Ringkasan Materi
Disusun Oleh:
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
RMK Chapter 6: QUALITY COSTING, TOTAL QUALITY MANAGEMENT,
1. Kualitas (Quality)
Quality berhubungan dengan penyediaan barang dan jasa yang memenuhi atau
melebihi ekspektasi atau harapan dari seorang pelanggan. Terdapat tiga isu yang
berbeda terkait dengan quality process:
a. Quality Control
Adalah penggunaan teknik dan prosedur kegiatan untuk mencapai,
mempertahankan, serta meningkatkan kualitas yang melibatkan hal-hal berikut,
diantaranya:
1) Spesifikasi yang dibutuhkan
2) Desain untuk memenuhi spesifikasi
3) Produksi yang memenuhi ekspektasi
4) Inspeksi yang memenuhi ekspektasi
5) Review guna revisi spesifikasi jika diperlukan
b. Statistical Quality Control
Adalah pengumpulan, analisis dan interpretasi data untuk digunakan dalam
kegiatan pengendalian kualitas.
c. Quality Assurance
Adalah tindakan yang diperlukan untuk memberikan keyakinan yang memadai
bahwa suatu produk atau jasa akan memenuhi kebutuhan konsumen.
Literatur dari quality management mengidentifikasikan beberapa dimensi dari
kualitas seperti tersebut di bawah ini, antara lain:
a. Kinerja (Performance)
b. Aesthetics
c. Serviceability
d. Fitur (Feature)s
e. Keandalan (Reliabilit)y
f. Durasi (Durability)
g. Kualitas kecocokan (Quality of conformance)
h. Fitness of use
2. Dimensions of Quality
Performance: how consistently a product functions
Aesthetice: appearance of tangible products, facilities, communication materials
Serviceability: ease of maintaining, repairing product
Features of quality design: characteristics that differentiate between similar
products
Reliability: probability that product, service will perform intended function for
specified length of time
Durability: length of time a product functions
Quality of conformance : measure of how a product meets its specifications
Fitness for use: suitability of product for advertised functions
3. Quality Cost
Kualitas didapat bukan sekedar cuma-cuma/gratis, ada biaya memperoleh
pinjaman dan biaya dari kualitas yang harus diketahui. Quality costs adalah biaya yang
dikeluarkan karena kualitas yang buruk dapat bertahan atau karena kualitas yang buruk
memang sudah ada (Morse et al., 1987). Quality costs dikeluarkan untuk memastikan
bahwa standar kualitas terpenuhi atau karena standar kualitas tidak terpenuhi (Albright
dan Roth, 1992).
Berikut ini adalah empat macam kategori dari quality costs:
a. Prevention costs, adalah biaya yang berkaitan dengan karyawan yang terlibat dalam
perancangan, pelaksanaan dan pemeliharaan sistem mutu.
b. Appraisal costs, adalah biaya yang berkaitan dengan pengukuran , evaluasi atau
audit produk, komponen dan bahan yang dibeli untuk memastikan kesesuaian
dengan standar kualitas dan persyaratan kinerja.
c. Internal failure costs, adalah biaya yang terjadi ketika produk, komponen dan bahan
gagal memenuhi persyaratan mutu sebelum sempat didistribusikan ke pelanggan
d. External failure costs, adalah biaya yang dikeluarkan ketika produk tidak
menunjukkan hasil yang memuaskan setelah didistribusikan kepada pelanggan.
Ide dari TQM diperluas dari kualitas yang menggabungkan setiap aspek operasi
bisnis. Selain itu juga terjadi pergeseran dari paradigma pada kepuasan pelanggan dan
respon cepat pada setiap tahapan perusahaan dan hubungan dengan pelanggan. TQM
adalah salah satu isu yang paling penting saat ini karena biaya tinggi yang terkait dengan
kualitas yaitu antara 15 - 20% di banyak organisasi.
Kaizen adalah istilah dari Jepang, yang berarti perbaikan terus-menerus. Berikut
ini adalah beberapa hal yang masuk ke dalam Major Kaizen systems, antara lain:
a. TQC/TQM
b. Sistem produksi JIT
c. Total productive maintenance (TPM)
d. Pengembangan kebijakan
e. Sebuah sistem untuk memberikan saran
f. Kegiatan kelompok kecil
Porter’s Value Chain berfokus pada sistem, dan bagaimana input diubah menjadi output
yang dibeli oleh konsumen. Menggunakan sudut pandang ini, Porter menggambarkan rantai
kegiatan umum untuk semua bisnis, dan ia membagi mereka ke dalam kegiatan primer dan
dukungan.
Primary Activies
Kegiatan utama berhubungan langsung dengan penciptaan fisik, penjualan, pemeliharaan
dan dukungan dari suatu produk atau jasa. Mereka terdiri dari:
1. Inbound Logistic – semua proses yang terkait dengan menerima, menyimpan, dan
mendistribusikan input internal.
2. Operations – kegiatan transformasi yang mengubah input menjadi output yang akan
dijual kepada pelanggan.
3. Outbond Logistic – kegiatan ini memberikan produk atau layanan kepada pelanggan.
4. Marketing & Sales – proses yang digunakan untuk membujuk pelanggan untuk membeli
produk yang dijual.
5. Service – kegiatan yang berkaitan dengan mempertahankan nilai dari produk atau
Support Activites
Kegiatan ini mendukung fungsi utama di atas. Dalam diagram kita, garis putus-putus
menunjukkan bahwa setiap dukungan, atau sekunder, aktivitas dapat berperan dalam setiap
kegiatan utama. Misalnya, pengadaan mendukung operasi dengan kegiatan tertentu, tetapi
juga mendukung pemasaran dan penjualan dengan kegiatan lain.