Anda di halaman 1dari 21

Apa itu Demam Berdarah Dengue (DBD)?

Oleh Novita JosephInformasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Tania Savitri - Dokter Umum

Definisi
Apa itu demam berdarah dengue (DBD) ?
Demam berdarah dengue atau biasa disingkat DBD adalah penyakit menular akibat virus
yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari
empat virus dengue.

DBD dulu sempat disebut penyakit “break-bone” karena kadang menyebabkan nyeri sendi
dan otot yang membuat tulang terasa retak.

DBD taraf awal menyebabkan demam tinggi, ruam, dan nyeri otot dan sendi. Sementara
demam berdarah yang parah, juga dikenal sebagai dengue hemorrhagic fever (demam
dengue), dapat menyebabkan perdarahan serius, penurunan tekanan darah yang tiba-tiba
(shock), dan kematian.

Seberapa umum demam berdarah dengue?


Jutaan kasus infeksi DBD terjadi setiap tahunnya di seluruh dunia. Kondisi ini dapat terjadi
pada siapa pun tanpa mengenal status, jenis kelamin, dan usia.

Penyakit akibat gigitan nyamuk ini paling sering menyerang di area tropis dan subtropis,
selama musim hujan dan setelah musim hujan:
 Afrika
 Asia Tenggara dan Tiongkok
 India
 Timur Tengah
 Karibia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan
 Australia, Pasifik Selatan dan Pasifik Tengah

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa kasus demam berdarah di seluruh
dunia meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir. Diperkirakan ada sekitar 50-100
juta kasus demam berdarah setiap tahun, dan sekitar setengah dari populasi manusia di
dunia berisiko terkena penyakit ini.

Tanda-tanda & gejala


Apa saja tanda-tanda dan gejala DBD?
Terdapat 3 jenis demam dengue, demam berdarah dengue, dan dengue shock syndrome.
Berikut adalah penjelasannya:

Demam dengue

Gejala demam dengue klasik biasanya diawali dengan demam tinggi (>40 ºCelsius) selama
4-7 hari setelah digigit nyamuk, serta:

 Sakit kepala parah


 Nyeri pada bagian belakang mata
 Nyeri otot dan sendi parah
 Mual dan muntah
 Ruam

Ruam mungkin muncul di seluruh tubuh 3 sampai 4 hari setelah demam, kemudian
berkurang setelah 1 hingga 2 hari. Anda mungkin mengalami ruam kedua beberapa hari
kemudian.

Demam berdarah dengue (Dengue hemorrhagic fever)

Gejala dari dengue hemorrhagic fever meliputi semua gejala dari demam dengue, ditambah:

 Muntah terus menerus


 Sakit perut parah
 Sulit bernapas setelah demam awal mereda
 Kerusakan pada pembuluh darah dan getah bening
 Perdarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit, menyebabkan memar berwarna keunguan

Selama 24 hingga 48 jam kedepan, kapiler darah di seluruh tubuh mulai bocor. Komponen
darah yang bocor dapat mengalir dan membanjiri rongga perut (peritoneum) dan rongga
paru-paru.

Perdarahan juga dapat berisiko menimbulkan kerusakan pada kelenjar getah bening dan
pembesaran hati. Jenis penyakit dengue ini dapat menyebabkan kematian.

Dengue shock syndrome


Gejala dari dengue shock syndrome adalah yang paling parah. Gejala demam syok meliputi
semua gejala dengue dan demam berdarah dengue, ditambah:

 Kebocoran di luar pembuluh darah


 Perdarahan parah
 Shock (tekanan darah sangat rendah)

Jenis penyakit ini biasanya terjadi pada anak-anak dan orang dewasa yang mengalami
infeksi dengue kedua kalinya. Jenis penyakit ini seringkali berakibat fatal, terutama pada
anak-anak dan dewasa muda.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki
kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya,
konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu
konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Fase atau Tahapan Penyakit


Setelah nyamuk menggigit, virus yang dibawanya kemudian akan masuk dan mengalir
dalam darah Anda. Virus dengue akan lebih dulu inkubasi sampai pada akhirnya
memunculkan gejala dalam 3 tahapan. Fase demam berdarah sering juga disebut “Siklus
Pelana Kuda”.

