Anda di halaman 1dari 5

BATU GINJAL

Definisi
Batu Ginjal (Nefrolithiasis) adalah gangguan pada kaliks atau pelvis ginjal yang dapat
menyebabkan kerusakan fungsi ginjal akibat penyumbatan pada saluran urin. Apabila
penyumbatan berlangsung lama, maka urin akan di alirkan kembali kedalam ginjal sehingga
ginjal mengalami peningkatan tekanan akibat jumlah pengendapan urin yang meningkat
(Purnomo, 2011).
Batu Ginjal (Nefrolithiasis) merupakan suatu keadaan dimana terdapat satu atau lebih
batu di dalam pelvis atau kaliks dari ginjal. Secara garis besar pembentukan batu ginjal
dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik yaitu umur, jenis kelamin,
dan keturunan, sedangkan faktor ekstrinsik yaitu kondisi geografis, iklim, kebiasaan makan,
zat yang terkandung dalam urin, pekerjaan, dan sebagainya (Krisna DNP, 2011).
Nefrolitiasis (batu ginjal) merupakan salah satu penyakit ginjal, dimana ditemukannya
batu yang mengandung komponen kristal dan matriks organik yang merupakan penyebab
terbanyak kelainan saluran kemih (Hanley JM, 2012).
Etiologi
Batu ginjal terbentuk saat urine lebih banyak mengandung zat pembentuk kristal dibanding
cairan dalam urine. Pembentukan batu ginjal juga dapat terjadi saat tubuh kekurangan zat
yang dapat mencegah batu saling menempel. Kondisi ini menjadi lingkungan yang kondusif
untuk pembentukan batu ginjal. Beberapa kondisi medis dapat meningkatkan risiko
terjadinya batu ginjal, yaitu:
 Dehidrasi. Sedikit mengonsumsi cairan meningkatkan risiko terkena batu ginjal,
begitu juga dengan penduduk yang tinggal dengan suhu udara yang panas.
 Menjalankan pola makan tertentu. Mengonsumsi makanan yang sarat protein, garam,
atau gula meningkatkan risiko batu ginjal. Hal ini membuat ginjal bekerja lebih keras
dalam menyaringnya, sehingga memperbesar risiko batu ginjal.
 Riwayat penyakit batu ginjal dalam keluarga atau pernah menderita batu ginjal
sebelumnya.
 Mengalami masalah pencernaan atau pasca operasi organ pencernaan. Gangguan diare
kronis, penyakit peradangan usus, atau pasca operasi saluran pencernaan untuk
menurunkan berat badan (gastric bypass) adalah beberapa contoh kondisi yang
mengganggu penyerapan cairan dalam tubuh, sehingga meningkatkan kadar zat
pembentuk batu dalam darah.
 Obesitas. Memiliki indeks massa tubuh yang besar dengan ukuran pinggang yang
besar terkait dengan peningkatan risiko batu ginjal.
 Menderita kondisi medis tertentu, seperti hiperparatiroidisme atau infeksi saluran
kemih
Faktor Risiko
Pria cenderung 4 kali lebih beresiko terkena penyakit batu ginjal dibandingkan
perempuan. Dapat disebabkan oleh saluran kemih pada perempuan lebih pendek
didandingkan dengan laki-laki. Biasanya terjadi pada laki-laki yang berusia 45 tahun
sedangkan perempuan 41 tahun.
Klasifikasi Batu Ginjal
Terdapat beberapa jenis variasi dari batu ginjal, yaitu:
1. Batu Kalsium
Batu yang paling sering terjadi pada kasus batu ginjal. Kandungan batu jenis ini terdiri
atas kalsium oksalat, kalsium fosfat, atau campuran dari kedua unsur tersebut.
2. Batu Struvit
Batu yang terbentuk akibat adanya infeksi saluran kemih
3. Batu Asam Urat
Biasanya diderita pada pasien-pasien penyakit gout, penyakit mieloproliferatif, pasien
yang mendapatkan terapi anti kanker, dan yang banyak menggunakan obat urikosurik
seperti sulfinpirazon, thiazid, dan salisilat.
4. Batu Jenis Lain
Batu sistin, batu xanthine, batu triamteran, dan batu silikat sangat jarang dijumpai
Manifestasi Klinik
Gejala yang umum terjadi pada penderita batu ginjal adalah:
a. Nyeri dengan perasaan berat hingga tajam pada bagian perut, punggung dan
selangkangan.
b. Nyeri terasa saat buang air kecil dan disertai dengan mual atau muntah
c. Meningkatnya frekuensi ingin buang air kecil
d. Buang air kecil dalam jumlah sedikit
Pemeriksaan Penunjang
Selain dari keluhan khas yang didapatkan pada penderita nefrolitiasis, ada beberapa hal yang
harus dievaluasi untuk menegakkan diagnosis, yaitu:
1. Evaluasi skrining yang terdiri dari sejarah rinci medis dan makanan, kimia darah, dan
urin pada pasien
2. Foto Rontgen Abdomen yang digunakan untuk melihat adanya kemungkinan batu
radio-opak
3. Pielografi Intra Vena yang bertujuan melihat keadaan anatomi dan fungsi ginjal.
Pemeriksaan ini dapat terlihat batu yang bersifat radiolusen
