Referensi tata penimbangan setiap bulan Puskesmas Tujuh Ulu kegiatan hasil
2. Mencari refrensi tata cara pengisian dikaitkan dengan Nilai dikaitkan dengan penimbangan
cara pengisian format laporan hasil ANEKA terdapat nilai Pencapaian Visi dan Misi yang dikaitkan
pelaporan hasil penimbangan akuntabilitas yaitu sebagai Organisasi adalah dengan
penimbangan (kohort) ASN harus memiliki adanya kerja sama yang Pencapaian
3. Format kejelasan dalam baik demi tercapainya Penguatan Nilai
laporan hasil melaksanakan wewenang tujuan untuk memberikan – Nilai
40
3. Mencari format penimbangan dan tanggung jawab. pelayanan yang bermutu Organisasi yaitu
pelaporan hasil (kohort) prima. bentuk
penimbangan 4. Foto kegiatan Nasionalisme : tanggung jawab
Dalam Kegiatan Mencari dalam
referensi tentang memberikan
pelaporan hasil informasi yang
penimbangan setiap bulan yang
dikaitkan dengan Nilai sebenarnya
ANEKA terdapat nilai dalam
nasionalisme sila keempat mengupayakan
merupakan wujud layanan
pelaksanaan musyawarah kesehatan prima
mufakat dalam untuk
pelaksaaan demokrasi masyarakat
dengan meminta
bimbingan dengan
mentor.
Etika Publik:
Dalam Kegiatan Mencari
referensi tentang
pelaporan hasil
penimbangan setiap bulan
dikaitkan dengan Nilai
ANEKA terdapat nilai etika
publik yaitu saling
menghargai komunikasi,
konsultasi, dan
kerjasama.
41
Komitmen Mutu:
Dalam Kegiatan Mencari
referensi tentang
pelaporan hasil
penimbangan setiap bulan
dikaitkan dengan Nilai
ANEKA terdapat nilai
komitmen mutu yaitu
wujud menyusun program
kerja jangka panjang yang
berbasis mutu untuk
memberikan layanan
informasi kepada publik
secara tepat dan akurat
Anti Korupsi:
Dalam Kegiatan Mencari
referensi tentang
pelaporan kegiatan hasil
penimbangan dikaitkan
dengan Nilai ANEKA
terdapat nilai anti korupsi
yaitu bertanggung jawab
terhadap keakuratan
informasi yang akan
menjadi bahan sosialisasi
Manajemen ASN :
Dalam Kegiatan Mencari
referensi tentang
42
pelaporan kegiatan hasil
penimbangan dikaitkan
dengan manajemen ASN
yaitu melaksanakan tugas
dan fungsi yang
bertanggung jawab.
Pelayanan Publik
Dalam kegiatan mencari
referensi tentang
pelaporan hasil
penimbangan dikaitkan
dengan Pelayanan publik
yaitu untuk menciptakan
penyelenggaraan
pelayanan publik
(Puskesmas) yang
partisipatif.
Whole Of
Government
(WOG):
Dalam kegiatan mencari
referensi tentang
pelaporan hasil
penimbangan dikaitkan
dengan Whole Of
Government (WOG) yaitu
untuk meningkatkan
koodinasi antar petugas
dalam memberikan
43
pelayanan.
3. Membuat alur 1. Mempersiapkan alat 1. Alur Akuntabilitas ; Dalam kegiatan mencari Membuat alur
pelaporan hasil yang diperlukan (alat pelaporan Dalam kegiatan referensi tentang pelaporan hasil
penimbangan tulis, flashdisk dan hasil Membuat alur pelaporan pelaporan hasil penimbangan di
setiap bulan komputer). penimbangan hasil penimbangan di penimbangan di posyandu dan
2. Membuat alur di posyandu posyandu dan didalam Puskesmas Tujuh Ulu didalam gedung
pelaporan hasil 2. Alur gedung dikaitkan dengan dikaitkan dengan yang dikaitkan
penimbangan di pelaporan Nilai ANEKA terdapat nilai Pencapaian Visi dan Misi dengan
posyandu hasil akuntabilitas yaitu Organisasi adalah wujud Pencapaian
3. Membuat alur penimbangan Memberikan kejelasan nyata dalam Penguatan Nilai
pelaporan didalam didalam alur pelaporan hasil meningkatkan pelayanan – Nilai
gedung gedung penimbangan serta yang bermutu prima Organisasi yaitu
4. Mencetak alur 3. Foto menjamin keefektifan dan adanya sebagai
pelaporan hasil Kegiatan efisiensi informasi. perwujudan
penimbangan untuk
Nasionalisme : memberikan
Dalam Membuat alur layanan yang
pelaporan hasil unggul dan
penimbangan di posyandu tulus.
