Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, serta junjungan kami Rasulullah SAW
karena atas limpahan berkah, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
lengkap praktikum Biologi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan berbagai Jenis Air terhadap
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Kacang Tanah” dengan lancar dan baik tanpa adanya
hambatan.

Laporan ini dibuat semaksimal mungkin dan dengan berusaha menghindari dari kesalahan dan
kekurangan. Karena penulis menyadari bahwasanya manusia tidak akan pernah luput dari kesalahan, oleh
karena itu segala kritikan dan saran yang sifatnya konstruktif dari berbagai pihak sangat kami harapkan
demi kesempurnaan laporan ini.

Laporan praktikum ini semoga dapat menjadi bahan evaluasi dan tolak ukur dalam pelaksanaan
praktikum biologi selanjutnya. Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih..

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Raha, 27 Juli 2017

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………... 2
C. Tujuan Praktikum …………………………………………………………………... 2
D. Kegunaan …………………………………………………………………………… 2

BAB II. KAJIAN TEORITIK


A. Deskripsi Teori ……………………………………………………………………… 3
B. Hipotesis……………………………………………………………………………... 8

BAB III. METODE PENELITIAN


A. Populasi ……………………………………………………………………………… 9
B. Variabel ……………………………………………………………………………… 9
C. Alat dan Bahan ………………………………………………………………………. 9
D. Prosedur Kerja ……………………………………………………………………….. 9

BAB IV. HASIL PENGAMATAN & PEMBAHASAN


A. Hasil Pengamatan
B. Pembahasan

BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai cirri sebagaimana makhluk hidup lainnya.
Salah Satu cirri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan pada
tanaman dapat dilihat dari makin besarnya suatu tanaman yang disebabkan oleh pertambahan volume
atau ukuran, serta jumlah sel secara irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Selain
tumbuh, tumbuhan juga mengalami perkembangan. Perkembangan adalah proses perubahan bentuk
dan tingkat kedewasaan suatu organism yang bersifat kualitatif (tidak dapat dinyatakan dalam suatu
bilangan). Perkembangan pada tumbuhan ditandai dengan bertambahnya organ-organ tumbuhan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan yaitu faktor
dalam yang meliputi genetic dan hormonal yang dimiliki tumbuhan, serta faktor luar yang merupakan
faktor-faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan seperti cahaya, suhu, air dan unsur hara dalam
tanah, dan derajat keasaman tanah.

Beraneka ragam unsur dapat ditemukan dalam tumbuhan, tetapi tidak berarti bahwa seluruh
unsur-unsur tersebut dibutuhkan tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya. Diantara unsur-unsur yang
mempengaruhi pertumbuhan suatu tanaman, ada satu unsur yang paling penting yaitu air. Air
merupakan unsur utama dalam pertumbuhan tanaman. Tanpa air, tumbuhan tidak akan bisa bertahan
hidup. Oleh karena itu, kami ingin mengetahui dampak berbagai macam air terhadap pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan khususnya kacang tanah.

Kacang tanah merupakan salah satu komoditas palawija yang mempunyai nilai ekonomi tinggi
dalam usaha pertanian. Kebutuhan akan kacang tanah (Arachis hypogaea L) sebagai salah satu
produk pertanian tanaman pangan setahun, diduga masih perlu ditingkatkan sejalan dengan kenaikan
pendapatan dan atau jumlah penduduk. Kemungkinan terjadinya peningkatan permintaan
dicerminkan dari adanya kecendrungan meningkatnya kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan
konsumsi langsung dan untuk memenuhi kebutuhan pasokan bahan baku industri hilirnya, antara lain
untuk industri kacang kering, industri produk olahan lain yang siap dikonsumsi baik dalam bentuk
asal olahan kacang, dalam campuran makanan dan dalam bentuk pasta. (awal menurut Tajibu, T.
2013. Kacang Tanah) (anonimous, 2013 )

Seiring dengan permintaan pasar yang semakin meningkat, maka diperlukan terobosan dalam
meningkatkan produksi kacang tanah melalui penerapan inovasi teknologi. Salah satu inovasi
teknologi yang diperlukan dalam peningkatan produksi kacang tanah adalah penggunaan varietas
unggul dalam proses budidaya. Penggunaan varietas unggul sebaiknya memperlihatkan kesesuaian
lingkungan, ketahanan terhadap hama dan penyakit dan kebutuhan pasar.

