Bab 1 Mankes
Bab 1 Mankes
Disusun Oleh:
Kelas F
Kelompok 2
M. GINANJAR Al H 200110170252
FITRIA 200110170288
MILENIA RACHMASANTI 200110170293
RAMDAN AGUS SAPUTRA 200110170295
ISMI RAHMALITA 200110170303
PENDAHULUAN
Cara pengobatan pada hewan ternak bisa dilakukan dengan berbagai cara
intraparavertebrae, ditetes, dioleskan, per oral, per kutan, dipping dan dihirup.
Semua cara pengobatan dibantu dengan alat bantu seperti drench gun, gun
syringe, self-refiling syringe dan dual draw off kit. Sehingga sangat penting untuk
Salep merupakan salah satu bentuk sediaan farmasi yang digunakan pada
kulit sehat, sakit atau terluka dimaksudkan untuk efek topikal. Salep digunakan
untuk mengobati penyakit kulit yang akut atau kronis, sehingga diharapkan
adanya penetrasi ke dalam lapisan kulit agar dapat memberikan efek yang
diinginkan (Voigt, 1984). Suatu obat dalam bentuk sediaan salep untuk dapat
struktur kulit dan formulasi sediaan antara lain pemilihan bahan pembawa atau
basis, karena pembawa akan mempengaruhi pelepasan zat aktif dan absorbsinya
masuk melalui pori-pori kulit telur dan bisa menyebabkan daya tetas telur menjadi
telur tetas, selama ini telah ditemukan metode desinfeksi pada telur tetas, salah
jenis bahan kimia, yaitu kalium permanganat (KMnO4) dan formalin 40%.
Pengenceran obat atau pemicikan obat merupakan tahapan yang harus dilakukan
untuk meningkat keakuratan takaran obat dalam resep disebabkan takaran obat
<50 mg, sehingga dikhawatirkan alat tidak akurat dalam menimbangnya, sehingga
1) Apa fungsi dari drench gun, gun syringe, self-refiling syringe dan
Universitas Padjajaran
III
3.1. Alat
3.1.1 Peralatan
3) Dual draw off kit, berfungsi untuk menyuntikkan obat cair dengan
1) Timbangan digital
2) Sendok
3) Plastik
4) Penumbuk porselen
3.1.3 Fumigasi
1) Kalkulator
2) Penggaris
3) Petridish
3.1.4 Pengenceran
1) Gelas ukur
2) Pipet volume
3) Bulb pipet
4) Aquades
5) Mortar
3.2 Bahan
2) Vaselin putih
3) Asam Borak 5%
4) Asam Benzoat 3%
3.2.2 Fumigasi
1) KMnO4
2) Formalin
3.2.3 Pengenceran
1) Rivanol
2) Aquades
3) CuSO4
3) Campurkan vaselin
3.3.2 Fumigasi
4) Campur KmnO4
3.3.3 Pengenceran
2) Volumenya 10%
3) V1 = X
N1 = 100 %
V2 = 10 ml
N2 = 20%
IV
Berat bahan
Bahan
(gram)
Asam salisilat 2
Alkohol 1
Vaselin 6,2
4.1.2 Fumigasi
Bahan Kebutuhan
Formalin 0,95
KMnO4 0,48
N1 100 -
N2 20 -
V1 - 2
V2 - 10
4.2 Pembahasan
4.2.1 Peralatan
alat yang diamati yaitu gun syringe, drenching gun, dual draw off kit, dan self
refilling syringe. Gun syringe berfungsi sebagai alat untuk pemberian obat secara
muscular dan subkutan. Drenching gun berfungsi untuk pemberian obat secara
oral. Dual draw off kit berfungsi untuk menyuntikkan obat cair dengan tekanan
tinggi yang biasanya digunakan untuk unggas. Self refilling syringe berfungsi
vaselin, asam salisilat sebanyak 20%, asam borat sebanyak 5%, asam benzoat 3%,
dan alkohol 70% sebanyak 10%. Salep yang akan dibuat yaitu sebanyak 10gr.