dan didalam gedung
dikaitkan dengan Nilai
ANEKA terdapat nilai
nasionalisme yaitu
adanya kerjasama dalam
menyelesaikan tahapan
aktualisasi .
Etika Publik :
44
Dalam Membuat alur
pelaporan hasil
penimbangan di posyandu
dan didalam gedung
dikaitkan dengan Nilai
ANEKA terdapat nilai etika
publik yaitu untuk
memberikan layanan
kepada publik secara
berdaya guna dan
berhasil guna serta
menghargai komunikasi,
konsultasi dan kerjasama
dalam pelaksanaan
aktualisasi
Komitmen Mutu:
Dalam kegiatan
Membuat alur pelaporan
hasil penimbangan di
posyandu dan didalam
gedung dikaitkan dengan
Nilai ANEKA terdapat nilai
komitmen mutu yaitu
memberikan untuk
memberikan layanan yang
efektif, efisien, inovatif
dan berorientasi pada
mutu serta menjamin
publik mendapatkan
informasi yang mereka
45
butuhkan .
Anti Korupsi :
Dalam kegiatan
Membuat alur pelaporan
hasil penimbangan di
posyandu dan didalam
gedung dikaitkan dengan
Nilai ANEKA terdapat nilai
anti korupsi yaitu
bertanggung jawab
terhadap keakuratan
informasi yang akan
diberikan.
Manajemen ASN :
dalam kegiatan membuat
alur pelapoan hasil
penimbangan dikaitkan
dengan manajemen ASN
yaitu melaksanakan tugas
dan fungsi secara
profesional, bertanggung
jawab, serta integritas
dalam menyampaikan ide
Pelayanan Publik :
Dalam Membuat alur
pelaporan hasil
penimbangan di posyandu
46
dan didalam gedung
dikaitkan dengan
pelayanan publik yaitu
efektif dan efisien
upelayanan publik harus
mampu mewujudkan
tujuan-tujuan yang
hendak dicapainya.
Whole Of
Government
(WOG) :
Dalam membuat alur
pelaporan hasil
penimbangan di posyandu
dan didalam gedung
dikaitkan dengan whole
of Government yaitu untuk
menciptakan koordinasi
lintas program di
Puskesmas dapat
berjalan dengan baik
47
3. Membuat kuesioner pelaporan menjalankan tugas dan persamaan peran dalam – Nilai
pelaporan hasil hasil kewajibannya, untuk pelaksanaan pelaporan Organisasi yaitu
penimbangan penimbangan selalu bertindak dan hasil kegiatan mewujudkan
4. Memperbanyak alur diperrbanyak berupaya untuk penimbangan untuk sikap jujur dan
pelaporan hasil 4. Kuesioner memberikan kontribusi menjaga kemitraan harmonis dalam
penimbangan pre-test dan untuk mencapai hasil dengan semua pihak meningkatkan
post-test yang maksimal. serta meningkatkan kerjasama
B. Pelaksanaan diperbanyak kualitas sumber daya kepada semua
1. Membagikan pre – 5. Foto Nasionalisme : manusia dan petugas
test pelaporan hasil Kegiatan Dalam Sosialisasi pemberdayaan puskesmas 7
penimbangan pelaporan hasil masyarakat. Ulu.
