I. TUJUAN
1. Mengenal dan mengetahui bentuk susunan dan sifat media.
2. Memahami syarat-syarat media yang baik.
3. Dapat membuat media sesuai dengan ketentuan.
4. Memahami cara sterilisasi media.
A. Penggunaan Autoklaf
Autoklaf dipakai untuk sterilisasi dari medium. Waktu sterilisasi
dihitung pada saat suhu dan tekanan yang diperlukan sudah tercapai. Matikan
aliran listrik ke autoklaf jika waktu sterilisasi telah selesai dan biarkan
tekanan turun sampai jarum penunjuk tekanan menunjukkan angka 0 (nol).
Keluarkan semua larutan atau medium yang sudah steril.
Jangan mempercepat pengeluaran uap untuk menurunkan tekanan,
karena dapat mengakibatkan terlepasnya sumbat kapas pada lab atau tabung
atau mencuratnya larutan hingga membasahi kapas.
B. Pengunaan Oven
1. Secara fisika
a. Sterilisasi panas.
Panas basah : SWD, autoklaf, penggodokan, tindalisasi,
pasteurisasi.
Panas kering : flambeer, oven.
b. Radiasi UV.
2. Irradiasi ionisasi
Radiasi elektromagnetik.
Radiasi partikel.
3. Reaksi penyinaran.
4. Secara kimia
a. Dengan menggunakan gas.
b. Dengan penambahan bahan-bahan kimia.
5. Sterilisasi dengan penyaring bakteri.
6. Sterilisasi dengan cara aseptik.
b. Penyiapan Media
2 Oven
4 Inkubator
V. PEMBAHASAN
LAF adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptik karena
mempunyai pola pengaturan dan penyaringan aliran udara sehingga menjadi
steril dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan. LAF adalah
tempat yang digunakan untuk melakukan inokulasi mikrobiologi. Didalam
LAF ditiupkan udara yang bersih dan steril. Udara yang ditiupkan ini sudah
melalui proses penyaringan melalui filter yang sangat halus yang dinamakan
HEPA sehingga tidak terjadi kontaminasi dari udara. Pada alat ini dilengkapi
dengan lampu UV. Lampu UV ini berfungsi mematikan mikroba sumber
kontaminan yang berada pada udara, sehingga udara yang ditiupkan adalah
udara yang bersih dan steril.