id
BAB 4
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Data kegiatan ruang parkir merupakan kegiatan masuk dan keluarnya kendaraan
dalam satuan waktu. Data tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan data
intensitas masuk dan keluarnya kendaraan, akumulasi parkir, volume parkir, dan
turn-over parking. Dalam penelitian ini data kegiatan ruang parkir dibagi ke
dalam interval waktu 15 menit. Untuk mempermudah perhitungan analisis maka
digunakan Tabel 4.1 sebagai berikut;
commit to user
52
perpustakaan.uns.ac.id 53
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.1 Perhitungan Data Kegiatan Parkir Dari Pukul 12:00-Pukul 15:00
Parking Interval
Waktu Datang Pergi Volume Akumulasi
Turn Over Waktu
12.00 12.15 47 26 47 224 0.34 15
12.15 12.30 37 24 84 237 0.36 30
12.30 12.45 52 28 136 261 0.40 45
12.45 13.00 60 37 196 284 0.43 60
13.00 13.15 53 36 249 301 0.46 75
13.15 13.30 41 40 290 302 0.46 90
13.30 13.45 54 44 344 312 0.47 105
13.45 14.00 41 45 385 308 0.47 120
14.00 14.15 35 38 420 305 0.46 135
14.15 14.30 48 42 468 311 0.47 150
14.30 14.45 30 52 498 289 0.44 165
14.45 15.00 35 43 533 281 0.43 180
Data kendaraan masuk dan keluar tiap jam tersebut kemudian disajikan dalam
Gambar 4.1 sebagai berikut;
70
65
60
55
50
45
Jumlah kendaraan
40 kendaraan
35 masuk
30
25 kendaraan
20 keluar
15
10
5
0
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
19.00
20.00
21.00
22.00
23.00
24.00
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 54
digilib.uns.ac.id
Perhitungan:
Akumulasi parkir =∑ 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘-∑ 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑛𝑑𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑙𝑢𝑎𝑟
Akumulasi parkir = (289+35) – 43 = 281 kendaraan
Dari perhitungan diketahui bahwa terdapat 281 kendaraan masih ada pada ruang
parkir Solo Grand Mall setelah Pk 15.00 WIB. Dari data Tabel 4.1 di atas dapat
dibuat Gambar 4.2 grafik akumulasi parkir kendaraan, sebagai berikut;
320
310
300
290
Jumlah kendaraan
280
270
akumulasi
260 kendaraan
250
240
230
220
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
19.00
20.00
21.00
22.00
23.00
24.00
Gambar 4.2 Grafik Akumulasi Kendaraan Ruang Parkir Solo Grand Mall
Dari Gambar 4.2 terlihat akumulasi tertinggi didapatkan diantara pukul 13:30-
13:45 yaitu sejumlah 312 kendaraan. Waktu tersebut merupakan jam puncak
pengunjung di Solo Grand Mall. Hal ini berarti bahwa akumulasi tertinggi terjadi
tergantung pada jam kunjungan. Hal ini menyatakan bahwa dengan pendekatan
akumulasi sebanyak 312 kendaraan dan ruang parkir yang tersedia sebanyak 660
petak, kapasitas ruang parkir Solo Grand Mall masih memadai.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 55
digilib.uns.ac.id
600
550
500
450
400
Jumlah kendaraan
350
300
volume
250 kendaraan
200
150
100
50
0
12.00
13.00
14.00
15.00
16.00
17.00
18.00
19.00
20.00
21.00
22.00
23.00
24.00
Waktu kendaraan masuk-keluar per 15 menit
Gambar 4.3 Grafik Volume Kendaraan Ruang Parkir Solo Grand Mall
Pada Gambar 4.11 menunjukkan volume tertinggi pada ruang parkir Solo Grand
Mall sebanyak 533 kendaraan.