Tanaman merupakan salah satu komponen biotik, di alam lingkungan sebagai suatu kesatuan,
ekosistem sehingga dengan demikian kehidupan tanaman tentu saja tergantung dari interaksi faktor
lingkungan lainnya. Alam lingkungan yang terdiri dari lingkungan biotik (hidup) dan abiotik (mati)
mempunyai peranan yang sama pentingnya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman.
Lingkungan abiotik yang berupa air, temperatur, kelembaban, cahaya dan unsur hara merupakan
beberapa contoh unsur abiotik yang membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Adanya
ketergantungan tanaman pada lingkungan biotik maupun abiotik beserta semua proses biokimia dan
fisiologi tubuh tanaman menunjukkan adanya faktor pembatas dalam pengaturan pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.

1
Budidaya kacang tanah banyak digeluti petani sebab permintaan terhadap komoditas tani yang
satu ini memang cenderung stabil. Kacang tanah, menurut data yang valid, menempati urutan ketiga
dalam hirearki konsumsi polong-polongan di Indonesia setelah kacang kedelai dan kacang hijau.
Kacang tanah digolongkan ke dalam tanaman leguminosae yang cukup penting khususnya di
Indonesia terutama dalam konteks pertanian. Kacang tanah memiliki beberapa keunggulan yang
menguntungkan para petani. Hal tersebut antara lain pertumbuhan kacang tanah lebih tahan terhadap
kelangkaan air atau kekeringan, ancaman baik itu hama maupun penyakit yang relatif lebih sedikit,
panen yang lebih cepat yakni 55 sampai 60 hari, cara tanam serta pengelolaan yang cukup sederhana,
perlakuan pasca panen yang lebih mudah, angka kegagalan dalam panen total yang lebih sedikit serta
harga jual tinggi serta lebih stabil di pasaran. Kesemua faktor ini menjadikan budidaya kacang tanah
jauh lebih menguntungkan.

B. Rumusan Masalah
 Bagaimana pengaruh air AC terhadap pertumbuhan kacang tanah ?
 Bagaimana pengaruh air cucian beras terhadap pertumbuhan kacang tanah ?
 Bagaimana pengaruh air sumur terhadap pertumbuhan kacang tanah ?

C. Tujuan Praktikum

Untuk mengetahui pengaruh air AC, air cucian beras, dan air sumur terhadap
pertumbuhan pada kacang tanah.

D. Kegunaan
 Untuk peneliti, sebagai wahana menambah wawasan.
 Untuk taman sumber informasi, untuk penelitian lebih lanjut.
 Untuk lembaga penelitian.

2
BAB II
KAJIAN TEORITIK

A. Deskripsi Teori

1. Pertumbuhan Dan Perkembangan

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses hidup yang selalu terjadi pada
makhluk hidup. Kedua istilah tersebut sering di ucapkan dengan pengertian yang sama, padahal
pertumbuhan dan perkembangan memiliki pengertian yang sangat berbeda. Pertumbuhan dapat di
artikan sebagai proses pertambahan volume atau ukuran serta jumlah sel secara irreversible yaitu,
tidak dapat kembali ke bentuk semula, sedangkan perkembangan adalah proses perubahan bentuk
dan tingkat kedewasaan suatu organism yang bersifat kualitatif atau tidak dapat dinyatakan dalam
suatu bilangan.

Perkembangan pada tumbuhan di awali sejak terjadi fertilisasi. Calon tumbuhan akan berubah
bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot lalu menjadi embrio dan akhirnya menjadi
tumbuhan dewasa. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan di awali dengan
aktivitas sintetis bahan mentah berupa molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang
di lalui selama melangsungkan proses tersebut adalah :

a. Tahap pembelahan sel yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b. Tahap pembesaaran sel yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak.

Pada sel tumbuhan peningkatan tersebut biasanya disebabkan oleh penyerapan air ke dalam
vakuola. Perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran tertentu menjadi bentuk khusus
(terspesialisasi) melalui proses diferensiasi.

2. Klasifikasi Kacang Tanah

Kacang tanah atau yang dikenal dengan nama latin Arachis hypogaea dan dikenal dengan
istilah peanut di Inggris merupakan tumbuhan yang di masukkan dalam daftar kekerabatan
polong-polongan atau Fabaceae.