2. Sosialisasi alur B. Pelaksanaan penimbangan setiap bulan
a. Pelaporan di 1. Daftar hadir dikaitkan dengan Nilai
posyandu 2. Rekapitulasi ANEKA terdapat nilai
b. Pelaporan didalam hasil pre-test nasionalisme (sila
gedung dan post test keempat) yaitu
3. Sosialisasi cara 3. Foto melaksanakan kebijakan
pencatatan dan Kegiatan yang telah disepakati.
pelaporan hasil
penimbangan sesuai Etika Publik :
alur pelaporan Dalam Sosialisasi
4. Diskusi dan tanya pelaporan hasil
jawab penimbangan setiap bulan
5. Membagikan post dikaitkan dengan Nilai
test pelaporan hasil ANEKA terdapat nilai etika
penimbangan publik yaitu menjalankan
tugas secara profesional
dan tidak berpihak.
Komitmen Mutu:
Dalam Sosialisasi
48
pelaporan hasil
penimbangan setiap bulan
dikaitkan dengan Nilai
ANEKA terdapat nilai
komitmen mutu yaitu
mengembangkan budaya
kerja yang berorientasi
mutu, bukan sekedar
melaksanakan tugas rutin
dan sebagai formalitas
menggugurkan kewajiban.
Anti Korupsi :
Dalam Sosialisasi
pelaporan hasil
penimbangan setiap bulan
dikaitkan dengan Nilai
ANEKA terdapat anti
korupsi yaitu
bertanggungjawab dalam
melaksanakan tugas
Manajemen ASN :
Dalam Sosialisasi
pelaporan hasil
penimbangan setiap bulan
diakitkan dengan
Manajemen ASN yaitu
berkaitan dengan
melaksanakan tugasnya
dengan jujur,
49
bertanggungjawab, dan
berintegritas tinggi
Pelayanan Publik :
Dalam Sosialisasi
pelaporan hasil
penimbangan setiap bulan
dikaitkan dengan
Pelayanan Publik yaitu
untuk memberikan
pelayanan publik untuk
masyarakat yang efektif
dan efisien
Whole Of
Government
(WOG):
Dalam Sosialisasi
pelaporan hasil
penimbangan setiap bulan
dikaitkan dengan Whole
Of Government (WOG)
yaitu untuk meningkatkan
koordinasi antar petugas
untuk meningkatkan
kualitas pelayanan di
masyarakat
5. Latihan 1. Membagikan format 1. Format Akuntabilitas Dalam kegiatan latihan Dalam latihan
bersama cara hasil penimbangan Latihan Dalam latihan bersama bersama cara bersama cara
pencatatan dan (kohort) mini kepada Pelaporan cara pencatatan dan pencatatan dan pencatatan dan
pelaporan hasil petugas hasil pelaporan hasil pelaporan hasil pelaporan hasil
50
penimbangan 2. Menjelaskan tata Penimbanga penimbangan yang baik penimbangan yang baik penimbangan
yang baik dan cara pengisian format n Setiap dan benar dikaitkan dan benar yang dikaitkan yang baik dan
benar hasil penimbangan Bulan dengan Nilai ANEKA dengan Pencapaian Visi benar yang
(kohort) mini kepada 2. Foto terdapat nilai akuntabilitas Misi Organisasi yaitu dikaitkan
petugas Kegiatan yaitu untuk untuk meningkatkan dengan
bertanggungjawab dalam kualitas sumber daya Pencapaian
menjalankan tugas dan manusia dan Nilai-nilai
kewajibannya, untuk pemberdayaan Organisasi yaitu
selalu bertindak dan masyarakat. mewujudkan
berupaya untuk sikap jujur dan
memberikan kontribusi harmonis dalam
untuk mencapai hasil meningkatkan
yang maksimal. kerjasama
kepada semua
Nasionalisme petugas
Dalam latihan bersama Puskesmas
cara pencatatan dan Tujuh Ulu.
pelaporan hasil
penimbangan yang baik
dan benar dikaitkan
dengan Nilai ANEKA
terdapat nilai
nasionalisme (sila
keempat) yaitu
melaksanakan kebijakan
yang telah disepakati
Etika Publik
Dalam latihan bersama
cara pencatatan dan
pelaporan hasil
penimbangan yang baik
51
dan benar dikaitkan
dengan Nilai ANEKA
terdapat nilai etika publik
yaitu menjalankan tugas
secara profesional dan
tidak berpihak.
