Anda di halaman 1dari 5

Komplikasi Ibu hamil dengan DM

Perinatal :

a. Kematian perinatal bayi dengann ibu DMG sangat tergantung dari keadaan hiperglikemia
ibu.

b. Makrosomia

Ibu dengan DMG 40% akan melahirkan bayi dengan BB berlebihan pada semua usia kehamilan.
Makrosomia mempertinggi terjadinya trauma lahir, sindrom aspirasi mekoneum dan hipertensi
pulmonal persisten. Trauma lahir biasanya terjadi akibat distosia bahu, sehingga dapat
menyebabkan fraktur humerus, klavikula, palsi Erb syaraf frenikus, bahkan kematian janin.

c. Sekitar 20-50% bayi dengan ibu DMG mengalami hipoglikemia (GD < 30 mg/dl) pada 24
jam pertama setelah lahir dan biasanya terjadi pada bayi makrosomia.

d. Hambatan pertumbuhan janin Ibu DMG dengan komplikasi vaskular akan memberikan bayi
dengan BB rendah pada kehamilan 37-40 minggu. Hal ini dapat terjadi juga karena adanya
perubahan metabolik ibu selama masa awal persalinan.

e. Cacat bawaan Kejadian cacat bawaan adalah 4,1% BIDMG. Cacat bawaan terjadi paling
banyak pada kehamilan dengan DMG yang tidak terpantau sebelum kehamilan dan pada
trimester pertama. Lima puluh persen kematian perinatal disebabkan kelainan jantung (TAB,
VSD, ASD), kelainan ginjal (agenesis ginjal), kelainan saluran cerna (situs inversus, syndrome
kolon kiri kecil), kelainan neurologi dan skelet. Kekerapan cacat bawaan ringan lebih besar,
mencapai sekitar 20%.

f. Hipokalsemi dan hipomagnesemia Bayi dikatakan hipokalsemia bila kadar kalsium


darahnya < 7 mg/dl (kalsium ion < 3 mg/dl). Beratnya hipokalsemia berhubungan dengan
tingkat terkendalinya kadar glukosa ibu DMG. Bayi mengidap hipomagnesemia bila kadar
magnesium < 1,5 mg/dl. Biasanya hipomasgnesemia terjadi bersamaan dengan hipokalsemia.

g. Hiperbilirubinemia Meningkatnya kadar bilirubin indirect pada 20-25% BIDMG, akibat


pengrusakan eritrosit yang mungkin terjadi karena perubahan pada membran eritrosit.

h. Polisitemia hematologis

i. Asfiksia perinatal Asfiksia perinatal terjadi pada 25% BIDMG, mungkin disebabkan oleh
makrosomia, prematuritas, penyakit vaskulat ibu yang menyebabkan hipoksia intrauterin atau
pada bayi yang lahir dengan seksio sesarea.
j. Syndrom gawat nafas neonatal Kejadian sindrom gawat nafas neonatal berkolerasi dengan
tingkat pengendalin kadar glukosa ibu DMG. Angka kejadian sindrom gawat nafass jelas sekali
menurun pada ibu DMG dengan kadar glukosa darah yang terkendali baik. Sebagian lagi gawat
nafas ini disebabkan karena prematuritas, dengan produksi surfaktan paru belum cukup atau
bayi dilahirkan dengan sseksio sesarea.

Pada ibu :

a. Hipertensi

b. Gestational diabetes akan meningkatkan resiko ibu untuk mengalami tekanan darah yang
tinggi selama kehamilan. Hal tersebut juga akan meningkatkan resiko ibu untuk terkena
preeclampsia dan eclampsia, yaitu 2 buah komplikasi serius dari kehamilan yang menyebabkan
naiknya tekanan darah & gejala lain, yang dapat membahayakan ibu maupun sang buah hati.

c. Preeklampsia - Eklampsia

d. Peningkatan resiko operasi caesar

Penatalaksaan Ibu Hamil dengan Diabetes Melitus

Penatalaksanaan Medis

1. Terapi Diet

Tujuan utama penatalaksanaan klien dengan diabetes mellitus adalah untuk mengatur glukosa darah dan
mencegah timbulnya komplikasi akut dan kronik. Jika klien berhasil mengatasi diabetes yang dideritanya,
ia akan terhindar dari hyperglikemia atau hypoglikemia. Penatalaksanaan diabetes tergantung pada
ketepatan interaksi dari tiga faktor aktifitas fisik, diet dan intervensi farmakologi dengan preparat
hyperglikemik oral dan insulin.