Dalam sistem taksonomi dalaam ilmu penggolongan makhluk hidup, klasifikasi kacang tanah
dalam tata nama binomial adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Leguminales

Family : Papilionaceae

Genus : Arachis

Spesies : Aracis hypogeae L. ; Arachis tuberose Benth. ; Arachis guaramitica,


Chod & Hassl. ; Arachis idiagoi Hochne. ; Arachis angustifolia (Chod
& Hassl) Killip. ; Arachis villosa Benth.

3
Kacang tanah dapat tumbuh subur pada daerah dengan ketinggian 500 m di atas permukaan
laut dengan curah hujan berkisar antara 800 mm – 1300mm per tahunnya. Suhu yang dibutukan
untuk budidaya kacang tanah adalah sekitar 28o C hingga 32o C. jika suhunya dibawah 10o C akan
menghambat pertumbuhan kacang tanah sehingga bunga tidak akan tumbuh dengan sempurna.
Selain itu, kacang tanah juga membutuhkan kelembapan udara berkisar antara 65% hingga 75%
dengan pH tanah antara 6,0 hingga 6,5.

Pada akar Arachis hypogaea memiliki bagian yang seperti batang monokotil yaitu terdapat
penyebaran yang tidak merata dalam penyebaran sistem pengangkutan. Pada batang Zeamays
memiliki sebaran berkas pembuluh yang tidak jelas dan tidak memiliki cambium.

Pada batang Arachis hypogaea terdiri dari beberapa bagian sel, yaitu epidermis pada bagian
terluar kemudian di belakangnya terdapat jaringan dasar atau korteks. Di dekat bagian berkas
pembuluh terdapat endodermis yang dapat menyokong bagian pembuluh pengangkut. Ikatan
pembuluhnya juga terlihat jelas, dimana antara cambium, xylem dan floem telah terpisah dan
dapat di amati dengan jelas.

Daun pada batang utama tersusun spiral, pada cabang vegetative primer tersusun berseling,
berdaun empat dengan dua pasang daun duduk berhadapan berbentuk membundar telur sunsang
berukuran 3-7 cm x 2-3 cm, panjang tangkai daun 3-7 cm, terdapat bagian yang menggembung
pada dasar tangkai daun dan pada dasar setiap daun. Hal ini merupakan cirri adanya pergerakkan
pada malam hari yaitu tangkai daun akan menggulung ke bawah dan daun akan menggulung ke
atas sampai keduanya bersentuhan. Cabang perbungaan berbentuk tunggal pada katafil dan ketiak
daun pada cabang vegetative dan ada beberapa yang tumbuh pada buku teratas pada batang pada
setiap perbungaan terdapat 2-5 bunga. Bunga duduk berwarna kuning muda hingga jingga
kemerahan.

3. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

Faktor eksternal / lingkungan merupakan faktor luar yang sangat penting dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan
tumbuhan adalah :
 Air dan mineral
 Kelembapan
 Suhu
 Cahaya
 Oksigen
 pH

Faktor internal merupakan faktor melibatkan hormone (intersel) dan gen (intrasel) yang akan
mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, antara lain :

