Anda di halaman 1dari 22

Kondisi Kebersihan Toilet di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri

Malang
Makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Praksis Sosial yang dibina oleh:
Bapak I Wayan Legawa

Disusun Oleh:
Kelompok 1
Aditiya Saptiyanto 170731637564
Gunawan Dwi Yulianto 170731637518
Hilda Erianti 170731637554
Nerry Supanji 170731637529
Muhammad Munir 170731637531
Rara Widiandari 170731637555

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
APRIL 2019
KATA PENGANTAR
Puji sykur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat rahmat-Nya
kami dapat menyelesaikan proposal praksis sosial yang berjudul “Kondisi Kebersihan Toilet
di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang”. Proposal ini diajukan guna
memenuhi tugas kelompok matakuliah Praksis Sosial.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak I Wayan Legawa karena telah memberikan
bimbingan dalam menyelesaikan propsal ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu sehingga proposal ini dapt diselesaikan tepat pada
waktunya. Proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan proposal ini.

Malang, Maret 2019


Penyusun,

Kelompok 1

1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................................. ii
Daftar Gambar..................................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................. 1
1.3 Tujuan................................................................................................................ 2
BAB II. KAJIAN TEORI.................................................................................................... 3
BAB III. METODE PENELITIAN..................................................................................... 5
3.1 Metode Penelitian............................................................................................. 3
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian........................................................................... 3
3.3 Teknik Pengumpulan Data................................................................................ 4
3.4 Hasil wawancara............................................................................................... 5
3.5 Fasilitas ..............................................................................................6
BAB IV. PEMBAHASAN................................................................................................... 8
4.1 Temuan.............................................................................................................. 8
4.2 Solusi................................................................................................................ 8
BAB V PENUTUP.............................................................................................................. 9
5.1 Kesimpulan........................................................................................................ 9
5.2 Rekomendasi..................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 10

2
Daftar Gambar

Gambar 1...............................................................................................................

Gambar 2...............................................................................................................

Gambar 3...............................................................................................................

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebersihan saat ini menjadi salah satu permasalahan yang terjadi di mana-
mana, baik di lingkungan, di sekolah, di toilet, maupun di tempat-tempat
umum lainnya. Terutama pada kebersihan toilet. Kebersihan toilet seringkali
diabaikan oleh masyarakat kebanyakan. Padahal toliet menjadi salah satu
penyebab utama dalam penyebaran penyakit, seperti diare. Kebersihan toilet
seringkali juga disebabkan oleh kurangnya fasilitas yang ada di tolilet
tersebut. Seperti yang terjadi pada tolilet Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Malang.
Kebersihan pada toilet seringkali diabaikan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Malang. Selain itu penyebabnya juga bersumber
dari kurangnya fasilitas yang tersedia di toliet Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Malang. Fasilitas yang terdapat di toilet Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Malang meliputi keset, sabun cuci tangan, dan tong
sampah.
Tidak pada semua toilet Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang
terdapat fasilitas-fasilitas tersebut. Hal tersebut mengakibatkan kurang
terjaganya kebersihan toilet Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang
dan kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan serta kesehatan pada
mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. Oleh karena itu
permasalahan tersebut perlunya ada suatu pemecahan permasalahan yaitu
melengkapi fasilitas kebersihan di toilet Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Malang dan poster yang berisi slogan-slogan untuk menyadarkan
betapa pentingnya akan kebersihan dan kesehatan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apasajakah yang menyebabkan kurang terjaganya kebersihan toilet
Fakultas Ilmu Sosial ?
2. Bagaimanakah solusi yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah
kebersihan di toilet Fakultas Ilmu Sosial ?

2
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan penyebab kurang terjaganya kebersihan toilet Fakultas Ilmu
Sosial.
2. Memberikan solusi agar masalah kebersihan toilet Fakultas Ilmu Sosial
bisa di selesaikan.

