Anda di halaman 1dari 8

DEMOKRASI LIBERAL (17 AGUSTUS 1959 – 5 JULI 1959)

KEUNGGULAN :

1. Kebebasan Individu yang Dijunjung Tinggi

Adanya kebebasan pada tiap diri individu penghuni negara tentunya dapat meningkatkan
kreativitas dan inovasi pada negara tersebut. Selain harus melindungi kebebasan individu, negara
juga harus mengakomodasi kepentingan warga negara tersebut. Kreativitas dan inovasi tersebut
dapat memajukan berbagai sektor dari suatu negara.

2. Kekuasaan Pemerintah yang Dibatasi

Sejarah mengajarkan kita bahwa pada masa lalu terdapat banyak kesewenangan yang
dilakukan oleh para pemegang kekuasaan. Hal tersebut membatasi gerak masyarakat dalam
hidupnya. Kekuasaan pemerintah yang dibatasi dalam demokrasi liberal menjadikan pemerintah
tidak bisa sewenang-wenang.

3. Tingkat Pendapatan Penduduk yang Tinggi

Dalam negara liberal, umumnya pendapat penduduk per kapita cukup tinggi. Hal ini
dikarenakan pada negara liberal pendapatan negara diperuntukkan bagi kepentingan rakyat dan
karena sebab lain, yaitu majunya sektor industri swasta dengan pendapatan yang tinggi.

4. Timbul Persaingan untuk Maju

Kebanyakan negara yang menganut demokrasi liberal memiliki tingkat perekonomian yang
maju. Hal ini dikarenakan kegiatan ekonomi yang diserahkan kepada warga negara sehingga di
antara mereka saling berusaha untuk memajukan usaha yang dimilikinya. Hal tersebut juga dapat
menyebabkan meningkatnya perbaikan mutu pada produk atau komoditi negara sehingga
meningkatkan pendapatan negara dengan cara ekspor produk.

5. Kontrol Sosial dalam Pers

Kebebasan sangat mempengaruhi jalannya pers di suatu negara. Pada negara yang menganut
sistem demokrasi liberal, pers memiliki kebebasan yang penuh hingga ia dapat menjadi agen
kontrol sosial dengan jalan menyampaikan kritik pada perseorangan, suatu golongan, lembaga,
atau pemerintah.
KELEMAHAN :

1. Tingkat Individualitas yang Tinggi

Dengan dijunjungnya kebebasan individu, ternyata hal tersebut menyebabkan


meningkatnya ketidakpekaan sosial. Orang saling tidak mempedulikan satu sama lain
selama orang tersebut tidak mengganggu dirinya.

2. Besarnya Kesenjangan Sosial

Dalam suatu negara demokrasi liberal, bukanlah suatu yang mengherankan ketika
terjadi kesenjangan sosial terutama antara si kaya dan si miskin. Hal tersebut terjadi
karena kaum kapitalis yang menguasai modal mengeksploitasi para pekerja.

3. Banyak Terjadi Gejolak Ekonomi

Karena setiap individu bebas melakukan kegiatan ekonomi, seringkali terjadi


gejolak ekonomi yang disebabkan oleh gesekan antar para pelaku usaha. Gejolak
ekonomi dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam masyarakat.

4. Kebebasan Pers yang Disalahartikan

Pers yang terlalu bebas dan tidak dapat dikontrol oleh pemerintah dapat
menjadikannya mudah disetir oleh kepentingan tertentu dan menyalahgunakan
kewenangannya untuk memanipulasi masyarakat.

MAKNA YANG DAPAT DIAMBIL :

Lebih menekankan pada pengakuan terhadap hak-hak warga negara, baik secara
individu ataupun masyarakat. Bertujuan menjaga tingkat represetansi warganegara
dan melindunginya dari tindakan kelompok atau negara lain .
DEMOKRASI TERPIMPIN (1966)

KEUNGGULAN :

1. Mampu membangun integritas nasional

Demokrasi terpimpin yang dipimpin Presiden Sukarno berhasil membangun integrtas


nasional di mana sebelumnya terpecah belah menjadi berbagai kelompok dan golongan.
Kelompok dan golongan yang sebelumnya bersaing dalam memiliki pengaruh dalam
pemerintahan perlahan mulai tidak ada, karena untuk mereka tidak ada lagi manfaatnya.
Semua harus tunduk dengan aturan presiden dan manifesto politiknya yang terkenal dan
ideologi baru, yaitu nasakom.

2. Kembalinya Irian Barat

Pada saat kemerdekaan Indonesia dan terakhir Konfrensi Meja Bundar, telah
ditegaskan bahwa wilayah Indonesia adalah seluruh bekas jajahan / kolonialisme Belanda.
Artinya, Papua termasuk wilayah Indonesia. Namun kenyataannya, Papua masih dikuasai
Belanda. Bahkan sampai Kabinet Ali Sastroamijoyo berakhir, mereka menemui kegagalan
mengembalikan Papua ke Indonesia. Pada tanggal 1 Desember 1961, Belanda
mengumumkan terbentuknya Dewan Nasional Papua sebagai satu negara.
Pada akhirnya, bulan Desember 1961 itu pula, Presiden Sukarno mengumumkan Aksi
Trikora, yaitu perang merebut kembali Papua, yang saat itu dikenal sebagai Irian Barat.
Tidak hanya sampai di situ, Presiden Sukarno juga memperjuangkan Irian Barat secara
diplomatik di PBB sepanjang tahun 1962. Dan melalui referendum, 1 Mei 1963, Irian Barat
resmi menjadi wilayah Indonesia.

3. Pelopor Non Blok dan Pemimpin Asia Afrika

Setelah sebelumnya Presiden Sukarno berhasil menyelenggarakan Konfrensi Asia Afrika


yang menghasilkan dasasila Bandung, Indonesia kemudian menjadi pelopor peran Indonesia
dalam gerakan non blok. Yaitu organisasi atau gerakan negara-negara yang berusaha tidak
memihak mana pun dalam penyelenggaraannya. Tidak berpihak pada Amerika yang
mewakili negara-negara Barat dan tidak memihak pada Uni Sovyet (Rusia saat ini) yang
mewakili negara-negara berpaham sosialis komunis. Selama kepemimpinan demokrasi
terpimpin juga Indonesia menjadi negara yang disegani. Saat itu, Indonesia dianggap sebagai
pemimpin Asia Afrika.

4. Dibentuknya Lembaga-Lembaga Negara

Pemerintahan demokrasi terpimpin berusaha menyelenggragrakan pemerintahan yang


sesuai UUD 1945, meskipun di sana sini terjadi banyak penyimpangan. Salah satu yang
berhasil dilakukan di dalam negeri adalah terbentuknya berbagai tugas lembaga negara yang
sebelumnya tidak ada. Lembaga-lembaga negara tersebut antara lain MPRS, DPAS,
DPRGR, dan Front Nasional.

5. Penataan di Berbagai Bidang

Pada saat itu, Indonesia sebenarnya sudah dalam keadaan di ujung tanduk. Ekonomi
tidak stabil, politik, dan berbagai bidang lain mengalami kekacauan. Dan kelebihan dan
kekurangan demokrasi terpimpin berusaha memperbaiki berbagai keadaan tersebut.
Dilaksanakannya penataan ekonomi sederhana, menjadikan ABRI lembaga dwifungsi di
bidang sosial politik, mengenalkan ideologi nasakom dianggap hal yang paling dilakukan
oleh Presiden Sukarno.

6. Adanya Rasa Gotong royong

Meskipun tidak dialami seluruh rakyat Indonesia, demokrasi terpimpin pada sebagian
orang membangkitkan rasa nasionalisme dan rasa gotong royong dalam pembangunan
menguat kembali. Ini ditandai dengan bersatunya berbagai kelompok dan golongan yang
sebelumnya berseberangan dalam kabinet parlementer
KELEMEHAN :

1. Penataan Kehidupan Konstitusi Tidak berjalan


Melalui Dekrit Prsesiden, awalnya disampaikan akan adanya pelaksanaan
konstitusi UUD 1945. UUD 1945 akan dilaksanakan dalam berbagai bidang. Pada
pelaksanaannya, kehidupan konstitusi tidak berjalan baik. Banyak terjadi
penyimpangan-penyimpangan.

2. Terjadinya Pertentangan Ideologi


Pada masa demokrasi terpimpin, presiden mengeluarkan ide nasakom, yang
dianggap akan mempersatukan seluruh Bangsa Indonesia. Namun sebaliknya, ide
tersebut membuat terjadinya pertentangan ideologi yang sangat tajam antara ketiganya,
nasionalis, agama, dan komunis, Pertentangan yang membuat banyak rakyat gelisah.
Apalagi ditambah berbagai kebijakan presiden di bidang lain tidak berjalan baik.
Seperti misalnya, kebijakan ekonomi. Kesenjangan sosial semakin tinggi dan harga-
harga melambung disertai dengan penurunan nilai uang rupiah.

3. Kehidupan Politis Tidak Demokratis


Dengan adanya kekuasaan presiden yang semakin besar, berarti kehidupan
demokratis itu sendiri tidak tercapai. Rakyat tidak diberi kekuasaan berpendapat.
Kebebasan pers dikekang dengan berbagai pembredelan dan pembubaran Masyumi
sebagai puncaknya. Pemilihan umum ditiadakan. Bahkan, siapa saja yang
bertentangan dan tidak menyetujui nasakom Presiden Sukarno, maka dianggap
menentang negara.

MAKNA YANG DAPAT DIAMBIL :

Segala kebijakan atau keputusan yang diambil dan dijalankan berpusat kepada satu orang, yaitu
pemimpin pemerintah.
DEMOKRASI REFORMASI (1998 – SEKARANG)

KEUNGGULAN :

1. Kebebasan berbicara dan berpendapat

2. Pemberantasan korupsi

3. Menjamin stabilitas politik

4. Demokrasi lebih terbuka

5. Jumlah partai politik tidak dibatasi

KELEMAHAN :

1. Banyak masyarakat yang salah tafsir tentang reformasi

2. Masyarakat terlalu bebas

3. Ditinggalkannya program prgram pemerintah yang secara konseptual cukup baik

4. Banyak pemaksaan yang dilakukan oleh pihak tertentu

5. Rendahnya pengetahuan tentang politik

MAKNA YANG DAPAT DIMBIL :

1. Untuk membuat perubahan serius dan bertahap agar seluruh elemen masyarakat

nilai-nilai baru dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

2. Untuk melakukan penataan kembali terhadap seluruh struktur kenegaraan, termasuk

konstitusi dan perundang-undangan yang selama ini menyimpang dari arah

perjuangan dan cita-cita masyarakat dan negara.

3. Untuk memperbaiki setiap bidang kehidupan bermasyarakat dan bernegara,

mencakup bidang politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan.


4. Mengubah atau menghilangkan kebiasaan atau cara-cara hidup yang tidak sesuai

dengan semangat reformasi. Misalnya, perilaku Kolusi Korupsi Nepotisme (KKN),

sikap otoriter, penyimpangan, penyelewengan, dan lain-lain.

DEMOKRASI PARLEMENTER

KEUNGGULAN :

1. Pembuatan kebijakan dapat di tangani secara cepat, karena mudah terjadi penyesuaian
pendapat antara eksekutif danlegislatif

2. garis tanggung jawab dalam pmbuatan dn pelaksanaan kbijakan publik jelas

3. adanya pengawasan yg kuat dri parlemen terhadap kabinet

KELEMAHAN :

1. kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan


parlemen, sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen

2. kelangsungan kedudukan badan eksekutif/kabinet tfk dapat di tentukan berakhir


sesuai dengan jabatannya,karena sewaktu-waktu kabinet dpt bubar

3. kabinet dapat mengendalikan parlemen

4.parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan2 dalam eksektif

MAKNA YANG DAPAT DIAMBIL :

Parlementer meiliki wewenang dalam mengangkat perdana mentri dan parlemen pun dapat
menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam mosi tidak percaya.
NAMA KELOMPOK :
1. NIA AULIA FITRI
2. NILAM BANNE BARA’
3. SUPI INDASWARI
4. ZUHRIATUL HASANAH

Anda mungkin juga menyukai