2
3
4
5
6
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
Cidera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang
dan tarwoto,2007).
cedera kepala adalah suatu trauma yang mengenai daerah kulit kepala,
tulang tengkorak atau otak yang terjadi akibat injury baik secara
langsung maupun tidak langsung pada kepala. (Suriadi & Rita Yuliani,
2001).
(Tarwoto, 2007).
1. Scalp
2. Tulang tengkorak
a. Durameter
b. Arachnoid
c. Piameter
4. Jaringan otak
5. Jaringan serebrospinal
6. Kompartemen vaskular
cidera kepala.
gerakkan lebih banyak pada punak otak dibanding dasar. hal ini
12
arteri dan vena, lapisan yang paling tipis piameter yang terletak di
dan spinal cord. Cairan ini secara terus menerus di produksi dalam
2012).
13
1.1.3. Etiologi
a. Benda tajam
b. Benda tumpul
Penyebab lain:
1. kecelakaan lalulintas
2. pukulan
4. luka tembak
5. Jatuh
6. kejatuhan benda
7. cedera lahir
2.1.4. Insiden
tahun 1992 angka motarlitas 4,91 5 dan 9,44 % dari 1281 orang yang
Darurat RSUD Sleman terdapat 733 pasien trauma kepala yang terdiri
dari (89%)CKR, (6%) CKS dan (5%) CKB. Hal ini dibuktikan oleh
klien cidera kepala biasanya karena cedera bagian tubuh lainnya. Resiko
utama klien yang mengalami cedera kepala adalah kerusakan otak akibat
2.1.5. Patofisologi
menjadi 2 proses yaitu cidera kepala otak primer dan cidera kepala otak
yang dapat terjadi secara lansung saat kepala terbentur dan memberi
berakhir pada iskemia jaringan otak, karena otak sangat sensitif terhadap
terhadap jaringan otak, tetapi terjadi sebagai akibat kekuatan luar yang
membentur sisi luar tengkorak kepala atau dari gerakan otak itu sendiri
bentur awal.oleh sebab itu dapat terjadi pada daerah benturan (coup)
( widyawati, 2012).
Tanda-tanda dan gejala cedera kepala bisa terjadi segera atau timbul
telah terjadi cedera ringan. Tetapi anak harus tetap diawasi secara ketat
selama 24 jam karena gejalanya mungkin saja baru timbul beberapa jam
sampai lebih dari 6 jam atau jika gejala semakin memburuk, segera
a. Penurunan kesadaran
b. Perdarahan
d. linglung
e. kejang
h. keluar cairan dari hidung, mulut atau telinga (baik cairan jernih maupun
berwarna kemerahan)s
l. Rewel
17
m. penurunan kesadaran
n. perubahan perilaku/kepribadian
o. gelisah
p. bicara ngawur
q. kaku kuduk
s. penglihatan kabur
a. Foto tengkorak
b. Foto servikal
c. CT scan
d. MRI
e. Serum alkohol
f. Serum obat
1. Penatalaksanaan umum :
2. Operasi
3. Pengobatan
%,furosemid (lasik)
dilatin,tegretol, valium.
dengan dexametason.
renitidin.
masalah pasien. Kegiatan ini terdiri dari lima tahap yaitu tahap pengkajian,
2.2.1. Pengkajian
individu. Oleh karena itu pengkajian yang akurat, lengkap, sesuai dengan
a. Data biografi
b. Riwayat keperawatan
20
1) Aktifitas istirahat/tidur
2) Sirkulasi
distrimia).
3) Integritas ego
4) Eliminasi
5) Neurosensori
6) Nyeri ketidaknyamanan
21
7) Pernafasan
mengi positif.
8) Keamanan
9) Interaksi sosial
d. Pemeriksaan fisik
pendengaran.
mata, vertigo.
tersebut dinamakan “tanda dan gejala”, tanda adalah sesuatu yang dapat
23
(Nursalam, 2001).
Obstruksi trakeobronkhial.
pembatasan cairan
2.2.3. Intervensi
24
Tujuan:
Kriteria hasil:
Tanda vital dalam batas normal (Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi
Intervensi :
25
intrakranial(TIK).
perawatan intensif.
nafas, suhu.
e. Pantau intake dan out put, turgor kulit dan membran mukosa.
Intracranial(TIK).
mengejan.
Tekanan Intracranial(TIK).
dapat ditoleransi.
edema serebral.
Intacranial(TIK).
27
Tujuan:
Kriteria evaluasi:
Intervensi :
sesuai indikasi.
indikasi.
pasien sadar.
j. Berikan oksigen.
28
Rasional :
d. Mencegah/menurunkan atelektasis.
peningkatan TIK fase akut tetapi tindakan ini seringkali berguna pada
3. Resiko tinggi terhadap infeksi b.d jaringan trauma, kulit rusak, prosedur
invasif.
Tujuan:
Kriteria hasil :
Intervensi :
inflamasi.
Kriteria hasil :
Intervensi :
Rasional :
e. Mencegah kontraktur
Kriteria hasil :
Intervensi :
Rasional :
Kriteria hasil :
- Pasien mampu melakukan perawatan diri eperti mandi, sikat gigi, cuci
- Kognitif baik, sensorik normal, tidak terjadi paralisis dan kekuatan otot
normal.
Intervensi :
untuk klien.
jika memungkinkan.
Rasional :
Kriteria hasil :
Intervensi :
suction
larutan antiseptik.
Rasional :
2.2.4. Implementasi
positif yang diharapkan dari klien atau tindakan yang harus dilakukan oleh
2.2.5. Evaluasi
bertambah.
36