Anda di halaman 1dari 7

 Types of Cement

Ada beberapa tipe dan kegunaan dari semen yang telah banyak digunakan di dunia konstruksi
baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Seperti yang telah kita ketahui, semen adalah bahan
yang mempunyai sifat adhesiv dan cohesive digunakan sebagai bahan pengikat (bonding
material) yang dipakai bersama sama dengan kerikil dan pasir.

Secara garis besar semen dibagi :

 Non Hidraulis : semen yg tidak dapat mengeras dalam air atau tidak stabil dalam air.
 Hidraulis : semen yang dapat mengeras dalam air menghasilkan padatan yang stabil
dalam air (jenis ini yang paling banyak digunakan adalah Semen Portland)

Secara kegunaannya, semen dibagi menjadi 3 ,yaitu :

1. Semen abu-abu/semen biasa


Semen jenis ini memiliki nama lain Portland yang merupakan semen bubuk yang
berwarna abu kebiruan. Kegunaannya antara lain untuk penggunaan umum seperti rumah
dan bangunan tinggi. Berbahan dasar batu kapur atau gamping yang diolah dengan dalam
suhu tinggi.
Jenis semen ini memiliki beberapa tipe :
a. Semen Portland type I
Jenis semen portland type I mungkin yang paling familiar disekitar Anda
karena paling banyak digunakan oleh masyarakat luas dan beredar di pasaran.
Jenis ini biasa digunakan untuk konstruksi bangunan umum yang tidak
memerlukan persyaratan khusus untuk hidrasi panas dan kekuatan tekan
awal. Kegunaan Semen Portland Type I diantaranya konstruksi bangunan untuk
rumah permukiman, gedung bertingkat, dan jalan raya. Karakteristik Semen
Portland Type I ini cocok digunakan di lokasi pembangunan di kawasan yang
jauh dari pantai dan memiliki kadar sulfat rendah.

b. Semen Portland type II


Kondisi letak geografis ternyata menyebabakan perbedaan kadar asam
sulfat dalam air dan tanah dan juga tingkat hidrasi. Oleh karena itu, keadaan
tersebut mempengaruhi kebutuhan semen yang berbeda. Kegunaan Semen
Portland Type II pada umumnya sebagai material bangunan yang letaknya
dipinggir laut, tanah rawa, dermaga, saluran irigasi, dan bendungan. Karakteristik
Semen Portland Type II yaitu tahan terhadap asam sulfat antara 0,10 hingga 0,20
persen dan hidrasi panas yang bersifat sedang.

c. Semen Portland type III


Lain halnya dengan tipe I yang digunakan untuk konstruksi tanpa
persyaratan khusus, kegunaan semen portland type III memenuhi syarat konstruksi
bangunan dengan persyaratan khusus. Karakteristik Semen Portland Type
III diantaranya adalah memiliki daya tekan awal yang tinggi pada permulaan
setelah proses pengikatan terjadi, lalu kemudian segera dilakukan penyelesaian
secepatnya. Jenis semen Portland type III digunakan untuk pembuatan bangunan
tingkat tinggi, jalan beton atau jalan raya bebas hambatan, hingga bandar udara
dan bangunan dalam air yang tidak memerlukan ketahanan asam sulfat.
Ketahananya Portland Type III menyamai kekuatan umur 28 hari beton yang
menggunakan Portland type I.

d. Semen Portland type IV


Karakteristik Semen Portland IV adalah jenis semen yang dalam
penggunaannya membutuhkan panas hidrasi rendah. Jenis semen portland type IV
diminimalkan pada fase pengerasan sehingga tidak terjadi keretakkan. Kegunaan
Portland Type IV digunakan untuk dam hingga lapangan udara.

e. Semen Portland type V


Karakteristik Semen Portland Type V untuk konstruksi bangunan yang
membutuhkan daya tahan tinggi terhadap kadar asam sulfat tingkat tinggi lebih dari
0,20 persen. Kegunaan Semen Potrtland Type V dirancang untuk memenuhi
kebutuhan di wilayah dengan kadar asam sulfat tinggi seperti misalnya rawa-rawa,
air laut atau pantai, serta kawasan tambang. Jenis bangunan yang membutuhkan
jenis ini diantaranya bendungan, pelabuhan, konstruksi dalam air, hingga
pembangkit tenaga nuklir.

2. Semen campuran
Tipe semen jenis campuran yaitu :

a. Portland Composite Cement (PCC)


Kegunaan Portland Composite (PCC) ini secara luas adalah bahan pengikat untuk
konstruksi beton umum, pasangan batu bata, beton pra cetak, beton pra tekan,
paving block, plesteran dan acian, dan sebagainya. Karakteristik
Portland Composite Cement (PCC) lebih mudah dikerjakan, kedap air, tahan
sulfat, dan tidak mudah retak. Material ini terdiri dari beberapa unsur diantaranya
terak, gypsum, dan bahan anoraganik.
b. Super Portland Pozzolan Composite Cement (PPC)
Kegunaan super portland pozzolan composite cement diantaranya adalah
sebagai konstruksi beton massa, konstruksi di tepi pantai dan tanah rawa yang
harus memiliki ketahanan terhadap sulfat, tahan hidrasi panas sedang, pekerjaan
pasangan dan plesteran. Beberapa jenis bangunan yang menggunakan produk ini
diantaranya perumahan, jalan raya, dermaga, irigasi, dan sebagainya. Semen ini
merupakan pengikat hidrolis seperti halnya PCC namun terdiri dari campuran
terak, gypsum, dan pozzolan.

c. Special Blended Cemeny (SBC)


Ada yang istimewa dari jenis special belended cement (SBC) atau semen
campur karena khusus dirancang dalam pembangunan jembatan terbesar yang
menghubungkan Surabaya dengan Madura yang dikenal dengan Jembatan
Suramadu. Karakteristik special blended cement tentu memenuhi kebutuhan
konstruksi bangunan pada air laut seperti halnya jembatan Suramadu yang berdiri
diatas laut.

d. Super Masonry Cement (SMC)


Kegunaan Super Masonry Cement (SMC) diantaranya sebagai bahan baku
genteng beton, tegel, hollow brick, dan paving block. Selain itu, digunakan hanya
pada kisaran konstruksi bangunan rumah atau irigasi dengan struktur beton paling
besar K225. Tipe ini pertama kali diperkenalkan di USA.

e. Oil Well Cement (OWC) Class G-HSR (High Sulfate Resistance)


Lain rumah, lain pula material yang digunakan untuk sumur bumi.
Karakteristik Oil Well Cement (OWC) Class G-HSR yang tahan terhadap sulfat
tinggi ini merupakan jenis yang dibuat untuk kegunaan khusus di kedalaman dan
temperatur tertentu yang bisa disesuaikan dan kecepatan pengerasan dikurangi.
Diantara proyek yang menggunakan material ini yaitu sumur minyak bumi di
bawah permukaan bumi dan laut.

f. Semen Thang Long PCB40


Karakteristik semen thang long PCB40 yang memiliki daya tahan tinggi
terhadap sulfat sesuai untuk konstruksi bangunan bawah tanah dan air. Tak hanya
itu, semen ini juga memeiliki daya tahan terhadap penyerapan air, erosi
lingkungan, dan tahan lama. Jenis ini juga hemat digunakan karena kekuatannya.
Iklim Vietnam sangat pas untuk penggunaan jenis semen ini.

g. Semen Thang Long PC50


Kegunaan semen thang long PC50 yang banyak digunakan untuk proyek-
proyek besar dan rumit sehingga membutuhkan jenis semen dengan spesifikasi
tinggi. Standarisasi yang setara Asia, Eropa, bahkan Amerika ini diaplikasikan
untuk jembataan hingga pembangkir listrik. Karakteristik semen thang long PC50
diantaranya memiliki ketahanan tinggi terhadap sulfat sehingga bisa pula
digunakan di bawah tanah dan air.

3. Semen putih
Kegunaan semen putih diaplikasikan untung lapisan keramik hingga dekorasi interior dan
eksterior bangunan. Contoh semen putih yaitu Semen Acian Putih/ Mortar TR30.
Katarekteristik semen acian putih atau mortar TR30 ialah memiliki daya rekat yang tinggi
dan dapat menghasilkan permukaan acian yang lebih halus. Oleh karena itu, tidak mudah
retak, dan terkelupas. Waktu pengerjaannya juga cenderung lebih cepat. Kegunaan semen
acian putih adalah untuk untuk finishing seperti diantaranya plesteran, acian, pasangan
keramik.

 Other types of Cementitious Materials


Teradapat beberapa jenis material lain berbahan semen, diantaranya :

Granulated Blast Furnace Slag


GBFS/GBS Granulated Blast Furnace Slag/Granulated Blastfurnace Slag berbentuk butiran/pasir
merupakan residu pembakaran pada tanur (furnace) dari proses pemurnian baja atau produk
samping dari pabrik baja seperti PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. dan anak perusahaannya PT
Krakatau Posco.
Unsur pembentuk GBFS adalah kapur, silika dan alumina memiliki komposisi kimia tidak
berbeda dengan bahan mineral alami termasuk bahan hidrasi seperti Semen Portland. Sering juga
dipakai sebagai campuran Semen Portland dalam pembuatan beton, mortar, grouts dan lain-
lain. Campuran produk semen ini disebut sebagai Semen Blended atau Semen Mix.