3
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Toilet

2.1.1 Pengertian Toilet

Toilet adalah fasilitas sanitasi untuk tempat buang air besar dan kecil,
tempat cuci tangan dan muka (Kemenbudpar, 2004). Toilet umum adalah
fasilitas sanitasi yang mengakomodasi kebutuhan membuang hajat yang
digunakan oleh masyarakat umum, tanpa membedakan usia maupun jenis
kelamin dari pengguna tersebut (Kemenbudpar, 2004)

2.1.2 Peruntukan dan Kegunaan Toilet

Peruntukan dan kegunaan toilet berdasarkan yang telah ditetapkan oleh


Menteri Kebudayaan dan Pariwisata:

1. Peruntukan Tempat untuk membuang hajat dan membersihkan badan.

2. Kegunaan

a) Utama : Ruang untuk buang ait besar dan air kecil.

b) Pendukung : Ruang penjaga toilet dan penyimpanan alat-alat untuk


membersihkan toilet.

c) Lain-lain : Ruang untuk cuci tangan dan muka, mengganti pembalut


wanita, mengganti popok bayi dan merapikan diri (rias, pakaian).

2.1.3 Kelengkapan Ruang

1. Ruang untuk buang air besar (WC):

a) Kloset duduk atau jongkok.

b) Air dan perlengkapannya.

c) Tempat sampah.

d) Tempat sampah kuhus pembalut.

2. Ruang untuk buang air kecil:

a) Urinal

4
b) Air dan perlengkapannya (tempat air atau gayung, keran, dll).

3. Ruang cuci tangan dan cuci muka (wasatafel).

a) Wasatafel

b) Cermin

c) Air dan Perlengkapannya (Tempat air, kran, dll)

d) Ruang penjaga dan pelayanan kebersihan (janitor).

e) Penggantung alat pembersih

f) Lemari atau rak simpan.

g) Bak Pencuci

h) Air dan perlengkapannya (tempat air atau gayung, keran, dll)


(Kemenbudpar, 2004)

Sebaiknya ada tempat sampah khusus untuk pembalut. Tempat


sampah diletakkan di dekat tempat cuci tangan. Bahannya terbuat
dari bahan kedap air dan mudah dibersihkan. Tempat sampah itu
bertutup yang mudah dibuka dan tidak mengotori tangan. Tempat
sampah sering dibersihkan agar tidak menjadi sarang/tempat
berkembangbiaknya serangga atau binatang penular penyakit
(vektor). Sebaiknya ada tempat sampah khusus untuk pembalut.
(Kemenbudpar,2004)
Kriteria tempat sampah yang baik:
1) Kuat Tempat sampah haruslah terbuat dari material yang kuat,
sehingga tidak mudah bocor. Hal ini penting agar sampah di
dalamnya tidak tercecer saat dibawa ke tempat pembuangan
sampah akhir.
2) Mempunyai tutup Tempat sampah yang baik adalah yang memiliki
tutup yang mudah dibuka dan ditutup. Fungsi dari tutup pada tempat
sampah adalah sebagai penahan bau agar aroma tidak sedap dari
sampah yang mulai membusuk tidak menyebar. Karena bau sampah
merupakan polusi udara yang berpotensi menganggu pernapasan dan
dapat mengundang hewan-hewan penyebar penyakit.
3) Ringan Bobot tempat sampah yang ringan akan memudahkan saat
akan dibersihkan ataupun akan dikosongkan isinya.

