TRIMESTER III
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN ICRA
RUMAH SAKIT NUR ROHMAH
TRIMESTER KETIGA TAHUN 2019
Mengetahui Menyetujui,
Playen, 30 September 2019 Playen, 30 September 2019
Ketua Tim PPI Direktur RS Nur Rohmah
Kepada Yth.
Direktur RS Nur Rohmah.
Dengan Hormat,
Berikut kami laporkan kegiatan monitoring dan evaluasi ICRA di Rumah Sakit Nur Rohmah
Trimester III tahun 2019 sebagai mana dalam program kerja Tim PPI Rumah Sakit Nur Rohmah
Demikian laporan ini kami susun, besar harapan kami kegiatan ini memberikan manfaat
dalam peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakit Nur Rohmah dan untuk mendapat
drg.Wahyu Hidayat IP
NRP.02.10.73.0112
RUMAH SAKIT
NUR ROHMAH
JL. WONOSARI – YOGYA KM. 7
BANDUNG, PLAYEN, GUNUNGKIDUL
TELP. (0274-394574)
LAPORAN
TRIMESTER III
A. PENDAHULUAN
1. Umum
ICRA/ Infection Control Risk Assesment adalah proses menetapkan risiko
potensial dari transmisi udara yang bervariasi dan kontaminasi melalui air
kotor dalam fasilitas selama konstruksi, renovasi dan kegiatan maintance
lainya. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan multidisiplin, proses kolaborasi
yang mengevaluasi jenis/macam kegiatan konstruksi dan kelompok risiko
untuk klasifikasi penetapan tingkat.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup laporan ini meliputi seluruh unit di RS Nur Rohmah.
4. Dasar
a. Infeksi adalah proses dimana seseorang yang rentan terkena invasi agen
pathogen atau infeksius yang tumbuh, berkembang biak dan
menyebabkan sakit
b. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat dari rumah sakit, dimana
pada masuk rumah sakit tidak ada tanda/gejala atau tidak dalam masa
inkubasi
c. ICRA merupakan kegiatan multidisiplin, proses kolaborasi yang
mengevaluasi jenis/macam kegiatan konstruksi dan kelompok risiko
untuk klasifikasi penetapan tingkat
B. PROGRAM KERJA
Kegiatan yang dilakukandalamrangkamenjalankan program kerja PPI RS Nur
Rohmah ialah :
1. Membuat Infection Control Risk Assesment (ICRA) dampak dari renovasi
2. Mengembangkan ijin renovasi yang ditandatangani oleh Ketua
Komite/panitia/Tim PPI, pimpinan departemen/unit kerja dan pimpinan
proyek.
3. Memberikan edukasi sebelum memulai pekerjaan pada pengunaan Personal
Protective Eqiupment (PPE/APD).
4. Melakuakan supervise, monitoring dan evaluasi dengan menggunakan check
list.
5. Mengikuti pertemuan/rapat-2 selama proses renovasi dengan seluruh Tim.
C. WAKTU EVALUASI
Monitoring dan evaluasi ICRA dilakukan setiap terdapat pelapor oleh unit
instalasi yang melapor dan tim PPIRS mengevaluasi setiap tiga bulan sekali.
D. HASIL EVALUASI
1. HASIL
Dari hasil pengumpulan data selama 3 bulan mulai dari Juli – September
2019 melalui observasi diperoleh hasil :
a. Hasil ICRA dari pelaporan setiap unit instalasi.
b. ICRA yang sudah tercapai.
No Bulan Pelapor Masalah Ya Tidak
1. Juli Umum Pembangunan gedung/bangsal √ -
lantai 2
2. Agustus Umum Pembangunan gedung/bangsal √ -
lantai 2
Pelebaran jalan masuk Rumah √ -
Sakit Nur Rohmah
3. September Umum Pembangunan gedung/bangsal √ -
lantai 2
Pembuatan selokan air untuk √ -
gedung baru
100%
80%
60%
40%
20%
0%
Juli Agustus September
YA TIDAK
PLAN
Judul rencana : Monitoring ICRA Rumah Sakit Nur Rohmah. Rumusan pernyataan
dan uraian masalah hasil audit pelaksanaan ICRA di Rumah Sakit Nur Rohmah pada
bulan April – Juni 2019.
Rumusan Tujuan : Permohonan dan pelaksaan ICRA presentase 100% pada
Trimester sekarang dan selanjutnya.
Rencana Tindakan : Menyediakan form surat permohonan perbaikan/pembangunan
di setiap unit kerja
STUDY
Belum semua petugas RS mengetahui tentang cara alur permintaan
perbaikan/pembangunan yang berhubungan dengan ICRA.
ACTION
Sosialisasi tentang pengisian form ICRA dan cara tata alur permintaan yang
berhubungan dengan ICRA.
ANALISA
Analisa hasil ICRA di RS Nur Rohmah Trimester III semua terkerjakan,
pembangunan gedung 2 lantai untuk bangsal masih dilakukan sampai dari trimester
1 sampai trimester 3, dan pembuatan selokan saluran air untuk gedung baru.
E. REKOMENDASI
Kegiatan monitor/pengamatan dilakukan oleh tim PPIRS dengan
mengevaluasi formulir permohonan ICRA yang telah di isi oleh unit pemohon. Hal
yang perlu direalisasikannya yaitu :
1. Perlunya pendidikan kepada petugas bahwa pentingnya APD dan safety.
2. Perlunya pelindung debu atau penutup debu untuk mencegah tersebarnya
debu yang dapat menyebabkan infeksi.
3. Perlunya pemantauan penggunaan APD yang benar dan lengkap pada
petugas konstruksi.
F. PENUTUP
Demikian laporan ini di buat dan mudah-mudahan bisa menjadi bahan
pertimbangan untuk beberapa kebijakan yang menyangkut PPIRS, tentunya untuk
kemajuan rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan yang bermutu, dan turut
berkontribusi untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan mandiri.
Dibuat di Playen.
Pada tanggal 30 September 2018
Ketua Tim PPI
drg.Wahyu Hidayat IP
NRP.02.10.73.0112