 Auksin
 Giberelin
 Sitokinin
 Asam Apsitat
 Etilen
 Asam Traumalin
 Kalin

4
4. Pengaruh air terhadap pertumbuhan

Air (H2O) adalah zat cair jernih, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau yang
diperlukan dalam kehidupan makhluk hidup. Secara kimiawi terbentuk dari hidrogen dan oksigen.
Air merupakan salah satu faktor yang dapat mempercepat perkecambahan dan massa dormansi
biji. Biji menyerap air dari lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk
efek embun atau uap air, efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio
membesar) dan biji melunak, hal tersebut disebut juga dengan tahap imbibisi. Kehadiran air di
dalam sel mengakifkan sejumlah hormone perkecambahan awal. Fitohormon asam absisat
menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat.
Selain itu masuknya air pada biji juga menyebabkan enzim aktif bekerja. Bekerjanya enzim
merupakan proses kimia. Enzim amylase bekerja memecah tepung menjadi maltosa, selanjutnya
maltose di hidrolisis oleh maltase menjadi glukosa. Protein juga di pecah menjadi asam amino.
Senyawa glukosa masuk ke dalam proses metabolism dan di pecah menjadi energi dan senyawa
karbohidrat yang menyusun struktur sel dan enzim-enzim baru. Terutama asam-asam lemak yang
di pakai ntuk menyusun membran sel. Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel
dibagian yang aktif melakukam mitosis, seperti dibagian ujung radikula. Akibatnya ukuran
radikolaa makin besar dan kulit atau cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada akhirnya pecah.
Pada tahap ini diperlukan prasyarat bahwa cangkang biji cukup lunak bagi embrio untuk dipecah.
Fungsi air untuk tumbuhan adalah:
 Memberikan tekanan turgor pada dinding sel sehingga sel dapat membelah dan membesar.
 Merangsang terjadinya proses imbibisi, yaitu proses penyerapan air oleh biji.
 Sebagai bahan baku fotosinttesis sehingga tanaman memproduksi glukosa.
 Mengedarkan hasil-hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan. Bila tumbuhan
kekurangan air, maka tanaman akan kering dan kekurangan nutrisi karena tidak ada yang
mengangkut nutrisi. Tetapi jika kelebihan air juga tidak baik untuk tanaman karena
pertumbuhan tanaman akan terhambat dan kemungkinan tanaman akan mati.

a. Air sumur

Air sumur atau yang disebut air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau
bebatuann di bawah permukaan tanah. Terdapat kandungan zat besi tinggi pada air tanahr,
sehingga menyebabkan air berwarna kuning. Air sumur juga mengandung kalium dan magnesium
yang tidak baik untuk kesehatan ginjal.

Air tanah dapat terkontaminasi dari beberapa sumber pencemar. Dua sumber utama
kontaminasi air tanah ialah kebocoran bahan kimia organik dari penyimpanan bahan kimia dalam
bunker yang disimpan dalam tanah, dan penampungan limbah industri yang ditampung dalam
kolam besar diatas atau di dekat sumber air. Persyaratan bagi masing-masing standar kualitas air
masih perlu ditentukan oleh 4 (empat) aspek yaitu : persyaratan fisis, kimia, biologis, radiologis.
Persyaratan fisis ditentukan oleh faktor-faktor kekeruhan, warna, bau maupun rasa. Persyaratan
kimia ditentukan oleh konsentrasi bahan-bahan kimia seperti Arsen, Clhor, Tembaga, Cyanida,
Besi dan sebagainya. Persyaratan biologis ditentukan baik oleh mikroorganisme yang pathogen,
maupun yang non pathogen. Air sumur bor merupakan salah satu jalan yang ditempuh masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan air bersih, namun tingginya kadar ion Fe (Fe2+, Fe3+) yaitu 5 – 7
mg/l mengakibatkan harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dipergunakan, karena
telah melebihi standar yang telah di tetapkan oleh Departemen kesehatan di dalam Permenkes No.
416 /Per/Menkes/IX/ 1990 tentang air bersih yaitu sebesar 1,0 mg/l. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan untuk menurunkan kadar besi (Fe2+,Fe3+) dalam air adalah dengan cara aerasi.

5
Teknologi ini juga dapat kombinasikan dengan sedimentasi dan filtrasi. Besi adalah salah satu
elemen yang dapat ditemui hampir pada setiap tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan
semua badan air. Pada umumnya besi yang ada di dalam air dapat bersifat terlarut sebagai Fe 2+
atau Fe3+. Kandungan ion Fe (Fe2+,Fe3+) pada air sumur bor berkisar antara 5 – 7 mg/L.
Tingginya kandungan Fe (Fe2+,Fe3+) ini berhubungan dengan keadaan struktur tanah. Struktur
tanah dibagian atas merupakan tanah gambut, selanjutnya berupa lempung gambut dan bagian
dalam merupakan campuran lempung gambut dengan sedikit pasir. Besi dalam air berbentuk ion
bervalensi dua (Fe2+) dan bervalensi tiga (Fe3+) . Dalam bentuk ikatan dapat berupa Fe2O3,
Fe(OH)2, Fe(OH)3 atau FeSO4 tergantung dari unsur lain yang mengikatnya. Dinyatakan pula
bahwa besi dalam air adalah bersumber dari dalam tanah sendiri di sampng dapat pula berasal dari
sumber lain, diantaranya dari larutnya pipa besi, reservoir air dari besi atau endapan – endapan
buangan industri.