Komitmen Mutu
Dalam latihan bersama
cara pencatatan dan
pelaporan hasil
penimbangan yang baik
dan benar dikaitkan
dengan Nilai ANEKA
terdapat nilai komitmen
mutu yaitu
mengembangkan budaya
kerja yang berorientasi
mutu, bukan sekedar
melaksanakan tugas rutin
dan sebagai formalitas
menggugurkan kewajiban.
Anti Korupsi
Dalam latihan bersama
cara pencatatan dan
pelaporan hasil
penimbangan yang baik
dan benar dikaitkan
dengan Nilai ANEKA
terdapat anti korupsi yaitu
52
bertanggungjawab dalam
melaksanakan tugas
Manajemen ASN
yaitu dalam latihan
bersama cara pencatatan
dan pelaporan hasil
penimbangan yang baik
dan benar diakitkan
dengan Manajemen ASN
yaitu berkaitan dengan
melaksanakan tugasnya
dengan jujur,
bertanggungjawab, dan
berintegritas tinggi
Pelayanan Publik,
Dalam latihan bersama
cara pencatatan dan
pelaporan hasil
penimbangan yang baik
dan benar dikaitkan
dengan Pelayanan Publik
yaitu untuk memberikan
pelayanan publik untuk
masyarakat yang efektif
dan efisien.
Whole Of
Government
53
(WOG)
Dalam latihan bersama
cara pencatatan dan
pelaporan hasil
penimbangan yang baik
dan benar dikaitkan
dengan Whole Of
Government (WOG) yaitu
untuk meningkatkan
koordinasi antar petugas
untuk meningkatkan
kualitas pelayanan di
masyarakat.
54
bulan di Posyandu Dalam kegiatan sikap tulus,
Pemasangan banner alur harmonis dalam
pelaporan hasil mengupayakan
penimbangan di posyandu pemberian
dan penempelan alur layanan yang
pelaporan hasil bermutu prima
penimbangan di meja untuk
petugas dikaitkan dengan masyarakat di
Nilai ANEKA terdapat Puskesmas
nasionalisme yaitu Tujuh Ulu.
Integritas dengan
mewujudkan apa yang
telah direncanakan
Etika Publik :
Dalam kegiatan
Pemasangan banner alur
pelaporan hasil
penimbangan di posyandu
dan penempelan alur
pelaporan hasil
penimbangan di meja
petugas dikaitkan dengan
Nilai ANEKA terdapat
etika publik yaitu
Menjalankan tugas secara
profesional
Komitmen Mutu:
Dalam kegiatan
Pemasangan banner alur
55
pelaporan hasil
penimbangan di posyandu
dan penempelan alur
pelaporan hasil
penimbangan di meja
petugas dikaitkan dengan
Nilai ANEKA terdapat
komitmen mutu yaitu
Efektif, efisien, dan
berorientasi mutu
Anti Korupsi :
Dalam kegiatan
Pemasangan banner alur
pelaporan hasil
penimbangan di posyandu
dan penempelan alur
pelaporan hasil
penimbangan di meja
petugas dikaitkan dengan
Nilai ANEKA terdapat anti
korupsi yaitu Tanggung
jawab dan kerja keras
Manajemen ASN :
Dalam kegiatan
Pemasangan banner alur
pelaporan hasil
penimbangan di posyandu
dan penempelan alur
pelaporan hasil
56
penimbangan di meja
petugas dikaitkan dengan
Nilai ANEKA terdapat
manajemen ASN yaitu
efektif dan efisien
pelayanan publik harus
mampu mewujudkan
tujuan-tujuan yang
hendak dicapainya.
Pelayanan Publik :
Dalam kegiatan
Pemasangan banner alur
pelaporan hasil
penimbangan di posyandu
dan penempelan alur
pelaporan hasil
penimbangan di meja
petugas dikaitkan dengan
Pelayanan Publik untuk
meningkatkan kualitas
pelayanan untuk
masyarakat.
