Anda di halaman 1dari 23

PERAN KADER POSYANDU UNTUK MENINGKATKAN GIZI BALITA

Diajukan untuk diseminarkan guna memenuhi salah satu tugas


yang diberikan oleh Tim Dosen Mata Kuliah Seminar Penulisan Skripsi

Disusun Oleh;
Nama : Nyai Sumiati
NPM : 161101021320
Smester : 7 (Tujuh)
Konsentrasi : DIKLAT
Kelas : Karyawan

Program Studi Pendidikan Luar Sekolah


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Ibn Khaldun
Bogor, 2019
DAFTAR ISI
I. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses pendewasaan individu atau sekelompok orang yang dianggap

belum dewasa menuju kemandirian diri sehingga mendewasa secara moral maupun sosial yang

dilakukan orang dewasa kepada orang lain yang dianggap belum dewasa secara psikolgis.

Sebagaimana dikatakan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 (Djudju Sudjana, 2010:305), sebagai berikut :

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan Negara.

Pernyataan tersebut di atas menunjukan bahwa dari proses pendidikan harus

menghasilkan perubahan, berupa peningkatan pendewasaan kearah yang positif pada ranah

kognitif (kecerdasan), afektif (spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, ahlak

mulia) dan Psikomotorik (keterampilan).

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga (Pendidikan informal),

masyarakat (Pendidikan nonformal) dan pemerintah (Pendidikan formal). Sebagaimana

disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Pasal 6 ayat (2), Pasal 7 ayat (2), Pasal 9 dan Pasal 11 ayat (1) dan 2 (Djudju Sudjana, 2010 :

308 - 309), sebagai berikut:

1. Setiap warga negara bertanggung jawab terhadap keberlangsungan


penyelenggaraan pendidikan.
2. Orang tua dari anak usia wajib belajar, berkewajiban memberikan pendidikan
dasar kepada anaknya.
3. Masyarakat berkewajiban memberikan dukungan sumber daya dalam
penyelenggaraan pendidikan.
4. Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan
serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga
negara tanpa diskriminasi.
5. Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin tersedianya dana guna
terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga Negara yang berusia tujuh sampai
dengan lima belas tahun.
Dari pernyataan tersebut di atas, menunjukan bahwa sistem pendidikan nasional di

Indonesia terbagi atas Subsistem pendidikan Persekolahan dan Subsistem Pendidikan Luar

Sekolah, dengan subsistem pendidikan luar sekolah terbagi menjadi dua jalur, yaitu jalur

pendidikan informal dan jalur pendidikan nonformal, sehingga sistem pendidikan di Indonesia

terbagi atas jalur pendidikan, sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 13 ayat 1 (Djudju Sudjana, 2010 : 310),

sebagai berikut :“Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal dan informal yang

dapat saling melengkapi dan memperkaya” .

Satuan pendidikan yang dilayani oleh pendidikan nonformal di antaranya adalah dalam
bentuk layanan Kursus dan pelatihan, sebagaimana dikatakan dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 26 ayat 4 (Djudju
Sudjana, 2010 : 313), yaitu : “Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus,
lembaga pelatihan, kelompok belajar, Pusat Kegiatan Belajar masyarakat dan Majlis
Taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis”.

Salah satu Satuan Pendidikan Nonformal adalah kursus dan pelatihan seperti Kursus

Menjahit tata busana,garment dan pendidikan kecakapan wirausaha(PKW) yang dilakukan

LPK Mawar Desa Leuwinutug Kecamatan Citeureup Kab.Bogor.LKP Mawar itu sendiri

bertujuan untuk memberikan bekal,salah satunya bentuk keterampilan kepada warga belajar

agar mampu bekerja sesuai dengan yang dibutuhkan oleh dunia usaha dan/atau dunia industri,

sehingga peserta didik dapat menghidupi dirinya secara ekonomi dan sosial dan/atau mampu

membuka lapangan kerja bagi dirinya dan/atau masyarakat di lingkungan sekitar dirinya.

Dengan demikian LKP Mawar tidak hanya dimaksudkan melahirkan tenaga kerja yang

terampil dan terdidik, tetapi diharapkan pula dapat meningkatkan ekonomi keluarga mereka.

