Anda di halaman 1dari 17

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG DENGAN

PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA 1­3 TAHUN

RELATIONSHIP OF MATERNAL KNOWLEDGE ON GROWTH AND DEVELOPMENT


WITH DEVELOPMENT IN CHILDREN AGED 1-3 YEARS

Jufia Syahailatua1

dr. Kartini M,Biomed2

1
Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

2
Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Alamat Korespondensi : Jl. Tawakal VI No.11 b

jufiasyahailatua@gmail.com

2
Departemen Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti

Alamat korespondensi : Jalan Kyai Tapa Nomor 260, Grogol. Jakarta Barat

kartiniedwin@trisakti.ac.id

1
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN 
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI

2
ABSTRAK
Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Dengan
Perkembangan Pada Anak Usia 1-3 Tahun

LATAR BELAKANG
Saat ini keterlambatan perkembangan masih menjadi masalah serius di negara maju maupun negara
berkembang. Profil kesehatan Indonesia tahun 2016, mengemukakan sekitar 56,4% anak usia di
bawah lima tahun di Indonesia mengalami gangguan tumbuh kembang. Apabila deteksi tumbuh
kembang terlambat, maka dapat mengakibatkan penyimpangan pada anak yang sukar diperbaiki.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara pengetahuan ibu
tentang tumbuh kembang dengan perkembangan pada anak usia 1-3 tahun.

METODE
Penelitian ini menggunakan studi analitik observasional dengan desain penelitian potong lintang
atau cross-sectional. Sampel penelitian dipilih secara consecutive non-random sampling yang
mengikutsertakan 367 responden di wilayah kerja Puskesmas Waena, Jayapura Papua. Penelitian
dilakukan pada bulan April sampai Juni 2019. Variabel yang diteliti adalah Pengetahuan ibu tentang
tumbuh kembang dengan perkembangan pada anak usia 1-3 tahun. Data dikumpulkan dengan cara
wawancara mengunakan kuesioner tumbuh kembang dan kuesinoner pra skrining perkembangan.
Kemudian, data akan dianalisis menggunakan SPSS v25 for Windows dan tingkat kemaknaan 0,05.

HASIL
Berdasarkan hasil didapatkan sebesar 83,7% ibu berpengetahuan baik dengan perkembangan anak
sesuai usia. Pada analisis dengan menggunakan uji Chi-square menunjukkan terdapat hubungan
yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan perkembangan anak usia 1-3 tahun dengan nilai
kemaknaan (p) sebesar 0,045 (p< 0,05).

KESIMPULAN
Penelitian ini menyimpulkan terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu tentang
tumbuh kembang dengan perkembangan pada anak usia 1-3 tahun.

Kata kunci: Tumbuh kembang, pengetahuan, pendidikan, pekerjaan.

3
ABSTRACT
Relationship Of Maternal Knowledge On Growth and Development
With Development In Children Aged 1-3 Years

BACKGROUND
Presently, growth and development delays are still a serious problem in both developed and
developing countries. Indonesia's health profile in 2016, revealed that around 56.4% of children
under the age of five in Indonesia experience growth and development disorders. If the detection of
growth and development is late, it can cause deviations in children that are difficult to repair. This
study aims to determine whether or not there is a relationship between maternal knowledge on
growth and development in children aged 1-3 years.

METHOD
This study used an observational analytic study with a cross-sectional study design. The research
sample was selected by consecutive non-random sampling which included 367 respondents in the
working area of the Waena Health Center, Jayapura Papua. The study was conducted in April to
June 2019. The variables studied were maternal knowledge on growth and development in children
aged 1-3 years. Data was collected by interview using a growth development questionnaire and
pre-screening developmental questionnaire. The data was analyzed using SPSS v25 for Windows
and the significance level of 0.05.

RESULTS
Based on the results obtained 83.7% of mothers had good knowledge of the growth and
development of children according to age. In the analysis using the Chi-square test showed that
there was a significant relationship between knowledge of mothers with the development of
children aged 1-3 years with a significance value (p) of 0.045 (p <0.05).

