Dokumen - Tips - Tebal Dan Kedalaman 5699c3cc369ca
Dokumen - Tips - Tebal Dan Kedalaman 5699c3cc369ca
BAB V
TEBAL DAN KEDALAMAN
5.1. Tujuan
Maulana Adha
H1C113222
Praktikum Geologi Struktur
Tebal dan Kedalaman
Gambar 5.1
Perlapisan Horizontal
2. Perlapisan vertikal, yaitu bentuk perlapisan yang tegak lurus dari atas ke
bawah atau sebaliknya, membentuk garis tegak lurus dengan permukaan
bumi (sudut 90o), garis horizontal atau bidang datar.
Gambar 5.2
Perlapisan Vertikal
3. Perlapisan miring (tilted), yaitu bentuk perlapisan batuan yang miring, tidak
lagi mendatar.
Maulana Adha
H1C113222
Praktikum Geologi Struktur
Tebal dan Kedalaman
Selain itu, tebal dan kedalaman selalu berkaitan dengan data ilmu
kebumian. Oleh karena itu, seorang ahli ilmu kebumian harus mempunyai
kemampuan untuk menentukan kedalaman dan ketebalan. Kedalaman sendiri
sebenarnya adalah lokasi sebuah titik, yang diukur secara vertikal terhadap
ketinggian titik acuan.
Analisis geometri aktifer (aquifer adalah lapisan yang dapat menyimpan
dan mengalirkan air dalam jumlah yang ekonomis. Contohnya pasir, kerikil,
batupasir, batugamping rekahan) juga melibatkan analisis kedalaman dan
ketebalan. Jadi jelaslah bahwa sangat bermanfaat sekali, khususnya bagi orang-
orang yang mempelajari ilmu kebumian, untuk mengetahui cara dan
menentukan kedalaman. Karena mempelajari bumi berarti mempelajari segala
yang ada di dalamnya dan itu berhubungan langsung dengan kedalaman dan
ketebalan (Allison, 2013).
Maulana Adha
H1C113222
Praktikum Geologi Struktur
Tebal dan Kedalaman
tl
bl
Gambar 5.4
Tebal dan Kedalaman Lapisan
Keterangan :
s = lebar singkapan
t = ketebalan
d = kedalaman
tl = top lapisan
bl = bottom lapisan
1. Ketebalan
Ketebalan adalah jarak tegak lurus antara dua bidang sejajar yang
merupakan lapisan batuan ketebalan lapisan bisa ditentukan dengan
beberapa cara, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pengukuran secara langsung dapat dilakukan pada suatu keadaan
tertentu, misalnya lapisan horisontal yang tersingkap pada tebing vertikal
atau lapisan vertikal yang tersingkap pada topografi datar. Apabila keadaan
medan, struktur yang rumit atau ketebalan alat yang dipakai tidak
memungkinkan pengukuran secara langsung, tetapi sebaiknya diusahakan
pengukuran mendekati secara langsung. Pengukuran tidak langsung yang
paling sederhana adalah pada lapisan miring, tersingkap pada permukaan
horisontal, dimana lebar singkapan diukur tegak lurus jurus, yaitu w dengan
menggunakan kemiringan lapisan (δ) maka ketebalannya T = w sin δ.
Apabila pengukuran lebar singkapan tidak tegak lurus jurus (I) maka
lebar sebenarnya harus dikoreksi lebih dulu w = I sin β, dimana β adalah
Maulana Adha
H1C113222
Praktikum Geologi Struktur
Tebal dan Kedalaman
sudut antara jurus dengan arah pengukuran. Ketebalan yang didapat adalah
T = I sin β sin δ panjang.
Dengan cara yang sama dapat dipakai apabila pengukuran lebar
singkapan dilakukan permukaan miring. Dalam hal ini ketebelan merupakan
fungsi dari sudut miring (δ) dan sudut lereng (σ). Pendekatan lain untuk
mengukur ketebalan secara tidak langsung dapat dilakukan dengan cara
mengukur jarak antara titik, yang merupakan batas lapisan sepanjang
lintasan tegak lurus jurus. Pengukuran ini dilakukan apabila bentuk lereng
tidak teratur. Bisa juga menghitung ketebalan lapisan dari peta geologi.
Untuk mengukur ketebalan pada lereng, apabila pengukuran tidak tegak
lurus jurus digunakan persamaan trigonometri berikut.
Maulana Adha
H1C113222
Praktikum Geologi Struktur
Tebal dan Kedalaman
Selain tebal, kedalaman faktor yang penting dalam mempelajari serta
memahami ilmu geologi struktur, karena dengan kedalaman dapat diketahui
arah suatu bidang dan jurus dari suatu perlapisan batuan.
2. Kedalaman
Kedalaman adalah jarak vertikal dari ketinggian tertentu (permukaan
air laut) kearah bawah terhadap suatut itik, garis atau bidang.
Kedalaman ialah jarak vertikal dari ketinggian tertentu (umumnya
permukaan bumi) kearah bawah terhadap suatu titik, gambar atau bidang.