Tiga hal penting yang harus diperhatikan pada penderita diabetes mellitus adalah tiga J (jumlah, jadwal
dan jenis makanan) yaitu :

· JI : jumlah kalori sesuai dengan resep dokter harus dihabiskan.

· J2 : jadwal makanan harus diikuti sesuai dengan jam makan terdaftar.

· J3 :jenis makanan harus diperhatikan (pantangan gula dan makanan manis).

Diet pada penderita diabetes mellitus dapat dibagi atas beberapa bagian antara lain :
· Diet A : terdiri dari makanan yang mengandung karbohidrat 50 %, lemak 30 %, protein 20 %.

· Diet B : terdiri dari karbohidrat 68 %, lemak 20 %, protein 12 %.

· Diet B1 : terdiri dari karbohidrat 60 %, lemak 20 %, protein 20 %.

· Diet B1 dan B2 diberikan untuk nefropati diabetik dengan gangguan faal ginjal.

2. Terapi Insulin

Menurut Prawirohardjo, (2002) yaitu sebagai berikut : Daya tahan terhadap insulin meningkat dengan
makin tuanya kehamilan, yang dibebaskan oleh kegiatan antiinsulin plasenta. Penderita yang sebelum
kehamilan sudah memerlukan insulin diberi insulin dosis yang sama dengan dosis diluar kehamilan
sampai ada tanda-tanda bahwa dosis perlu ditambah atau dikurangi. Perubahan-perubahan dalam
kehamilan memudahkan terjadinya hiperglikemia dan asidosis tapi juga menimbulkan reaksi
hipoglikemik. Maka dosis insulin perlu ditambah/dirubah menurut keperluan secara hati-hati dengan
pedoman pada 140 mg/dl.

Insulin yang dapat digunakan untuk terapi diantaranya:

a). Humulin

· Komposisi : Humulin R Reguler soluble human insulin (rekombinant DNA origin). Humulin N
isophane human insulin (rekombinant DNA origin). Humulin 30/70 reguler soluble human insulin 30% &
human insulin suspensi 70% (rekombinant DNA origin).

· Indikasi : IDDM

· Dosis : Dosis disesuaikan dengan kebutuhan individu. Diberikan secara injeksi SK, IM, Humulin R
dapat diberikan secara IV. Humulin R mulai kerja ½ jam, lamanya 6-8 jam, puncaknya 2-4 jam. Humulin N
mulai kerja 1-2 jam, lamanya 18-24 jam, puncaknya 6-12 jam. Humulin 30/70 mulai kerja ½ jam, lamanya
14-15 jam, puncaknya 1-8 jam.

· Kontraindikasi : Hipoglikemik.

· Peringatan : Pemindahan dari insulin lain, sakit atau gangguan emosi, diberikan bersama obat
hiperglokemik aktif.

· Efek sampinng : Jarang, lipodistropi, resisten terhadap insulin, reaksi alergi local atau sistemik.

· Faktor resiko : pada kehamilan kategori B

b). Insulatard Hm/ Insulatard Hm Penfill

· Komposisi : Suspensi netral isophane dari monokomponen insulin manusia. Rekombinan DNA asli.
· Indikasi : DM yang memerlukan insulin

· Dosis : Jika digunakan sebagai terapi tunggal biasanya diberikan 1-2x/hari (SK). Onset: ½ jam.
Puncak: 4-12 jam. Terminasi: setelah 24 jam. Penfill harus digunakan dengan Novo pen 3 dengan jarum
Novofine 30 G x 8mm.

· Kontraindikasi : Hipoglikemia.

