Anda di halaman 1dari 8

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ASMA DENGAN TINGKAT

KONTROL ASMA DI POLIKLINIK PARU RSUD ARIFIN ACHMAD


PEKANBARU

Syahira
Indra Yovi
Miftah Azrin
syahiralala93@yahoo.com

ABSTRACT
Asthma is a chronic inflammatory process in the respiratory tract. In the
process of respiratory tract will be hiperesponsif. The level of asthma knowledge
is essential to achieve the level of asthma control. Patients and families can
understand asthma with either consciously would avoid trigger factors attacks.
This study aims to determine the relationship of the level asthma knowledge to the
level of asthma control in the pulmonary clinic Arifin Achmad Pekanbaru. This
study uses an analytical method with cross sectional approach. The sampling
technique used in the formula n= and the obtained value n = 97 people.
The study was held on February-May 2015 at the pulmonary polyclinic of Arifin
Achmad general hospital Pekanbaru. The results of this study with the most level
of knowledge asthma is higher 72 people (74%), the level of uncontrolled asthma
control 77 people (79.4%), based on age 18-45 years are 51 people (52.6% ),
most are female gender 62 people (64%). Most jobs are housewives 47 people
(48.5%). Relations with the level asthma knowledge level of and asthma control
by chi square’s test found no significant relationship between the level asthma
knowledge to the level of asthma control with p = 0.843 (p <0.5).

Keywords: Level of asthma general knowledge, asthma control level.


.

PENDAHULUAN beban sosial ekonomi. Asma


Asma merupakan penyakit mempunyai tingkat fatalitas yang
inflamasi pada saluran nafas yang rendah namum kasusnya cukup
dapat menyerang semua kelompok banyak di negara-negara yang
umur. Asma ditandai dengan berkembang.1
serangan berulang sesak napas dan Menurut data dari Riset
mengi yang bervariasi pada setiap Kesehatan dasar (Riskesdas) yang
individu dalam tingkat keparahan dilakukan oleh Badan Penelitian dan
maupun frekuensi. Asma dapat Pengembangan Kesehatan 2013,
mempengaruhi kualitas hidup serta prevalensi asma lebih tinggi

JOM FK Volume 1 NO. 25 Maret 20151


dibandingkan PPOK dan keganasan Untuk penilaian faal paru
paru, yaitu 4,5%. Menurut data banyak yang tersedia baik parameter
karakteristik, asma meningkat seiring maupun metode, salah satu
dengan bertambahnya usia dan pada pemeriksaan yang digunakan yaitu
perempuan cenderung lebih tinggi. pemeriksaan dengan menggunakan
Prevalensi asma juga terlihat sama spirometri dan pemeriksaan APE
antara pedesaan dan perkotaan.2 atau Arus Puncak Ekspirasi.6
Penyakit asma sebenarnya Asthma Control Test (ACT)
tidak dapat disembuhkan. adalah suatu uji skrining yang berisi
Pengobatannya hanya dapat penilaian klinis seorang penderita
memperingan atau mengendalikan asma untuk mengetahui asma
frekuensi terjadinya serangan asma penderita tersebut terkontrol atau
yang berlangsung dan disebut asma tidak dalam bentuk kuesioner yang
terkontrol. Artinya, penyakit asma berisi dari lima pertanyaan, yang
dapat di kontrol ataupun dikeluarkan oleh American Lung
dikendalikan agar serangan asma association bertujuan untuk
tidak terjadi sewaktu-waktu.3 memberikan kemudahan kepada
Faktor risiko terjadinya asma dokter dan pasien untuk
merupakan interaksi antara faktor mengevaluasi asma penderita yang
penjamu (host factor) dan faktor berusia diatas 12 tahun dan juga
lingkungan. Faktor penjamu menetapkan sebagai terapi
7
termasuk predisposisi genetik. Faktor pemeliharaannya.
lingkungan yang berpengaruh adalah Pengetahuan umum pasien
alergen, sensitisasi lingkungan kerja, asma diukur dengan menggunakan
asap rokok, polusi udara, infeksi Asthma General Knowledge
pada pernapasan, diet, status sosial Questionnairre (AGKQ). Alat ukur
ekonomi maupun besarnya keluarga ini berupa kuesioner yang terbukti
individu yang kecenderungan lalu menjadi alat penelitian yang
berkembang menjadi asma dan tervaliditas untuk menentukan
menyebabkan terjadinya eksaserbasi tingkat pengetahuan asma, baik
dan atau menyebabkan gejala-gejala intervensi pendidikan ataupun
asma yang menetap.4 keadaan klinis.8
Klasifikasi asma dapat AGKQ ini didemonstrasi
dilakukan berdasarkan tiga hal, yaitu mempunyai konten dan validitas
etiologi, derajat penyakit dan pola yang baik. Perhitungan konsisten
keterbatasan aliran udara. Klasifikasi memiliki angka keterandalan yang
asma berdasarkan derajat penyakit tinggi. AGKQ juga dapat diterima
penting bagi pengobatan dan secara valid dan merupakan alat ukur
perencanaan penatalaksanaan jangka yang dapat diandalkan untuk proses
panjang, semakin berat asma pengujian.9
semakin tinggi tingkat pengobatan.5 Pengetahuan mengenai asma
sangat penting dalam mencapai

