Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PKN BAB 5

KERJASAMA DALAM BIDANG POLITIK

Nama Kelompok : Kelompok 4


Anggota : 1.Naura Kamalia Husna / 16
2.Nindi Salsabela Firdaus / 17
3.Putri Ayunda Kiftiyah / 18
4.Putri Dea Novitasari / 19
5.Riska Dwi Yuliawati / 20

SMP N 1 TEMBELANG

2017 / 2018
1. Ibu Negara Afganistan Kagumi Peran Perempuan di Indonesia

Ibu Negara Afganisan Rula Ghani menyampaikan kekagumannya terhadap


kontribusi organisasi perempuan Indonesia pada penguatan kapasitas sesama
perempuan.Tak hanya itu, kemampuan perempuan menjadi perdorong perdamaian
juga membuat Ghani merasa kagum.
Kekaguman atas kemajuan perempuan Indonesia tersebut disampaikan Ghani
kepada presiden Joko Widodo dalam kunjungan kehormatannya di Istana
Bogor.Dalam kunjungan yang berlangsung mulai pukul 17.00 itu, Ghani dan Presiden
Jokowi berdiskusi terkait peran perempuan Indonesia, pemberdayaan perempuan,
serta kemampuan perempuan mendorong perdamaian.
“Beliau juga mengatakan ingin kembali lagi ke Indonesiauntuk memperdalam hal-
hal yang lebh teknis sampai ke level desa,” kata Menteri Luar Negeri LP Marsudi yang
mendampingi Presiden saat menemui Ghani selama 45 menit.

Sambut baik

Presiden menyambut baik kehadiran Ghani serta menceritakan betapa


beragamnya Indonesia.Namun, Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa menjaga
Indonesia tetap satu.
“Presiden mengundang Ibu Negara Afghanistan untuk datang lagi jika masih ada
hal-hal yang ingin dipelajari.Sebab,kunjungan Ibu Negara Afghanistan kali ini hanya
berlangsung selama dua hari” ujar Retno.
Ghani istri Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, memulai kunjungan pada Senin
lalu dengar hadir dalam simposium “Peran Ibu dan Ulama Perempuan sebagai
Pencipta dan Penggerak perdamaian dalam Keluarga dan Masyarakat” di Jakarta
Selain itu,dia menemui banyak aktivis perempuan Indonesia. Kalangan yang
ditemuinya sangat beragam, mulai dari kelompok perempuan di parlemen, kelompok
lembaga swadaya masyarakat, hingga para pemimpin berbagai agama di Indonesia.
Ghani sangat tertarik dengan pemberdayaan perempuan Indonesia secara
ekonomi serta kehidupan pesantren Indonesia.
Oleh karena itu,dia berharap bisa mengunjungi pesantren-pesantren pada
kedatangan pada kedatangan yang akan datang untuk melihat banyak hal secara
detail.
Kunjungan Ibu Negara Afghanistan ini menyusul kunjungan kenegaraan Presiden
Asharaf Ghani ke Indonesia pada April lalu. Dua pekan lalu, Majelis Tinggi
Perdamaian Afghanistan juga datang kr Jakarta.

Mendorong perdamaian

Dalam kunjungan-kunjungan tersebut, Afghanistan mempelajari cara Indonesia


menjaga persatuan dan perdamaian di wilayah yang dihuni ratusan suku bangsa dan
beragam agama. Kerja sama dengan organisasi massa Islam dan Majelis Ulama
Indonesia juga dijalin.
“Atas pemerintah Afghanistan , Indonesia berkomitmen tinggi untuk mendorong
perdamaian. Hal ini,antara lain,dilakukan dengan berbagai pengalamanbagaimana
indonesia menangani komflik’’ kata retno
Saat ini, indonesia sudah memilik indonesia islamic center di kabul,ibu kota
afghanistan,selain itu,indonesia juga mulai membangun klinik kesehatan di negara
tersebut.
2. Indonesia Peringatkan Amerika Serikat

Pemerinta Indonesia Peringatkan Amerika Serikat terkait kemungkinan Presiden


AS Donal Trump mengakui Jerusalem sebagai ibukota Israel.Peringatan itu
disampaikan Menteri Luar Negeri Retno LP Masudi kepada Duta Besar AS untuk
Indonesia Joseph R Donovan yang dipanggil guna maenyampaikan konfirmasi
rencana pengakuan itu.
Menlu Retno, Selasa (5/12), di Bogor, mengatakan, ia telah memanggil Donovan
sehari sebelumnya untuk mengonfirmasi berita rekognisi Jerusalem sebagai ibukota
Israel olegh Presiden Trump.Sejauh ini, lanjut Retno, Dubes AS mengatakan belum
ada keputusan final dari Presiden Trump soal tersebut
Dalam pertemuan, Retno mengatakan, jika pengakuan itu terjadi, proses
perdamaian Palestina-Israel akan berada dalam bahaya.Perdamaian dan stalibitas
Timur Tengah juga terancam “Posisi Indonesia sangat konsisten dalam hal ini,” kata
Retno.
Ia menambahkan, negara negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) sudah
menyelenggarakan pertemuan khusus antara para wakil tetap negara negara tetap
anggota, Senin lalu, untuk menyikapi isu itu.Kementrian Luar Negeri Indonesia,
Selasa, juga menggelar semiar tetang Palestina bertajuk “Empowering the people,
strengtheing the natiaon”.
Dalam seminar itu ditegaskan kembali bantuan teknis dan sikap Indonesia
bersama negara negara Timur Tengah dan negara Muslim lain dalam isu Palestina.
Pekan lalu, sejumlah pejabat AS mengucapkan, Trump mungkin bakal mengumumkan
pengakuan Jerusalem sebagai ibukota Israel, Rabu ini.
GARIS MERAH

Tidak hanya di Indonesia, peringatan kepada Washington juga disampaikan


banyak pemimpin negara, termasuk sekutu AS.Dalam pernyataan resminya, Selasa,
Kementrian Luar Negeri Arab Saudi berharap AS tidak mewujudkan pengakuan
itu.Pengakuan tersebut akan berdampak serius dan memprovokasi seluruh
Muslim.”Pemerintah AS akan bertanggung jawab pada dampak negatif atas langkah
itu.Kerajaan berharap AS tidak melakukan tindakan yang berdampak pada
kemampuan AS untuk mencapai pendamaian, di Palestina,” tulis kemlu Saudi.
Perancis, sekutu AS di Eropa, juga menyatakan khawatir atas rencana AS.
Presiden Turki RecepTayyip Erdogan mengancap bakal memutus hubungan
diplomatik dengan Israel jika AS berkas dengan pengakuan itu.
“Bapak Trump, Jerusalem adalah garis merah Muslim” kata Erdogan dalam
sidang partainya, AKP, di arlemen “Jika (pengakuan itu) tetap dijalankan, hal itu akan
merusak hubungan Turki dengan Israel.”
Sekertaris Jendral Liga Arab Ahmed Abaoul Gheit mengatakan, pengakuan AS
terhadao Jerusalem sebagai ibu kota Israel akan berakibat pada berakhirnya peran AS
sebagai mediator perdamaian Palestina-Israel.
3.

Anda mungkin juga menyukai