CONCLUSION
This study concludes that there is a significant relationship between maternal knowledge on growth
and development in children aged 1-3 years.

Keywords: Growt and development, Knowledge, Education, Employment.

4
PENDAHULUAN

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan keterampilan dalam struktur

fungsi   tubuh   yang   lebih   kompleks   dalam   pola   yang   teratur   sebagai   hasil   proses

pematangan.   Perkembangan   menyangkut   adanya   proses   diferensiasi   dari   sel­sel   tubuh,

jaringan tubuh, organ­organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga

masing­masing   dapat   memenuhi   fungsinya,termasuk   juga   perkembangan   emosi,

intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya. 1    Tiga tahun

pertama kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan sel­sel otak masih berlangsung. Pada

masa ini, seorang anak selain  mengalami pertumbuhan fisik yang pesat, didapatkan pula

tingginya   tingkat   kemampuan   otak   penting   untuk   proses   pembelajaran   dan   pengayaan

perkembangan kecerdasan, keterampilan motorik dan sosial emosi.2 Masa ini merupakan

masa kritis yang berpengaruh besar terhadap keberhasilan anak. Anak yang mengalami

gangguan atau keterlambatan dalam tumbuh kembangnya akan beresiko untuk tahap

kehidupan selanjutnya.3 Apabila deteksi terlambat pada masa ini, maka penanganannya

juga terlambat yang dapat mengakibatkan penyimpangan pada anak yang sukar

diperbaiki.4,5 Saat ini keterlambatan perkembangan masih menjadi masalah serius di negara

maju   maupun   negara   berkembang.6  Menurut   Kemenkes   RI   tentang  profil   kesehatan

Indonesia   tahun   2016,   mengemukakan   sekitar   56,4%   anak   usia   di  bawah   lima   tahun

(balita) di Indonesia mengalami gangguan tumbuh kembang.4

Keberhasilan  perkembangan   anak  tergantung  pada   dua  faktor   utama,   yaitu   faktor

genetik dan faktor lingkungan.  Di lingkungan keluarga,  pendidikan orang tua merupakan

5
salah satu faktor yang penting dalam tumbuh kembang anak.  Dengan pendidikan yang

baik, maka orang tua dapat menerima segala informasi dari luar terutama tentang cara

pengasuhan anak yang baik, bagaimana menjaga kesehatan anaknya, pendidikannya dan

sebagainya.  Peranan orang tua sangat bermanfaat bagi proses perkembangan anak secara

keseluruhan   karena   orang   tua   dapat   segera   mengenali   kelainan   proses   perkembangan

anaknya  dan sedini mungkin  untuk memberikan  stimulasi  pada  tumbuh  kembang anak

secara menyeluruh.  Oleh karena itu, diperlukan pengetahuan yang benar  dari  orang tua

agar  pertumbuhan dan  perkembangan anak dapat optimal.7,8  Pengetahuan ibu memegang

peranan   penting   di   dalam   memberikan   stimulasi   kepada   anak.  Pengetahuan   dan

pemahaman   yang   baik   diperoleh   dari   suatu   pendidikan   yang   baik   melalui   proses   dan

metode­metode tertentu sehingga dapat memperoleh pengetahuan, pemahaman dan cara

bertingkah   laku   yang   sesuai   dengan   kebutuhan.9  Selain   pengetahuan,   status   ekonomi

keluarga juga sering dikaitkan dengan tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi status

ekonomi   seseorang   maka   akan   semakin   tinggi   pula   tingkat   pendidikannya.   Ibu   yang

bekerja dapat memberikan dampak yang negatif maupun positif terhadap perkembangan

anak. Dampak negatif dari ibu bekerja adalah kehadiran ibu dalam kehidupan sehari­hari

anak lebih sedikit dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja, sehingga kesempatan ibu

untuk memberikan stimulasi kepada perkembangan anak menjadi terbatas. Dampak positif

yang   dapat   diambil   adalah   apabila   anak   dititipkan   ketempat   penitipan   yang

memperkerjakan pengasuh terlatih, perkembangan anak akan lebih aktif jika dibandingkan

dengan anak yang hanya berada di rumah bersama ibunya yang tidak bekerja. 10,11 Penelitian

