Anda di halaman 1dari 70

1

ASABRI

PENYELENGGARAAN PROGRAM
THT,JKK,JKM DAN PENSIUN
BAGI PRAJURIT TNI, ANGGOTA POLRI
DAN APARATUR SIPIL NEGERA KEMHAN/ POLRI
2
PT ASABRI (PERSERO)

Didirikan pada tanggal 1 Agustus 1971

ASABRI merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).


Berdasarkan PP 102 Tahun 2015, ditugasi
untuk menyelenggarakan Asuransi Sosial bagi Prajurit TNI,
Anggota Polri & Pegawai ASN di Lingkungan Kemhan Polri

Pemegang Saham 100%


Milik Pemerintah Indonesia
Dibawah kewenangan Menteri BUMN
3
VISI, MISI DAN TATA NILAI PERUSAHAAN

VISI
Menjadi perusahaan Asuransi Sosial Nasional yang profesional dengan
melakukan Transformasi Bisnis dan Budaya perusahaan sampai dengan
Tahun 2021.

MISI
Meningkatkan kesejahteraan Peserta ASABRI melalui pengembangan Sistem
Pelayanan dan Nilai Manfaat Asuransi Sosial secara berkelanjutan.

TATA NILAI
Amanah, Melayani, Kerjasama, Kompeten dan Respek
4
JARINGAN LAYANAN ASABRI

KANTOR PUSAT – JAKARTA

13 KANCAB & 20 KCP

1. KANCAB BANDA ACEH 4. KANCAB JAKARTA


KCP LHOKSEUMAWE
5. KANCAB BANDUNG
2. KANCAB MEDAN KCP SERANG
KCP PEKANBARU KCP CIREBON
KCP BATAM 6. KANCAB SEMARANG
KCP PADANG KCP YOGYAKARTA
3. KANCAB PALEMBANG 7. KANCAB SURABAYA
KCP BANDARLAMPUNG KCP MALANG
KCP BENGKULU KCP MADIUN
5
JARINGAN LAYANAN ASABRI

13 KANCAB & 20 KCP

8. KANCAB PONTIANAK 11. KANCAB MAKASSAR


KCP PALANGKARAYA KCP PALU
KCP MANADO
9. KANCAB BALIKPAPAN KCP KENDARI
KCP BANJARMASIN
12. KANCAB AMBON
10. KANCAB DENPASAR KCP TERNATE
KCP KUPANG
KCP MATARAM 13. KANCAB JAYAPURA
KCP SORONG
6
JARINGAN LAYANAN ASABRI

Banda Aceh
Lhokseumawe

Medan

Manado
Pekanbaru Batam

Ternate Sorong
Padang Pontianak Balikpapan Palu Jayapura

Palangkaraya
Palembang
Bengkulu Banjarmasin

Ambon
Makassar
Bandar Lampung Kendari

Jakarta Cirebon
Serang
Semarang Surabaya

Bandung Madiun
Denpasar
Yogyakarta Malang

Mataram
Kupang

Keterangan :

Kantor Cabang Kantor Cabang Pembantu

Unit Pelayanan Khusus (UPK). Unit Pelayanan Pusat (UPP).


7
MITRA BAYAR ASABRI

Pelayanan ASABRI Lebih mudah dijangkau dengan lebih dari 10.000 Titik Bayar.
8 8

GARIS BESAR PROGRAM ASABRI


BERDASARKAN PP 102/ 2015
9
PROGRAM ASABRI

PROGRAM ASURANSI SOSIAL YANG DIKELOLA MELIPUTI :

1. PROGRAM TABUNGAN HARI TUA (THT)

2. PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK)

3. PROGRAM JAMINAN KEMATIAN (JKm)

4. PROGRAM PENSIUN
10
KEPESERTAAN
BERSIFAT WAJIB
BERDASARKAN PP 102/ 2015

PROGRAM THT, JKK & JKM PROGRAM PENSIUN

a. Prajurit TNI a. Prajurit TNI

b. Anggota Polri b. Anggota Polri

c. PNS Kemhan c. PNS Kemhan

d. CPNS Kemhan d. CPNS Kemhan

e. PNS Polri e. PNS Polri

f. CPNS Polri f. CPNS Polri

g. PPPK Kemhan

h. PPPK Polri
11
IURAN PREMI

1 Tabungan
TabunganHari
HariTua
Tua
Iuran
Iurandari
dariPeserta
Peserta
3,25%
3,25%x x(GP
(GP+ +TITI+ +TA)
TA) 3
Iuran
IuranPemberi
PemberiKerja
Kerjaakan
akan Jaminan Kematian
diatur
diaturPP
PPtersendiri
tersendiri
Iuran dari Pemerintah
2 Jaminan 0,67% x Gaji Pokok
Kecelakaan Kerja
Iuran dari Pemerintah 4 Pensiun
0,41% x Gaji Pokok
Iuran dari Peserta
4,75% x (GP + TI + TA)
Iuran Pemberi Kerja akan
diatur PP tersendiri
PROGRAM TABUNGAN HARI TUA 12

IURAN DARI PESERTA 3,25%

TABUNGAN ASURANSI
Diberikan kepada peserta yang telah mencapai batas usia pensiun, yang manfaatnya FII x P
dibayarkan bersamaan dengan uang pensiun pertamanya.

NILAI TUNAI TABUNGAN ASURANSI


Diberikan kepada peserta yg berhenti dgn hormat tanpa hak pensiun maupun
berhenti tidak dgn hormat, serta bagi peserta yg Meninggal dunia dalam status dinas
FII x P
aktif.

BIAYA PEMAKAMAN PESERTA PENSIUN


Diberikan kepada ahli waris untuk peserta pensiunan yg meninggal dunia, yg 5 JUTA
manfaatnya dibayarkan bersamaan dgn UDW & Pensiun terusan.

BIAYA PEMAKAMAN ISTRI/ SUAMI


Diberikan atas meninggalnya istri/ suami dari peserta aktif maupun pensiunan 4 JUTA
dimana istri/ suami tersebut dinikahi sebelum peserta pensiun.

BIAYA PEMAKAMAN ANAK


Diberikan atas meninggalnya anak dari peserta aktif/ pensiunan 3 JUTA
dimana anak tsb masih dlm status tunjangan & lahir sblm peserta pensiun.
13
PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA
IURAN DARI PEMERINTAH 0,41%

DILUAR TUGAS LATIHAN & OPERASI

BIAYA ANGKUT
Rp 2 JUTA PERAWATAN

RUMAH KANTOR

JIKA PESERTA MENGALAMI CACAT :


1. Santunan Cacat Dinas Biasa (SCDB)
a. Tingkat III Gol. A,
Maks 30,8 x GP dan Min 17,6 x GP
b. Tingkat II Gol. A,
Maks 17,6 x GP dan Min 8,8 x GP
c. Tingkat I Gol. A,
Maks 11 x GP dan Min 0,53 x GP
2. Beasiswa Rp 30 juta untuk 1 anak
(Bagi peserta Cacat Tk. III)
14
PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA
IURAN DARI PEMERINTAH 0,41%