JOM FK Volume 1 NO. 25 Maret 20152


tingkat kontrol asma. Penderita tingkat pengetahuan asma dengan
secara sadar akan menghindari tingkat kontrol asma di poliklinik
faktor-faktor pencetus terjadinya paru RSUD Arifin Achmad
serangan yang berulang, dapat Pekanbaru.
menggunakan obat secara benar dan
berkonsultasi kepada dokter secara Etikapenelitian
tepat.10 Penelitian ini telah lolos kaji
etik oleh Unit Etika Penelitian
METODE PENELITIAN Kedokteran/Kesehatan Fakultas
Penelitian ini merupakan Kedokteran Universitas Riau No.
penelitian analitik dengan rancangan 54/UN19.1.28/UEPKK/2015
cross-sectional, yaitu untuk
mengetahui hubungan tingkat HASIL PENELITIAN
pengetahuan asma dengan tingkat Penelitian ini telah dilakukan
kontrol asma di Poliklinik paru pada pasien asma di Poliklinik Paru
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
Penelitian ini dilakukan pada bulan dengan jumlah responden sebanyak
Februari-Mei 2015. Subjek penelitian 97 orang. Terdapat 97 orang
adalah sebanyak 97 pasien asma responden yang diolah datanya
yang memenuhi kriteria inklusi. terdiri dari 35 orang laki-laki dan 62
Peneliti melakukan penelitian dengan orang perempuan. Karakteristik
menggunakan dua kuesioner yaitu umum responden berdasarkan tingkat
kesioner tingkat pengetahuan asma pengetahuan asma, tingkat kontrol
(Asthma General Knowledge asma, umur, jenis kelamin dan
Questionairre) dan tingkat kontrol pekerjaan dapat dilihat pada Tabel
asma (Asthma Control Test). 4.1.

Analisis data
Data ini dianalisis secara
bivariat untuk melihat hubungan

Tabel 4.1 Distribusi karakkteristik berdasarkan tingkat pengetahuan,


tingkat kontrol, umur, jenis kelamin dan pekerjaan.
Variabel Jumlah Persentase (%)
Tingkat Pengetahuan Asma
Tinggi 72 orang 74
Rendah 25 orang 26

Tingkat Kontrol Asma


Terkontrol 20 orang 20,6
Tidak Terkontrol 77 orang 79,4
Umur
18-45 tahun 51 orang 52,6
>45 tahun 46 orang 47,4

JOM FK Volume 1 NO. 25 Maret 20153


Jenis Kelamin
Laki-laki 35 orang 36
Perempuan 62 orang 64

Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga 47 orang 48,5
Pegawai Negeri 19 orang 19,6
Pegawai Swasta 7 orang 7,2
Tidak Bekerja 24 orang 24,7

Pada tabel 4.1 karakteristik (52,6%). Jenis kelamin terbanyak


penderita asma di Poliklinik Paru pada pasien asma adalah perempuan
RSUD Arfin Achmad didapatkan yaitu 62 orang (64%). Pekerjaan
hasil tingkat pengetahuan terbanyak terbanyak pada pasien asma adalah
yaitu tingkat pengetahuan tinggi 72 ibu rumah tangga yaitu berjumlah 47
orang (74%). Untuk tingkat kontrol orang (48,5%).
asma terbanyak pada pasien asma Hubungan tingkat
yaitu dengan tingkat kontrol asma pengetahuan asma dengan tingkat
yang tidak terkontrol 77 orang kontrol asma didapatkan dengan
(79,4%). Data umur terbanyak pada hasil uji statistik dengan analisa
pasien asma yaitu dengan kategori bivariat maka dapat dilihat pada tabel
umur 18-45 tahun yaitu 51 orang 4.2 berikut :

Tabel 4.2 Hubungan tingkat pengetahuan asma dengan tingkat kontrol


asma
Tingkat Kontrol Asma

Tingkat Pengetahuan Terkontrol Tidak terkontrol P value

n % n %

Tinggi 14 19,4% 58 80,6% 0,843

Rendah 6 24% 19 76%

Total 20 20,6% 77 79,4%

JOM FK Volume 1 NO. 25 Maret 20154


Pada tabel 4.2 diatas DR.Soedarso Pontianak yaitu
didapatkan hasil analisis hubungan sejumlah 51 orang (72,9%),
antara tingkat pengetahuan asma sedangkan kelompok usia pasien >55
dengan tingkat kontrol asma di tahun yaitu sebanyak 19 orang
Poliklinik paru RSUD Arifin (27,1%).11
Achmad didapatkan tingkat Hal ini menunjukan bahwa
pengetahuan tinggi yaitu berjumlah pasien asma lebih sering terjadi pada
14 orang (19,4%) dengan tingkat usia dewasa. Pada usia dewasa muda
kontrol asma yang terkontrol, lebih sering terjadi gejala asma,
sedangkan yang tidak terkontrol karena diakibatkan oleh
terdapat 58 orang (80,6%) dan hiperreaktivitas bronkus terhadap
tingkat pengetahuan rendah hanya alergen. Hiperreaktivitas bronkus
terdapat 6 (24%) sampel yang ditentukan dengan variasi nilai arus
terkontrol, sedangkan yang tidak puncak ekspirasi (APE) antara pagi
terkontrol sebanyak 19 (76%) dan sore hari yang mempunyai nilai
sampel. Hasil uji statistik di peroleh diagnostik terhadap asma.12
nilai p=0,843 maka dapat Tingkat kontrol asma pada
disimpulkan bahwa tidak ada penelitian ini didapatkan berdasarkan
hubungan yang bermakna antara hasil kuesioner ACT. Skor ACT
tingkat pengetahuan asma dengan yang tertinggi pada penelitian ini
tingkat kontrol asma. adalah tingkat kontrol asma yang
terkontrol sebanyak 77 pasien (79,4)
PEMBAHASAN dan yang terkontrol sebanyak 20
pasien (20,6%). Hal ini berarti pasien
5.1 Karakteristik pasien asma yang tidak terkontrol lebih banyak
Dari hasil penelitian di datang ke Poliklinik paru RSUD
Poliklinik paru RSUD Arifin Arifin Achmad untuk mendapatkan
Achmad dengan tingkat pengetahuan terapi pengobatan, sedangkan pasien
asma berdasarkan distribusi umur yang sudah terkontrol hanya datang
didapatkan tingkat pengetahuan untuk persiapan untuk kekambuhan
tinggi dengan kategori umur 18-45 asmanya. Hal ini sama dengan
tahun sebanyak 39 pasien dan tidak penelitian yang dilakukan oleh
jauh berbeda dengan kategori umur Rahayu di RSUD DR Soedarso
>45 tahun yaitu 33 sampel, Pontianak bahwa pasien asma yang
sedangkan tingkat pengetahuan tidak terkontrol yaitu sebanyak 75
rendah dengan kategori umur 18-45 pasien dan yang terkontrol sebanyak
tahun sebanyak 12 sampel dan umur 25 pasien. Hal ini kemungkinan
>45 tahun didapatkan 13 sampel. Hal tingkat kontrol asma yang tidak
ini sama dengan penelitian Annisa terkontrol lebih banyak akibat
Ratna yang mengatakan bahwa 20-55 beberapa karakteristik asma pada
tahun merupakan pasien terbanyak penelitian ini.13
yang dilakukan penelitian di RSUD

JOM FK Volume 1 NO. 25 Maret 20155


Hasil penelitian yang rumah tangga dengan tingkat
menunjukkan bahwa asma lebih pengetahuan rendah.
sering terjadi pada perempuan
daripada laki-laki, penelitian ini 5.2 Hubungan tingkat
sesuai dengan penelitian yang pengetahuan asma dengan tingkat
dilakukan oleh Masbimoro 2009 kontrol asma
dengan distribusi jenis kelamin Pada penelitian ini hubungan
perempuan sebanyak 69 orang tingkat pengetahuan asma dan
(64,5%) dan laki-laki 38 orang tingkat kontrol asma di Poliklinik
(35,5%).14 Beberapa teori paru RSUD Arifin Achmad yang
menjelaskan bahwa perempuan lebih berdasarkan analisis statistik dengan
banyak terserang asma daripada laki- menggunakan uji Chi-Square,
laki karena perempuan lebih rentan didapatkan nilai p=0,83, yang
terhadap laki-laki misalnya dari menandakan tidak terdapat hubungan
konsekuensi hormonal, terdapat yang bermakna secara statistik antara
perbedaan dalam ukuran saluran tingkat pengetahuan dan tingkat
napas, meningkatkan persepsi kontrol asma. Hal ini berbeda dari
obstruksi pada perempuan dan penelitian yang dilakukan oleh
paparan yang lebih besar dan alergi Katerine, Irvan M dan Erlina R yang
terhadap ruangan.15 menyebutkan di RSUP Dr. M.
Dari hasil penelitian di Djamil Padang dan RSUD Dr.
Poliklinik paru RSUD Arifin Achmad Mochtar Bukittinggi bahwa
Achmad dengan pekerjaan yang hubungan tingkat pengetahuan asma
terbanyak yaitu sebagai ibu rumah dan tingkat kontrol asma didapatkan
tangga 47 (48,5%) dan terendah nilai p=<0,01 (p<0,05) dari
dengan pasien asma yang tidak kesimpulan terdapat hubungan yang
bekerja 24 (24,7%), pasien tidak bermakna antara tingkat pengetahuan
bekerja disini peneliti memasukkan asma dengan tingkat kontrol asma.16
baik dari pasien yang tidak bekerja,
sudah pensiun atau masih KESIMPULAN
bersekolah. Dari hasil penelitian Berdasarkan penelitian yang
yang dilakukan oleh Rahma RK dilakukan di poliklinik paru RSUD
dengan kesimpulan bahwa tingkat Arifin Achmad selama 1 Maret – 13
pekerjaan yang rendah sangat Mei terdapat sampel sebanyak 97
berhubungan dengan keadaan asma pasien asma yang datang berobat
yang buruk.35 Berdasarkan tingkat maka dapat disimpulkan bahwa :
pengetahuan asma yang tinggi dan
1. Berdasarkan tingkat
terendah dengan distribusi pekerjaan
pengetahuan asma dengan
yang terbanyak adalah ibu rumah
distribusi umur didapatkan
tangga 27 orang dengan tingkat
tingkat pengetahuan tinggi
pengetahuan tinggi dan 20 orang ibu
dengan kategori umur 18-45

JOM FK Volume 1 NO. 25 Maret 20156


sebanyak 39 pasien dan tidak terkontrol sebanyak 19
kategori umur >45 sebanyak (76%) sampel. Hasil uji
33, sedangkan tingkat statistik di peroleh nilai
pengetahuan rendah dengan p=0,843 maka dapat
kategori umur 18-45 disimpulkan bahwa tidak ada
sebanyak 12 sampel dan hubungan yang bermakna
umur >45 didapatkan antara tingkat pengetahuan
sebanyak 13 sampel. asma dengan tingkat kontrol
2. Berdasarkan tingkat asma.
pengetahuan asma dengan
distribusi pekerjaan SARAN
didapatkan pasien asma di Berdasarkan hasil penelitian
Poliklinik paru RSUD Arifin tentang hubungan tingkat
Achmad dari tanggal 1 pengetahuan asma pada pasien asma
Maret-13Mei tebanyak di Poliklinik paru RSUD Arifin
dengan pekerjaan ibu rumah Achmad dari tanggal 01 Maret-13
tangga 47 (48,5%) dan Mei 2015 disarankan :
terendah dengan pasien asma
yang tidak bekerja 24 1. Perlu dilakukan penelitian
(24,7%). lebih lanjut untuk mengetahui
3. Gambaran tingkat kontrol hal-hal yang mempengaruhi
asma dalam penelitian ini tingkat kontrol asma pada
yang dilakukan di Poliklinik pasien asma di Poliklinik
paru RSUD Arifin Achmad paru RSUD Arifin Achmad.
dengan tingkat yang UCAPAN TERIMA KASIH
terkontrol sebanyak 20 Penulis mengucapkan
(20,6%) dan tidak terkontrol terimakasih yang sebesar-besarnya
sebanyak 77 (79,4%). kepada dr. Indra Yovi, Sp.P dan dr.
4. Hubungan tingkat Miftah Azrin, Sp.KO selaku dosen
pengetahuan asma dengan Pembimbing, dr. Adrianison Sp.P
tingkat kontrol asma di dan Dr.dr. Elda Nazriati, M.Kes
Poliklinik paru RSUD Arifin selaku dosen Penguji dan dr. Huriatul
Achmad didapatkan tingkat Masdar, M.Sc selaku supervisi yang
pengetahuan tinggi terdapat telah memberikan waktu, bimbingan,
sampel 14 (19,4%) dengan ilmu, nasehat dan motivasi selama
penyusunan skripsi sehingga skripsi
tingkat kontrol asma yang
ini dapat diselesaikan.
terkontrol, sedangkan yang
tidak terkontrol terdapat 58
DAFTAR PUSTAKA
(80,6%) sampel dan tingkat
1. World Health Organization
pengetahuan rendah hanya (WHO). 2013. Asthma.
terdapat 6 (24%) sampel yang http://www.who.int/respiratory/as
terkontrol, sedangkan yang thma/definition/en/index.html