Whole Of
Government (WOG)
Dalam kegiatan
Pemasangan banner alur
pelaporan hasil
penimbangan di posyandu
dan penempelan alur
57
pelaporan hasil
penimbangan di meja
petugas dikaitkan dengan
Whole Of Government
(WOG) sebagai
perwujudan dari bentuk
koordinator lintas sektor.
7. Implementasi 1. Pengisian format 1.Format hasil Akuntabilitas; Dalam implementasi Dalam kegiatan
pelaporan hasil hasil penimbangan penimbangan Dalam kegiatan kegiatan pelaporan hasil implementasi
penimbangan setiap bulan oleh terisi Implementasi pelaporan penimbangan di kegiatan
setiap bulan petugas posyandu 2. Foto Kegiatan hasil penimbangan yang posyandu setiap bulan pelaporan hasil
2. Melakukan konsultasi akan dilakukan dikaitkan yang dikaitkan dengan penimbangan di
dengan mentor dengan Nilai ANEKA Pencapaian Visi Misi posyandu setiap
menganai hasil terdapat akuntabilitas Organisasi yaitu adanya bulan yang
pelaksanaan yaitu hubungan yang untuk meningkatkan dikaitkan
kegiatan bertanggung jawab antara koordinasi yang baik dengan
kedua belah pihak. untuk pelaksanan Pencapaian
kegiatan untuk Nilai-nilai
menciptakan pelayanan Organisasi yaitu
Nasionalisme : kesehatan dasar yang mewujudkan
Dalam kegiatan BARI dan Prima sikap jujur dan
Implementasi pelaporan harmonis dalam
hasil penimbangan yang meningkatkan
akan dilakukan dikaitkan kerjasama
dengan Nilai ANEKA kepada semua
terdapat nilai petugas
nasionalisme yaitu dalam Puskesmas
proses konsultasi juga Tujuh Ulu.
memerlukan kerja sama
dan komunikasi yang baik
58
agar tidak ada kesalahan.
Etika Publik:
Dalam kegiatan
Implementasi pelaporan
hasil penimbangan yang
akan dilakukan dikaitkan
dengan Nilai ANEKA
terdapat nilai etika publik
yaitu menghargai
komunikasi, konsultasi,
dan kerjasama.
Komitmen Mutu:
Dalam kegiatan
Implementasi kegiatan
pelaporan hasil
penimbangan yang akan
dilakukan dikaitkan
dengan Nilai ANEKA
terdapat nilai komitmen
mutu yaitu membangun
kerjasama kolegial yang
dilandasi kepercayaan
dan kejujuran.
Anti Korupsi:
Dalam kegiatan
Implementasi pelaporan
hasil penimbangan yang
59
akan dilakukan dikaitkan
dengan Nilai ANEKA
terdapat anti korupsi yaitu
Jujur dalam
menyampaikan informasi
Manajemen ASN :
dalam kegiatan
Implementasi pelaporan
hasil penimbangan yang
akan dilakukan diakitkan
dengan Manajemen ASN
yaitu berkaitan dengan
melaksanakan tugasnya
dengan jujur,
bertanggungjawab, dan
berintegritas tinggi
Pelayanan Publik :
dalam kegiatan
Implementasi pelaporan
hasil penimbangan yang
akan dilakukan dikaitkan
dengan pelayanan publik
yaitu dalam memberikan
pelayanan publik harus
transparan dalam
memberikan informasi
kesehatan.
60
Whole Of
Government
(WOG):
Dalam kegiatan
Implementasi pelaporan
hasil penimbangan yang
akan dilakukan dikaitkan
dengan Whole Of
Government (Wog) yaitu
bentuk koordinasi dalam
upaya kolaboratif guna
menyampaikan informasi
yang akurat.