KETIKA TUGAS LATIHAN & OPERASI


PELAYANAN KESEHATAN
SESUAI DENGAN
PERPRES 107 TAHUN 2013

DIJAMIN ASABRI
JIKA PESERTA MENGALAMI CACAT :
1. Santunan Cacat Dinas Khusus (SCDK)
a. Tingkat III Gol. C, Maks 61,6 x GP dan Min 44 x GP
b. Tingkat II Gol. C, Maks 35,2 x GP dan Min 17,6 x GP
c. Tingkat I Gol. C, Maks 20 x GP dan Min 1,32 x GP

JIKA PESERTA MENINGGAL DUNIA : a. Tingkat III Gol. B, Maks 49,3 x GP dan Min 35,2 x GP
1. Santunan Risiko Kematian Khusus : b. Tingkat II Gol. B, Maks 28,2 x GP dan Min 14,08 x GP
a. Karena Gugur : Rp 400 Juta c. Tingkat I Gol. B, Maks 17 x GP dan Min 1,06 x GP
b. Karena Tewas : Rp 275 Juta
2. Beasiswa Rp 30 Juta untuk 1 anak
2. Beasiswa Rp 30 Juta untuk 1 anak (Bagi peserta yang mengalami Cacat Tk. III)
(Bagi peserta Gugur/ Tewas)
Ditambah dengan NTTA
PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA 15

IURAN DARI PEMERINTAH 0,41%

Jenis Pelayanan Perawatan kecelakaan kerja meliputi :


1. Pemeriksaan dasar dan penunjang.
2. Perawatan dasar Tingkat pertama dan lanjutan.
3. Rawat Inap kelas I di RS Pemerintah,
RS Pemerintah Daerah atau RS Swasta yg setara.
4. Perawatan Intensif.
5. Penunjang diagnostik.
6. Pengobatan.
7. Pelayanan Khusus *
8. Alat kesehatan dan implant.
9. Jasa dokter dan atau medis.
10. Operasi.
11. Transfusi darah dan atau
12. Rehabilitasi medik.
PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA 16

IURAN DARI PEMERINTAH 0,41%

Pelayanan khusus adalah perawatan kasus kecelakaan


kerja yang memerlukan pemberian alat – alat organ tubuh
sehingga dapat berfungsi seperti semula.

Adapun pelayanan khusus yang diberikan meliputi :

1. Biaya rehabilitasi berupa penggantian :


a. Pembelian alat bantu (orthese) dan atau alat pengganti (prothese)
maksimum sebesar Rp 5.000.000,-
b. Biaya rehabilitasi medik maksimum sebesar Rp 2.600.000,-

2. Biaya penggantian gigi tiruan sebesar Rp 3.000.000,- untuk setiap kasus


17
SEJUMLAH KASUS YANG TIDAK DIJAMIN
DALAM PROGRAM JKK (PERAWATAN)

1. General Check Up/Check Up/Regular Check Up.


2. Akibat bencana alam, atau dampak peperangan dan lain-lain.
3. Akibat tugas latihan dan operasi.
4. Peserta yang mengalami kecelakaan pada saat melakukan
tindak pidana atau pelanggaran hukum.
5. Cedera akibat perkelahian atau tindakan atasan di luar batas
kepatutan.
6. Penyakit komplikasi di luar kasus penyakit akibat kecelakaan
kerja.
7. Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan kecelakaan kerja di
luar negeri.
18
SEJUMLAH KASUS YANG TIDAK DIJAMIN
DALAM PROGRAM JKK (PERAWATAN)

8. Penyakit yang disebabkan oleh penyalahgunaan alkohol/


narkotik dan obat-obat terlarang.
9. Cedera yang diakibatkan oleh perbuatan sendiri, misalnya
percobaan bunuh diri.
10. Penyakit Kanker bukan akibat kerja.
11. Pengobatan alternatif.
12. Semua obat/ vitamin yang tidak ada kaitannya dengan
penyakit akibat kecelakaan kerja.
13. Semua obat kosmetik untuk kecantikan termasuk operasi
keloid yang bukan indikasi medis.
19
DEFINISI GUGUR
BERDASARKAN PP 102/2015

GUGUR

a. Prajurit dan PNS Kemhan yang meninggal dunia dalam


melaksanakan tugas pertempuran atau tugas operasi di
dalam atau di luar negeri sebagai akibat tindakan
langsung lawan.

b. Anggota Polri dan PNS Polri yang meninggal dunia dalam


tugas kepolisian, sebagai akibat dari tindakan langsung
lawan atau yang menentang negara atau pemerintahan
yang sah.
DEFINISI TEWAS & MENINGGAL DUNIA 20
BERDASARKAN PP 102/2015

TEWAS
a. Prajurit dan PNS Kemhan yang meninggal dunia dalam
melaksanakan tugas berdasarkan perintah dinas bukan sebagai
akibat tindakan langsung lawan.
b. Anggota Polri dan PNS Polri yang meninggal dunia dalam
menjalankan tugas kepolisian atau dalam keadaan lain yang
berhubungan langsung dengan dinas.

MENINGGAL DUNIA
Meninggal Dunia Biasa adalah meninggal dunia karena sebab tertentu
yang bukan karena sedang menjalankan tugas atau karena hubungan
dengan pelaksanaan dinas.
21
DEFINISI CACAT
BERDASARKAN PP 102/2015

Keadaan berkurang atau hilangnya


anggota badan, atau hilangnya fungsi
tubuh baik jasmani dan/ atau rohani,
yang secara langsung atau tidak
langsung mengakibatkan berkurang
atau hilangnya kemampuan untuk
menjalankan pekerjaan.
22
TINGKAT KECACATAN

CACAT TINGKAT III (BERAT)


Cacat jasmani dan/atau rohani yang mengakibatkan yg bersangkutan tidak
mampu sama sekali untuk melakukan pekerjaan atau kegiatan apapun, sehingga
menjadi beban orang lain.

CACAT TINGKAT II (SEDANG)


Cacat jasmani dan/atau rohani yang mengakibatkan yang bersangkutan tidak
mampu lagi melaksanakan tugas keprajuritan dengan baik namun masih dapat
berkarya di luar jajaran TNI, Polri, atau PNS Kemhan dan PNS Polri.

CACAT TINGKAT I (RINGAN)


Cacat jasmani dan/atau rohani yang tidak mengakibatkan yang bersangkutan
terganggu dalam melaksanakan tugas di jajaran TNI, Polri, atau PNS Kemhan dan
PNS Polri.
23
GOLONGAN KECACATAN

1 GOLONGAN “C”
Kecacatan yang terjadi dalam tugas operasi militer akibat
tindakan langsung lawan.

2 GOLONGAN “B”
Kecacatan yang terjadi dalam tugas operasi militer bukan
akibat tindakan langsung lawan dan atau dalam tugas
kedinasan.