5
4) Terpisah Maksud dari terpisah di sini adalah agar sampah organik
yang cenderung lebih mudah membusuk dipisahkan dengan sampah
non-organik yang membutuhkan penanganan khusus agar dapat
didaur ulang, sehingga sampah-sampah tersebut dapat dikelola
dengan tepat. (http://www.acehardware.co.id) Kegiatan pemeliharaan
toilet ini sangat penting untuk menjaga agar kualitas toilet yang ada
akan tetap terjaga. Pada saat melakukan pembersihan toilet harus
menggunakan air yang bersih.Selain melakukan pembersihan toilet
perlu juga dilakukan pemeliharaan kondisi fisik toilet seperti
melakukan pengecetan ulang pada bagian dinding yang kotor karena
noda yang sulit dihilangkan dan merenovasi kembali fisik bangunan
apabila telah mengalami kerusakan. Dalam kegiatan pemeliharaan
toilet setiap instansi sebaiknya telah memberi anggaran yang cukup
untuk melakukan pemeliharaan toilet agar dalam pelaksanaannya
dapat berjalan dengan baik.Selain itu, perlu adanya peninjauan secara
berkala tentang kondisi toilet yang ada.

2.1.7 Petunjuk Operasional Penggunaan Toilet

a. Menggunakan toilet sesuai peruntukannya; tidak jongkok di toilet duduk.

b. Menyiram toilet setelah penggunaan; flushing toilet (toilet duduk) atau


menyiram dengan air (toilet jongkok).

c. Membuang tissue atau pembalut ke tempat yang telah disediakan; tidak


membuang benda padat seperti tissue atau pembalut ke dalam WC karena
akan mengakibatkan sumbat.

d. Hindari masuknya air sabun yang berasal dari air mandi maupun cuci ke dalam
kloset.

e. Hindari masuknya bahan-bahan kimia ke dalam kloset karena dapat mematikan


bakteri pengurai.

f. Menggunakan wastafel hanya untuk mencuci tangan; tidak digunakan untuk


kegiatan lainnya (mencuci, wudhu, dan lain-lain).

g. Menggunakan pengering tangan atau tissue setelah mencuci tangan sehingga


tidak ada ceceran air di lantai.

6
h. Tidak merokok di dalam toilet.

7
BAB III

METODE PENELITIAN

2.1 Metode Penelitian


Metode penelitian atau metode ilmiah adalah prosedur atau langkah-langkah
dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Jadi metode penelitian
adalah cara sistematis untuk menyusun ilmu pengetahuan. Sedangkan teknik
penelitian adalah cara untuk melaksanakan metode penelitian. Teknik
penelitian kali ini menggunakan teknik pengumpulan data, yaitu dengan
mengumpulkan data-data mengenai apa saja fasilitas kebersihan yang terdapat
di toilet Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang serta jumlah yang
tersedia. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif.
Metode penelitian kualitatif ini menggunakan observasi, wawancara dan
dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Menurut Imam Gunawan
langkah-langkah penelitian kualitatif sebagai berikut:
1. Orientasi atas bacaan menegenai kebersihan toilet yang ada di kampus
secara umum sebagai bahan dasar untuk meneliti toilet di Fakultas Ilmu
Sosial,
2. Wawancara ke lapangan dengan meminta izin kepada Dekan Fakultas
Ilmu Sosial, Subbag Tata Usaha Umum Pak Tatok dan tenaga kebersihan
yang dikepalai oleh Pak Sudirman,
3. Eksplorasi: mengumpulkan data berdasarkan fokus penelitian yang sudah
jelas,
4. Member Check: pemeriksaan laporan sementara penelitiannya kepada
informan atau kepada pembimbing

2.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Observasi dilakukan dikamar mandi toilet Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Malang (UM) secara bertahap. Tahap pertama survei fasilitas dan tahap
kedua survei kebersihan. Observasi dilakukan pada hari senin 25 Maret 2019 –
jumat 29 Maret 2019. Wawancara dilakukan pada hari sabtu 6 April 2019.
Wawancara dilakukan kepada pak Sudirman selaku penanggung jawab
kebersihan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang (UM) terutama
kebersihan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang (UM). Wawancara
dilakukan di lobby FIS Universitas Negeri Malang (UM).

8
2.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik Pengumpukan Data

Observasi
Teknik pengumpulan Wawancara
data yang digunakan adalah sebagai berikut: Dokumentasi
1) Observasi atau Pengamatan
Pengamatan atau observasi adalah teknik pengumpulan data yang
mana peneliti harus melakukan pengamatan secara langsung ke objek
penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Riduwan,
2004: 104). Observasi yang dilakukan di toilet Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Malang dengan mengamati bagaimana kondisi
kebersihannya dan juga intensitas dalam membersihkannya.
2) Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mewawancarai narasumber yang bertujuan untuk
mendapatkan data yang sesungguhnya atau valid. Sebelum wawancara,
peneliti menyiapkan pertanyaan-pertanyaan mengenai hal yang akan
dikaji. Namun ada batasan-batasan tertentu dalam proses wawancara,
seperti dalam mewawancarai dibidang industri, tentunya tidak boleh
menyinggung mengenai omset atau penghasilan yang didapatkan oleh
industri tersebut.
3) Dokumentasi
Dokumentasi adalah teknik atau cara yang dilakukan sebagai bukti yang
akurat untuk menunjang sumber-sumber yang telah dikumpulkan.
Dokumetasi mencakup foto kondisi toilet. Fungsi dokumentasi antara lain:
1) Menyediakan informasi tentang dokumen bagi pengguna
2) Mempersiapkan isi dokumen sebagai bahan penelitian.
3) Memberikan jaminan keutuhan dan keotentikan informasi dan data
yang ada dalam dokumen.
3.1 Hasil Wawancara
Dari hasil wawancara dengan kepala CV Pak Sudirman kebersihan toilet
Fakultas Imu Sosial menggunakan sistem CV Cleaning Service. Semenjak
kepala CV mengetahui kondisi lapangan atau toilet di sini kurang memadai
maka langsung ada action yang dikerjakan dengan tetap memeperhatikan
media harus cukup memadai seperti alat, obat, dan gaji tenaga kebersihan

9
sendiri. Pembersihan itu dimulai dari lantai 1-5 dan nantinya akan dilanjutkan
ke lantai 6 an 7 yang belum. Yang jelas 3 kali dalam sehari pagi, siang, dan
sore sama seperti dengan ruangan. Karena outsourcing maka berbeda dengan
tenaga sendiri, tenaga kebersihan dengan sistem kontrak dibawah intruksi
kepala CV.
Beberapa masalah yang sering dialami oleh petugas kebersihan adalah
kebiasaan wanita membuang pembalut kedalam lubang toilet yang
menyebabkan macet. padahal sudah ada tempat sampah tapi tidak dibuang di
tempat sampah dan pembuangannya tidak terartur, kadang tidak dibungkus
dengan tas plastik. Ada juga beberapa sampah yang dibuang di closed yang
mengakibatkan kebocoran.
Pada saat petugas sedot WC melakukan penyedotan di sapiteng ternyata
kebanyakan pembalut yang menyebabkan penyumbatan. Tapi kedepannya hal
seperti itu akan lebih diminamlisisr dengan memfoto. Karena pernah ada
mahasiswa yang tidak sadar dan menganggap dengan membayar UKT berarti
sudah mencakup seluruh fasilitas , termasuk kebersihan. Kemudian ada yang
membawa ikan asin dan mencuci tempat makan di kamar mandi atau toilet.
Kemudian sudah ada keset tidak keset yang menimbulkan kotornya lantai
toilet.
Kotornya toilet biasnya setiap hari aktif perkuliahan Senin-Kamis,
kemudian ketika ada kegiatan besar seperti seminar, ormawa, dan lain
sebagainya. Inventaris kebersihan toilet sudah disediakan oleh CV, sikat, obat,
pell, dan segala fasilitas yang dibutuhkan. Isi sabun dan tempat cuci tangan
sudah ada tapi ada yang dirusak dan sebagainya. Banyak tangan-tangan yang
jail yang menjadi penyebab rusaknya beberapa peralatan kebersihan di toilet.