Menghitung ketebalan lapisan ada beberapa cara, diantaranya:
a. Menghitung secara matematis
b. Dengan Alignment diagram
c. Secara grafis
Dengan cara perhitungan matematis, yang perlu diperhatikan adalah
kemiringan lereng, kemiringan lapisan dan jarak jurus dari singkapan ke
titik tertentu. Pada permukaan horisontal, kedalaman lapisan (d) dapat
dihitung dengan rumus
D = m tag δ .....……………...……………………………………... (5.4)
Dimana:
M = jarak tegak lurus dari singkapan ketitik tertentu
Δ = ketinggian lapisan
δ = kemiringan lapisan
Apabila tidak tegak lurus jurus, maka kemiringan lapisan yang
dipakai adalah kemiringan semu
D = m [sin σ = cos σ tan δ] …….………………………………… (5.5)
Dimana:
m = jarak
σ = kemiringan lereng
δ = kemiringan lapisan
Secara garis besar masalah-masalah penentuan kedalaman dapat
dibedakan menjadi :
Maulana Adha
H1C113222
Praktikum Geologi Struktur
Tebal dan Kedalaman
a. Perhitungan Berdasarkan Pengukuran Tegak Lurus Jurus Lapisan.
Gambar 5.7
Pengukuran tegak lurus jurus lapisan
Gambar 5.8
Pengukuran tidak tegak lurus jurus lapisan
Perhitungan kedalaman :
d = m tan δ ………………………………………………………… (5.6)
Keterangan :
D = kedalaman
m = panjang lintasan
δ = dip
Beberapa rumus ketebalan yang dapat digunakan dalam geologi
struktur, yaitu :
Maulana Adha
H1C113222
Praktikum Geologi Struktur
Tebal dan Kedalaman
Gambar 5.9
Penerapan Rumus Ketebalan 1
Gambar 5.10
Penerapan Rumus Ketebalan 2
Maulana Adha
H1C113222
Praktikum Geologi Struktur
Tebal dan Kedalaman
Gambar 5.11
Penerapan Rumus Ketebalan 3
Maulana Adha
H1C113222
Praktikum Geologi Struktur
Tebal dan Kedalaman
Gambar 5.13
Penerapan Rumus Ketebalan 3
Gambar 5.14
Penerapan Rumus Ketebalan 3
Maulana Adha
H1C113222
Praktikum Geologi Struktur
Tebal dan Kedalaman
Gambar 5.15
Perhitungan Kedalaman
Keterangan :
d = kedalaman
m = panjang lintasan pengukuran
δ = kemiringan lereng terukur
αo = dip
βo = slope
Menghitung kedalaman lapisan pada sebuah singkapan ada beberapa
cara, diantaranya :
1. Menghitung secara matematis
2. Alignment diagram
3. Metode grafis
Dengan cara perhitungan matematis, yang perlu diperhatikan adalah
kemiringan lereng, kemiringan lapisan dan jarak jurus dari singkapan ke titik
tertentu. Pada permukaan horizontal, kedalaman lapisan (d) dapat dihitung
dengan rumus :
d = m tan δ …………………………. (5.13)
Keterangan :
m = jarak tegak lurus dari singkapan ke titik tertentu
δ = ketinggian lapisan
Maulana Adha
H1C113222
Praktikum Geologi Struktur
Tebal dan Kedalaman
Apabila tidak tegak lurus jurus, maka kemiringan lapisan yang dipakai
adalah kemiringan semu :
d = m [sin σ + cos σ tan δ] …………..……….. (5.14)
Adapun beberapa rumus kedalaman yang dapat digunakan dalam
geologi struktur diantaranya :
1. d = m (cos βo. tan …………………………………. (5.15)
αo + sin βo)
2. d = m (cos βo. tan αo - sin βo) …………………………………. (5.16)
Gambar 5.16
Topografi Miring
Jika keadaan topografi seperti gambar di atas, maka rumus yang berlaku
yaitu :
d = m (sin α ± cos α ……………..…… (5.18)
tan δ)
Maulana Adha
H1C113222
Praktikum Geologi Struktur
Tebal dan Kedalaman
Gambar 5.17
Penerapan Rumus Kedalaman
Maulana Adha
H1C113222
Praktikum Geologi Struktur
Tebal dan Kedalaman
Gambar 5.19
Penerapan Rumus Kedalaman Pola Lapisan 2
Gambar 5.20
Penerapan Rumus Kedalaman Pola Lapisan 3
Maulana Adha
H1C113222
Praktikum Geologi Struktur
Tebal dan Kedalaman
Gambar 5.21
Penerapan Rumus Kedalaman Pola Lapisan 4
Gambar 5.22
Penerapan Rumus Kedalaman Pola Lapisan 5
Maulana Adha
H1C113222
Praktikum Geologi Struktur
Tebal dan Kedalaman
Gambar 5.23
Penerapan Rumus Kedalaman Pola Lapisan 6
Gambar 5.24
Penerapan Rumus Kedalaman Pola Lapisan 7
Maulana Adha
H1C113222
Praktikum Geologi Struktur
Tebal dan Kedalaman
5.3.1. Alat
5.3.2. Bahan
Maulana Adha
H1C113222