Contoh Perhitungan:
311
Tingkat pergantian ruang parkir = 660
commit to user
= 0.47
perpustakaan.uns.ac.id 56
digilib.uns.ac.id
Seluruh perhitungan Parking Turn Over dapat dilihat pada Tabel 4.14.
Perhitungan dilakukan berdasarkan satuan waktu per 15 menit. Berdasarkan
hasil perhitungan parking turn over tertinggi berada pada angka 0,47. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa kapasitas ruang parkir masih memadai dalam
memenuhi kebutuhan pengunjung.
Pada Gambar 4.1, 4.2 dan 4.3 merupakan gambar denah ruang parkir Solo Grand
Mall yang digunakan sebagai tempat parkir kendaraan roda 4.
commit to user
57
Gambar 4.4 Denah Ruang Parkir Pelataran Solo Grand Mall Lantai 4.
58
Gambar 4.5 Denah Ruang Parkir Basement Solo Grand Mall Lantai 4A.
59
Gambar 4.6 Denah Ruang Parkir Pelataran Solo Grand Mall Lantai 5.
perpustakaan.uns.ac.id 60
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.2 Ukuran Satuan Ruang Parkir pada Solo Grand Mall
No. Panjang (m) Lebar (m) Luas (m2) Letak Jumlah
1 4.5 2.5 11.25 Lantai 4 216 kotak
2 4.5 2.5 11.25 Lantai 4A 210 kotak
3 4.5 2.5 11.25 Lantai 5 234 kotak
Pada Tabel 4.2 diketahui bahwa ukuran luas satu ruang parkir pada lantai 4,
lantai 4A, dan lantai 5 belum memenuhi standar minimum yang disyaratkan
yaitu 2,5 x 5 m untuk mobil penumpang golongan II (Dirjen perhubungan:
1996).
Ukuran ruang parkir tidak memenuhi standar yang ditetapkan namun secara
umum pengunjung sudah merasa cukup puas/nyaman terhadap ukuran ruang
parkir yang tersedia. Hal akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya
mengenai nilai pelayanan dan kepentingan dari variabel luas satu ruang parkir .
2) Sudut parkir
Seluruh ruang parkir pada Solo Grand Mall menggunakan sudut parkir 900.
Sudut parkir 900 membutuhkan tempat yang lebih luas untuk manuver. Oleh
karena itu, sudut parkir berkaitan erat dengan ukuran lebar gang parkir. Semakin
lebar gang parkir maka semakin nyaman pergerakan manuver kendaraan.
jalan satu arah untuk mobil golongan II dan tanpa fasilitas pejalan kaki (Dirjen
perhubungan: 1996). Sehubungan dengan seluruh sudut parkir adalah 900, maka
lebar gang parkir yang tidak memenuhi standar merupakan salah satu faktor
penghambat dalam melakukan manuver.
4) Kemiringan ramp
Kemiringan ramp spiral 10,48 %. Batas kemiringan menurut AASHTO 1992
sebesar 15%. Sehingga presentase kemiringan ramp spiral memenuhi standar.
5) Lebar ramp
Ramp pada Solo Grand Mall dibuat dua arah, masing-masing jalur memiliki
lebar 3,00 m dan dibatasi dengan kerb yang ditinggikan dengan lebar 60 cm.
Lebar ramp pada pelataran belum memenuhi standar minimal yang disyaratkan
dirjen perhubungan yaitu sebesar 6 m untuk lebar gang dengan jalan satu arah
untuk mobil golongan II dan tanpa fasilitas pejalan kaki (Dirjen perhubungan:
1996).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 62
digilib.uns.ac.id
Standar ketersediaan ruang parkir pada pasar swalayan sebesar 3,5 – 7,5 SRP/
100 m2 luas lantai efektif (Naasra: 1988). Solo Grand Mall memiliki luas lahan
parkir 6158,75 m2, maka standar dari Solo Grand Mall berkisar antara 216-462
ruang parkir. Perhitungan standar ketersediaan ruang parkir pada pasar swalayan
menunjukkan bahwa jumlah ketersediaan ruang parkir sudah memenuhi standar
dari ketersediaan ruang parkir.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 63
digilib.uns.ac.id
2) Pencahayaan
Menurut F.D Hobbs (1979) untuk gedung parkir minimal digunakan lampu 40
watt sedangkan Solo Grand Mall menggunakan lampu neon 36 watt. Belum ada
data yang menunjukkan tingkat luminasi pada ruang parkir sehingga penilaian
pencahayaan masih bersifat subjektif. Secara umum pengunjung mengatakan
bahwa pencahayaan pada ruang parkir Solo Grand Mall belum cukup memadai.
Pada Gambar 4.7 menunjukkan kapasitas pencahayaan yang belum mencukupi.
commit to user
Gambar 4.7 Contoh Lampu pada Ruang Parkir Solo Grand Mall
perpustakaan.uns.ac.id 64
digilib.uns.ac.id
3) Ketersediaan Rambu
Dalam pengamatan langsung di lapangan, ketersediaan rambu sudah cukup
membantu pengunjung untuk menggunakan ruang parkir. Perletakan rambu di
area parkir cukup memberi petunjuk bagi pengunjung untuk menentukan arah
kendaraan.
Gambar 4.8 adalah contoh rambu pada ruang parkir Solo Grand Mall Surakarta
Gambar 4.8 Contoh Rambu pada Ruang Parkir Solo Grand Mall.
4) Kebersihan
Kebersihan parkir Solo Grand Mall cukup diperhatikan dengan baik. Dalam
pengamatan di lapangan tidak terlihat sampah/kotoran yang berserakan di area
parkir. Pada beberapa titik tertentu disediakan tempat sampah sehingga
pengunjung bias membuang sampah pada tempat yang disediakan. Penanganan
kebersihan dilakukan setiap hari oleh karyawan yang bertugas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 65
digilib.uns.ac.id
5) Keamanan
Untuk keamanan parkir Solo Grand Mall pihak keamanan menyediakan minimal
satu penjaga di setiap lantai parkir untuk berjaga dan mengawasi area ruang
parkir dengan jadwal sesuai shift yang telah ditentukan oleh pihak Solo Grand
Mall.
6) Estetika
Pihak Solo Grand Mall hanya menyediakan tanaman-tanaman dalam pot untuk
memperindah area parkir. Pemandangan yang didapat dari area parkir adalah
pemandangan area Kota Solo dari ketinggian. Pada Gambar 4.9 menunjukkan
kondisi Ruang Parkir Solo Grand Mall
Gambar 4.9 Contoh Pemandangan Pada Ruang Parkir Solo Grand Mall.
memarkir kendaraan sesuai dengan kotak parkir secara rapi dan teratur.
Tentunya hal ini lebih memudahkan pengunjung untuk memarkir kendaraannya.
8) Tarif Parkir
Pihak pengelola parkir menetapkan tarif parkir untuk kendaraan roda 4 sebagai
berikut.
Tabel 4.4 menunjukkan besarnya tarif parkir mobil setiap jamnya. Maksimal
tarif parkir yang dibayarkan perhari adalah Rp 10.000,00
Tabel 4.4 Perhitungan tarif parkir mobil per jam.
No. Waktu Tarif
1 Jam pertama Rp 3000,00
2 Jam kedua Rp 1000,00
3 Jam berikutnya Rp 2000,00
Tabel 4.5 menunjukkan besarnya tarif parkir box/ truck/ bus/ mini bus setiap
jamnya. Tidak ada tarif parkir maksimal yang dibayarkan perhari.
Tabel 4.5 Perhitungan tarif parkir box/ truck/ bus/ mini bus per jam.
No. Waktu Tarif
1 Tiap Jam Rp 4000,00
Tabel 4.6 menunjukkan besarnya tarif parkir taxi setiap jamnya. Tidak ada tarif
parkir maksimal yang dibayarkan perhari.