3.2 Fasilitas
Toilet Fakultas Ilmu Sosial memiliki fasilitas kebersihan yang cukup
lengkap, diantaranya :
1) Bak Air
Didalam kamar mandi FIS UM, di tiap kamar mandi, Terdapat tiga
bilik kamar mandi, yang mayoritas tersedia bak air untuk menampung air
dikala aliran air sedang mati, sehingga warga FIS dapat tetap
menggunakan kamar mandi.
2) Pancuran

10
Didalam tiap kamar mandi FIS, terdapat satu buah pancuran yang
digunakan bersamaan dengan closet duduk yang ada di tiap kamar mandi.
3) Gayung
Gayung disini digunakan sebagai pelengkap untuk bak air agar
memudahkan menyiram sehabis menggunakan toilet.
4) Wastafel
Wastafel di tiap kamar mandi FIS ini tentunya tidak berjumlah
sama di tiap kamar mandi, karena ada yang berjumlah satu atau dua buah
wastafel di tiap kamar mandi FIS.
5) Cermin
Cermin disini digunakan mahasiswa untuk memperhatikan
penampilan mereka saat di lingkungan akademik. Tetapi jumlah cermin di
tiap toilet ini ada yang berfungsi baik, ada juga yang tidak. Seperti pecah
maupun kotor. Di ketujuh lantai gedung FIS ini, hanya lantai 3 yang tidak
dilengkapi dengan cermin.
6) Hanger
Hanger tersedia ditiap bilik kamar mandi, yang dapat digunakan
untuk menggantung barang bawaan disaat kita akan menggunakan kamar
mandi.
7) Tempat Sabun
Di setiap kamar mandi gedung FIS UM, terdapat tempat sabun cair
yang kondisinya masih baru dan layak pakai, tetapi hal ini sangat
disayangkan karena meskipun tempat sabun ini tersedia, tetapi sabun yang
akan digunakan itu tidak tersedia, oleh karena itu akan terasa percuma bila
tempat sabun tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik.
8) Tempat Sampah
Didalam setiap kamar mandi FIS, setidaknya ada satu buah tempat
sampah baik itu berukuran besar maupun kecil. Tapi rupanya tempat
sampah ini tidak dimanfaatkan dengan baik oleh warga FIS, karena dapat
dilihat bahwa masih banyak sampah tisu bekas pakai yang tidak dibuang
ke tempat sampah.
9) Sapu
Sapu ini tampaknya ada dibeberapa kamar mandi FIS, hal ini
sangat disayangkan, karena sesungguhnya, sapu merupakan hal dasar yang
harus disediakan guna menjaga kebersihan di toilet FIS.
10) Keset
Keset ini ada disetiap depan kamar mandi FIS, hal ini sangat baik
guna menjaga kebersihan di lantai FIS. Tapi sangat disayangkan karena

11
tidak semua lantai kamar mandi FIS ini bersih dari jejak kaki yang terkena
lumpur, dll.
11) Closet
Hal terakhir ini sangatlah wajib ada di setiap kamar mandi. Di
kamar mandi FIS, terdapat dua buah closet jongkok, dan satu buah closet
duduk, sehingga terdapat jumlah tiga bilik disetiap kamar mandinya.

12
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Temuan
Berdasarkan hasil observasi yang telah kami lakukan di toilet Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang (UM), kami menemukan beberapa
masalah dan penyebab kurang terjaganya kebersihan toilet Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Malang (UM). Berikut beberapa masalah yang kami
emukan di toilet Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang (UM):
1. Terdapat banyak coretan lipstik pada toilet perempuan
2. Terdapat putung rokok pada toilet laki-laki
3. Sabun cuci tangan pada wastafel yang tidak terisi
4. Terdapat pembalut di closed (toilet perempuan).