· Faktor resiko : pada kehamilan kategori B

c. Actrapid Hm/Actrapid Hm Penfill

· Komposisi : Larutan netral dari monokomponen insulin manusia. Rekombinan DNA asli

· Indikasi : DM

· Dosis : Jika digunakan sebagai terapi tunggal, biasanya diberikan 3 x atau lebih sehari. Penfill SK, IV,
IM. Harus digunakan dengan Novo Pen 3 & jarum Novofine 30 G x 8 mm. Tidak dianjurkan untuk pompa
insulin. Durasi daya kerja setelah injeksi SK: ½ jam, puncak: 1-3 jam. Terminasi setelah 8 jam.

· Kontraindikasi : hipoglikemia, insulinoma. Pengunaan pada pompa insulin.

· Peringatan : Stres psikis, infeksi atau penyakit lain yang meningkatkan kebutuhan insulin. Hamil.

· Efek samping : Jarang, alergi & lipoatrofi.

· Interaksi obat : MAOI, alcohol, bloker meningkatkan efek hipoglikemik. Kortikosteroid, hormon
tiroid, kontrasepsi oral, diuretic meningkatkan kebutuhan insulin.

· Faktor resiko : pada kehamilan kategori B

d. Humalog/Humalog Mix 25

· Komposisi : Per Humalog insulin lispro. Per Humalog Mix 25 insulin lispro 25%, insulin lispro
protamine suspensi 75%.

· Indikasi : Untuk pasien DM yang memerlukan insulin untuk memelihara homeostasis normal
glukosa. Humalog stabil awal untuk DM, dapat digunakan bersama insulin manusia kerja lama untuk
pemberian pra-prandial

· Dosis : Dosis bersifat individual. Injeksi SK aktivitas kerja cepat dari obat ini, membuat obat ini
dapat diberikan mendekati waktu makan (15 menit sebelum makan)

· Kontraindikasi : hipoglikemia. Humalog mix 25 tidak untuk pemberian IV.

· Peringatan : Pemindahan dari terapi insulin lain. Penyakit atau gangguan emosional. Gagal ginjal
atau gagal hati. Perubahan aktivitas fisik atau diet. Hamil.
· Efek samping : Hipoglikemia, lipodisatrofi, reaksi alergi local & sistemik.

· Interaksi obat : Kontrasepsi oral,kortikosteroid, atau terapi sulih tiroid dapat menyebabkan
kebutuhan tubuh akan insulin meningkat. Obat hipoglikemik oral, salisilat, antibiotik sulfa, dapat
menyebabkan kebutuhan tubuh akan insulin menurun.

· Faktor resiko : pada kehamilan kategori B

e. Mixtard 30 Hm/Mixtard Hm Penfill

· Komposisi : Produk campuran netral berisi 30% soluble HM insulin & 70% isophane HM insulin
(monokomponen manusia). Rekombinan DNA asli.

· Indikasi : DM yang memerlukan terapi insulin.

· Dosis : Jika digunakan sebagai terapi tunggal biasanya diberikan 1-2 x/hari. Onset: ½ jam. Puncak 2-
8 jam. Terminasi setelah 24 jam. Penfill harus digunakan dalam Novo Pen 2 dengan jarum Novofine 30 G
x 8 mm.

· Kontraindikasi : Hipoglikemia, insulinoma.

· Peringatan : Stres psikis, infeksi atau penyakit yang dapat meningkatkan kebutuhan insulin. Hamil.

· Efek samping : Jarang, alergi & lipoatrofi.

· Interaksi obat : MAOI, alkohol, ? bloker meningkatkan efek hipoglikemik. Kortikosteroid, hormon
tiroid, kontrasepsi oral, diuretic meningkatkan kebutuhan insulin.

· Faktor resiko : pada kehamilan kategori B.

3. Olahraga

Kecuali kontraindikasi, aktivitas fisik yang sesuai direkomendasikan untuk memperbaiki sensitivitas
insulin dan kemungkinan memperbaiki toleransi glukosa. Olahraga juga dapat membantu menaikkan
berat badan yang hilang dan memelihara berat badan yang ideal ketika dikombinasi dengan pembatasan
intake kalori.

sumber : Mitayani. 2014. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta. Salemba Medika

Bobak, lowdermik, dan Jensen.

Anda mungkin juga menyukai