Tabel 4.6 Perhitungan tarif parkir taxi per jam.
No. Waktu Tarif
1 Jam pertama Rp 3000,00
2 Jam kedua Rp 1000,00
3 Jam berikutnya Rp 2000,00
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 67
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 68
digilib.uns.ac.id
Penyusunan data dilakukan berdasarkan nilai pada tingkat kinerja dan nilai pada
tingkat kepentingan oleh responden. Skala penilaian menggunakan teori skala
likert dimana nilai terendah adalah 1 (Tidak Nyaman/Penting) hingga nilai
tertinggi adalah 5 (Sangat Nyaman/Penting). Penyusunan dan pengolahan data
menggunakan bantuan program Microsoft excel. Data-data dari kuesioner
dimasukkan ke dalam tabel kemudian dicari rerata dan jumlah total perhitungan
tiap variabel. Tabel 4.7 menunjukkan hasil penyusunan dan perhitungan data.
Hasil olah data kuisioner secara lengkap dapat dilihat pada lampiran C.
Tabel 4.7 (a) Hasil Olah Data Kuesioner Pandangan Pengunjung Terhadap
Tingkat Kinerja
Keterangan:
X1 = Kemiringan Lantai X10 = Luas satu ruang parkir
X2 = Kemiringan ramp X11 = Jumlah ketersediaan ruang parkir
X3 = Lebar ramp X12 = Sudut parkir
X4 = Ketinggian antar lantai X13 = Lebar gang parkir
X5 = Tinggi bebas X14 = Tarif parkir
X6 = Ventilasi / pertukaran udara X15 = Keamanan
X7 = Pencahayaan commit
X16to user
= Ketersediaan rambu
X8 = Kebersihan X17 = Kemudahan parkir / aksesibilitas
X9 = Estetika / Keindahan
perpustakaan.uns.ac.id 69
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.7 (b) Hasil Olah Data Kuesioner Pandangan Pengunjung Terhadap
Tingkat Kepentingan
Keterangan:
X1 = Kemiringan Lantai
X2 = Kemiringan ramp
X3 = Lebar ramp
X4 = Ketinggian antar lantai
X5 = Tinggi bebas
X6 = Ventilasi / pertukaran udara
X7 = Pencahayaan
X8 = Kebersihan
X9 = Estetika / Keindahan
X10 = Luas satu ruang parkir
X11 = Jumlah ketersediaan ruang parkir
X12 = Sudut parkir
X13 = Lebar gang parkir
X14 = Tarif parkir
X15 = Keamanan
X16 = Ketersediaan rambu
X17 = Kemudahan parkir / aksesibilitas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 70
digilib.uns.ac.id
n( xy ) ( x)( y)
r
n x 2
( x ) 2 n y 2 ( y ) 2
Perhitungan:
1) Membuat tabel perhitungan untuk mempermudah perhitungan data seperti
pada Tabel 4.8 berikut. Hasil olah data secara lengkap dapat dilihat pada
lampiran D.
𝑛 ∑ 𝑋𝑖 𝑌𝑖−( ∑𝑥𝑖)(∑𝑦𝑖)
ri =
√[[𝑛 ∑ 𝑥𝑖 2 −(∑ 𝑥𝑖)2 ][𝑛 ∑ 𝑦𝑖2 −(∑ 𝑦𝑖)2 ]]
85 (23629)−(340)(5866)
ri =
commit to
√[[85(1408)−(340)2 ][85(406056)−(5866)2 ]] user
perpustakaan.uns.ac.id 71
digilib.uns.ac.id
ri =14025/ 20678.50
ri = 0,516
Dari hasil di atas dilakukan perbandingan dengan tabel r pada korelasi pearson
product moment maka didapatkan angka untuk sampel berjumlah 85 dengan
taraf signifikan 5 % adalah 0,213 dan taraf signifikan 1% adalah 0,278. Sehingga
didapatkan perbandingan angka r sebagai berikut : 0,516 > 0,278 > 0,213. Hasil
ri menunjukkan nilai lebih besar daripada taraf signifikan 5 % dan 1% tabel r
pada korelasi pearson product moment, maka data memenuhi nilai validitas (
Prof. DR. Sugiyono: 2009).
Hasil uji validitas data-data yang didapatkan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Data Hasil Kuesioner
Nilai r hitung Nilai r hitung
MS. Excel MS.Excel
Variabel (Tingkat (Tingkat
Kinerja) Kepentingan)
X1 0.391 0.516
X2 0.415 0.323
X3 0.441 0.296
X4 0.639 0.664
X5 0.363 0.433
X6 0.285 0.329
X7 0.289 0.539
X8 0.286 0.695
X9 0.370 0.379
X10 0.555 0.296
X11 0.614 0.437
X12 0.639 0.284
X13 0.595 0.370
X14 0.445 0.664
X15 0.419 0.585
X16 0.513 0.644
X17 0.571 0.616
rata-rata 0.46057 0.4746
Keterangan:
X1 = Kemiringan Lantai X10 = Luas satu ruang parkir
X2 = Kemiringan ramp X11 = Jumlah ketersediaan ruang parkir
X3 = Lebar ramp X12 = Sudut parkir
X4 = Ketinggian antar lantai commit to user
X13 = Lebar gang parkir
X5 = Tinggi bebas X14 = Tarif parkir
X6 = Ventilasi / pertukaran udara X15 = Keamanan
X7 = Pencahayaan X16 = Ketersediaan rambu
X8 = Kebersihan X17 = Kemudahan parkir / aksesibilitas
X9 = Estetika / Keindahan
perpustakaan.uns.ac.id 72
digilib.uns.ac.id
Pengujian data reliabilitas menggunakan rumus split half, pada Rumus 2.9 dan
Rumus 2.10. Berikut merupakan hasil perhitungan dari uji realibilitas;
85 (65739)−(3190)(2029)
= = 0,775
√[[85(75225)−(3190)2 ][85(57596)−(2029)2 ]]
koefisien korelasi dimasukkan ke dalam rumus Spearman Brown (1910)
sebagai berikut :
2 0,775
= 0,873
1 0,775
Hasil ri pada data pandangan pengunjung terhadap tingkat kepentingan
menunjukkan nilai sebesar 0,873. Standar reliabilitas data adalah nilai ri > 0,7.
Sehingga data pandangan pengunjung terhadap tingkat kepentingan dapat
diterima. Hasil olah data secara lengkap dapat dilihat pada lampiran E.
85 (38414)−(3190)(1582)
= = 0,628
√[[85(46036)−(3190)2 ][85(32323)−(1582)2 ]]
koefisien korelasi dimasukkan ke dalam rumus Spearman Brown (1910)
sebagai berikut :
2 0,628
= 0,771
1 0,628 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 73
digilib.uns.ac.id
MSS X1 = 3,4
340
MIS X1 = 85
MIS X1 = 4
4
WF X1= 68.929 𝑥100%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 74
digilib.uns.ac.id
WF X1= 0,05803
Langkah ketiga, membuat Weight Score (WS) dengan menggunakan rumus 2.5.
Berikut contoh perhitungan Weight Score (WS) pada variabel X1;
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 75
digilib.uns.ac.id
3,39
CSI = 𝑥100%
5
CSI = 67,8%
4
Tingkat Kepentingan
3
variabel
nilai tengah
2 nilai tengah
1
1 2 3 4 5
Tingkat Kenyamanan
Variabel tingkat kinerja dan kepentingan di analisis lebih mendalam dengan cara
membagi grafik sesuai nilai rerata dari nilai rerata variabel kinerja dan
kepentingan. Cara analisis adalah membuat diagram nilai rerata sesuai Gambar
4.7. Perbedaan pada analisis kali ini terletak pada penentuan nilai tengah pada
variabel tingkat kinerja dan tingkat kepentingan. Nilai tengah pada grafik kali
ini berasal dari membagi rerata nilai rerata variabel kinerja dan kepentingan.
Sehingga didapatkan nilai tengah dari nilai rerata pada variabel kinerja dan
kepentingan. Tujuan dari membagi grafik pada nilai rerata masing-masing data
agar data dapat terkelompok dalam empat kuadran. Sehingga dapat dilakukan
analisis terhadap tingkat kepentingan dan tingkat kinerja sesuai dengan
pandangan pengunjung. Dari data yang didapatkan nilai rerata dari tingkat
kepentingan sebesar 4.25 dan nilai rerata dari tingkat kinerja sebesar 3.70. Nilai
rerata dari tingkat kepentingan menjadi nilai tengah y axis sedangkan nilai rerata
dari tingkat kinerja menjadi nilai tengah x axis. kemudian hasil pembagian
kuadran dapat dilihat pada Gambar 4.11 sebagai berikut;
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 77
digilib.uns.ac.id
4.4
KUADRAN II KUADRAN I
P6 P15
4.3
P7
4.2
P11 P16
Tingkat Kepentingan
P3 P17
4.1
P2 P10 P13
4 P1
P5 P4
P14
3.9 P8
3.8
P9
P12
3.7
KUADRAN III KUADRAN IV
3.6
2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 2.9 3 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7
Tingkat Kinerja
Kuadran I, “Keep up the good work”. Variabel dalam kuadran I berarti bahwa
variabel tersebut memiliki kinerja pelayanan memuaskan dan dianggap penting
oleh pengunjung parkir. Kinerja pelayanan variabel dalam kuadran I patut
dipertahankan. Variabel yang berada pada kuadran I yaitu pencahayaan, jumlah
ketersediaan ruang parkir, keamanan, ketersediaan rambu, dan kemudahan
parkir. Variabel yang terdapat dalam kuadran I tersaji dalam Tabel 4.11 sebagai
berikut;
Pada Variabel P7 meskipun pencahayaan sudah dinilai nyaman dan penting bagi
pengunjung, pengelola parkir perlu lebih memperhatikan secara menyeluruh.
Dalam pengamatan di lapangan, lampu yang dipasang di beberapa tempat
terlihat sudah redup. Hal ini menyebabkan keadaan ruang parkir terlihat
cenderung gelap. Perawatan dan pemeliharaan lampu-lampu ruang parkir harus
lebih dioptimalkan lagi.
Pada Variabel P11 ketersediaan ruang parkir dinilai sudah nyaman dan penting
bagi pengunjung. Pengelola parkir harus lebih memberi perhatian lebih pada saat
jam puncak agar keadaan ruang parkir tetap teratur dan nyaman. Ketersediaan
ruang parkir harus terus diperhatikan agar kebutuhan pengunjung akan ruang
parkir bisa terpenuhi.
Pada variabel P16, ketersediaan rambu dirasa penting oleh pengunjung.
Pengunjung cukup nyaman dengan rambu-rambu yang tersedia. Tersedia rambu-
rambu untuk mengarahkan pengunjung ke ruang parkir dan rambu-rambu
lainnya yang membantu pengunjung dalam memarkir kendaraannya. Tentunya
hal ini sangat penting untuk memudahkan pengunjung saat menggunakan ruang
parkir.
Pada Variabel P17 sudah dinilai nyaman dan penting bagi pengunjung, Dalam
pengamatan di lapangan, ada minimal satu petugas parkir di setiap lantai
sehingga pengunjung dapat memarkir kendaraan sesuai dengan kotak parkir.
Pengunjung diarahkan secara baik oleh petugas parkir sehingga keadaan ruang
parkir terlihat rapi dan teratur. Tentunya hal ini lebih memudahkan pengunjung
untuk memarkir kendaraannya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 79
digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 80
digilib.uns.ac.id
Kuadran III, “Low Priority”. Variabel dalam kuadran III berarti bahwa
pengunjung tidak terlalu merasa nyaman dengan kinerja pelayanan yang ada.