6
ini   bertujuan   menilai   hubungan   pengetahuan   ibu   tentang   tumbuh   kembang   dengan

perkembangan pada anak usia 1­3 tahun.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik observasional  dengan pendekatan

cross sectional, dimana variabel bebas (pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang) dan

variabel tergantung (perkembangan pada anak usia 1­3 tahun) diukur pada satu waktu yang

sama sehingga dapat digunakan untuk menentukan hubungan antara keduanya.   Penelitian

dilakukan  di Wilayah  kerja  Puskesas  Wena  Jayapura,  Papua. Dilaksanakan  pada  bulan

April sampai Juni 2019.   Perhitungan besar sampel menggunakan rumus dan didapatkan

sebanyak 367 subyek penelitian yang dipilih menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi.

Pengambilan   sampel   pada   penelitian   ini   dilakukan   dengan   menggunakan   teknik  non

probability sampling berupa consecutive non random sampling digunakan untuk pemilihan

subjek   penelitian.     Bahan   dan   instrument   penelitian   yang   digunakan   adalah   kuesioner

pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang dan kuesioner pra skrining perkembangan yang

di gunakan untuk menilai perkembangan anak.  Chi­Square test  digunakan untuk menilai

hubungan antara pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang dengan perkembangan pada

anak usia 1­3 tahun. Batas kemaknaan yang digunakan adalah p < 0,05.

HASIL PENELITIAN

7
Penelitian ini telah dilakukan pada bulan April­ Juni 2019  dengan melibatkan  367

responden di wilayah kerja Puskesmas Waena, Jayapura Papua, yang memenuhi kriteria

inklusi dan ekslusi.

Tabel 1. Karakterikstik Responden (N = 367)

Distribusi Frekuensi Persentase

Perkembangan Anak
Sesuai 295 80,4 %
Meragukan 64 17,4 %
Penyimpangan 8 2,2 %
Pengetahun Ibu tentang tumbuh kembang
Baik 258 70,3 %
Kurang 109 29,7 %
Pendidikan Ibu
Tinggi 289 78,7 %
Rendah 78 21,3 %
Pekerjaan Ibu
Bekerja 90 24,5 %
Tidak bekerja 277 75,5 %
         N = jumlah; % = persen

Berdasarkan karakteristik responden pada tabel 1 diperoleh hasil sebagai berikut:

sebesar 80,4% anak yang memiliki perkembangan sesuai usia; sebesar 70,3% ibu memiliki

tingkat   pengetahuan   baik.   Tingkat   pendidikan   ibu   pada   penelitian   ini   diklasifikasikan

menjadi   tingkat   pendidikan   tinggi   (SMA   –   Perguruan   Tinggi)   dan   tingkat   pendidikan

rendah (SD – SMP) dan sebesar 78,7% ibu memiliki pendidikan tinggi. Untuk variabel

pekerjaan ibu diperoleh hasil sebesar  75,5%  ibu tidak bekerja.

Tabel 2.  Hubungan antara pengetahuan tentang tumbuh kembang, pendidikan dan pekerjaan  ibu


dengan perkembangan pada anak usia 1-3 tahun

Variabel Perkembangan Anak P

8
Sesuai Meragukan Penyimpangan

N % N % N %

Pengetahuan ibu

    Baik 216 83,7% 37 14,3% 5 1,9% 0,045†

    Kurang 79 72,5% 27 24,8% 3 2,8%

Pendidikan Ibu

   Tinggi (SMA­PT) 242 83,7% 42 14,5% 5 1,7% 0,008†

   Rendah (SD­SMP) 53 67,9% 22 28,2% 3 3,8%

Pekerjaan Ibu

    Bekerja 77 85,6% 13 14,4% 0 0,0% 0,165†

    Tidak bekerja 218 78,7% 51 18,4% 8 2,9%

 †: Uji Chi­square; N= jumlah; % = persen

Berdasarkan   tabel   2   diperoleh   data   sebagai   berikut:   sebesar   83,7%   ibu

berpengetahuan baik memiliki anak dengan perkembangan yang sesuai usia. Dari tingkat

pendidikan   sebesar   83,7%   ibu   berpendidikan   tinggi   (SMA­PT)   memiliki   anak   dengan

perkembangan sesuai usia. Dilihat dari pekerjaan terdapat 85,6% ibu tidak bekerja dengan

anak sesuai perkembangan. Analisis bivariat menggunakan uji  Chi­square  untuk menilai

hubungan   pengetahuan   tumbuh   kembang,   pendidikan,   dan   pekerjaan   ibu   dengan

perkembangan   anak   usia   1­3   tahun   diperoleh   hasil   p=0,045;   p=0,008;   dan   p=0,165,

sehingga   disimpulkan   terdapat   hubungan   yang   signifikan   antara   pengetahuan   tumbuh

kembang dan   pendidikan ibu dengan perkembangan anak usia 1­3 tahun, namun tidak

9
terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan ibu dengan perkembangan anak usia 1­

3 tahun.

PEMBAHASAN

Penelitian ini menyimpulkan terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang

tumbuh kembang dengan perkembangan pada anak usia 1-3 tahun. Hasil penelitian ini

sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Muchid A,dkk menyatakan bahwa ada

hubungan yang signifikan antara hubungan pengetahuan ibu dengan perkembangan

motorik kasar anak usia 3-4 tahun. Penelitian ini menjelaskan ibu yang mempunyai

pengetahuan yang baik maka akan memiliki anak dengan perkembangan motorik kasar

yang normal. Sebaliknya bila ibu mempunyai pengetahuan kurang akan berakibat pada

kemampuan ibu dalam merawat dan memantau perkembangan motorik kasar pada anak. 12

Penelitian ini didukung oleh Zellman, et al. yang menyimpulkan terdapat hubungan yang

signifikan antara pengetahuan orang tua tentang perkembangan dengan kedekatan mereka

dengan anak laki-laki dan perempuan.13 Penelitian ini menyimpulan pengalaman orang tua

di tahun awal kehidupan anak memiliki dampak yang besar untuk perkembangan anak di

sekolah. Namun, Penelitian yang dilakukan oleh Muchid A dkk dan Zellman, et al tidak

sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sendra E, yang mendapatkan hasil tidak

terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perkembangan anak. Karena, pada

penelitian ini menjabarkan selain pendidikan terdapat pula faktor lain yang berpengaruh

pada pengetahuan yaitu pekerjaan, usia, minat, pengalaman dan budaya. Penelitian ini

menjelaskan semakin usia, kedewasaan seseorang semakin matang dalam berfikir maupun

bekerja. Terlepas dari itu pengetahuanpun dapat di peroleh dari faktor pengalaman..14

10
Orang tua merupakan pengambil peran utama dalam mengasuh anak-anaknya.

Terutama kedekatan anak terhadap ibu, karena ibunya yang mengandung, melahirkan dan

menyusui yang secara psikologis mempunyai ikatan yang lebih dalam. Orang tua juga

bertanggung jawab dalam mengatur, mengkoordinasikan serta memberikan rangsangan-

rangsangan pada perkembangan anaknya.2 Perkembangan adalah bertambahnya

kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang

teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan. Perkembangan

menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ dan sistem

organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi

fungsinya, termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil

interaksi dengan lingkungannya. Perkembangan merupakan suatu bentuk perubahan yang

bersifat kuantitatif dan kualitatif.1 Perkembangan anak meliputi kemampuan gerak kasar,

gerak halus, berbahasa, kreatifitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensi yang

berjalan sangat cepat. Dalam perkembangan, otak anak lebih terbuka untuk belajar dan

diperkaya serta lebih peka terhadap lingkungan, maka anak harus mendapat perhatian yang

serius pada awal kehidupannya. Jika hal ini terabaikan maka akan berdampak pada

keterlambatan perkembangan anak yang akhirnya akan berpengaruh pada tingkat

kecerdasan bangsa. 2,7,15

Pengetahuan adalah suatu hal yang yang berasal dari panca indera, pengalaman dan

nilai yang dipercaya oleh individu. Pengetahuan dapat diperoleh melalui pendidikan,

pengalaman diri sendiri dan orang lain, media masa serta lingkungan.16 Pengetahuan

merupakan landasan dari proses berpikir dan menimbang suatu hal yang berkaitan dengan

pencarian jawaban atas pertanyaan yang ada. Faktor terpenting dalam pengetahuan adalah

pendidikan, dikarenakan pendidikan sendiri berperan dalam proses pengembangan mental,

sikap dan tingkah laku dalam belajar menerima segala informasi.17 Dengan pendidikan

11
seorang ibu dapat lebih banyak memperoleh akses ke sumber informasi. Sumber informasi

yang paling umum di dapatkan adalah buku,majalah dan media. 38 Informasi juga dapat

diperoleh melalui konseling yang diberikan oleh pada professional kesehatan sangat

berpengaruh pada pengetahuan ibu karena petugas kesehatan adalah panutan masyarakat

dan memiliki lebih banyak pengetahuan tentang bagaimana merangsang perkembangan

awal balita yang baik dan benar.14

Pada penelitian ini hubungan antara pendidikan ibu dengan perkembangan anak

didapatkan hubungan yang signifikan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Ali SS,dkk yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara pendidikan

orang tua dengan perkembangan anak. Penelitian ini menyimpulkan pendidikan yang

tinggi memiliki efek positif pada perkembangan anak dan faktor yang berpengaruh

terhadap penyimpangan perkembangan pada anak usia 0-3 tahun adalah kemiskinan dan

kelaparan.19

Pengasuhan merupakan kebutuhan dasar anak untuk tumbuh dan berkembang

secara optimal. Pada masa balita, anak masih benar-benar tergantung pada perawatan dan

pengasuhan oleh ibunya. Pengasuhan kesehatan dan makanan pada tahun pertama

kehidupan sangatlah penting untuk perkembangan anak. Pola pengasuhan anak tidak selalu

sama di tiap keluarga. Hal ini dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mendukungnya antara

lain latar belakang pendidikan ibu, pekerjaan ibu, jumlah anak dalam keluarga, dan

sebagainya. Beberapa penelitian berkesimpulan bahwa status pendidikan seorang ibu

sangat menentukan kualitas pengasuhannya. Seiring dengan meningkatnya jenjang

pendidikan yang ditempuh berkembang pula kedewasaan dan kemampuan seseorang untuk

menyerap dan mencernah informasi yang didapat. Makin tinggi pendidikan seseorang,

maka makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang

dimiliki. Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya hal-hal yang

12
menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan dapat pula

mempengaruhi tumbuh kembang anak.13,16,20

Penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pekerjaan ibu

dengan perkembangan anak usia anak 1-3 tahun. Hal ini disebabkan oleh pada tingkat

pekerjaan ibu didapatkan lebih banyak ibu yang tidak bekerja daripada ibu yang bekerja.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Handayani DS,dkk

menyimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pekerjaan orang tua dengan

perkembangan anak. Tidak ditemukannya hubungan dapat disimpulkan karena terdapat

faktor lain yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Faktor yang

mempengaruhi perkembangan anak adalah faktor lingkungan biologis, lingkungan fisik

dan lingkungan psikososial. Ketiga faktor tersebut didukung dengan adanya kemajuan

teknologi sehingga orang tua dapat terus meningkatkan pengetahuan terkait partumbuhan

dan perkembangan anak. Selain itu, pendapatan orang tua juga mempengaruhi pemenuhan

kebutuhan gizi yang baik kepada anak dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan

yang optimal.21 Namun kedua penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Putri DF dan Kusbaryanto yang menyimpulkan ada hubungan yang bermakna secara

statistik antara profesi ibu sebagai pegawai di perusahaan dan ibu rumah tangga dengan

perkembangan anak usia 2-5 tahun. Penelitian ini menjelaskan bahwa dalam mendidik

seorang anak peran ibu sangat penting. Namun, peran ibu tersebut dapat digantikan dengan

orang lain yang juga memahami tentang perkembagan anak. Dalam memaksimalkan

perkembangan anak sebuah interaksi bukan dilihat dari seberapa lama ibu tersebut berada

dengan anaknya, namun seberapa banyak interaksi yang dilakukan dengan anaknya.

Sehingga dapat disimpulkan ibu yang bekerja bisa lebih baik memberikan stimulasi yang

berkualitas pada anak daripada ibu yang hanya berada dirumah.22

13
Pekerjaan adalah segala usaha yang dilakukan atau dikerjakan untuk mendapatkan

hasil atau upah yang dapat dinilai dengan uang. Dalam pekerjaan selalu terdapat tuntutan

perubahan kebutuhan yang cepat akan keterampilan dan pengetahuan. Untuk memenuhi

tuntutan dibutuhkan informasi yang lengkap dan cepat, maka dari itu orang yang bekerja

akan memiliki akses yang lebih baik tentang berbagai informasi. Pekerjaan seseorang akan

menggambarkan aktivitas dan tingkat kesejahteraan ekonomi yang akan didapatkan.23

KETERBATASAN PENELITIAN

Adanya keterbatasan penelitian yakni pemilihan posyandu tidak acak karena

ditentukan oleh pihak Puskesmas, adanya kendala alam dan kendala keamanan dalam

proses penelitian.

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: Sebesar 80,4% Perkembangan anak

yang sesuai usia, 17,4 % perkembangan anak meragukan dan 2,2% terdapat penyimpangan

perkembangan.   Sebesar   70,3%   ibu   berpengetahuan   baik   dan   29,7%   ibu   dengan

pengetahuan kurang. Terdapat hubungan antara pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang

dengan perkembangan pada anak usia 1­3 tahun dengan nilai p=0,045. Terdapat hubungan

antara   tingkat   pendidikan   Ibu  dengan   perkembangan   anak   usia   1­3  tahun   dengan   nilai

p=0,008. Tidak terdapat hubungan antara pekerjaan Ibu dengan perkembangan pada anak

usia 1­3 tahun dengan p=0,165

Saran yang dapat diberikan dalam penelitian antara lain adalah sebagai berikut: Bagi

Dinas   Kesehatan   dan   Puskeswas   Waena   Kota   Jayapura,   Papua   untuk   dapat   terus

14
meningkatkan keterampilan kader­kader melalui pelatihan­pelatihan agar dapat melakukan

pendampingan   kepada   orang   tua   balita   lebih   baik.  Bagi   Ibu   balita     untuk   mengikuti

penyuluhan­penyuluhan tentang tumbuh kembang dan perkembangan pada balita dalam

rangka   meningkatkan   pengetahuan   tentang   tumbuh   kembang   dan   perkembangan   anak.

Disarankan untuk peneliti selanjutnya untuk dapat meneliti perkembangan anak dengan

variable bebas, waktu dan tempat yang berbeda.

UCAPAN TERIMAKASIH

1. Dinas Kesehatan Kota Jayapura dan Puskesmas Waena yang sudah memberikan ijin

untuk dapat mengambil data di lokasi penelitian. Terkhususnya kepada semua suster

dari bagian Gizi, KIA dan MTBS dan dokter yang membantu dalam penyusunan skripsi

ini.
2. Pimpinan dan tim Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti.