Ground Granulated Blast Furnace Slag


GGBFS/GGBS Ground Granulated Blast Furnace
Slag/Ground Granulated Blastfurnace Slag adalah GBFS
yang sudah dihaluskan yang memiliki sifat cementitious
layaknya semen yang dapat berfungsi sebagai bahan
perekat agregat. Pada kehalusan yang baik, GGBFS/GGBS
menunjukkan kualitas perekatan yang sama dengan Semen
Portland. Oleh karenanya dapat menggantikan fungsi
Semen Portland dengan rasio perbandingan massa tertentu.
Berbagai level pengganti GGBFS dimulai 10% sampai
lebih dari 70%.

Silica Fume
Silica fume adalah produk sampingan dari menghasilkan logam
silikon atau paduan ferrosilicon. Salah satu kegunaan yang paling
bermanfaat untuk asap silika adalah beton. Karena sifat kimia dan
fisiknya, ini adalah pozzolan yang sangat reaktif. Beton yang
mengandung silika fume dapat memiliki kekuatan yang sangat tinggi
dan bisa sangat tahan lama. Silica fume tersedia dari pemasok
campuran beton dan, bila ditentukan, ditambahkan secara sederhana
selama produksi beton. Menempatkan, menyelesaikan, dan
menyembuhkan beton silika-fume memerlukan perhatian khusus pada
bagian kontraktor beton.

Bahan-bahan pembentuk semen diantaranya :


Bahan Baku Semen
a. Batu Kapur (Limer Stone)
Batu Kapur merupakan sumber utama senyawa Kalsium.
Batu kapur murni umumnya merupakan kalsit atau
aragonit yang secara kimia keduanya dinamakan CaCO3.
Kalsium karbonat (CaCO3) di alam sangat banyak
terdapat di berbagai tempat. Kalsium karbonat berasal dari
pembentukan geologis yang pada umumnya dapat dipakai
untuk pembuatan semen Portland sebagai sumber utama
senyawa Ca. Batu kapur murni biasanya berupa Calspar
(kalsit) dan aragonite. Senyawa Karbonat dan Magnesium
dalam batu Kapur umumnya berupa dolomite
(CaMg(CO3)2. Dalam prose s pembuatan Semen, CaCO3 akan berubah menjadi oksida
Kalsium (CaO) dan dolomite berubah bentuk menjadi kristal oksida magnesium (MgO)
bebas/Periclase.

b. Tanah Liat (Tanah Liat)


Tanah Liat (Al2O3.K2O.6SiO2.2H2O) merupakan bahan baku
semen yang mempunyai sumber utama senyawa silikat dan
aluminat dan sedikit senyawa besi. Tanah liat memiliki berat
molekul 796,40 g/gmol dan secara umum mempunyai warna
cokelat kemerah-merahan serta tidak larut dalam air. Dalam
jumlah amat kecil kadang-kadang juga didapati senyawa-
senyawa alkali (Na dan K) yang dapat mempengaruhi mutu
semen.

Bahan Baku Penunjang


Bahan baku penunjang adalah bahan mentah yang dipakai hanya apabila terjadi kekurangan
salah satu komponen pada pencampuran bahan mentah. Pada umumnya, bahan baku korektif
yang digunakan mengandung oksida silika, oksida alumina dan oksida besi yang diperoleh dari
pasir silika (silica sand) dan pasir besi (iron sand).

1. Pasir Silika (silica sand). Pasir silika digunakan sebagai pengkoreksi kadar SiO2 dalam
tanah liat yang rendah.
2. Pasir Besi (iron sand). Pasir besi digunakan sebagai pengkoreksi kadar Fe2O3 yang
biasanya dalam bahan baku utama masih kurang.

Bahan tambahan semen :


 Gypsum
Di dalam proses penggilingan terak ditambahkan bahan tambahan Gipsum sebanyak 4-
5%. Gipsum dengan rumus kimia CaSO4.2H2O merupakan bahan yang harus
ditambahkan pada proses pengilingan klinker menjadi semen. Fungsi gypsum adalah
mengatur waktu pengikatan daripada semen atau yang dikenal dengan sebutan retarder

 Abu Terbang (Fly Ash)


Abu terbang adalah bagian dari sisa pembakaran
batubara pada boiler pembangkit listrik tenaga uap yang
berbentuk partikel halus amorf dan bersifat Pozzolan
yang dapat bereaksi dengan kapur pada suhu kamar
dengan media air membentuk senyawa yang bersifat
mengikat.

referensi

https://www.lamudi.co.id/journal/macam-jenis-semen-dan-fungsi/
https://cienties.com/2018/07/06/tipe-tipe-semen-dan-kegunaannya/
https://www.kajianpustaka.com/2018/12/jenis-bahan-baku-dan-proses-pembuatan-
semen.html
http://krakatausemenindonesia.com/blastfurnaceslag
https://www.kajianpustaka.com/2018/12/jenis-bahan-baku-dan-proses-pembuatan-
semen.html
https://www.silicafume.org/general-silicafume.html

Anda mungkin juga menyukai