Pandangan pengunjung terhadap variabel ini juga tidak dianggap terlalu penting.
Variabel dalam kuadran III adalah tinggi bebas, estetika/keindahan, luas satu
ruang parkir, dan tarif parkir. Variabel yang terdapat dalam kuadran III tersaji
dalam Tabel 4.13 sebagai berikut;
Tabel 4.13 Variabel dalam Kuadran III
Variabel Karakteristik Parkir
P5 Tinggi Bebas
P9 Estetika/keindahan
P10 Luas satu ruang parkir
P14 Tarif Parkir
Pada P5 (tinggi bebas) dan P10 (luas satu ruang parkir) sebagian besar
pengunjung menilai dari segi kenyamanan maupun kepentingan biasa/cukup.
Pada P9, estetika/keindahan dinilai sebagai variabel yang memiliki prioritas
rendah dan kinerja pelayanan variabel ini dinilai biasa-bisa saja. Bagi
pengunjung estetika/keindahan bukan suatu elemen wajib yang harus
diprioritaskan di suatu pusat perbelanjaan. Sehingga pengunjung cenderung
memberi nilai cukup/biasa pada variabel ini. Penilaian Karakteristik
estetika/keindahan menunjukkan bahwa variabel lain dianggap lebih penting
untuk dikelola untuk kenyamanan pengunjung..
Pada variabel P14, tarif parkir, beberapa pengunjung merasa kurang nyaman
dengan tarif parkir progresif yang diberlakukan oleh pihak Solo Grand Mall.
Sebagian pengunjung menilai tarif parkir merupakan hal yang tidak terlalu
penting. Pengunjung menilai tingkat kepentingan tarif parkir rendah karena
pengunjung merasa sebaiknya tarif parkir pada suatu pusat perbelanjaan cukup
dibuat flat. Namun beberapa pengunjung berpendapat bahwa pemungutan tarif
merupakan suatu hal penting. Pemungutan tarif merupakan usaha menjaga
kondisi ruang parkir agar ruang parkir tidak melebihi kapasitas. Tarif parkir
progresif yang diberlakukan oleh pihak Solo Grand Mall juga dipandang sebagai
salah satu usaha untuk menekancommit to userkendaraan pribadi.
penggunaan
perpustakaan.uns.ac.id 81
digilib.uns.ac.id
Pada variabel P1, pengunjung sudah merasa nyaman. Oleh sebagian besar
pengunjung variabel ini dirasa kurang penting dibanding variabel lain.
Variabel P4, karakteristik ketinggian antar lantai memiliki nilai tingkat
kepentingan rendah. Meskipun begitu karakteristik ketinggian antar lantai pada
ruang parkir tetap dianggap nyaman oleh pengunjung.
Pada variabel P8, ruang parkir dianggap sudah bersih dan nyaman. Beberapa
pengunjung menilai tingkat kepentingan variabel ini tidak terlalu penting.
Pada variabel, P12, sudut parkir, adalah 900 untuk semua sudut parkir. Kesamaan
sudut parkir menyebabkan pengaruh pengunjung terhadap kinerja adalah sama
yaitu nyaman. Sebaliknya, kesamaan sudut parkir justru menyebabkan variabel
ini dianggap tidak terlalu penting.
Pada variabel P13, pengunjung merasa nyaman dengan lebar gang yang ada
meskipun lebar gang parkir kurang memenuhi standar dirjen perhubungan yaitu
6m. Beberapa pengunjung menilai nyaman karena saat melintasi gang parkir
tidak ada hambatan. Hal ini berkaitan dengan ruang parkir yang teratur karena
adanya petugas parkir. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 82
digilib.uns.ac.id
4.2.4 Analisa Data Hasil Kuesioner Parkir On Street ( di area Jl. Slamet
Riyadi)
4.2.4.2 Pembahasan
commit to user