Atas dasar latar belakang tersebut di atas, peneliti bermaksud melakukan penelitian lebih

mendalam tentang : “Upaya Pengelola LKP Mawar Dalam meningkatkan Ekonomi Keluarga

Desa Leuinutug Melalui Program PKW “.


II. Identifikasi Masalah

Dari hasil identifikasi melalui pengamatan dan wawancara kepada pengelola LPK Mawar

Desa Leuwinutug Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor, teridentifikasi beberapa

permasalahan yang berhubungan dengan variabel penelitian dan akan peneliti kemukakan

dalam bentuk pertanyaan penelitian, sebagai berikut:

1. Bagaimana upaya pengelola LKP Mawar dalam meningkatkan ekonomi keluarga Desa

Leuwinutug?

2. Program apa yang dapat meningkatkan ekonomi keluarga Desa Leuwinutug?

3. Apakah program PKW dapat meningkatkan ekonomi keluarga Desa Leuwinutug?

4. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran program PKW dalam meningkatkan ekonomi

Desa Leuwinutug?

5. Bagaimana upaya pengelola LKP Mawar dalam melaksanakan program PKW?

6. Bagaimana Upaya Pengelola LKP Mawar Dalam meningkatkan Ekonomi Keluarga

Desa Leuinutug Melalui Program PKW?


III. Pembatasan dan Fokus Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan hasil identifikasi masalah tersebut di atas serta menyadari

banyaknya keterbatasan kemampuan yang dimiliki peneliti, baik dari segi dana, waktu serta

penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi yang berhubungan dengan permasalahan

penelitian, maka agar penelitian ini lebih efektif, efisien, dan fungsional dalam pencapaian

tujuan, penelitian ini dibatasi hanya pada hal-hal yang berhubungan dengan:

1) Upaya Pengelola LKP Mawar Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Desa

Leuwinutug

2) Melalui program PKW Ekonomi Keluarga Desa Leuwinutug Meningkat

3) Pelaksanaan pembelajaran program PKW dalam meningkatkan ekonomi keluarga Desa

Leuwinutug.

2. Fokus Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dalam mencapai tujuan dengan efektif dan efisien, maka

dianggap perlu untuk menetapkan fokus masalah. Dengan demikian maka penelitian ini

difokuskan pada masalah : ̏ Bagaimana Upaya Pengelola LKP Mawar Dalam Meningkatkan

Ekonomi Keluarga Desa Leuwinutug melalui program PKW?̋


IV. Tujuan dan Manfaat Penelitian.

1. Tujuan Penelitian

Dalam setiap penelitian, menetapkan tujuan merupakan hal yang pokok, agar peneliti dapat

mengukur tingkat keberhasilannya. Tujuan dari pada penelitian ini adalah untuk memperoleh

data dan informasi tentang :

4) Upaya Pengelola LKP Mawar Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga Desa

Leuwinutug

5) Melalui program PKW Ekonomi Keluarga Desa Leuwinutug Meningkat

6) Pelaksanaan pembelajaran program PKW dalam meningkatkan ekonomi keluarga Desa

Leuwinutug.

2. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik dari segi teoritis maupun segi

praktis.

1) Manfaat Teoritis

Dari segi teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai;

a. Sumbangan pemikiran peneliti terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, khususnya yang berhubungan dengan upaya pengelola LKP Mawar dalam

meningkatkan ekonomi keluarga Desa Leuinutug.

b. Bahan penelitian lebih lanjut bagi para peneliti yang memiliki minat terhadap masalah

yang sama.

2) Manfaat Praktis;

Dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi;


a. Bahan pertimbangan bagi para pemegang kebijakan dalam hubungannya dengan

pengelolaan LKP Mawar dalam meningkatkan Ekonomi Keluarga Desa Leuwinutug

b. Bahan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti ujian jenjang Strata Satu (S1)

pada Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Ibn Khaldun Bogor.


V. Asumsi/Anggapan Dasar

1. Peran adalah

2. Posyandu adalah

3. Kader adalah

4. Balita adalah

5. Gizi adalah

6. Dalam UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 menjelaskan bahwa, kursus

dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan,

keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri,

mengembangkan propesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke

jenjang yang lebih tinggi.

7. Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) adalah program pelayanan pendidikan dan

pelatihan kewirausahaan dan keterampilan berwirausaha sesuai dengan kebutuhan dan

peluang usaha yang ada di masyarakat.