3 GOLONGAN “A”
Kecacatan yang terjadi dalam masa kedinasan bukan
dalam operasi militer.
TABEL CACAT 24

BERDASARKAN PP 102/2015

GOL
NO MACAM CACAT TETAP SEBAGIAN
A B C
CACAT TINGKAT III
1 Kehilangan kedua anggota gerak bawah dari pangkal paha ke bawah 30,8 49,3 61,6
2 Kelumpuhan kedua anggota gerak bawah dari pangkal paha ke bawah 30,8 49,3 61,6
3 Kehilangan kedua anggota gerak atas dari sendi bahu ke bawah 30,8 49,3 61,6
4 Kelumpuhan kedua anggota gerak atas dari sendi bahu ke bawah 30,8 49,3 61,6
Kelumpuhan 1 (satu) anggota gerak bawah dari pangkal paha ke
5 30,8 49,3 61,6
bawah dan 1 (satu) anggota gerak atas dari sendi bahu ke bawah
Kehilangan 1 (satu) anggota gerak bawah dari pangkal paha ke bawah
6 30,8 49,3 61,6
dan 1(satu) anggota gerak atas dari sendi bahu ke bawah.

7 Kehilangan penglihatan kedua mata 30,8 49,3 61,6


8 Bisu dan tuli 30,8 49,3 61,6
9 Penyakit jiwa berat (hilangnya kemampuan kerja mental tetap) 30,8 49,3 61,6
Cacat yang luas dari organ sistem syaraf, pernafasan, kardiovaskuler,
10 30,8 49,3 61,6
pencernaan, atau urogenital.
11 Kedua belah kaki dari mata kaki ke bawah 17,60 35,20 44,00
TABEL CACAT 25

BERDASARKAN PP 102/2015

GOL
NO MACAM CACAT TETAP SEBAGIAN
A B C
CACAT TINGKAT II
1 Penyakit jiwa sedang (hilangnya kemampuan kerja phisik 51%-70%) 17,6 28,2 35,2
2 Kehilangan 1 (satu) anggota gerak bawah dari pangkal paha ke bawah 15,4 24,6 30,8
Kelumpuhan 1 (satu) anggota gerak bawah dari pangkal paha ke
3 15,4 24,6 30,8
bawah
4 Kehilangan 1 (satu) anggota gerak atas dari sendi bahu ke bawah 17,6 28,2 35,2
5 Kelumpuhan 1 (satu) anggota gerak atas dari sendi bahu ke bawah 17,6 28,2 35,2
Cacat sebagian dari organ sistem syaraf, pernapasan, kardiovaskuler,
6 14,2 22,7 28,3
pencernaan, atau urogenital
Kehilangan penglihatan 1 (satu) mata atau diplopia pada penglihatan
7 15,4 24,6 30,8
dekat
8 Kehilangan 1 (satu) jari telunjuk atau ibu jari tangan kanan 14,2 22,7 28,3
9 Kehilangan 2 (dua) jari atau lebih tangan kanan 14,2 22,7 28,3
10 Bisu atau 14,2 22,7 28,3
11 Tuli 17,6 28,2 35,2
TABEL CACAT 26

BERDASARKAN PP 102/2015

GOL
NO MACAM CACAT TETAP SEBAGIAN
A B C
CACAT TINGKAT II
12 Tangan kanan dari atau dari atas pergelangan ke bawah 13,03 26,07 32,58
13 Tangan kiri dari atau dari atas pergelangan ke bawah 12,47 24,93 31,17
14 Sebelah kaki dari mata kaki kebawah 8,80 17,60 22,00
15 Lengan kiri dari atau dari atas siku ke bawah 10,56 21,12 26,40
16 Kaki memendek 5 cm sampai kurang dari 7,5 cm 7,04 14,08 17,60
17 Kaki memendek 7,5 cm atau lebih 10,56 21,12 26,40
18 Cacat hilangnya cuping hidung 10,56 21,12 26,40
19 Impotensi 10,56 21,12 26,40
TABEL CACAT 27

BERDASARKAN PP 102/2015

GOL
NO MACAM CACAT TETAP SEBAGIAN
A B C
CACAT TINGKAT I
1 Gangguan kejiwaan yang ringan 11,0 17,0 20
2 Kehilangan 1 (satu) jari tangan atau kaki 11,0 17,0 20
3 Berkurangnya fungsi mata 11,0 17,0 20
4 Kehilangan daun telinga, namun masih bisa mendengar, atau 11,0 17,0 20
Perubahan klasifikasi/ fungsi organ tubuh yang bernilai lebih rendah
5 11,0 17,0 20
dari sebelum mendapat cidera/ sakit
6 Ibu jari tangan kiri 4,22 8,45 10,56
7 Ruas pertama telunjuk tangan kanan 3,77 7,55 9,43
8 Ruas pertama telunjuk tangan kiri 1,23 2,46 3,08
9 Ruas pertama jari lain tangan kanan 1,89 3,77 4,72
10 Ruas pertama jari lain tangan kiri 0,53 1,06 1,32
11 Kaki memendek sebelah Kurang dari 5cm 3,52 7,04 8,80
TABEL CACAT 28

BERDASARKAN PP 102/2015

GOL
NO MACAM CACAT TETAP SEBAGIAN
A B C
CACAT TINGKAT I
12 Penurunan daya dengar kedua belah telinga setiap 10 desibel 2,11 4,22 5,28
13 Penurunan daya dengar sebelah telinga setiap 10 desibel 1,06 2,11 2,64
14 Perforasi sekat rongga hidung 5,28 10,56 13,20
15 Kehilangan daya penciuman 3,52 7,04 8,80
Hilangnya kemampuan kerja pisik 10%-25% (Gangguan kejiwaan
16 1,76 3,52 4,40
Ringan )
17 Kehilangan penglihatan warna 3,52 7,04 8,80
18 Kehilangan kedua belah daun telinga 3,52 7,04 8,80
PROGRAM JAMINAN KEMATIAN 29

IURAN DARI PEMERINTAH 0,67%

Santunan Kematian Sekaligus :


a. Perwira/ ASN Jabatan Pimpinan : Rp. 17 juta
b. Bintara/ Tamtama/ ASN Jabatan Pelaksana : Rp. 15,5 juta
Uang Duka Wafat : 3 x Gaji Pokok
Biaya Pemakaman : Rp. 10 juta

Bantuan Beasiswa kepada 1 (satu) orang anak peserta yang


meninggal dunia sebesar Rp. 15 juta.
30
MASA KADALUARSA KLAIM

Pengajuan Pembayaran Klaim


PERAWATAN kepada Pengelola Program
oleh Peserta atau Ahli Waris
PALING LAMBAT 2 (DUA) TAHUN
SEJAK tanggal terjadinya kecelakaan.