Adapun besi terlarut yang berasal dari pipa atau tangki – tangki besi adalah akibat dari
beberapa kodisi, di antaranya :

1) Akibat pengaruh pH yang rendah (bersifat asam), dapat melarutkan logam besi.
2) Pengaruh akibat adanya CO2 agresif yang menyebabkan larutnya logam besi.
3) Pengaruh banyaknya O2 yang terlarut dalam air yang dapat pula.
4) Pengaruh tingginya temperature air akan melarutkan besi-besi dalam air.
5) Kuatnya daya hantar listrik akan melarutkan besi.
6) Adanya bakteri besi dalam air akan memakan besi.

Besi terlarut dalam air dapat berbentuk kation ferro (Fe2+) atau kation ferri (Fe3+). Hal ini
tergantung kondisi pH dan oksigen terlarut dalam air. Besi terlarut dapat berbentuk senyawa
tersuspensi, sebagai butir koloidal seperti Fe (OH)3, FeO, Fe2O3dan lain-Iain. Konsentrasi besi
terlarut yang masih diperbolehkan dalam air bersih adalah sampai dengan 0,1 mg/l.

Apabila kosentrasi besi terlarut dalam air melebihi batas tersebut akan menyebabkan berbagai
masalah, diantaranya :

1) Gangguan teknis Endapan Fe (OH) bersifat korosif terhadap pipa dan akan mengendap pada
saluran pipa, sehingga mengakibatkan pembuntuan dan efek-efek yang dapat merugikan
seperti Mengotori bak yang terbuat dari seng. Mengotori wastafel dan kloset.
2) Gangguan fisik yang ditimbulkan oleh adanya besi terlarut dalam air adalah timbulnya warna,
bau, rasa. Air akan terasa tidak enak bila konsentrasi besi terfarutnya > 1,0 mg/l.
3) Gangguan kesehatan Senyawa besi dalam jumlah kecil di dalam tubuh manusia berfungsi
sebagai pembentuk sel-sel darah merah, dimana tubuh memerlukan 7-35 mg/hari yang
sebagian diperoleh dari air. Tetapi zat Fe yang melebihi dosis yang diperlukan oleh tubuh
dapat menimbulkan masalah kesehatan. Hal ini dikarenakan tubuh manusia tidak dapat
mengsekresi Fe, sehingga bagi mereka yang sering mendapat tranfusi darah warna kulitnya
menjadi hitam karena akumulasi Fe.

Hal-Hal yang Mempengaruhi Kelarutan Fe dalam Air:

1) Kedalaman Air hujan yang turun jatuh ke tanah dan mengalami infiltrasi masuk ke dalam
tanah yang mengandung FeO akan bereaksi dengan H2O dan CO2 dalam tanah dan
membentuk Fe (HCO3)2 dimana semakin dalam air yang meresap ke dalam tanah semakin
tinggi juga kelarutan besi karbonat dalam air tersebut.

6
2) pH air akan terpengaruh terhadap kesadahan kadar besi dalam air, apabila pH air rendah akan
berakibat terjadinya proses korosif sehingga menyebabkan larutnya besi dan logam lainnya
dalam air, pH yang rendah kurang dari 7 dapat melarutkan logam. Dalam keadaan pH rendah,
besi yang ada dalam air berbentuk ferro dan ferri, dimana bentuk ferri akan mengendap dan
tidak larut dalam air serta tidak dapat dilihat dengan mata sehingga mengakibatkan air
menjadi berwarna,berbau dan berasa.
3) Suhu adalah temperatur udara. Temperatur yang tinggi menyebabkan menurunnya kadar O2
dalam air, kenaikan temperatur air juga dapat mengguraikan derajat kelarutan mineral
sehingga kelarutan Fe pada air tinggi.
4) Bakteri besi (Crenothrix, Lepothrix, Galleanella, Sinderocapsa dan Sphoerothylus ) adalah
bakteri yang dapat mengambil unsur ber dari sekeliling lingkungan hidupnya sehingga
mengakibatkan turunnya kandungan besi dalam air, dalam aktifitasnya bakteri besi
memerlukan oksigen dan besi sehingga bahan makanan dari bakteri besi tersebut. Hasil
aktifitas bakteri besi tersebut menghasilkan presipitat (oksida besi) yang akan menyebabkan
warna pada pakaian dan bangunan. Bakteri besi merupakan bakteri yang hidup dalam keadaan
anaerob dan banyak terdapat dalam air yang mengandung mineral. Pertumbuhan bakteri akan
menjadi lebih sempurna apabila air banyak mengandung CO2 dengan kadar yang cukup
tinggi.
5) CO2 agresif Karbondioksida (CO2) merupakan salah satu gas yang terdapat dalam air.
Berdasarkan bentuk dari gas Karbondioksida (CO2) di dalam air, CO2 dibedakan menjadi :
CO2 bebas yaitu CO2 yang larut dalam air, CO2 dalam kesetimbangan, CO2 agresif. Dari
ketiga bentuk Karbondioksida (CO2) yang terdapat dalam air, CO2 agresif-lah yang paling
berbahaya karena kadar CO2 agresif lebih tinggi dan dapat menyebabkan terjadinya korosi
sehingga berakibat kerusakan pada logam – logam dan beton. Menurut Powell CO2 bebas
yang asam akan merusak logam apabila CO2 tersebut bereaksi dengan air.karena akan
merusak logam. Reaksi ini dikenal sebagai teori asam, dengan reaksi sebagai berikut:

2 Fe + H2CO3 ………………..> FeCO3 + 2 H+ 2 FeCO3 + 5 H2O +1/2 O2


………………..> 2 Fe(OH)2 + 2 H2CO3 Dalam reaksi di atas dapat dilihat bahwa asam
karbonat tersebut secara terus-menerus akan merusak logam, karena selain membentuk
FeCO3 sebagai hasii reaksi antara Fe dan H2CO3, selanjutnya FeCO3 bereaksi dengan air dan
gas oksigen (O2) menghasilkan zat 2FeOH dan 2H2CO3 dimana H2CO3 tersebut akan
menyerang logam kembali sehingga proses pengrusakan logam akan berjalan secara terus-
menerus mengakibatkan kerusakan yang semakin lama semakin besar pada logam tersebut.

Penyebab utama tingginya kadar besi dalam air:

1) Rendahnya pH Air Nilai pH air normal yang tidak menyebabkan masalah adalah 7. Air yang
mempunyai pH 7 dapat melarutkan logam termasuk besi.
2) Adanya Gas-gas Terlarut dalam Air. Yang dimaksud gas-gas tersebut adalah CO2 dan H2S.
Beberapa gas terlarut dalam air terlarut tersebut akan bersifat korosif.
3) Bakteri Secara biologis tingginya kadar besi terlarut dipengaruhi oleh bakteri besi yaitu
bakteri yang dalam hidupnya membutuhkan makanan dengan mengoksidasi besi sehingga
larut. Jenis ini adalah bakteri Crenotrik, Leptotrik, Callitonella, Siderocapsa dan Iain-Iain.
Bakteri ini mempertahankan hidupnya membutuhkan oksigen dan besi.

7
b. Air cucian Beras

Komposisi kimia beras berbeda-beda tergantung pada varietas dan cara pengolahannya. Selain
sebagai sumber energi dan protein, beras juga mengandung berbagai unsur mineral dan vitamin.
Sebagian besar karbohidrat beras adalah pati (85-90%) dan sebagian kecil adalah pentosan,
selulosa, hemiselulosa dan gula. Dengan demikian sifat fisikokimia beras terutama ditentukan
oleh sifat fisikokimia patinya. Protein adalah komponen kedua terbesar dari beras setelah pati.
Sebagian besar (80%) protein beras merupakan fraksi yang tidak larut dalam air yang disebut
protein glutein. Dibandingkan dengan biji-bijian lainnya, kualitas protein beras lebih baik karena
mengandung lisin-nya lebih tinggi. Lisin tetap merupakan asam amino pembatas yang utama
dalam beras meskipun jumlahnya sedikit. Adapun penjelas logis dan ilmiah mengenai hal ini
adalah karena air cucian beras mempunyai kandungan karbohidrat yang tinggi. Karbohidrat bisa
jadi perantara terbentuknya hormon auksin dan giberelin. Dua jenis bahan yang banyak digunakan
dalam zat perangsang tumbuh (ZPT) buatan.