8. Michailhuda (2009), kata ekonomi dibentuk dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu

“oikos” yang berarti rumah tangga dan “nomos” yang berarti peraturan. Jadi kata

aslinya adalah ilmu atau pedoman-pedoman untuk mengatur rumah tangga.

Jelas bahwa ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang dalam

usahanya untuk memenuhi kebutuhannya guna mencapai kemakmuran. Sedangkan

kemakmuran itu merupakan keseimbangan antara kebutuhan dengan alat pemuas. Jadi

untuk dapat mencapai kemakmuran adalah harus berusaha semaksimal mungkin,

sehingga keperluan hidupnya dapat terpenuhi.( http://digilib.unila.ac.id/10879/8/II.pdf)


9. Pengelolaan dapat disamakan dengan manajemen, yang berarti pula pengaturan atau

pengurusan (Suharsimi Arikunto, 1993: 31). Banyak orang yang mengartikan

manajemen sebagai pengaturan, pengelolaan, dan pengadministrasian, dan memang

itulah pengertian yang populer saat ini. Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian

pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan

serangkaian kerja dalam mencapai tujan tertentu.

( https://eprints.uny.ac.id/7900/3/bab2%20-%2006101244019.pdf)
VI. Pertanyaan Penelitian dan Kerangka Pikir

1. Pertanyaan Penelitian

Untuk menjawab berbagai permasalahan yang menjadi tujuan dari pada penelitian ini,

maka peneliti mengajukan beberapa pertanyaan penelitian, sebagai berikut :

1) Bagaimana upaya pengelola LKP Mawar dalam meningkatkan ekonomi keluarga

Desa Leuwinutug?

2) Bagaimana pelaksanaan pembelajaran program PKW dalam meningkatkan ekonomi

Desa Leuwinutug?

3) Bagaimana Upaya Pengelola LKP Mawar Dalam meningkatkan Ekonomi Keluarga

Desa Leuinutug Melalui Program PKW?

2. Kerangka Pikir

Upaya Pengelola LKP Mawar Dalam


Meningkatkan Ekonomi Keluarga Desa
Leuwinutug Melalui Program PKW

Proses Pembelajaran diarahkan Untuk


meningkatkan Ekonomi Keluarga Desa
Leuwinutug Melalui Program PKW

Ekonomi Keluarga Desa Leuwinutug


meningkat Melalui Program PKW
VII. Penjelasan Istilah

Untuk menghindari kekeliruan dalam penafsiran terhadap aspek yang diteliti, kata dan

istilah teknis yang terdapat dalam judul penelitian ini, maka peneliti merasa perlu untuk

memberikan penjelasan terhadap beberapa istilah yang digunakan dalam penulisan skripsi ini,

yaitu sebagai berikut:

1. Upaya: adalah usaha, akal atau ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan
persoalan, mencari jalan keluar, dan sebagainya (Anton M Mulyono Dkk 2002: 178).
2. Pengelola adalah orang yang mengelola atau memanaj sebuah kegiatam tertentu dalam
hal ini yaitu orang atau manajer yang mengelola LKP Mawar Desa Leuwinutug
Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor.
3. Pogram PKW adalah program layanan pendidikan melalui kursus dan pelatihan untuk
memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap berwirausaha sesuai dengan
kebutuhan dan peluang usaha yang ada di masyarakat.
( https://www.berkasedukasi.com/2017/03/juknis-program-pendidikan-kecakapan.html)
4. Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) adalah salah satu bentuk satuan Pendidikan
Nonformal yang diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan,
keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan
profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi.
(http://digilib.unila.ac.id/8572/17/KEMENTERIAN%20PENDIDIKAN%20NASIONAL%20REPUBLI
K%20INDONESIA.pdf)
5. Pengelolaan dapat disamakan dengan manajemen, yang berarti pula pengaturan atau

pengurusan (Suharsimi Arikunto, 1993: 31). Banyak orang yang mengartikan

manajemen sebagai pengaturan, pengelolaan, dan pengadministrasian, dan memang

itulah pengertian yang populer saat ini. Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian

pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan

serangkaian kerja dalam mencapai tujan tertentu.

( https://eprints.uny.ac.id/7900/3/bab2%20-%2006101244019.pdf)
6. Ekonomi dibentuk dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu “oikos” yang berarti rumah

tangga dan “nomos” yang berarti peraturan. Jadi kata aslinya adalah ilmu atau

pedoman-pedoman untuk mengatur rumah tangga.

Jelas bahwa ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang dalam

usahanya untuk memenuhi kebutuhannya guna mencapai kemakmuran. Sedangkan

kemakmuran itu merupakan keseimbangan antara kebutuhan dengan alat pemuas. Jadi

untuk dapat mencapai kemakmuran adalah harus berusaha semaksimal mungkin,

sehingga keperluan hidupnya dapat terpenuhi.( http://digilib.unila.ac.id/10879/8/II.pdf)


VIII. Prosedur Penelitian

a) Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di LPK Mawar yang berlokasi di Jl.Anyar Desa Leuinutug

Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor. Alasan ditetapkannya lokasi penelitian ini karena

LPK Mawar merupakan salah satu satuan Pendidikan Luar Sekolah yang menyelenggarakan

kursus menjahit tata busana,garment,juga Pendidikan Kecakapan Wirausaha(PKW) dan

pengelolanya berupaya agar warga Desa Leuwinutug khususnya para wanita yang berusia

maksiamal 40 Tahun dapat turut meningkatkan ekonomi keluarganya.

a) Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan April 2019 hingga Agustus 2019.Dimulai dengan

persiapan penelitian, pengumpulan data, sampai laporan hasil penelitian. Berikut ini jadwal

pelaksanaan penelitian yang dituangkan dalam tabel 3.1, sebagai berikut;

WAKTU PELAKSANAAN PENELITIAN

Waktu Pelaksanaan/ Tahun 2019


No Tahap Kegiatan
April Mei Juni Juli Agustus
1. Persiapan
2. Observasi
3. Pengumpulan Data
4. Konsultasi dan
Bimbingan
5 Pengolahan Data dan
Kesimpulan

NB:Jadwal belum ditetapkan


b) Metode Penelitian
Dalam setiap penelitian diperlukan metode, yaitu cara mencari, memperoleh,

mengumpulkan data, baik data primer maupun data sekunder yang dapat digunakan menyusun

karya ilmiah, kemudian menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan permasalahan

penelitian sehingga didapatkan hasil penelitian yang sesuai dengan kaidah ilmiah. Adapun

pengertian metode penelitian pendidikan menurut Sugiyono (2011: 6) sebagai berikut:

Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan
data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu
pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,
memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan.

Sedangkan menurut Arikunto dalam Asep Saipul dan E Bahruddin (2014:3)

menyatakan bahwa: “metode penelitian adalah cara berfikir, berbuat yang dipersiapkan dengan

baik-baik untuk mengadakan penelitian, dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian”.

Dalam penelitian ini penulis bermaksud mengungkapkan data dari informasi dengan
mempelajari, mengamati, mencermati tentang Upaya Pengelola LKP Mawar dalam
Meningkatkan Ekonomi Keluarga Desa Leuwinutug Melalui Program PKW, dengan melihat
fakta-fakta yang nampak saja atau faktor-faktor yang aktual dalam situasi yang sedang
diselidiki. Oleh karena itu, dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif dengan
pendekatan analisis kualitatif. Penggunaan metode tersebut dengan pertimbangan bahwa suatu
masalah yang diteliti adalah masalah yang ada pada saat sekarang.Penelitian

deskriptif merupakan suatu bentuk penelitian ditujukan untuk mendeskripsikan

fenomena-fenomena yang terjadi.

Hal ini juga disampaikan oleh Nana Syaodih dalam Burham Bungin (2008: 37) bahwa:

“penelitian deskriptif digunakan untuk mengumpulkan informasi berbentuk opini terhadap

topik atau isu-isu tertentu”. Selanjutnya Sugiyono (2018: 347) memaparkan bahwa: “penelitian

kualitatif adalah proses eksplorasi dan memahami makna perilaku individu dan kelompok,

menggambarkan masalah sosial atau masalah kemanusiaan”.


Berdasarkan dari beberapa pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

metode kualitatif deskriptif adalah suatu bentuk penelitian dengan tujuan untuk mendapatkan

data dan informasi dalam bentuk fakta-fakta atau kenyataan yang ada.

c) Informan/sumber data
Sumber data adalah subyek penelitian yang dianggap dapat memberikan informasi yang

dibutuhkan dalam penelitian. Dalam kata lain sumber data sering pula disebut sebagai

informan. Dalam hal ini, SuharsimiArikunto (2010: 172) menyatakan bahwa: “sumber data

adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”. Pendapat lain juga disampaikan oleh Moleong

dalam Iskandar (2013: 257) mengemukakan bahwa “sumber data adalah strategi dasar dimulai

dengan menetapkan satu atau beberapa orang informan kunci dan melakukan interview

terhadap mereka secara bertahap atau berproses”.

Menurut Lofland dalam Lexy J. Moleong (2002: 112 “sumber data utama dalam

penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan bahan

seperti dokumen dan lainnya”. Data atau informasi yang diperlukan untuk mengetahui tentang

bagaimana upaya pengelola LKP Mawar dalam meningkatkan ekonomi keluarga Desa

Leuinutug melalui program PKW adalah data yang dikumpulkan melalui wawancara,

observasi maupun studi dokumentasi, sumber data adalah subjek dari mana data itu diperoleh.

Dengan demikian berdasarkan tujuan serta permasalahan yang ada dalam penelitian,

maka yang dijadikan sumber data penelitian atau sampel penelitian adalah pengelola LKP

Mawar yang berjumlah 1 (satu) orang, dan sebanyak(data /jumlah pesdik belum ditanyakan).

d) Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian,

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data yang memenuhi standar data
yang ditetapkan.Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini

menggunakan, observasi, wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi serta angket.

1. Observasi

Pengamatan atau observasi merupakan teknik yang utama data penelitian kualitatif,

sehingga sasaran dari pengamatan atau observasi. Dalam hal ini Menurut Nasution (1998)

dalam Sugiyono (2018: 377) menyatakan bahwa: “observasi adalah dasar semua ilmu

pengetahuan”. Sedangkan menurut Arikunto (2006: 124) “observasi adalah mengumpulkan

data atau keterangan yang harus dijalankan dengan melakukan usaha-usaha pengamatan secara

langsung ke tempat yang akan diselidiki”.

Observasi proses pengambilan data dengan cara mengamati untuk memperoleh

informasi tentang kelakuan manusia, benda dan yang lain. Observasi dalam penelitian ini

dimaksudkan untuk mencari atau menggali data sesuai dengan kenyataan mengenai Upaya

Pengelola LKP Mawar dalam Meningkatkan ekonomi keluarga Desa Leuwinutug Melalui

Program PKW.

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga

apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit atau kecil. Menurut Moleong (2005: 186) bahwa: “wawancara untuk

melengkapi dan memperkuat data yang telah diperoleh maka perlu adanya wawancara”.

Menurut Jogiyanto (2008: 111) bahwa: “wawancara adalah komunikasi dua arah

untuk mendapatkan dari responden”.sedangkan menurut Burke Johnson; Larry Cristensen

(2004) dalam Sugiyono (2018: 224) bahwa: “wawancara merupakan teknik pengumpulan data
dimana pewawancara (peneliti atau yang diberi tugas melakukan pengumpulan data) dalam

mengumpulkan data mengajukan suatu pertanyaan kepada yang diwawancarai”.

Dalam penelitian ini wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi tentang

upaya pengelola LKP Mawar dalam meningkatkan ekonomi keluarga Desa Leuwinutug

melalui program PKW.Sehingga sasaran dalam pelaksanaan wawancara ini kepada pengelola

LKP Mawar. Dan dalam penelitian ini menggunakan wawancara tidak terstruktur.

3. Studi Kepustakaan (Library Study) dan Dokumentasi

Studi kepustakaan memiliki peranan yang penting dalam sebuah penelitian, dimana studi

kepustakaan merupakan sumber tertulis yang dijadikan bahan pijakan teoritis dalam

mendukung kegiatan suatu penelitian. Dengan adanya studi kepustakaan maka akan diperoleh

pengumpulan data untuk dipergunakan sebagai bahan tertulis seperti buku tentang teori yang

bersangkutan dengan penelitian tersebut. Sejalan dengan hal tersebut Nurul Zuriah (2006: 190),

menyatakan ; “Studi kepustakaan adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan

mempergunakan secara selektif”. Maka dari itu dengan teknik ini diharapkan penulis dapat

melakukan penelaahan dari teori-teori yang dapat mendukung terhadap upaya pemecahan

masalah penelitian.