Gambar 1. Contoh sampel toilet FIS yang kotor dan coretan lipstik
Sumber: dokumen pribadi

4.3 Solusi
Masalah kebersihan toilet Fakultas Ilmu Sosial bukan hanya dikarenakan
oleh kinerja petugas kebersihan saja, namun juga dikarenakan kurangnya
kesadaran mahasiswa terhadap kebersihan toilet FIS. Untuk meningkatkan
kesadaran mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial tentang pentingnya menjaaga
kebersihan perlu dilakukan beberapa tindakan. Salah satunya dengan
pemasangan stiker yang bdeersisi ajakan untuk menjaga kebersihan toilet
Fakultas Ilmu Sosial. Kemungkinan juga dapat menjadikan momen PKKMB
fakultas sebagai sosialisasi masalah kebersihan dan toilet di FIS sendiri.

13
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kebersihan toilet menjadi sesuatu yang berperan penting. Karena dari
kurang bersihnya toilet akan membawa dampak negatif baik bagi lingkungan
maupun kesehatan manusia. Banyak aspek yang berperan dalam menjaga
kebersihan toilet, petugas kebersihan tentunya sangat berperan penting.
Seperti dalam toilet Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang ini masih
tergolong belum sepenuhnya bersih atau masih tergolong hanya sebagian toilet
saja yang bersih.

5.2 Rekomendasi
Dengan adanya laporan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran akan
pentingnya kebersihan pada diri mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial UM. Selain
itu penyusun juga mengharapkan semoga mahasiswa Fakultas Ilmu sosial UM
mengerti dan memahami penyebaran penyakit melalui toilet.

14
Gambar 2. Poster kebersihan toilet FIS
Sumber: dokumen pribadi

Gambar 3. Pemasangan Poster di Toilet FIS


Sumber: dokumen pribadi

15
6

Daftar Rujukan

Rahmasari, B. 2017. Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan dalam Perspektif


Hadist. SKRIPSI: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Gunawan, Imam. Fip.um.ac.id>3_metpen-kualitatif diakses online pada 16 Maret


2019

http://www.academia.edu/30546364/Buku_penyakit_menular 10 Februari 2019


pukul 07.54

Triatmoko, Bryan dalam http://www.academia.edu diakses online pada 12


Februari 2019 pukul 20:30 WIB

Kementerian Budaya dan Pariwisata. 2004. Standar Toilet Umum Indonesia. Jakarta :
Perpustakaan Departemen Pekerjaan Umum

16
Transkrip Wawancara

Wawanacara kelompok dengan pak Sudirman selaku kepala CV untuk kebersihan


toilet Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang (UM).

Kelompok : ” Selamat pagi pak, sebelumnya mohon maaf mengganggu


waktu bapak kami dari kelompok praksis sosial ingin
mewawancarai bapak mengenai kebersihan toilet di
Fakultas Ilmu Sosial, kami tadi sudah menemui Bu Dekan
dan dengan Bu Dekan disuruh langsung menemui Pak Tatok
di ruang Subbag Tata Usaha Umum untuk izin memberikan
proposal penelitian dan izin wawancara kepada Pak
Sudirman. Pertanyaan pertama itu berapa kali toilet di FIS
itu dibersihkan ?”

Pak Sudirman : ”Sebelum menjawab pertanyaan itu karena saya di sini


orang baru, tapi sudah sering mengani di Fakultas lainnya,
dengan itu kita melihat ini kan anak kontrak ya CV maka
saya melihat aturannya berapa kali sehari, semenjak saya
mengetahui itu ya saya langsung action karena melihat
kondisi lapangan di sini kurang memadai, ya dikerjakan tapi
juga memeperhatikan medianya ya alat, obat, bayarannya
anak-anak, dan lain-lain. Ya mas melihat sendiri hasilnya
selama satu bulan ini lantai 1-5. Artinya sehari jelas 3 kali
pagi, siang, sore, sama seperti ruangan. Makanya namanya
outsourcing beda dengan tenaga sendiri. Ya itu minggu
kemarin sudah saya gerakkan, karena mereka kontrak.
Dengan memeperhatikan pelayanan tenaga kerjanya sendiri,
masak digerakakan tapi belum beres, misal gajinya berapa,
makanan apa belum, dan lain-lainnya mas. Tapi saya sudah