Auksi bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan pucuk dan kemunculan tunas baru
sedangkan giberelin berguna untuk merangsang pertumbuhan akar. Selain itu,air bekas cucian
beras juga mengandung vitamin B1. Vitamin B1 yang terkandung dalam air bekas cucian beras
memiliki peranan di dalam metabolisme dalam hal mengkonversikan karbohidrat menjadi energy
untuk menggerakkan aktivitas di dalam tanamn. Sehingga dengan demikian, tanaman yang
megalami stres karena kondisi bare root (pengiriman tanpa media) ataupun dikarenakan
pemindahan tanaman ke media baru, segera melakukan aktifitas metabolisme untuk beradaptasi
dengan lingkungan ataupun media yang baru. Untuk tanaman yg sudah sehatpun akan menjadi
lebih tidak mudah stres. Vitamin B1 juga berfungsi agar tanaman tidak mudah layu, yaitu
memaksimalkan penyerapan nutrisi di dalam tanah dengan kandungan vitamin B1 di dalam air
bekas cucian beras tersebut.

c. Air Pembuangan AC (aquades)

Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukan percobaan dengan menggunakan resin penukar ion
untuk menurunkan nilai konduktivitas, TDS, pH serta kadar logam yang terdapat dalam air AC.

Pertukaran ion merupakan proses pertukaran kimia yaitu zat yang tidak dapat larut
memisahkan ion bermuatan positif atau negatif dari larutan elektrolit dan melepaskan ion
bermuatan sejenis ke dalam larutan yang secara kimiawi jumlahnya sama. Proses pertukaran ion
ini tidak menyebabkan perubahan struktur fisik dari resin penukar ion.

Pengukuran konduktivitas suatu larutan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar


kemampuan larutan untuk mengalirkan arus listrik. Kemampuan ini tergantung pada kehadiran
ion-ion, konsentrasi total ion, mobilitas, dan valensi, serta temperatur pada saat pengukuran.

Penghantaran arus listrik terjadi karena perpindahan ion-ion bermuatan. Oleh karena itu,
dengan mengetahui besaran konduktivitas akan diperoleh gambaran atau perkiraan kadar ion-ion
yang terlarut dalam air.

Nilai konduktivitas yang rendah menunjukkan bahwa air AC merupakan air yang bebas
kandungan ion sehingga tidak mengantarkan arus listrik dan air AC ini dapat dikatakan air murni
atau air bebas mineral. Pada beberapa kesempatan air buangan dari AC dapat digunakan sebagai
aquades pelarut bahan kimia dan digunakan untuk pelarut nutrisi tanaman.

B. Hipotesis
1. Berbagai jenis air dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah
2. Berbagai jenis air tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman

8
BAB III

METODE PENELITIAN

A. POPULASI
Populasi yang kami gunakan adalah kacang tanah.

B. VARIABEL
1. Variabel bebas : berbagai jeis air (air sumur, air cucian beras dan air AC).
2. Variabel respon : volume air dan cahaya matahari.
3. Variabel control : perubahan pertumbuhan pada kacang tanah.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat :
- Wadah plastik (15 buah), digunakan sebagai media untuk menanam kacang tanah.
- Mistar, digunakan sebagai alat ukur untuk mengukur perubahan yang terjadi pada
tumbuhan kacang tanah.
2. Bahan :
- Berbagai jenis air (air sumur, air cucian beras dan air AC).
- Tanah berhumus.

D. PROSEDUR KERJA
1. Merendam kacang tanah terlebih dahulu selama 1 malam.
2. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
3. Memasukkan tanah berhumus ke dalam wadah plastik yang telah disiapkan.
4. Menanam kacang tanah yang telah direndam kedalam wadah yang telah disiapkan.
5. Menyiram kacang tanah yang yelah di tanam dengan menggunakan berbagai jenis air (air
sumur, air cucian beras dan air AC) ke dalam masing-masing wadah yang berbeda sebanyak
150 mL.
6. Menempatkan tanaman di bawah cahaya matahari.
7. Mencatat perubahan yang terjadi pada tanaman kacang tanah setiap 1 hari.
8. Percobaan ini dilakukan selama 2 minggu.

9
PRAKTIKUM BIOLOGI

PENGARUH PENGGUNAAN BERBAGAI JENIS AIR


TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA
KACANG TANAH

OLEH:

KELOMPOK :

 DWY PUSPITA SARI


 SAFIRA AUDIA YOLANDA
 WA ODE RAHMIDHANI HARFAN
 YOAN PATTIASINA
 MIZRA NURQALBY NURDIN

KELAS : XII IPA 1

SMA NEGERI 2 RAHA


TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai