Anda di halaman 1dari 3

Pengaruh Kekuatan Lingkungan Eksternal dan Internal

Lingkungan adalah seluruh kekuatan yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup dan
perkembangan perusahaan. Yang mana kekuatan tersebut dapat diklasifikasikan menjadi
kekuatan eksternal atau kekuatan internal. Kekuatan eksternal umumnya disebut sebagai
kekuatan tidak terkontrol atau manajemen tidak memilik kontrol langsung walaupun dapat
menjadikannya sebuah pengaruh. Seperti meloby untuk perubahan dalam hukum dan upaya
promosi yang lebih gencar atas sebuah produk yang memerlukan sebuah perubahan dalam
sikap culture. Dimana kekuatan eksternal terdiri dari :

1. Kompetitif : macam-macam dan jumlah pesaing, lokasi mereka, dan


aktivitas mereka.
2. Distributive : lembaga nasional dan internasional yang tersedia untuk
mendistribusikan barang dan jasa.
3. Ekonomi : variable (seperti produk nasional bruto/PNB, biaya unit
tenaga kerja, dan pengeluaran konsumsi personal) yang mempengaruhi kemampuan
perusahaan untuk melakukan bisnis.
4. Sosio ekonomi : karakteristik dan penyebaran dari populasi manusia
5. Keuangan : variable seperti suku bunga, tingkat inflasi, dan perpajakan
6. Hukum : banyaknya undang-undang domestic dan luar negeri yang
mengatur bagaimana perushaan internasional harus beroprasi
7. Fisik : elemen-elemen alam seperti topografi, iklim, dan sumber
daya alam.
8. Politik : elemen-elemen dari iklim politik sebuah Negara seperti
nasionalisme, bentuk pemerintahan, dan organisasi internasional.
9. Sosio kultural : elemen dari kultur ( seperti sikap, keyakinan, dan pendapat)
yang penting bagi manajer internasional.
10. Tenaga kerja : komposisi, keahlian, dan sikap dari tenaga kerja.
11. Teknologi : ketrampilan teknis dan alat yang mempengaruhi bagaimana
sumberdaya dapat diubah menjadi produk.
Elemen-elemen yang dimana manajemen memiliki beberapa kontrol adalah kekuatan
internal, seperti faktor produksi (modal, bahan mentah, dan manusia) serta aktivitas
organisasi seperti personel, keuangan, produksi, dan pemasaran. Inilah kekuatan
terkontrol yang manajemen harus kelola agar dapat beradaptasi dengan perubahan-
perubahan divariabel lingkungan yang tak terkontrol.

LINGKUNGAN DOMESTIK

Lingkungan domestik adalah semua kekuatan tidak dapat dikontrol yang bersumber
dari negara asal yang melingkupi dan mempengaruhi kehidupan dan perkembangan
perusahaan. Bagaimanapun juga kekuatan domestik tidaklah menjadi penghalang
pengaruh kegiatan operasional luar negeri mereka. Misalkan jika Negara mengalami
suatu krisis mata uang asing, pemerintah mungki menempatkan pebatasan investasi luar
negeriuntuk mengurangi arus keluarnya. Hasilnya, manajemen perusahaan
multinasional menyadari bahwa mereka tidak bisa memperbarui fasilitas diluar negeri
seperti yang ingin mereka lakukan.

LINGKUNGAN LUAR NEGERI

Kekuatan dalam lingkungan luar negeri adalah sama denagn kekuata yang ada pada
lingkungan domestik kecuali kenyataan bahwa hal itu terjadi di Negara-negara asing
“meskipun demikian, mereka harus melakukan kegiatan operasional bisnis dengan cara
berbeda untuk beberapa alasan termasuk yang dibahasnya.

Kekuatan memiliki nilai berbeda walaupun beragam kekuatan pada dua lingkungan
tersebut identik dengan nilainya yang sering kali berbeda jauh, dan pada suatu waktu,
keduanaya sama sekali bertentangan satu sama lain.

Kekuatan dapat menjadi kesulitan untuk menilai masalah lain dengan kekuatan
asing adalah bahwa mereka seringkali untuk dinilai. Hal ini benar, terutama pada
kekuatan hukum dan politik. Hukum yang tinggi nasionalistiknya mungkin dapat
dijalankan untuk memenuhi tuntutan sebagian golongan dari penduduk setempat. Untuk
kinerja yang Nampak dari luar, pemerintah mungkin tampak bertentangan dengan
investasi asing, namun para pemimpin pragmatis sebenarnya mungkin dapat mendorong
hal itu.

Kekuatan tersebut saling terkait dalam bab selanjutnya, akan menjadi bukti bahwa
kekuatan tersebut seringkali berkaitan. Ini sendiri bukanlah hal yang baru karena situasi
yang sama mempertemukan manajer dalam negeri . dikancah luar negeri,
bagaimanapun, jenis interaksi yang terjadi dan hasilnya mungkin berbeda. Misalnya,
kombinasi dari biaya modal yang tinggi dan berlimpahnya tenaga kerja yang tidak
terampil di Negara-negara berkembang dapat menyebabkan penggunaan teknologi yang
lebih rendah daripada tenaga kerja yang akan dipekerjaan di Negara-negara yang lebih
maju.

Anda mungkin juga menyukai