Berikut adalah hal yang harus Anda ketahui:

1. Fase demam

Setelah virus mulai menginfeksi, fase pertama akan muncul ditandai dengan demam tinggi
yang tiba-tiba dan bisa lebih dari 40 ºCelsius.

Demam dapat berlangsung selama 2 sampai 7 hari. Selain demam, akan muncul gejala lain
seperti nyeri sendi, nyeri otot, dan sakit kepala.

Jika demam bertahan lebih dari seminggu, kemungkinan ini bukan disebabkan oleh DBD.

2. Fase kritis

Setelah fase demam, pasien DBD biasanya akan mengalami fase kritis yang mengecoh.
Disebut mengecoh karena pada tahap ini demam sudah turun drastis sehingga dianggap
sembuh. Bahkan beberapa pasien ada yang sudah kembali beraktivitas normal.

Padahal, di tahap ini pasien harus tetap mengikuti perawatan dan pengobatan dari dokter.
Jika tidak, trombosit darah akan semakin sedikit. Inilah yang terkadang suka menyebabkan
perdarahan yang tidak disadari.

Fase demam berdarah ini harus cepat mendapatkan perawatan. Karena jika dalam 1
sampai 2 hari tidak juga ditangani, bisa fatal akibatnya.
3. Fase penyembuhan

Setelah fase kritis sudah dilewati dengan penanganan tepat, umumnya pasien DBD akan
mengalami demam kembali. Akan tetapi, tidak perlu khawatir.

Umumnya saat demam kembali naik, trombosit pun juga akan perlahan naik. Cairan tubuh
yang tadinya turun selama dua fase pertama juga pelan-pelan mulai kembali normal.

Orang yang sakit DBD bisa dikatakan mau sembuh jika jumlah trombosit dan sel darah
putihnya kembali normal setelah dites.

Fase penyembuhan juga biasanya ditandai dengan nafsu makan yang meningkat, nyeri otot
yang membaik, dan rutinitas buang air kecil kembali normal seperti sediakala.

Penyebab
Apa penyebab demam berdarah dengue?
Demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang disebarkan lewat gigitan nyamuk
Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Biasanya pergelangan kaki dan leher menjadi bagian
tubuh yang umum digigit nyamuk.

Terdapat 4 virus dengue, yaitu virus DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Setelah nyamuk
pembawa virus menggigit, virus akan masuk dan mengalir dalam darah manusia
kemudian menginfeksi sel-sel kulit terdekat yang disebut keratinosit.

Virus dengue juga menginfeksi dan berkembang biak di dalam sel Langerhans,
sel kekebalan khusus yang ada di lapisan kulit. Sel Langerhans normalnya bekerja
membatasi penyebaran infeksi secara terus-menerus.

Namun, sel yang sudah terinfeksi virus itu selanjutnya pergi ke kelenjar getah bening dan
menginfeksi lebih banyak sel sehat. Penyebaran virus dengue menghasilkan viremia, yang
merupakan tingkat tinggi dari virus dalam aliran darah.

Untuk mengatasi hal ini, sistem imun akan menghasilkan antibodi khusus yang menetralkan
partikel virus dengue, sementara sistem kekebalan cadangan diaktifkan untuk membantu
antibodi dan sel darah putih melawan virus. Respons imun juga mencakup sel T sitotoksik
(limfosit), yang mengenali dan membunuh sel yang terinfeksi.

Proses inilah yang kemudian memunculkan berbagai gejala DBD seperti yang sudah
dijelaskan atas.

Seekor nyamuk yang membawa virus dengue dapat terus menginfeksi orang lain selama ia
masih hidup. Ada kemungkinan seluruh anggota keluarga bisa terinfeksi virus dengue yang
sama dalam waktu 2 sampai 3 hari.