8. Evaluasi 1. Membuat format 1.Format Akuntabilitas : Dalam kegiatan evaluasi Dalam kegiatan
penerapan checklist pelaporan Checklist Dalam kegiatan Evaluasi penerapan pelaporan evaluasi
pelaporan hasil hasil penimbangan Pelaporan penerapan pelaporan hasil penimbangan di penerapan
kegiatan 2. Memperbanyak Hasil hasil penimbangan yang posyandu setiap bulan pelaporan hasil
penimbangan checklist pelaporan Penimbangan akan dilakukan dikaitkan yang dikaitkan dengan penimbangan di
hasil penimbangan 2.Rekapitulasi dengan Nilai ANEKA Pencapaian Visi Misi posyandu setiap
3. Melakukan Checklist terdapat anti akuntabilitas Organisasi yaitu bulan yang
pengamatan pelaporan dengan tujuan untuk mewujudkan petugas dikaitkan
terhadap petugas hasil memperbaiki kinerja PNS yang professional dan dengan
yang akan ke penimbangan sebagai sebuah tidak mengabaikan tugas Pencapaian
posyandu 3.Foto Kegiatan hubungan dan proses pokok dan fungsi Nilai-nilai
4. Melakukan pengisian yang direncanakan untuk sebagai petugas gizi. Organisasi yaitu
format checklist mencapai tujuan yang menjalankan
pelaporan hasil telah ditetapkan sejak fungsi
penimbangan awal. pengawasan
5. Membuat rekapitulasi secara efektif
hasil dari format untuk mengawal
61
6. Melaporkan dengan Nasionalisme : keterlaksanaan
mentor tentang hasil Dalam kegiatan Evaluasi program kerja
aktualisasi penerapan pelaporan untuk upayakan
hasil penimbangan yang layanan yang
akan dilakukan dikaitkan bermutu prima.
dengan Nilai ANEKA
terdapat anti nasionalisme
yaitu bentuk Implementasi
kebijakan.
Etika Publik :
Dalam kegiatan evaluasi
penerapan pelaporan
hasil penimbangan yang
akan dilakukan dikaitkan
dengan Nilai ANEKA
terdapat anti etika publik
yaitu mengutamakan
pencapaian hasil dan
mendorong kinerja
pegawai.
Komitmen Mutu:
Dalam kegiatan evaluasi
penerapan pelaporan
hasil penimbangan yang
akan dilakukan dikaitkan
dengan Nilai ANEKA
terdapat anti komitmen
mutu menjalankan fungsi
62
pengawasan secara
efektif untuk mengawal
keterlaksanaan program
kerja.
Anti Korupsi :
Dalam kegiatan evaluasi
penerapan pelaporan
hasil penimbangan yang
akan dilakukan dikaitkan
dengan Nilai ANEKA
terdapat anti korupsi
sebagai perwujudan sikap
bertanggung jawab atas
kinerja yang telah
dilakukan.
Manajemen ASN :
Dalam kegiatan Evaluasi
penerapan pelaporan
hasil kegiatan
penimbangan dikaitkan
dengan Manajemen ASN
yaitu berkaitan dengan
melaksanakan tugasnya
dengan jujur,
bertanggungjawab, dan
berintegritas tinggi
63
Pelayanan Publik :
Dalam kegiatan evaluasi
penerapan pelaporan
hasil penimbangan yang
akan dilakukan dikaitkan
dengan Pelayanan Publik
untuk meningkatkan
kualitas pelayanan untuk
masyarakat.
Whole Of
Government (WOG)
Dalam kegiatan evaluasi
penerapan pelaporan
hasil penimbangan yang
akan dilakukan dikaitkan
dengan Whole Of
Government (WOG)
sebagai perwujudan dari
bentuk koordinator lintas
sektor.
64
65
66
DAFTAR PUSTAKA
67
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. MODUL PELATIHAN
DASAR CALON PNS ANTI KORUPSI. Jakarta. Lembaga Administrasi
Negara
BIODATA
68
ALAMAT : JL KH AZHARI NO 711 RT 017 RW 004
KELURAHAN 14 ULU KECAMATAN
SEBERANG ULU II PALEMBANG 30264
PENDIDIKAN FORMAL
1. SD NEGERI 128 PALEMBANG : 1999 - 2005
2. SMP NEGERI 16 PALEMBANG : 2005 - 2008
3. SMA NEGERI 08 PALEMBANG : 2008 – 2011
4. POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG : 2011 - 2014
69