Pengajuan Pembayaran Klaim


SANTUNAN CACAT kepada Pengelola
Program oleh Peserta atau Ahli Waris
PALING LAMBAT 3 (TIGA) TAHUN
SEJAK tanggal terjadinya kecelakaan.
31
KETENTUAN BEASISWA

Bantuan Beasiswa diberikan kepada 1 (satu) orang putra/ putri peserta yang :

GUGUR/ TEWAS
Rp. 30 Juta
CACAT TINGKAT III

MENINGGAL DUNIA BIASA Rp. 15 Juta

Ketentuan Pemberian Beasiswa:


a. Masih sekolah atau terdaftar resmi di lembaga pendidikan;
b. Berusia paling tinggi 25 (dua puluh lima) tahun;
c. Belum pernah menikah; dan
d. Belum bekerja.
32
PROGRAM PENSIUN

JAMINAN PENSIUN NILAI TUNAI IURAN PENSIUN

Dibayarkan secara bulanan Diberikan kepada peserta yang


melalui APBN (PAY AS YOU GO). diberhentikan DENGAN HORMAT
Jenis pensiun sebagai berikut : maupun TIDAK DENGAN HORMAT
TANPA :
1. Pensiun.
2. Pensiun terusan. 1. Hak Pensiun
3. Pensiun Warakawuri/ Janda / 2. Tunjangan bersifat Pensiun
Duda. 3. Tunjangan; atau
4. Tunjangan Anak Yatim/ Piatu/ 4. Pesangon.
Yatim – Piatu.
5. Tunjangan Orang Tua.
6. Uang Duka Wafat.
7. Tunjangan Cacat.
33
JAMINAN PENSIUN

PENSIUN
Diberikan sebagai penghargaan kepada prajurit sukarela untuk selama
hidupnya, setelah diberhentikan dengan hormat dari dinas keprajuritan
dan memenuhi persyaratan. Apabila yg bersangkutan meninggal dunia,
maka istri/ suami & anaknya berhak menerima pensiun warakawuri/
duda & tunjangan anak yatim piatu.

PENSIUN TERUSAN
Diberikan kepada ahli waris dari peserta pensiunan yang meninggal dunia
sebesar uang pensiun almarhum semasa hidupnya.
34
PENSIUN TERUSAN

Uang Pensiun yang diterimakan oleh ahli waris sebesar penghasilan


almarhum semasa hidupnya diberikan selama :

4 BULAN Jika almarhum PNS.

Jika peserta meninggal dunia bukan karena dinas dan tidak


6 BULAN
memiliki bintang tanda jasa.

a. Jika peserta meninggal dunia dan memiliki salah satu


12 BULAN bintang tanda jasa.
b. Bagi peserta yang gugur/ tewas oleh karena dinas, baik
memiliki bintang tanda jasa maupun tidak.

18 BULAN Jika gugur/ tewas/ meninggal dunia karena dinas dan oleh
Pemerintah dinyatakan sebagai Pahlawan.
35
JAMINAN PENSIUN

PENSIUN WARAKAWURI/ DUDA

Diberikan kepada Warakawuri/ Janda/ Duda dari Prajurit/


Purnawirawan TNI/ Polri serta PNS/ Pensiunan Kemhan/ Polri yang
meninggal dunia, terhitung mulai bulan berikutnya setelah berakhirnya
pensiun terusan.

TUNJANGAN ANAK YATIM/ PIATU/ YATIM - PIATU

Diberikan kepada Anak Yatim/ Piatu atau Yatim-Piatu dari Prajurit/


Purnawirawan TNI/ Polri serta PNS/ Pensiunan Kemhan/ Polri yang
meninggal dunia, terhitung mulai bulan berikutnya setelah berakhirnya
pensiun terusan.
36
JAMINAN PENSIUN

TUNJANGAN ORANG TUA


Diberikan kepada ayah/ ibu kandung prajurit / pajurit siswa yang
diberhentikan dengan hormat dari dinas keprajuritan karena gugur/
tewas, yang tidak meninggalkan istri/ suami dan seorang anakpun.

UANG DUKA WAFAT


Sejumlah uang yang diberikan oleh Pemerintah kepada ahli waris dari
peserta yang meninggal dunia, gugur, tewas sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
TUNJANGAN CACAT
Tunjangan yang merupakan penghargaan Pemerintah berbentuk uang
yang diberikan setiap bulan selama hidupnya kepada prajurit penyandang
cacat sesuai dengan tingkat dan golongan cacat.
37
PELAKSANAAN PEMBAYARAN PENSIUN

✓ PT ASABRI (Persero) melaksanakan pembayaran Pensiun bagi Prajurit


TNI, Anggota Polri & PNS Kemhan/ Polri tmt 1 April 1989.

✓ Pembayaran dilakukan secara tunai & giral melalui mitra kerja mulai tgl 1
setiap bulan.

✓ Berdasarkan Permenkeu Nomor 82/PMK.02/2015 tanggal 23 April 2015


dan Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-19/PB/2015 tanggal 19
Agustus 2015, Pembayaran Pensiun Pertama tidak harus menunggu
pada tanggal 1 awal bulan tetapi dapat dibayarkan kapan saja pada saat
pengajuan (harian).
38
KEWAJIBAN PESERTA PENSIUNAN

1. Mengisi formulir Surat Pernyataan Tanda Bukti Diri (SPTB) ke


Kancab/ KCP/ UPK/ UPP PT ASABRI (Persero) baik langsung
maupun melalui mitra bayar, 1 tahun sekali bagi yang pembayaran
pensiunnya dilakukan secara tunai dan 2 kali dalam 1 tahun apabila
pembayaran pensiun dilakukan melalui rekening.
2. Melapor ke PT ASABRI (Persero) atau kantor bayar apabila
keluarga dari penerima pensiun (istri, suami & anak) meninggal
dunia.
3. Pembayaran pensiun dilaksanakan setiap tanggal 1 setiap bulannya
di Kantor Pos & bank.
4. Pembayaran pensiun secara tunai apabila ybs tidak mengambil
selama tiga bulan berturut-turut tanpa keterangan, maka
pembayaran pensiun pada bulan berikutnya dihentikan sementara
dan akan dilakukan verifikasi.
39
KEWAJIBAN PESERTA PENSIUNAN

5. Pembayaran pensiun melalui rekening apabila ybs tidak mengambil


selama enam bulan berturut-turut tanpa keterangan, maka
pembayaran pensiun pada bulan berikutnya akan diberhentikan
sementara dan akan dilakukan verifikasi.
6. Apabila ybs berhalangan dpt menggunakan Surat Kuasa selama tiga
kali berturut-turut, yang asli Surat Kuasanya dibuat setiap bulan dan
pada bulan keempat harus diambil oleh ybs. Surat Kuasa disahkan
serendah2nya oleh Lurah/ Kepala Desa.
7. Pengambilan pensiun melalui ATM hanya dapat dilakukan selama
tiga bulan berturut – turut dan pada bulan keempat harus melakukan
otentifikasi.
8. Mengirimkan asli surat keterangan kuliah setiap tahun pd 2 bln
menjelang ulang th anak ybs, sejak usia 21 tahun s.d. usia anak
mencapai 25 th.
40
NILAI TUNAI IURAN PENSIUN

Diberikan kepada peserta yang diberhentikan DENGAN HORMAT


maupun TIDAK DENGAN HORMAT TANPA :

1. Hak Pensiun
2. Tunjangan bersifat Pensiun
3. Tunjangan; atau
4. Pesangon.

Pengembalian Nilai Tunai Iuran Pensiun diberikan kepada


peserta yang diberhentikan TMT 1 Februari 1975 dan paling
sedikit telah membayar iuran 1 (satu) bulan.
41
AKUMULASI IURAN PENSIUN

Berdasarkan PP 102/2015 Pasal 40 ayat 1, Akumulasi Iuran


Pensiun merupakan Dana milik peserta secara kolektif yang
dikuasai oleh Pemerintah.