Begitu Anda pulih dari demam berdarah, imunitas Anda akan terbentuk namun hanya
untuk straintertentu. Ada 4 jenis virus dbd, yang berarti Anda dapat terinfeksi lagi tapi oleh
jenis yang berbeda dari sebelumnya.
Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk demam berdarah
dengue?
Ada banyak faktor risiko untuk demam berdarah yaitu:

 Tinggal atau bepergian ke daerah dengan iklim tropis. Berada di daerah tropis dan subtropis
meningkatkan risiko kena demam berdarah. Daerah yang berisiko tinggi adalah Asia
Tenggara, bagian barat Kepulauan Pasifik, Amerika Latin, dan Karibia.
 Pernah kena DBD. Jika sebelumnya pernah sakit DBD, Anda berpeluang tinggi mengalami
gejala yang lebih serius jika terinfeksi lagi.

Komplikasi
Komplikasi DBD apa yang bisa terjadi?
DBD atau demam berdarah tidak bisa sembuh dengan dibiarkan begitu saja. Bila dibiarkan
tanpa penanganan medis, DBD akan menimbulkan berbagai komplikasi
yang membahayakan organ tubuh dan bahkan menimbulkan kematian.

Salah satu komplikasi utama yang sering terjadi saat Anda terserang demam berdarah
adalah kerusakan pembuluh darah dan kelenjar getah bening.

Komplikasi lainnya termasuk perdarahan organ dalam yang ditandai dengan mimisan, gusi
berdarah, badan mudah memar tanpa sebab, hingga BAB berdarah.. Lambat laun
perdarahan dalam dapat menyebabkan syok akibat tekanan darah yang menurun drastis
dalam waktu singkat.

Jika sampai mengalami syok, artinya penyakit Anda sudah masuk kategori dengue shock
syndrome (DSS). Ini adalah jenis demam dengue yang paling parah dan bisa
menyebabkan gagal jantung dan ginjal, Bahkan kemungkinan juga berujung pada kematian.

Jika sudah parah, pasien demam berdarah dengue bisa mengalami kebocoran plasma.
Kebocoran plasma dapat dilihat dari tingkat hematokrit atau kekentalan darah pada uji
laboratorium di rumah sakit.

Obat & Pengobatan


Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan
pada dokter Anda.

Bagaimana mendiagnosis demam berdarah dengue?


Mendiagnosis demam berdarah mungkin sulit dilakukan, karena tanda-tanda dan gejalanya
sulit dibedakan dengan penyakit lain seperti malaria, leptospirosis, dan tifus. Beberapa tes
laboratorium dapat mendeteksi bukti virus dengue, namun hasil tes biasanya keluar agak
lama untuk segera memberi keputusan pengobatan.
Dokter nantinya juga akan memeriksa beberapa gejala demam berdarah yang Anda
rasakan. Terlebih apabila Anda mengalami gejala setelah bepergian ke daerah di mana
kasus demam berdarah dan virus dengue banyak terjadi.

Pasien juga harus memberikan rincian perjalanan Anda kepada dokter. Misalnya, daerah
mana yang Anda kunjungi setelah merasakan gejala DBD, untuk berapa lama di sana, dan
hal lainnya menyangkut tanda DDB.

Jika dua minggu atau lebih sejak Anda diketahui digigit nyamuk, kecil kemungkinan
diagnosis Anda terkena virus dengue. Untuk diagnosis pasti demam berdarah, tes darah
juga akan diperlukan. Ini akan memeriksa virus yang sebenarnya atau antibodi yang
diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh Anda sebagai respons terhadap infeksi.

Bagaimana cara mengobati demam berdarah dengue?


Tidak ada penanganan spesifik untuk demam berdarah, kebanyakan pasien pulih dalam 2
minggu. Penting untuk menangani gejala-gejala untuk menghindari komplikasi. Dokter
biasanya merekomendasikan pilihan pengobatan berikut:

1. Minum obat untuk menurunkan demam

Paracetamol adalah obat pereda nyeri yang dapat meringankan rasa sakit dan menurunkan
demam. Hindari penghilang rasa sakit yang dapat meningkatkan komplikasi perdarahan,
seperti aspirin, ibuprofen dan naproxen sodium. Untuk kasus yang lebih serius, demam
berdarah dapat menyebabkan shock atau hemorrhagic fever yang memerlukan perhatian
medis lebih.

2. Istirahat yang banyak di tempat tidur

Orang yang sedang mengalami kondisi demam berdarah disarankan untuk beristirahat.
Dengan istirahat, pasien akan lebih cepat untuk pulih. Istirahat dapat membantu pemulihan
jaringan tubuh yang rusak saat demam berdarah menyerang. Di rumah sakit, dokter akan
memberikan pasien DBD beberapa obat agar cepat mengantuk dan pasien pun bisa
istirahat sepenuhnya.

3. Minum banyak cairan

Dokter akan menyarankan pasien demam berdarah yang diopname atau di rawat jalan di
rumah untuk mengonsumsi banyak cairan. Tidak hanya air mineral atau infus saja, cairan
bisa berupa dari makanan berkuah, buah, atau jus.

Pasien DBD wajib konsumsi cairan untuk menurunkan demam dan mencegah tubuh
dehidrasi. Lalu, gejala demam berdarah karena virus dengue yang ditandai dengan kram
otot dan sakit kepala karena dehidrasi dapat ditangani dengan minum banyak cairan.
Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup dan pengobatan di rumah untuk
mengatasi demam berdarah dengue?
Anda dapat mengatasi demam berdarah dengue dengan perawatan di rumah. Anda
memerlukan hidrasi serta penanganan rasa sakit yang baik. Berikut adalah gaya hidup dan
pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda:

1. Anda bisa menggunakan AC pada ruangan dan di sekitar tempat tidur. Penting untuk
menjaga rumah dari nyamuk terutama pada malam hari.

2. Sementara waktu, hindari kunjungan ke daerah yang kasus demam berdarahnya sedang
banyak

3. Atur waktu kapan Anda harus berkegiatan di luar ruangan ulang kegiatan di luar ruangan.
Hindari berada di luar ruangan pada dini hari, senja, atau malam hari. Di mana pada waktu
tersebut, nyamuk mencari mangsa atau keluar dari sarangnya.

4. Gunakan pakaian yang tertutup melindungi tubuh Anda. Misalnya, gunakan baju
berlengan panjang, celana panjang, kaus kaki, dan sepatu saat keluar di malam hari.

Gunakan penangkal nyamuk yang mengandung permethrin dapat dipakaikan ke pakaian,


sepatu, alat kemah Anda. Anda juga dapat membeli pakaian yang mengandung permethrin.

5. Saat memakai spray lotion anti nyamuk untuk mencegah demam berdarah ke tubuh
Anda, gunakan penangkal yang mengandung paling sedikit 10% konsentrasi DEET nya.
Pakai juga kelambu di sekitaran ranjang Anda untuk menghalau nyamuk saat tidur.

6. Basmi tempat tinggal nyamuk di sekitar rumah Anda. Umumnya, nyamuk yang membawa
virus dengue biasanya tinggal di dalam dan sekitar perumahan, berkembang biak di
genangan air, seperti ban mobil.

Tempat atau sampah yang bisa menampung air, terlebih saat musim hujan, bisa menjadi
sarang nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak. Tutup semua tempat penyimpanan air
bersih Anda dengan rapat. Jangan lupa juga untuk menguras atau mengganti bak mandi,
kolam , tempat minum hewan di rumah secara rutin.

7. Apabila ada 1 sampai 2 kasus demam berdarah alias DBD di lingkungan rumah Anda,
segera anjurkan ketua RT setempat untuk melakukan fogging. Menyemprot gas
fogging dengan bahan zat pyrethroid sintetis dapat membunuh nyamuk dan serangga.
Demam berdarah atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang
disebabkan oleh infeksi virus Dengue. Virus ini masuk ke dalam tubuh manusia
melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedesalbopictus, yang hidup di wilayah
tropis dan subtropis. Diperkirakan terdapat setidaknya 50 juta kasus demam
berdarah di seluruh dunia tiap tahunnya.

Menurut data yang dihimpun Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, demam


berdarah telah menjadi penyakit endemik di Indonesia sejak tahun 1968. Sejak itu,
penyakit ini menjadi salah satu masalah utama di Indonesia, dengan penyebaran
dan jumlah penderita yang cenderung meningkat setiap tahun.

Sepanjang 2017, diketahui ada sekitar 59.000 kasus demam berdarah di seluruh
Indonesia, dengan lebih dari 400 kasus di antaranya berakhir dengan kematian.
Karena jumlah penduduknya yang juga banyak, Provinsi Jawa Tengah dan Jawa
Timur, menyumbang kasus DBD terbanyak untuk tahun 2017, yaitu lebih dari 7000
kasus di masing-masing provinsi.
Demam Berdarah

PENGERTIAN

GEJALA

PENYEBAB

PENGOBATAN

KOMPLIKASI

PENCEGAHAN

GAMBAR

Gejala Demam Berdarah

Demam berdarah adalah kondisi yang dapat mengakibatkan kerusakan dan kebocoran
pembuluh darah, serta menurunkan kadar trombosit atau sel keping darah. Kondisi ini
berbahaya dan dapat menyebabkan kematian, sehingga harus segera ditangani.

Gejala demam berdarah, antara lain adalah demam, nyeri perut, muntah, dan tubuh
lemas. Penderita demam berdarah juga mengalami perdarahan, seperti pada hidung,
gusi, atau di bawah kulit, sehingga tampak seperti memar. Darah juga bisa terdapat
dalam urine, feses, atau muntah. Segera cari pertolongan medis, bila timbul sesak napas
atau keringat dingin.

Sedangkan demam dengue adalah bentuk ringan dari infeksi virus Dengue. Sama halnya
dengan demam berdarah, demam dengue dimulai dengan gejala demam. Gejalanya
muncul 4-7 hari sejak gigitan nyamuk, dan bisa berlangsung selama 10 hari. Sejumlah
gejala demam dengue meliputi:
 Suhu badan tinggi yang bisa mencapai 40 derajat Celcius atau lebih.
 Sakit kepala berat
 Nyeri pada sendi, otot, dan tulang.
 Hilang nafsu makan.
 Nyeri pada bagian belakang mata.
 Mual dan muntah.
 Pembengkakan kelenjar getah bening.
 Ruam kemerahan (muncul sekitar 2-5 hari setelah demam).

Pada demam dengue, biasanya penderita akan sembuh dalam 7 hari.


Demam Berdarah

PENGERTIAN

GEJALA

PENYEBAB

PENGOBATAN

KOMPLIKASI

PENCEGAHAN

GAMBAR

Penyebab Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh virus Dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes
aegypti dan Aedes albopictus. Virus tersebut akan masuk ke aliran darah manusia
melalui gigitan nyamuk. Biasanya, jenis nyamuk ini menggigit di pagi hari sampai sore
menjelang petang.

Penularan virus Dengue terjadi bila seseorang yang terinfeksi digigit oleh nyamuk
perantara. Virus dari orang yang terinfeksi akan dibawa oleh nyamuk, dan menginfeksi
orang lain yang digigit nyamuk tersebut. Virus Dengue hanya menular melalui nyamuk,
dan tidak dari orang ke orang.