yang akan dibuat dengan jumlah persen tiap bahan. Setelah menghitung seluruh
yang dibutuhkan. Kemudian asam salisilat, asam borat, asam benzoat, dan alkohol
70% dimasukkan ke dalam mortar dan diaduk sampai homogen. Setelah itu,
Salep yang dibuat ini berfungsi untuk membasmi jamur pada kulit ternak.
bakteriostatis lemah. Asam borat dapat diabsorpsi oleh kulit yang rusak untuk
kemudian ditimbun dalam tubuh sebagai racun kumulatif (Tjay, 2007). Menurut
sebagai bahan aditif dalam makanan atau minuman berupa pengawet. Alkohol
salep.
4.2.3 Fumigasi
kegiatan sterilisasi ruang mesin tetas agar steril dari kontaminasi bakteri atau
fungi (Wakhid, 2016). Hal yang pertama kali harus dilakukan adalah mengukur
panjang, lebar, dan tinggi mesin tetas terlebih dahulu. Dari kegiatan pengukuran
ini didapatkan hasil bahwa mesin tetas tersebut memiliki panjang 37 cm, lebar
26,5 cm, dan tinggi 23 cm. Setelah melakukan pengukuran, hasil pengukuran
tersebut dikalikan sehingga diketahui volume dari mesin tetas tersebut dan
dan KMnO4 yang dibutuhkan, kedua bahan tersebut dicampur kemudian segera
dimasukkan ke dalam mesin tetas. Fumigasi ini dilakukan pada saat telur mau
bahan yang dibutuhkan berupa rivanol, aquades, dan CuSO4. Pertama, praktikan
menjadi 20% dengan diketahui volume 2 yang diminta yaitu sebanyak 10 ml.
menggunakan rumus yang ada dan didapatkan hasil volume 1 sebanyak 2 ml.
takaran obat <50 mg, sehingga dikhawatirkan alat tidak akurat dalam
dilakukan dengan menambahkan bahan yang tidak bereaksi dan tidak memiliki
efek farmakologi. Pengenceran obat bisa dilakukan untuk membuat sediaan padat
maupun cair.
V
KESIMPULAN
5.1 Telah diketahui fungsi dari drench gun, gun syringe, self-refiling syringe dan
5.2 Salep dibuat dengan mencampurkan vaselin, asam salisilat, asam borat, asam
Aiache, 1982. Biofarmasetika. Diterjemahkan oleh Widji Soeratri, Edisi II, 438-
2019.
Arief, Hariana. 2006. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Penebar Swadaya : Jakarta
M.P., Santa. Seri Life Skill: Beternak Itik Petelur. PT Musi Perkasa Utama.
Jakarta
Tjay, Tan Hoan dan Rahardja, Kirana. 2007. Obat-obatan Penting: Khasiat,
Pustaka. Jakarta
LAMPIRAN
1) Diketahui : Konsentrasi p = 37 cm
l = 23 cm
t = 26,5 cm
b. Kebutuhan Formalin
Jawab :
V ruangan =pxlxt
= 37 x 23 x 26,5 cm3
= 0,0225 m3
V x Banyaknya KMnO4
a. Kebutuhan KMnO4 = Konstanta
0,0225x 60
= 2.83
= 0,48 gr
V x Banyaknya Formalin
b. Kebutuhan Formalin = Konstanta
0,0225x 120%
= 2.83
= 0,95 %
Jadi, kebutuhan KMnO4 dan Formalin yang dibutuhkan untuk fumigasi pada
Dik : N1 = 100
N2 = 20 %
V2 = 10 ml
Dit : V1 ?
Jawab : N1V1 = N2 . V2
100 . V1 = 20 % . 10 ml
100 = 200
X=2