Akumulasi Iuran Pensiun digunakan untuk :


1. Pembayaran manfaat pensiun.
2. Talangan pembayaran manfaat pensiun awal tahun.
3. Talangan pembayaran kekurangan manfaat pensiun akhir
tahun.
4. Biaya penyelenggaraan pembayaran pensiun
5. Pengembangan dalam instrumen investasi
6. PUM KPR
42
PERSYARATAN ADMINISTRASI KLAIM
NILAI TUNAI IURAN PENSIUN

1. Apabila ybs masih hidup, maka diajukan dengan :


a. Keputusan pengangkatan sbg prajurit TNI, anggota Polri & PNS
Kemhan/ Polri.
b. Keputusan pemberhentian dari dinas keprajuritan TNI atau dinas
Kepolisian atau sbg PNS Kemhan/ Polri.
c. Fotokopi KTP atau kartu identitas pemohon yg masih berlaku.
d. Surat Keterangan Pemberhentian Pembayaran (SKPP) Gaji.
e. Surat Pengajuan Pembayaran (SPP) bentuk 43 AS, dari ybs atau ahli
waris.
f. Fotokopi Daftar Keluarga (KU.01) bagi yg sudah berkeluarga.
2. Apabila ybs pernah menerima manfaat SNTA, permohonan cukup dilampiri
dg KTP atau kartu identitas pemohon.
3. Apabila ybs telah meninggal dunia, persyaratan sebagaimana nomor 1
atau 2 & surat Keterangan ahli waris.
43
PERHITUNGAN BESARAN PENGEMBALIAN
NILAI TUNAI IURAN PENSIUN

1. Bagi yg diangkat & diberhentikan sebelum tgl 1 Jan 2001 :

F1 x P1

2. Bagi yg diangkat & diberhentikan setelah tgl 1 Jan 2001 :

F2 x P2

3. Bagi yg diangkat sebelum tgl 1 Jan 2001 & diberhentikan setelah 1 Jan 2001 :

(F1 x P1) + {F2 x (P2-P1)}

F1 = Faktor yg dikaitkan masa iuran sejak diangkat s.d diberhentikan dihitung dlm satuan tahun.
F2 = Faktor yg dikaitkan masa iuran sejak atau setelah 1 Jan 2001 s.d diberhentikan dihitung dlm
satuan tahun.
P1 = Penghasilan terakhir (GP+TI+TA) pd saat berhenti dikonversi ke PG th 1997.
P2 = Penghasilan terakhir (GP+TI+TA) pd saat berhenti.
44
CONTOH PERHITUNGAN

Nama = Priyono, PNS Gol. III/c NIP. 030 171 255


Tgl Lahir = 18-06-1961
TMT Peserta = 01-03-1983
TMT Berhenti = 28-02-2007
Status Keluarga = K/2
Gapok 2007 = 1.600.200,- / P2 = 1.824.228,-
Gapok 1997 = 405.800,- / P1 = 462.612,-
MI1 (Total masa iur) = 24 th (288 bulan) / F1 = 15,137
MI2 = 6 th 2 Bln / F2 = 5,152 + 0,134 = 5,286

Perhitungan s.d Berhenti pada 28-02-2007:


= (F1x P1) + {F2 x (P2-P1)}
= (15,137 x 462.612) + {5,286 x (1.824.228 - 462.612)}
= 7.002.557,84 + 7.197.502,18
= 14.200.060,02

Perhitungan dg pembungaan 9% s.d 09-06-2011:


Diketahui masa pembungaan = 4 th 3 bln atau 4,25 th.
= 14.200.060,02 x {1+ {((1 + 9%) 4,25) – 1}
= 14.200.060,02 x (1+ 0,442323)
= 20.481.073,17 Pembulatan = Rp 20.481.100,00
45
TABEL FAKTOR NILAI TUNAI

Periode Berhenti
MI 01-02-1975 01-05-1985 01-07-1991 01-01-1992 01-01-1993 01-01-1994 01-01-1995 01-01-2001
s.d. s.d. s.d. s.d. s.d. s.d. s.d. s.d.
30-04-1985 30-06-1991 31-12-1991 31-12-1992 31-12-1993 31-12-1994 31-12-2000 Seterusnya

1 0,614 0,614 0,848 0,848 0,848 0,848 0,848 0,875


2 1,251 1,251 1,723 1,723 1,723 1,723 1,723 1,780
3 1,856 1,856 2,584 2,584 2,584 2,584 2,584 2,669
4 2,371 2,371 3,364 3,364 3,364 3,364 3,364 3,505
5 2,889 2,889 4,160 4,160 4,160 4,160 4,160 4,407
6 3,288 3,288 4,842 4,842 4,842 4,842 4,842 5,152
7 3,712 3,712 5,535 5,535 5,535 5,535 5,535 5,956
8 4,124 4,124 5,855 5,855 5,855 5,855 5,855 6,821
9 4,446 6,212 6,248 6,371 6,453 6,476 7,756
10 4,787 6,695 6,891 7,102 7,239 7,334 8,398
11 4,873 7,179 7,262 7,765 7,995 8,147 8,905
12 7,550 8,038 8,451 8,679 8,926 9,437
13 7,827 8,411 8,937 9,385 9,632 9,994
14 8,055 8,689 9,310 9,873 10,361 10,579
15 8,363 8,967 9,588 10,248 10,850 11,191
46

Periode Berhenti
MI 01-02-1975 01-05-1985 01-07-1991 01-01-1992 01-01-1993 01-01-1994 01-01-1995 01-01-2001
s.d. s.d. s.d. s.d. s.d. s.d. s.d. s.d.
30-04-1985 30-06-1991 31-12-1991 31-12-1992 31-12-1993 31-12-1994 31-12-2000 Seterusnya

16 8,499 9,227 9,867 10,526 11,226 11,831


17 8,623 9,360 10,127 10,805 11,505 12,503
18 9,481 10,257 11,067 11,786 12,829
19 10,377 11,195 12,047 13,170
20 11,311 12,173 13,528
21 12,286 13,902
22 14,295
23 14,707
24 15,137
25 15,590
26 15,628
27 15,671
28 15,713
29 15,758
30 15,805
PINJAMAN UANG MUKA 47

KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH (PUM KPR)

Berdasarkan Peraturan Direksi PT ASABRI (Persero) Nomor


Per/02 – AS/IX/2016 tanggal 16 September 2016 tentang Tata Cara
Penyediaan, Pencairan dan Pertanggungjawaban Pemberian PUM KPR
Bagi Peserta ditetapkan sebagai berikut :

1. PUM KPR diberikan secara langsung


kepada peserta yang berhak, baik secara
langsung maupun melalui Badan Pengelola
Perumahan. Apabila melalui Badan
Hukum, Badan Hukum tersebut harus
bekerjasama dengan ASABRI.