Virus Dengue terbagi menjadi empat tipe, yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3, dan DEN 4. Ketika
seseorang terinfeksi salah satu tipe virus Dengue dan berhasil pulih, maka tubuhnya
akan membentuk kekebalan seumur hidup terhadap tipe virus tersebut. Akan tetapi,
kekebalan terhadap salah satu virus tidak menutup kemungkinan terjadinya infeksi
oleh tipe virus Dengue yang lain. Bahkan, seseorang yang pernah terinfeksi
virus Dengue lebih berisiko terinfeksi untuk kedua kalinya.

Selain pernah mengalami infeksi virus Dengue, faktor lain yang dapat meningkatkan
risiko seseorang terkena demam berdarah adalah tinggal atau bepergian ke daerah
tropis. Demam berdarah juga lebih berisiko dialami oleh bayi, anak-anak, lansia, dan
orang dengan kekebalan tubuh lemah.
Tidak ada metode khusus untuk menangani demam berdarah. Pengobatan yang
dilakukan adalah untuk mengatasi gejala dan mencegah infeksi virus semakin
memburuk. Dokter akan menganjurkan pasien melakukan beberapa hal berikut:

 Minum banyak cairan dan istirahat yang cukup.


 Mengonsumsi obat penurun panas, untuk meredakan demam. Namun hindari aspirin
atau obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), karena dapat memperparah perdarahan.

Selain memberi pasien berbagai saran di atas, dokter juga akan memberitahu pasien
dan orang tua pasien mengenai tanda dehidrasi, dan menyarankan pasien untuk selalu
memerhatikan jumlah urine yang keluar.

Bila diperlukan, pasien akan diberikan asupan cairan melalui infus. Pemberian cairan
infus ini akan dibarengi pemantauan detak jantung, denyut nadi, tekanan darah, dan
jumlah urine yang keluar.

Demam dapat mereda setelah 3-7 hari. Akan tetapi, kondisi ini bisa menjadi tahap yang
kritis bagi pasien. Gejala yang lebih berat dapat muncul 1-2 hari berikutnya. Pada fase
ini, dokter akan terus memantau kondisi pasien selama suhu badan pasien turun ke
normal.
Demam berdarah yang tidak tertangani dapat menimbulkan komplikasi serius,
seperti dengue shock syndrome (DSS). Selain menampakkan gejala demam berdarah,
DSS juga memunculkan gejala seperti:

 Tekanan darah menurun.


 Pelebaran pupil.
 Napas tidak beraturan.
 Mulut kering.
 Kulit basah dan terasa dingin.
 Denyut nadi lemah.
 Jumlah urine menurun.

Tingkat kematian DSS yang segera ditangani adalah sekitar 1-2%. Namun sebaliknya,
bila tidak cepat mendapat penanganan, tingkat kematian DSS bisa mencapai 40%.
Karena itu, penting untuk segera mencari pertolongan medis, bila Anda mengalami
gejala demam berdarah.

Pada kondisi yang parah, demam berdarah bisa menyebabkan kejang, kerusakan pada
hati, jantung, otak, dan paru-paru, penggumpalan darah, syok, hingga kematian.
Demam Berdarah

PENGERTIAN

GEJALA

PENYEBAB

PENGOBATAN

KOMPLIKASI

PENCEGAHAN

GAMBAR

Pencegahan Demam Berdarah

Demam berdarah hingga menimbulkan dengue shock syndrome dapat dicegah dengan
pemberian vaksin dengue. Vaksin ini diberikan pada anak usia 9-16 tahun, sebanyak 3
kali dengan jarak 6 bulan. Pemberian vaksin tidak disarankan pada anak di bawah usia
9 tahun, karena bisa meningkatkan risiko dengue berat, terutama pada kelompok usia
2-5 tahun.

Vaksin dengue mengandung 4 serotipe virus. Karena itu, vaksin tetap diberikan pada
anak yang sudah pernah terinfeksi. Hal ini untuk membentuk kekebalan tubuh anak
terhadap tipe virus Dengue berbeda.