17
melakukan pendekatan ke anak-anak tenaga kerja dan
Alhamdulillah mereka sudah menganggap seperti rumahnya
sendiri. ”

Kelompok : “Selanjutnya pertanyaan kedua ini, Kendala apa atau


masalah apa yang sering terjadi di toilet FIS?”

Pak Sudirman : “Itu satu saya melihat biasanya wanita membuang


pembalut ke lubang toilet sehingga membuat tersumbat,
saya tidak tahu anak-anak ini sudah gede apa belum. Itu
fakta tapi lain kali akan saya foto dan melaporkannya.
Pembuangannya tidak karuan dibuang seenaknya tidak
dibuntal dengan plastik. Itu pentingnya kedepannya perlu
dilakukan sosialisasi Mahasiswa Baru, bagaiman kebersihan
sebagian dari iman. Jadi yang diperlukan mempunyai rasa
memiliki rumah sendiri. Tenaga kerjanya juga gitu, tapi
mahasiswanya juga hanya sebagaian yang sadar. Pernah
kejadian, jangan buang sampah di kamar mandi tapi malah
jawabannya kan saya sudah bayar UKT pak. Jadi dianggap
sudah untuk membayar semuanya. Kedua masalah orang-
orang PPG itu memang repot itu ada yang bawa ikan asin,
kadang nyuci kotak bekal di kamar mandi, kan
menimbulkan bau. Kalau semuanya berpangku tangan ya
jelek. Ya mari kita bersama-sama menjaga kebersihan ini,
gitu kan ya. Terus apalagi?”

Kelompok :” Yang ketiga, di hari apa saja sampah yang paling banyak
pak?”

Pak Sudirman :” Yang jelas sampah yang paling banyak ya hari senin-
kamis kan jumat jarang ada kegiatan. Juga seperti saat
kegiatan besar seperti seminar, kunjungan, HMJ, tamu dan
lain-lain. Jadi kami meminta panitia untuk turt serta ikut
menjaga kebersihan setelah acara usai. Kalau tanpa bantuan
ya ndak bersih, Cuma mengandalkan petugas”.

18
Kelompok :” Terus yang keempat ini, perihal inventaris pak kira-kira
seperti apa pak?”

Pak Sudirman :” Inventarisnya ya jelas jika saya membicarakan CV tadi,


seharusnya CV yang menyediakan peralatannya ya sikat,
pel, obat, pokoknya segala peralatan yang dibutuhkan. Tapi
selama sebualan ini pak Tatok sudah mengusahakan
peralatannya. Jadi bagaimana pun kita menjaga kebersihan
toilet, kalau tidak ada yang juga menjaganya ya sama saja.
Saya mulai bulan kemaren sudah berusaha keras
memebersihkan toilet ini, saya belikan obat untuk dindig
dan lantainya. Jadi memerlukan kita bersama. Nah lantai
bawah ada masalah, karena lantai 2-7 ya bukan keramik
yang baik kalau dikasih obat yang bagus mengelupas ya itu
masalahnya. Ya jangan buang tisu, ya kebocoran itu dari
atas karena membuang sampah sembarangan ke lubang.
Dulu kotak sabun itu dulu dikasih semua, dirusak tapi. Ya
seperti itu mas perlu sosialisasinya, ya pegawai, mahasiswa,
dosennya. Mualai dari ekonomi, sastra itu sama mas kalau
buntu yan softek. Coba kalau waktu penyedotan itu
kebanyakan ya softek. Nanti kalau ingin bukti tak kirimkan
ke anak-anak”.

19

Anda mungkin juga menyukai