Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PEMGAMATAN TUMBUHAN BERDASARKAN FUNGSI PENCERNAAN

LAPORAN PEMGAMATAN
TUMBUHAN BERDASARKAN FUNGSI
sebagai obat gangguan pencernaan

“Laporan pengamatan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Taksonomi Tumbuhan
Tinggi (TTT)”

Dosen Pengampu:
Drs. Sulisetjono, M.Si
Ainun NIkmati Laily, M.Si

Oleh:
Anni Yunia Pratiwi (10620077)
Sulfiyah (10620079)
Elik Sutriani (10620084)
Baharuddin Rauf (10620090)

KELAS C

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2012
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
hidayah, dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan pengamatan Taksonomi
Tumbuhan Tinggi ini dengan baik dan lancer. Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi
persyaratan ujian Taksosnomi Tumbuhan Tinggi.
Laporan ini disusun dengan mendapatkan arahan-arahan ataupun penjelasan dari pembimbing.
Untuk itu, kami mengucapkan terimankasih kepada:
1. Drs. Sulisetjono, M.Si selaku dosen pengampu dan pembimbing kuliah dan praktikum mata
kuliah Taksoonomi Tumbuhan Tinggi
2. Ainun Nikmati Layli, M.Si selaku dosen pengampu dan pembimbing kuliah dan praktikum
mata kuliah Taksonomi Tumbuhan Tinggi.
3. Mbak-mbak asisten-asisten yang telah membantu dan memberikan arahan-arahan.
4. Rekan-rekan semua yang telah member dorongan semangat kepada kami
5. Pihak-pihak lain lain yang tidak mungkin kami sebutkan datu persatu yang juga telah ikut
membantu kami
Atas arahan dan bimbingan yang bermanfaat hingga terwujudnya laporan ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangannya serta masih dari jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan dan kesempunaan dalam penulisan dan penyusunan
laporan yang akan datang. Dan semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Amin-amin Ya Robbal’alamin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 14 April 2012

Praktikan
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 1
1.3 Tujuan.................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
2.1 Jambu Biji (Psidium guajava L.)............................................................ 3
2.2 Adas (Anethum graveolens L.).............................................................. 8
2.3 Kedondong (Lannea grandis Engl.)....................................................... 12
2.4 Kompri (Symphytum officenale)............................................................ 16
2.5 Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.)................................................... 19
2.6 Tapak Dara (Catharantus roseus (L.) G. Don ).................................... 24
2.7 Asam Jawa (Tamarindus indica L)........................................................ 29
2.8 Nanas (Ananas comosus Merr )........................................................... 33
BAB III PENUTUP...................................................................................... 37
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 37
3.2 Saran...................................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 38
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang mempunyai beragam budaya, suku, dan bangsa. Indonesia juga
negara yang beragam akan kekayaan alam. Semua terbenang dari Sabang sampai Meraoke.
Kekayaan tersebut berupa flora dan fauna yang beragam macam, bentuk, dan fungsinya baik bagi
manusia atau bagi lingkungan. Kekayaan itu berasal dari hutan dan laut Indonesia yang luas dan
melimpah akan hasil alam yang tak terbatas.
Di Indonesia ini terdapat berbagai macam tumbuhan yang tumbuh dengan subur. Tumbuhan-
tumbuhan tersebut ada yang di gunakan sebagai bahan pangan, sandang, dan papan serta sebagai
obat untuk menyembuhkan dan mencegah beberapa macam penyakit. Tumbuhan yang berkhasiat
obat yang di miliki oleh Indonesia sangat banyak sekali bahkan mungkin masih ada tumbuhan
yang mempunyai beberapa manfaat yang belum diketahui.
Orang Indonesia belum menggunakan tumbuhan-tumbuhan yang berakhisiat obat yang ada di
sekitarnya secara maksimal. Ada yang sudah tahu tentang khasiatnya tapi tak sedikit dari mereka
yang menggunakan obat-obatan kimia karena dianggap lebih instan dan cepat penggunaannya.
Ada juga yang masih belum mengerti akan manfaat tumbuhan yang ada di sekitarnya.
Dengan alasan itulah, kami mencoba untuk memberikan sedikit keterangan tentang tumbuhan-
tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat yang biasanya diolah secara tradisional terutama yang
diketahui berkhasiat sebagai obat gangguan pencernaan. Semoga dengan ini bisa member
pengetahuan yang membawa banyak manfaat bagi masyarakat luas.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam pengamatan ini adalah sebagai berikut:
1. Apa sajakah contoh tumbuhan yang mempunyai manfaat untuk mengobati gangguan
pencernaan?
2. Bagaimanakah morfologi atau ciri-ciri dari tumbuhan-tumbuhan tersebut?
3. Apa manfaat umum tumbuhan-tumbuhan tersebut???

1.3 Tujuan
Tujuan pengamatan ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tumbuhan yang bermanfaat sebagai obat gangguan pencernaan
2. Untuk mengetahui morfologi atau cirri-ciri dari tumbuhan-tumbuhan tersebut
3. Untuk mengetahui manfaat lain tumbuhan-tumbuhan tersebut

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jambu Biji (Psidium guajava L)

Sistematika:
Kingdom Plantae
Divisio Magnoliophyta
Classis Magnoliopsida
Ordo Myrtales
Familia Myrtaceae
Genus Psidium
Species Psidium guajava L.
(Arisandi, 2008).
Nama lokal:
Psidium guajava (inggris/belanda); jambu biji (indonesia)
Jambu klutuk, Bayamas, tetokal, Tokal (Jawa); Jambu klutuk
Jambu Batu (sunda); jambu bender (madura)

Deskripsi tumbuhan:
A. Habitat
Tanaman jambu biji (Psidium guajava)ini dapat tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai
pada ketinggian 1200 meter diatas permukaan laut (Arisandi, 2008).

B. Habitus
Menurut Steenis (2006), menyatakan bahwa jambu biji (Psidium guajava) termasuk tanaman
perdu atau pohon kecil yang mempunyai banyak cabang dan ranting dengan tinggi 3-10 m.

C. Morfologi Secara Umum


1. Daun (folium)
Daun jambu biji (Psidium guajava) tergolong daun tidak lengkap karena hanya terdiri dari tangkai
dan helaian saja sehingga disebut daun bertangkai. Daun jambu biji termasuk daun tunggal,
bersilang berhadapan, bertangkai pendek 3mm sampai 7 mm, dan pada cabang-cabang mendatar
seolah-olah tersusun dalam dua baris pada satu bidang (Hembing, 006).
Sifat – sifat daun yang di miliki oleh jambu adalah sebagai berikut (Tritosoepomo, 2005):
a. Bangun daun (Circumscription)
Dilihat dari letak bagian terlebarnya jambu biji bagian terlebar daunnya berada ditengah-tengah
dan bangun daunnya termasuk berbentuk jorong (ovalis atau ellipticus) karena mempunyai
perbandingan panjang : lebarnya adalah ½ - 2.
b. Ujung Daun (Apek Folli)
Ujung daun jambu biji berbentuk tumpul (obtutus), yaitu tepi daun yang semula masih agak jauh
dari ibu tulang, cepat menuju kesuatu titik pertemuan membentuk sudut 900.
c. Pangkal Daun (Basis Folii)
Karena tepi daunnya tidak pernah bertemu, tetapi terpisah oleh pangkal ibu tulang / ujung tangkai
daun, maka pangkal dari daun jambu biji ini, adalah tumpul (obtusus).
d. Susunan tulang – tulang daun (Nervatio atau Venatio)
Daun jambu biji memiliki susunan tulang daun menyirip (penninervis), daun ini memiliki satu ibu
tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan tangkai daun dari ibu tulang
kesamping, keluar tulang- tulang cabang, sehingga susunannya menyerupai susunan sirip -sirip
pada ikan.
e. Tepi daun (Margo Folli)
Jambu biji memiliki tepi daun yang rata (integer).
f. Daging daun (Intervinium)
Sifat – sifat lain yang perlu diperhatikan antara lain :
· Warna
Jambu biji (Psidium guajava) mempunyai daging daun berwarna hijau
· Permukaan daun
Pada umumnya warna daun pada sisi atas tampak lebih hijau licin dan mengkilat jika di
bandingkan dengan sisi bawah karena lapisan atas lebih banyak terhadap warna hijaunya, jambu
biji memiliki permukaan daun yang berkerut (rogosus).

Secara ringkas menurut Kartasapoetra (1996), menyatakan bahwa daun-daun jambu biji yang
berbau aromatik dan berasa sepat tersebut mempunyai uraian makroskopiknya sebagai berikut:
1. Daun tunggal, berwarna hijau keabuan
2. Helai-helai daun berbentuk jorong sam[ai bulat memanjang
3. Ujung daun meruncing sedang pangkal daun meruncing pula tetapi membulat
4. Berukuran panjang antar 6 cm sampai 15 cm, lebar antar 3 cm sampai 7,5 cm, sedang
tangkainya kurang 1 cm
5. Daun berambut penutup pendek, tampak berbintik-bintik yang sungguhnya merupakan
rongga-rongga lisigen, warnanya gelap, daalm keadaan terendam air menjadi tembus cahaya.

2. Batang (Caulis)
Batang jambu biji (Psidium guajava) termasuk batang berkayu, berbentuk bulat, dengan
permukaannyan licin, berwarna cokelat kehijauan, dan ruas tangkai teratas berbentuk segiempat
tajam (Steenis, 2006).
Percabangan batang termasuk percabangan simpodial, yaitu batang pokok sukar ditentukan karena
dalam perkembangan selanjutnya mungkin lalu menghentikan pertumbuhannya atau kalah besar
dan kalah cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan cabangnya. Arah tumbuh cabang tegak
(fastigiatus). Jambu biji termasuk tumbuhan bienial, yaitu tumbuhan yang untuk hidupnya, dari
tumbuh sampai berbuah memerlukan waktu kurang lebih 2 tahun (Tritosoepomo, 2005).

3. Akar (Radix)
Jambu biji memiliki sistem perakaran akar tunggang yang bercabang (ramosus) yaitu akar
tunggang yang berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang cabang banyak dan
cabang-cabangnya bercabang lagi, sehingga memberi kekuatan yang lebih besar pada batang dan
juga daerah perakaran menjadi amat luas sehingga dapat menyerap air dan zat-zat makanan yang
lebih banyak (Steenis, 2006).

4. Bunga
Bunga pada jambu biji merupakan bunga tunggal yang terletak di ketiak daun, bertangkai yang
terdiri dari kelopak dua mahkota yang masing – masing terdiri atas 4 – 5 daun berkelopak dan
sejumlah daun mahkota yang sama, dan tidak merapat memiliki benang sari yang banyak dan
berkelopak, berhadapan dengan daun – daun mahkota memiliki tangkai sari dengan warna yang
cerah bakal buah tenggelam dan mempunyai satu tangkai putik (Arisandi, 2008).
Menurut Steenis (2006), menyatakan bahwa perbungaan jambu biji terdiri 1 sampai 3 bunga.
Panjang gagang perbungaan 2 cm sampai 4 cm. Bunga jambu biji termasuk bunga banci dengan
hiasan bunga yang jelas dapat dibedakan dalam kelopak dan mahkota bunga,
aktinomorf/zigomorf, berbilangan 4. Daun mahkota bulat telur terbalik, panjang 1,5-2 cm, putih,
segera rontok. Benang sari pada tonjolan dasar bunga yang berbulu, putih, pipih dan lebar, seperti
halnya tangkai putik berwarna seperti mentega. Tabung kelopak berbentuk lonceng atau bentuk
corong, panjang 0,5 cm. pinggiran tidak rontok (1 cm panjangnya). Tabung kelopak tidak atau
sedikit sekali diperpanjang di atas bakal buah, tepi kelopak sebelum mekar berlekatan menjadi
bentuk cawan, kemudian membelah menjadi 2-5 taju yang tidak sama.bulat telur, warna hijau
kekuningan. Bakal buah tenggelam, dengan 1-8 bakal biji tiap ruang.

5. Buah
Jambu biji memiliki buah sejati tunggal yang berdaging dan berbentuk bulat. Buah jambu biji
dikelompokkan ke dalam buah sejati tunggal karena buah ini terjadi dari satu bunga dengan satu
bakal buah saja dan memiliki lebih dari satu biji (Komandoko, 2008).
6. Biji
Menurut Steenis (2006), menyatakan bahwa biji jambu biji berbentuk bulat, keci-kecil, jumlahnya
banyak dan terdapat pada daging buahnya.

D. Manfaat
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwasanya jambu biji mempunyai
kandungan nutrisi sebagai berikut (Hembing, 2006):
1. Vitamin C (yang terkandung daalm kulitnya memliki 5 kali lipat vitamin C dibanding dengan
jeruk).
2. Vitamin A dan B
3. Kalsium
4. Asam Nicotinic
5. Phosphorus Fosfor
6. Potassium
7. Zat Besi
8. Asam Folic
9. Serat

Dengan kandungan nutrisi yang terkandung di dalamnya tersebut, maka manfaat Jambu biji untuk
kesehatan khususnya pada masalah saluran pencernaan, di antaranya adaalh sebagai berikut
(Hembing, 2006):
1. Diare dan disentri: jambu biji sangat kaya zat pengikat (persenyawaan zat yang terkandung
dalam jambu dengan zat dalam mulut pada saat mebguyah daun jambu atau buji mentah maka
akan merasa segar) zat tersebut y

Anda mungkin juga menyukai