JOM FK Volume 1 NO. 25 Maret 20157


2. Badan Penelitian dan asthma education self
Pengembangan Kesehatan, management program for adults
(2013), Riset Kesehatan Dasar with asthma. J Asthma.
(Riskesdas 2013), Kementerian 1998;35(7):537-45
Kesehatan Republik Indonesia, 10. Eder, Waltroud, Markus J. Ege,
2013 Jakarta Erika M. The Asthma Epidemic.
3. Mumpuni Y, Wulandari A. Cara 2006. N Engl J Med 355;21.
Jitu Mengatasi Asma pada Anak 11. Darmila AR. Hubungan
& Dewasa. 2013, Karakteristik Pasien Asma
Yogyakarta:Rapha Publishing. Bronkial dengan Gejala Penyakit
4. Perhimpunan Dokter Paru Refluks Gastroesofagus (PRGE)
Indonesia (PDPI). 2010. ASMA: di RSUD DR. Soedarso
Pedoman Diagnosis Pontianak. Pontianak : 2012
& Penatalaksanaan Asma di 12. Meiyanti, Mulia JI.
Indonesia. 2010: Jakarta Perkembangan patogenesis dan
5. Rogayah R. Pengaruh dan Senam pengobatan Asma bronchial.
Asma Indonesia terhadap Jakarta: 2000;19(13):125-32
pengetahuan, sikap, prilaku dan 13. Rahayu. Hubungan Tingkat
gejala klinik penderita asma. Kontrol Asma dan Kualitas
Jakarta. Tesis Bagian Hidup Penderita Asma yang
Pulmonologi FKUI, Jakarta Berobat di RSUD Dokter
1999. Soedarso Pontianak Pada Bulan
6. Mangunnegoro H, Widjaja A, Maret Sampai dengan Mei Tahun
Sutoyo DK, Yunus F, 2012. Fakultas Kedokteran
Pradjnaparamita, Suryanto E, et Universitas Tanjung Pura : 2012
al. Pedoman diagnosis dan 14. Edisworo MW. Hubungan
penatalaksanaan asma di Tingkat Pengetahuan Umum
Indonesia. 1st ed. Jakarta: Balai Asma dengan Tingkat Kontrol
Pustaka FKUI 2004; 20-23 Asma Pasien di Poliklinik Asma
7. Nathan RA, Sorkness CA, Rumah Sakit Persahabatan
Kosinski M, schatz M, Li JT, et Jakarta. Fakultas Kedokteran
al (2004a). Development of the Universitas Indonesia : 2009
asthma control test: a survey for 15. Moreno CM, et al. Factors
assessing asthma control. J related with the higher
Allergy Clin Immunol; 113(1) percentage of hospitalizations
p:59-65. due to asthma amongst women:
8. Fitzclarence CA. Henry RL. The FRIAM Study. Arch
Validation of an asthma Bronchoneumol: 2012
Knowledge questionnaire. J 16. Katerine. Medison, Irvan.
Paediatr Child Health Rustam, Erlina. Hubungan
9. Allen RM, Jones MP. The Tingkat Pengetahuan Mengenai
validity and reability of an Asma dengan Tingkat Kontrol
asthma knowledge questionnaire Asma. Padang : 2014
used in the evaluation of a group

JOM FK Volume 1 NO. 25 Maret 20158

Anda mungkin juga menyukai