4. Ultrasonografi (USG) dapat melihat semua jenis batu.
5. CT Urografi tanpa kontras adalah standar baku untuk melihat adanya batu di traktus
urinarius
Pencegahan
Upaya pencegahan merupakan stategi yang dilakukan secara individu dalam
menghalangi sesuatu hal yang buruk dapat terjadi,seperti:
a. Meningkatkan asupan cairan untuk mengurangi resiko pembentukan batu di saluran
cerna
b. Hindari mengkonsumsi tomat kaya akan sodium dan anggur juga cranberry kaya akan
oksalat
c. Meningkatkan jumlah konsumsi makanan yang mengandung asam sitrat seperti
lemon, jeruk dan melon
d. Meningkatkan asupan kalium tubuh dengan mengonsumsi produk susu, ikan sarden,
dan kacang almond
e. Mengurangi konsumsi makanan yang mengandung senyawa oksalat seperti bayam
dan kentang
f. Mengonsumsi minyak ikan sebanyak 1.200 mg/hari
Penatalaksanaan
Tujuan utama tatalaksana pada pasien nefrolitiasis adalah mengatasi nyeri, menghilangkan
batu yang sudah ada, dan mencegah terjadinya pembentukan batu yang berulang.
Penatalaksanaan untuk batu ginjal meliputi:
1. ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy)
Alat ini ditemukan pertama kali pada tahun 1980 oleh Caussy. Bekerja dengan
menggunakan gelombang kejut yang dihasilkan di luar tubuh untuk menghancurkan
batu di dalam tubuh. Batu akan dipecah menjadi bagian-bagian yang kecil sehingga
mudah dikeluarkan melalui saluran kemih.
ESW Ldianggap sebagai pengobatan cukup berhasil untuk batu ginjal
berukuran menengah dan untuk batu ginjal berukuran lebih dari 20-30 mm pada
pasien yang lebih memilih ESWL, asalkan mereka menerima perawatan berpotensi
lebih.
2. PCNL (Percutaneus Nephro Litholapaxy)
Merupakan salah satu tindakan endourologi untuk mengeluarkan batu yang
berada di saluran ginjal dengan cara memasukan alat endoskopi ke dalam kalises
melalui insisi pada kulit. Batu kemudian dikeluarkan atau dipecah terlebih dahulu
menjadi fragmen-fragmen kecil.
Asosiasi Eropa Pedoman Urologi tentang urol ithiasis merekomendasikan
PNL sebagai pengobatan utama untuk batu ginjal berukuran >20 mm, sementara
ESWL lebih disukai sebagai lini kedua pengobatan, karena ESWL sering
membutuhkan beberapa perawatan, dan memiliki risiko obstruksi ureter, serta
kebutuhan adanya prosedur tambahan. Ini adalah alasan utama untuk
merekomendasikan bahwa PNL adalah baris pertama untuk mengobati pasien
nefrolitias
3. Bedah terbuka
Untuk pelayanan kesehatan yang belum memiliki fasilitas PNL dan ESWL,
tindakan yang dapat dilakukan melalui bedah terbuka. Pembedahan terbuka itu antara
lain pielolitotomiataunefrolitotomi untuk mengambil batu pada saluran ginjal.
4. Terapi Konservatif atau Terapi Ekspulsif Medikamentosa (TEM)
Terapi dengan mengunakan medikamentosa ini ditujukan pada kasus dengan
batu yang ukuranya masih kurang dari 5mm, dapat juga diberikan pada pasien yang
belum memiliki indikasi pengeluaran batu secara aktif. Terapi konservatif terdiri dari
peningkatan asupan minum dan pemberian diuretik; pemberian nifedipin atau agen
alfablocker, seperti tamsulosin; manajemen rasa nyeri pasien, khusunya pada kolik,
dapat dilakukan dengan pemberian simpatolitik, atau antiprostaglandin, analgesik;
pemantauan berkala setiap 1- 14 hari sekali selama 6 minggu untuk menilai posisi
batu dan derajat hidronefrosis.
Komplikasi
Komplikasi pada nefrolitiasis bedakan menjadi komplikasi akut dan komplikasi jangka
panjang, yaitu:
1. Komplikasi Akut
Kematian, kehilangan fungsi ginjal, kebutuhan transfusi dan tambahan invensi
sekunder yang tidak direncanakan.
2. Komplikasi Jangka Panjang
Striktura, obstruksi, hidronefrotis, berlanjut dangan atau tanpa pionefrosis, dan
berakhir dengan kegagalan faal ginjal yang terkena.
Daftar Pustaka:
Fauzi, Ahmad dan Marco Manza Adi P., 2016. Nefrolitiasis. Universitas Lampung: Fakultas
Kedokteran.
Hanley JM, Saigal CS, Scales CD, Smith AC. Prevalences of kidney stone in the United
States. Journal European Association of Urology[internet]. 2012
Krisna DNP. Faktor risiko kejadian penyakit batu ginjal di wilayah kerja Puskesmas
Margasari kabupaten Tegal tahun 2010 [skripsi]. Semarang: Universitas Negeri
Semarang; 2011.
Purnomo Basuki B. 2011. DasarDasar Urologi. Jakarta:Sagung Seto.
NHS Choices UK (2016). Health A-Z. Kidney Stones.

Anda mungkin juga menyukai