2. Pemberian PUM KPR kepada peserta


secara langsung dapat digunakan untuk
PEMBANGUNAN, PERBAIKAN, DAN
PEMBELIAN RUMAH SECARA MANDIRI.
PINJAMAN UANG MUKA 48

KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH (PUM KPR)

3. Memenuhi persyaratan sebagai berikut :


a. Belum memiliki rumah pribadi, khusus
pengajuan KPR.
b. Belum pernah mengambil PUM KPR/
BUM KPR yang dikelola YKPP.
c. Bersedia diperhitungkan dengan hak – hak
asuransinya melalui pemotongan:
1) TABUNGAN HARI TUA (THT)
2) JAMINAN KECELAKAAN KERJA (JKK)
3) JAMINAN KEMATIAN (JKM) DAN ATAU
4) NILAI TUNAI IURAN PENSIUN (NTIP).
BESARAN PINJAMAN UANG MUKA 49

KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH (PUM KPR)

NO PANGKAT/ GOLONGAN BESARAN PUM


1 TAMTAMA/ ASN GOL. I Rp 20.000.000,-
2 BINTARA/ ASN GOL. II Rp 25.000.000,-
3 PAMA/ ASN GOL. III Rp 30.000.000,-
4 PAMEN/ ASN GOL. IV/A – C Rp 35.000.000,-
5 PATI/ ASN GOL. IV/ D – E Rp 40.000.000,-
50
PENGAWASAN
Berdasarkan PP 102/2015 Pasal 54, pengawasan terhadap penyelenggaraan
Asuransi Sosial dilakukan oleh Pengawas Internal dan Eksternal.

INTERNAL

Satuan Pengawas Internal (SPI)

EKSTERNAL

1. Itjen Kemhan, Itwasum Mabes Polri, dan Itjen TNI


2. Itjen Kementerian Keuangan
3. Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI)
4. Auditor Independen
Pelaksanaan pengawasan oleh Itjen Kemhan, Itwasum Mabes Polri dan
Itjen TNI dilakukan secara bersama-sama dan dikoordinasikan oleh Itjen
Kemhan.
51
51

IMPLEMENTASI HAK – HAK


PESERTA ASABRI BERDASARKAN
PP 102 TAHUN 2015
52
PESERTA AKTIF MENINGGAL DUNIA

ILUSTRASI BESAR MANFAAT (MENGGUNAKAN GP 2015)

PANGKAT
PRAKA/ SERKA/ BRIGADIR KAPTEN/ AKP
URAIAN MANFAAT MASA KERJA : 13 Th MASA KERJA : 13 Th MASA KERJA : 13 Th
GAPOK 2015 : GAPOK 2015 : GAPOK :
Rp 2.005.400 Rp 2.556.700 Rp 3.336.900
Nilai Tunai Tabungan Asuransi Rp 10.692.100 Rp 14.405.000 Rp 18.057.000
Santunan Kematian Sekaligus Rp 15.500.000 Rp 15.500.000 Rp 17.000.000
Uang Duka Wafat Rp 6.016.200 Rp 7.700.100 Rp 10.010.700
Biaya Pemakaman Rp 10.000.000 Rp 10.000.000 Rp 10.000.000
Bantuan Beasiswa Rp 15.000.000 Rp 15.000.000 Rp 15.000.000
JUMLAH YANG DITERIMA Rp 57.208.300 Rp 62.605.100 Rp 70.067.700

* Manfaat tersebut ditambah dengan gaji terusan (dibayar kesatuan) dan pensiun
warakawuri/ tunjangan yatim/ piatu/ yatim piatu.
53
PESERTA GUGUR

ILUSTRASI BESAR MANFAAT

PANGKAT
URAIAN MANFAAT PRATU SERTU/ BRIPTU LETTU/ IPTU
MASA KERJA : 7 Th MASA KERJA : 7 Th MASA KERJA : 7 Th

SRKK Karena GUGUR Rp 400.000.000 Rp 400.000.000 Rp 400.000.000

Bantuan Beasiswa Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000

Tabungan Asuransi Rp 4.195.100 Rp 5.067.800 Rp 6.567.200

JUMLAH YANG DITERIMA Rp 434.195.100 Rp 435.067.800 Rp 436.567.200

• Besar Manfaat SRKK yang diberikan berlaku untuk seluruh pangkat dan golongan
Prajurit TNI, Anggota Polri dan ASN Kemhan/ Polri.
• Manfaat tersebut ditambah dengan gaji terusan (dibayar kesatuan) dan pensiun
warakawuri/ tunjangan yatim/ piatu/ yatim piatu/ tunjangan orang tua.
54
PESERTA TEWAS

ILUSTRASI BESAR MANFAAT

PANGKAT
URAIAN MANFAAT PRATU SERTU/ BRIPTU LETTU/ IPTU
MASA KERJA : 7 Th MASA KERJA : 7 Th MASA KERJA : 7 Th

SRKK Karena TEWAS Rp 275.000.000 Rp 275.000.000 Rp 275.000.000

Bantuan Beasiswa Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000

Tabungan Asuransi Rp 4.195.100 Rp 5.067.800 Rp 6.567.200

JUMLAH YANG DITERIMA Rp 309.195.100 Rp 310.067.800 Rp 311.567.200

• Besar Manfaat SRKK yang diberikan berlaku untuk seluruh pangkat dan golongan
Prajurit TNI, Anggota Polri dan ASN Kemhan/ Polri.
• Manfaat tersebut ditambah dengan gaji terusan (dibayar kesatuan) dan pensiun
warakawuri/ tunjangan yatim/ piatu/ yatim piatu/ tunjangan orang tua.
PESERTA MENGALAMI CACAT TINGKAT III GOL. C 55
(BERHENTI DENGAN HAK PENSIUN)

ILUSTRASI BESAR MANFAAT (MENGGUNAKAN GP 2015)


CACAT TK. III GOL. C
SERKA/ BRIGADIR KAPTEN/ AKP
URAIAN MK = 13 TH, KODE JIWA = 1102 MK = 13 TH, KODE JIWA = 1101

TERENDAH TERTINGGI TERENDAH TERTINGGI


(44 x GP) (61,6 x GP) (44 x GP) (61,6 x GP)

Santunan Cacat Dinas Khusus Rp 112.494.800 Rp 157.492.720 Rp 146.823.600 Rp 205.553.040

Bantuan Beasiswa (1 orang anak) Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000

Tabungan Asuransi Rp 14.405.000 Rp 14.405.000 Rp 18.057.000 Rp 18.057.000

Jumlah Penerimaan Asuransi Rp 156.899.800 Rp 201.897.720 Rp 194.880.600 Rp 253.610.040

Pensiun (100% x GPT) Rp. 2.556.700 Rp. 3.336.900

Tunjangan Istri/ Suami Rp. 255.670 Rp. 333.690

Tunjangan Anak Rp. 102.268 Rp. 66.738

Tunjangan Beras (Rp 72.420/ Jiwa) Rp. 289.680 Rp. 217.260

Tunjangan Cacat (100% x GPT) Rp. 2.556.700 Rp. 3.336.900

Potongan Askes
Rp. (58.293) Rp. (74.747)
2% x (Pensiun + TI + TA)

Jumlah Penerimaan Pensiun Rp. 5.702.725 Rp. 7.216.741


PESERTA MENGALAMI CACAT TINGKAT III GOL. B 56
(BERHENTI DENGAN HAK PENSIUN)

ILUSTRASI BESAR MANFAAT (MENGGUNAKAN GP 2015)


CACAT TK. III GOL. B
SERKA/ BRIGADIR KAPTEN/ AKP
URAIAN MK = 13 TH, KODE JIWA = 1102 MK = 13 TH, KODE JIWA = 1101
TERENDAH TERTINGGI TERENDAH TERTINGGI
(35,2 x GP) (49,3 x GP) (35,2 x GP) (49,3 x GP)

Santunan Cacat Dinas Khusus Rp 89.995.840 Rp 126.045.310 Rp 117.458.880 Rp 164.509.170

Bantuan Beasiswa (1 orang anak) Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000

Tabungan Asuransi Rp 14.405.000 Rp 14.405.000 Rp 18.057.000 Rp 18.057.000

Jumlah Penerimaan Asuransi Rp 134.400.840 Rp 170.450.310 Rp 165.515.880 Rp 212.566.170

Pensiun (100% x GPT) Rp. 2.556.700 Rp. 3.336.900

Tunjangan Istri/ Suami Rp. 255.670 Rp. 333.690

Tunjangan Anak Rp. 102.268 Rp. 66.738

Tunjangan Beras (Rp 72.420/ Jiwa) Rp. 289.680 Rp. 217.260

Tunjangan Cacat (75% x GPT) Rp. 1.917.525 Rp. 2.502.675

Potongan Askes
Rp. (58.293) Rp. (74.747)
2% x (Pensiun + TI + TA)

Jumlah Penerimaan Pensiun Rp. 5.063.550 Rp. 6.382.516


PESERTA MENGALAMI CACAT TINGKAT II GOL. C 57
(BERHENTI DENGAN HAK PENSIUN)

ILUSTRASI BESAR MANFAAT (MENGGUNAKAN GP 2015)


CACAT TK. II GOL. C
SERKA/ BRIGADIR KAPTEN/ AKP
URAIAN MK = 13 TH, KODE JIWA = 1102 MK = 13 TH, KODE JIWA = 1101
TERENDAH TERTINGGI TERENDAH TERTINGGI
(17,6 x GP) (35,2 x GP) (17,6 x GP) (35,2 x GP)

Santunan Cacat Dinas Khusus Rp 44.997.920 Rp 89.995.840 Rp 58.729.440 Rp 117.458.880

Tabungan Asuransi Rp 14.405.000 Rp 14.405.000 Rp 18.057.000 Rp 18.057.000

Jumlah Penerimaan Asuransi Rp 59.402.920 Rp 104.400.840 Rp 76.786.440 Rp 135.515.880

Pensiun (100% x GPT) Rp. 2.556.700 Rp. 3.336.900

Tunjangan Istri/ Suami Rp. 255.670 Rp. 333.690

Tunjangan Anak Rp. 102.268 Rp. 66.738

Tunjangan Beras (Rp 72.420/ Jiwa) Rp. 289.680 Rp. 217.260

Tunjangan Cacat (75% x GPT) Rp. 1.917.525 Rp. 2.502.675

Potongan Askes
Rp. (58.293) Rp. (74.747)
2% x (Pensiun + TI + TA)

Jumlah Penerimaan Pensiun Rp. 5.063.550 Rp. 6.382.516


PESERTA MENGALAMI CACAT TINGKAT II GOL. B 58
(BERHENTI DENGAN HAK PENSIUN)

ILUSTRASI BESAR MANFAAT (MENGGUNAKAN GP 2015)

CACAT TK. II GOL. B


SERKA/ BRIGADIR KAPTEN/ AKP
URAIAN MK = 13 TH, KODE JIWA = 1102 MK = 13 TH, KODE JIWA = 1101
TERENDAH TERTINGGI TERENDAH TERTINGGI
(14,08 x GP) (28,2 x GP) (14,08 x GP) (28,2 x GP)

Santunan Cacat Dinas Khusus Rp 35.998.336 Rp 72.098.940 Rp 46.983.552 Rp 94.100.580

Tabungan Asuransi Rp 14.405.000 Rp 14.405.000 Rp 18.057.000 Rp 18.057.000

Jumlah Penerimaan Asuransi Rp 50.403.336 Rp 86.503.940 Rp 65.040.552 Rp 112.157.580

Pensiun (75% x GPT) Rp. 1.917.525 Rp. 2.502.675

Tunjangan Istri/ Suami Rp. 191.752 Rp. 250.268

Tunjangan Anak Rp. 76.701 Rp. 50.054

Tunjangan Beras (Rp 72.420/ Jiwa) Rp. 289.680 Rp. 217.260

Tunjangan Cacat (50% x GPT) Rp. 1.278.350 Rp. 1.668.450

Potongan Askes
Rp. (43.720) Rp. (56.060)
2% x (Pensiun + TI + TA)

Jumlah Penerimaan Pensiun Rp. 3.710.289 Rp. 4.632.646


PESERTA MENGALAMI CACAT TINGKAT I GOL. C & GOL. B 59
(TETAP BERDINAS)

ILUSTRASI BESAR MANFAAT (MENGGUNAKAN GP 2015)

CACAT TINGKAT I GOL. C CACAT TINGKAT I GOL. B


MASA GAJI
PANGKAT
KERJA POKOK TERENDAH TERTINGGI TERENDAH TERTINGGI
(1,32 x GP) (20 x GP) (1,06 x GP) (17 x GP)

KAPTEN/ AKP 13 TH 3.336.900 4.404.708 66.738.000 3.537.114 56.727.300

SERKA/ BRIGADIR 13 TH 2.556.700 3.374.844 51.134.000 2.710.102 43.463.900

PRAKA 13 TH 2.005.400 2.647.128 40.108.000 2.125.724 34.091.800


PESERTA MENGALAMI CACAT TINGKAT III GOL. A 60
(BERHENTI DENGAN HAK PENSIUN)

ILUSTRASI BESAR MANFAAT (MENGGUNAKAN GP 2015)


CACAT TK. III GOL. A
SERKA/ BRIGADIR KAPTEN/ AKP
URAIAN MK = 13 TH, KODE JIWA = 1102 MK = 13 TH, KODE JIWA = 1101
TERENDAH TERTINGGI TERENDAH TERTINGGI
(17,6 x GP) (30,8 x GP) (17,6 x GP) (30,8 x GP)

Santunan Cacat Dinas Biasa Rp 44.997.920 Rp 78.746.360 Rp 58.729.440 Rp 102.776.520

Bantuan Beasiswa (1 orang anak) Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Rp 30.000.000

Tabungan Asuransi Rp 14.405.000 Rp 14.405.000 Rp 18.057.000 Rp 18.057.000

Jumlah Penerimaan Asuransi Rp 89.402.920 Rp 123.151.360 Rp 106.786.440 Rp 150.833.520

Pensiun (40% x GPT) Rp. 1.022.680 Rp. 1.334.760

Tunjangan Istri/ Suami Rp. 102.268 Rp. 133.476

Tunjangan Anak Rp. 40.907 Rp. 26.695

Tunjangan Beras (Rp 72.420/ Jiwa) Rp. 289.680 Rp. 217.260

Tunjangan Cacat (40% x GPT) Rp. 1.022.680 Rp. 1.334.760

Potongan Askes
Rp. (23.317) Rp. (29.899)
2% x (Pensiun + TI + TA)

Jumlah Penerimaan Pensiun Rp. 2.454.898 Rp. 3.017.053


PESERTA MENGALAMI CACAT TINGKAT II GOL. A 61
(BERHENTI DENGAN HAK PENSIUN)

ILUSTRASI BESAR MANFAAT (MENGGUNAKAN GP 2015)


CACAT TK. II GOL. A
SERKA/ BRIGADIR KAPTEN/ AKP
URAIAN MK = 13 TH, KODE JIWA = 1102 MK = 13 TH, KODE JIWA = 1101
TERENDAH TERTINGGI TERENDAH TERTINGGI
(8,8 x GP) (17,6 x GP) (8,8 x GP) (17,6 x GP)

Santunan Cacat Dinas Biasa Rp 22.498.960 Rp 44.997.920 Rp 29.364.720 Rp 58.729.440

Tabungan Asuransi Rp 14.405.000 Rp 14.405.000 Rp 18.057.000 Rp 18.057.000

Jumlah Penerimaan Asuransi Rp 36.903.960 Rp 59.402.920 Rp 47.421.720 Rp 76.786.440

Pensiun (2,5% x MDK x GPT) Rp. 830.928 Rp. 1.084.493

Tunjangan Istri/ Suami Rp. 83.093 Rp. 108.449

Tunjangan Anak Rp. 33.237 Rp. 21.690

Tunjangan Beras (Rp 72.420/ Jiwa) Rp. 289.680 Rp. 217.260

Tunjangan Cacat (25% x GPT) Rp. 639.175 Rp. 834.225

Potongan Askes
Rp. (18.945) Rp. (24.293)
2% x (Pensiun + TI + TA)

Jumlah Penerimaan Pensiun Rp. 1.895.058 Rp. 2.290.410


PESERTA MENGALAMI CACAT TINGKAT I GOL.A 62
(TETAP BERDINAS)

ILUSTRASI BESAR MANFAAT (MENGGUNAKAN GP 2015)

CACAT TINGKAT I GOL. A


MASA GAJI
PANGKAT
KERJA POKOK TERENDAH TERTINGGI
(0,53 x GP) (11 x GP)

KAPTEN/ AKP 13 TH 3.336.900 4.404.708 66.738.000

SERKA/ BRIGADIR 13 TH 2.556.700 3.374.844 51.134.000

PRAKA 13 TH 2.005.400 2.647.128 40.108.000


63
KELASI KEPALAPESERTA
1102 DIBERHENTIKAN
12 Tahun Rp TANPA HAK
11.343.200 Rp PENSIUN
21.153.600 Rp 32.496.8

KOPDA 1102 14 Tahun Rp 14.901.800 Rp 24.964.600 Rp 39.866.4


ILUSTRASI BESAR MANFAAT

NILAI TUNAI NILAI TUNAI


KODE MASA JUMLAH
PANGKAT TABUNGAN IURAN
JIWA KERJA PENERIMAAN
ASURANSI PENSIUN

LETTU/ IPTU 1100 6 TAHUN Rp 9.386.500 Rp 22.878.000 Rp 32.264.500

SERDA/ BRIPDA 1102 14 TAHUN Rp 20.162.500 Rp 29.275.100 Rp 49.437.600

KELASI KEPALA 1102 12 TAHUN Rp 11.343.200 Rp 21.153.600 Rp 32.496.800

KOPDA/ ABPRIPDA 1102 14 TAHUN Rp 14.901.800 Rp 24.964.600 Rp 39.866.400

Besar Manfaat akan meningkat dengan adanya kenaikan Gaji Pokok dan Iuran dari
Pemerintah selaku Pemberi Kerja (diatur dengan PP tersendiri).
64
PESERTA PENSIUN

ILUSTRASI BESAR MANFAAT

AKUMULASI PREMI TABUNGAN


KODE PENSIUN
PANGKAT MDK TABUNGAN ASURANSI
JIWA PERTAMA
ASURANSI TAHUN 2015

MAYJEN/ IRJEN POL 1102 35 Rp 20.218.425,03 Rp 59.874.500,00 Rp 4.687.500,00

KOLONEL/ KOMBES POL 1102 34 Rp 19.124.478,78 Rp 54.273.600,00 Rp 4.472.500,00

KAPTEN/ AKP 1102 35 Rp 15.639.699,48 Rp 47.616.900,00 Rp 3.820.600,00

PELTU/ AIPTU 1102 34 Rp 13.436.181,70 Rp 40.373.900,00 Rp 3.352.500,00

KOPKA/ ABRIPKA 1102 32 Rp 10.900.318,45 Rp 29.501.500,00 Rp 2.607.600,00

Besar Manfaat akan meningkat dengan adanya kenaikan Gaji Pokok dan Iuran dari
Pemerintah selaku Pemberi Kerja (diatur dengan PP tersendiri).
65
PESERTA PENSIUNAN MENINGGAL DUNIA

HAK – HAK YG DITERIMA


a. Biaya Pemakaman Peserta Pensiunan;
Besaran Manfaat : Rp. 5 Juta

b. Uang Duka Wafat (UDW);


Besaran Manfaat : 3 x Pensiun

c. Pensiun Terusan;
Besaran Manfaat : Sejumlah uang pensiun yang diterima sesaat sebelum peserta
pensiunan meninggal dunia dengan jangka waktu sesuai ketentuan yg berlaku.

d. Pensiun Warakawuri/ Janda/ Duda


1) Sebesar 36%, jika almarhum PNS
2) Sebesar 35%, jika almarhum Prajurit TNI/ Anggota Polri
3) Sebesar 50%, jika almarhum Gugur/ Tewas
ISTRI/SUAMI/ANAK DARI PESERTA AKTIF 66
MAUPUN PENSIUNAN MENINGGAL DUNIA

1. Biaya Pemakaman Istri/ Suami (BPI/S)

❖ Untuk istri/ suami peserta aktif maupun pensiun yg meninggal dunia.


❖ Menikah sebelum peserta pensiun.
❖ Besar manfaat Rp 4.000.000,-

2. Biaya Pemakaman Anak (BPA)

❖ Untuk anak peserta aktif maupun pensiun yg meninggal dunia.


❖ Lahir sebelum peserta pensiun.
❖ Besar manfaat Rp 3.000.000,-
67
BESARAN MINIMAL NILAI PEMBAYARAN MANFAAT

Bagi peserta yg belum mengajukan klaim sebelum PP berlaku,


maka minimal nilai pembayaran manfaat sbb :
1. Tabungan Asuransi (TA):
Rp 1.000.000,-
2. Nilai Tunai Tabungan Asuransi (NTTA) :
Rp 500.000,-
3. Biaya Pemakaman Peserta Pensiunan (BPPP):
Rp 500.000,-
4. Santunan Risiko Kematian (SRK) :
Rp 1.000.000,-
5. Nilai Tunai Iuran Pensiun :
Rp 500.000,-
68
68

PENUTUP

DEMIKIAN PENJELASAN TENTANG


PENYELENGGARAAN PROGRAM ASABRI
SEMOGA BERMANFAAT
69
70

Call Centre ASABRI


1500043
(07.00 – 16.00 WIB)

Pensiun (16.00 – 07.00 WIB) : 081282371519


Asuransi (16.00 – 07.00 WIB) : 081282371518
Perawatan (16.00 – 07.00 WIB) : 08111622133

www.asabri.co.id (021) 8095452

Anda mungkin juga menyukai