Selain dengan vaksin, demam dengue dapat dicegah melalui kegiatan PSN
(pemberantasan sarang nyamuk). PSN dilakukan dalam dua kali pengasapan insektisida
atau fogging. Pengasapan kedua akan dilakukan satu minggu setelah pengasapan
pertama, untuk membunuh jentik nyamuk yang tidak dapat dibasmi saat pengasapan
pertama.

Metode PSN lain adalah dengan rutin menjalankan 3M-Plus, terutama pada musim
hujan. Langkah 3M, yaitu:

 Menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi atau toren, minimal tiap pekan.
 Menutup rapat tempat penampungan air.
 Mendaur ulang barang yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan
nyamuk Aedes aegypti.

Selain itu, lakukan pula langkah Plus untuk membantu pencegahan. Langkah Plus antara
lain dengan mengatur cahaya yang cukup di dalam rumah, memasang kawat anti
nyamuk di ventilasi rumah, menaburkan bubuk larvasida (abate) pada penampungan
air yang sulit dikuras, menggunakan kelambu saat tidur, menanam tumbuhan pengusir
nyamuk, dan menghentikan kebiasaan menggantung pakaian. Cara lain untuk mencegah
gigitan nyamuk adalah dengan menghindari area yang rentan terjadi infeksi.

Perlu diketahui, gigitan nyamuk dapat menembus pakaian yang ketat. Karena itu,
disarankan agar mengenakan pakaian longgar. Sebagai perlindungan tambahan,
gunakan losion antinyamuk, terutama yang mengandung N-
diethylmetatoluamide (DEET). Akan tetapi, meski tergolong efektif, jangan gunakan
DEET pada bayi di bawah usia 2 tahun.

Demam berdarah adalah bentuk parah dari infeksi virus Dengue. Sama halnya dengan
demam dengue, demam berdarah dimulai dengan gejala demam. Gejalanya muncul 4-7
hari sejak gigitan nyamuk, dan bisa berlangsung selama 10 hari.

Demam berdarah merupakan kondisi berbahaya yang jika tidak ditangani, berisiko
mengakibatkan kematian. Pada kondisi ini, pembuluh darah dapat mengalami
kerusakan dan kebocoran, serta kadar trombosit atau sel keping darah turun.

Demam berdarah. Sumber: Ranjan Premaratna dari Wikimedia Commons, 2012.


Ruam dengue. Sumber: United States Military dari Wikimedia Commons, 2014.
Demam Berdarah
Ditinjau oleh: dr. Fitrina Aprilia

21 August 2019

Pengertian Demam Berdarah


DBD atau demam berdarah dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh salah satu dari empat
virus dengue. Demam berdarah merupakan penyakit yang mudah menular. Sarana penularan
demam berdarah sendiri berasal dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictus.

Baca juga: Muncul Gejala DBD, Haruskah Langsung ke Dokter?


Faktor Risiko Demam Berdarah
Demam berdarah dapat dipicu oleh faktor risiko tertentu. Beberapa faktor risiko demam
berdarah, yaitu:

 Pernah mengalami infeksi virus dengue sebelumnya;


 Tinggal atau bepergian ke daerah tropis; dan
 Bayi, anak-anak, orang lanjut usia, dan orang dengan kekebalan tubuh yang lemah.

Penyebab Demam Berdarah


Penyakit demam berdarah disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes
aegypti dan Aedes albopictus. Kedua nyamuk dapat menggigit di pagi hari sampai sore
menjelang petang. Penularan terjadi saat nyamuk menggigit dan menghisap darah seseorang
yang sudah terinfeksi virus dengue, ketika nyamuk tersebut mengigit orang lain, maka virus
akan tersebar. Hal tersebut terjadi karena nyamuk berperan sebagai medium pembawa (carrier)
virus dengue tersebut

Gejala Demam Berdarah


Gejala umumnya timbul 4-7 hari sejak gigitan nyamuk, dan dapat berlangsung selama 10 hari.
Beberapa gejala demam berdarah, yaitu:

 Demam tinggi mencapai 40 derajat Celsius;


 Nyeri kepala berat;
 Nyeri pada sendi, otot, dan tulang;
 Nyeri pada bagian belakang mata;
 Nafsu makan menurun;
 Mual dan muntah;
 Pembengkakan kelenjar getah bening;
 Ruam kemerahan sekitar 2-5 hari setelah demam;
 Kerusakan pada pembuluh darah dan getah bening; dan
 Perdarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit.