Studi kepustakaan (study literatur) dalam penelitian ini diarahkan pada masalah-

masalah yang terkait dengan Upaya Pengelola LKP Mawar Dalam Meningkatkan Ekonomi

keluarga Desa Leuwinutug Melalui Program PKW.

Sedangkan dokumentasi diperoleh dari kegiatan yang telah dilakukan oleh LPK Mawar

Desa Leuiwinutug Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor.

4. Angket

Angket adalah sejumlah daftar pertanyaan yang ditujukan kepada sasaran penelitian

(responden) untuk mendapatkan jawaban sesuai dengan informasi yang diharapkan.


Dalam hal ini Husein Umar (1999:49) menyatakan bahwa: “Angket merupakan suatu

pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan-pertanyaan

kepada respinden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut”.

Dengan demikian, maka dapat disimpulkan angket/ kuesioner merupakan alat yang

dipergunakan untuk menyelidiki suatu masalah yang menyangkut kepentingan umum (orang

banyak) yang dilakukan dengan mengedarkan suatu daftar pertanyaan, diajukan secara tertulis

kepada sejumlah objek untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dari responden.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan angket sebagai pengumpul data untuk

mendapatkan informasi yang lengkap mengenai Upaya Pengelola Kursus Menjahit Dalam

Meningkatkan Minat Berwirausaha Peserta Didik Pada LPK Aisyah di Kota Bogor. Angket

yang digunakan adalah angket tertutup yang disebarkan kepada peserta didik di LPK Aisyah

yang mengikuti program kegiatan kursus menjahit.

e) Teknik analisis data


Analisis data dalam penelitian ini mengacu kepada teori yang dikemukakan oleh Miles

dan Huberman dalam Adrianus Arief (2014:19) terdapat tiga teknik analisisi data kualitatif

yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Proses ini berlangsung terus-

menerus selama penelitian berlangsung, bahkan sebelum data benar-benar terkumpul.

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Reduksi data

adalah bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang

tidak perlu dan mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat diambil.

Reduksi tidak perlu diartikan sebagai kuantifikasi data.

2.Penyajian Data

Penyajian data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Penyajian data

adalah kegiatan ketika sekumpulan informasi disusun, sehingga memberi kemungkinan akan
adanya penarikan kesimpulan. Bentuk penyajian data kualitatif berupa teks naratif (berbentuk

catatan lapangan), matriks, grafik, jaringan dan bagan.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Penarikan

kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat digunakan untuk mengambil tindakan.

Adapun analisis data yang diperoleh dari anagket menggunakan teknik sebagaimana di bawah

ini;

f X 100%
P= N

f = Frekuensi yang sedang dicari presentasenya

N = Number of cases (jumlah frekuensi banyaknya individu)

P = Angka persentase

Dengan penafsiran data sebagai mana dikemukakan oleh Kvale (1996) dalam Burhan Bungin

(2008: 47) yang dapat kita lihat pada table berikut ini:

Tabel

INTERPRETASI DATA

No Persentase % Interpretasi
1 100 Seluruhnya
2 76-99 Sebagian besar
3 51-75 Lebih dari setengahnya
4 50 Setengahnya
5 26-49 Kurang dari setengahnya
6 1-25 Sebagian kecil
7 0 Tidak seorangpun
IX. Sistematika Penulisan Skripsi

Untuk memudahkan para pembaca, secara garis besar skripsi ini disusun menjadi beberapa

bagian, yaitu sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan, menguraikan tentang ; Latar belakang masalah, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, fokus masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,

pertanyaan penelitian, penjelasan istilah, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II : Tinjauan Pustaka, membahas tentang ; A. Minat Berwirausaha Peserta

Didik Kursus Menjahit. B. Pengelolaan Lembaga Kursus dan Pelatihan Menjahit. C. Lembaga

Pelatihan dan Kursus Sebagai Satuan Pendidikan Luar Sekolah.

BAB III : Prosedur Penelitian, membahas tentang ; Lokasi dan waktu penelitian,

metode penelitian, sumber data / informan, teknik pengumpulan data, prosedur pengumpulan

data, teknik uji keabsahan, dan teknik analisis data.

BAB IV : Deskripsi Lokasi Penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan hasil

penelitian, membahas tentang : Deskripsi lokasi penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan

hasil penelitian.

BAB V : Simpulan dan Saran, membahas tentang ; Simpulan umum, simpulan


khusus, dan saran-saran.

Anda mungkin juga menyukai