Baca juga: 5 Gejala DBD yang Tak Boleh Diabaikan

Diagnosis Demam Berdarah


Diagnosis penyakit demam berdarah akan dilakukan dengan melakukan pemeriksaan fisik dan
wawancara medis. Selain itu pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan darah di
laboratorium juga harus dilakukan. Sebaiknya, setelah merasakan ada gejala-gejala demam
berdarah, segera konsultasi dokter di Halodoc atau langsung kunjungi rumah sakit terdekat,
agar bisa langsung dilakukan diagnosis.
Komplikasi Demam Berdarah
Saat demam berdarah terlambat untuk ditangani, maka komplikasi akan terjadi. Komplikasi
demam berdara atau dengue shock syndrome (DSS) memiliki beberapa gejala dan tanda, yaitu:

 Tanda perdarahan, seperti mimisan, gusi berdarah, perdarahan di bawah kulit, muntah
hitam, batuk darah, maupun buang air besar dengan feses kehitaman;
 Tekanan darah menurun;
 Kulit basah dan terasa dingin;
 Denyut nadi melemah;
 Frekuensi buang air kecil menurun dan jumlah urine yang keluar sedikit;
 Mulut kering; dan
 Sesak nafas atau pola napas tidak beraturan.

Penanganan yang tepat dan cepat harus dilakukan ketika pengidap sudah mengalami DSS. Jika
tidak segera dilakukan penanganan, maka bisa mengakibatkan gangguan fungsi organ tubuh
yang berujung pada kematian.

Baca juga: Pentingnya Asupan Cairan Bagi Pengidap DBD

Pengobatan Demam Berdarah


Pengobatan yang spesifik untuk mengobati demam berdarah saat ini belum ada. Pengobatan
bertujuan untuk mengatasi gejala dan mencegah infeksi virus semakin memberat. Beberapa
upaya yang dianjurkan dokter, yaitu:

 Banyak minum cairan agar terhindar dari dehidrasi;


 Cukup istirahat;
 Konsumsi parasetamol, sebagai obat penurun panas yang relatif aman;
 Pereda nyeri harus dihindari, seperti naproxen, ibuprofen, dan aspirin, karena dapat
mengakibatkan komplikasi perdarahan; dan
 Pantau frekuensi buang air kecil dan jumlah urine yang keluar.

Pencegahan Demam Berdarah


Terdapat berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah demam berdarah, yaitu:

 Anak usia 9-16 tahun seharusnya divaksinasi dengue, sebanyak 3 kali dengan jarak 6
bulan;
 Memberantas sarang nyamuk yang dilakukan dalam dua kali pengasapan insektisida
atau fogging dengan jarak 1 minggu;
 Menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi, minimal setiap minggu;
 Menutup rapat tempat penampungan air;
 Melakukan daur ulang barang yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan
nyamuk Aedes aegypti;
 Mengatur cahaya yang cukup di dalam rumah;
 Memasang kawat anti nyamuk di ventilasi rumah;
 Menaburkan bubuk larvasida (abate) pada penampungan air yang sulit dikuras;
 Menggunakan kelambu saat tidur;
 Menanam tumbuhan pengusir nyamuk;
 Menghentikan kebiasaan menggantung pakaian;
 Menghindari wilayah daerah yang rentan terjadi infeksi;
 Mengenakan pakaian yang longgar; dan
 Menggunakan krim anti-nyamuk yang mengandung N-diethylmetatoluamide (DEET),
tetapi jangan gunakan DEET pada anak di bawah 2 tahun.

Anda mungkin juga menyukai