DAFTAR PUSTAKA

1. Soetjiningsih. Konsep dasar tumbuh kembang anak. In: Ranuh I, penyunting. Tumbuh

Kembang Anak. Edisi 2. Jakarta: EGC, 2013:2­71.
2. Diana FM. Pemantauan perkembangan anak balita. Jurnal Kesehatan Masyarakat.
2010 Maret- September;4:117-20.
3. Karo mb. Hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap perkembangan bahasa anak
usia1-3 tahun (toddler) di sekolah Nisrina Jati Asih Kota Bekasi Tahun 2013. Jurnal
Ilmiah WIDYA. 2015 september-desember;3(2):68-72.
4. Kemenkes RI. Profil kesehatan Indonesia tahun 2016. Jakarta: Kemenkes RI;2017.
5. Kusumaningtyas K,Wayanti S. Faktor pendapatan dan pendidikan keluarga terhadap
perkembangan motorik halus anak usia 3-4 tahun. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara
Forikes. 2016 Januari;7(1):52-59.

15
6. Jurana. Perkembangan motorik kasar dan halus pada anak usia 1-3 tahun (toddler) di
Kelurahan Mamboro Barat Wilayah Kerja Puskesmas Mamboro. Medika Tadulako.
Jurnal Ilmiah Kedokteran. 2017 September;4:49-50.
7. Yuliana NE. Pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita usia 1- 2 tahun. Jurnal
AKP. 2015 Desember;6:48.
8. Sulistiyawati, Mistyca MR, Pere H. Pengetahuan berhubungan dengan sikap ibu dalam
kemampuan menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak balita dengan gizi
kurang. Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia. 2016;4(2):63-69.
9. Christiari AY, Syamlan R, Kusuma IF. Hubungan pengetahuan ibu tentang stimulasi
dini dengan perkembangan motorik pada anak usia 6-24 bulan di Kecamatan Mayang
Kabupaten Jember. Jurnal Pustaka Kesehatan.2013 September;9:22.
10. Apriastuti   DA.   Analisis   tingkat   pendidikan   dan   pola   asuh   orang   tua   dengan

perkembangan anak usia 48 –60 bulan. Jurnal Ilmiah Kebidanan. 2013 Juni;4(1):3.
11. Setyowati   EB.   Hubungan   antara   pengetahuan,   sikap   dan   perilaku   ibu   dengan

perkembangan bahasa anak usia 24­36 bulan. Tesis. 2010 Agustus.
12. Muchid A, Samiasih A, Maryam. Hubungan pengetahuan ibu dengan perkembangan
motorik kasar anak usia 3-4 tahun di Posyandu Budi Lestari Desa Tlogorejo Guntur
Demak. Jurnal Keperawatan. 2013 Maret;6:36-43.
13. Zellman GL, Perlman M, Karam R. How Moroccan mothers and fathers view child
development and their role in their children’s education. International Journal of Early
Years Education. 2014;22(2):197–209.
14. Sendra E. The Relationship between Mother’s Knowledge About Early Development
Stimulation of Toddlers Aged 3-24 Months And Inspection Results By Pre-Screening
Questionnaire of Development (KPSP) in the Village of Ngadiluwih, Kediri Indonesia.
International Journal of Scientific and Research Publications. 2017 September;7:412.
15. Simangunsong DMT. Hubungan antara pengetahuan ibu tentang perkembangan
motorik balita dan status sosial ekonomi keluarga dengan perkembangan balita di
Puskesmas Mandala Medan. Jurnal Ilmiah Reserce Sains. 2016 Juni;02:126.
16. Kosegeran HB, Ismanto AY, Babakal A. Hubungan tingkat pengetahuan orang tua
tentang stimulasi dini dengan perkembangan anak usia 4-5 tahun di Desa Ranoketang
Atas. Ejournal Keperawatan (e-Kp).2013 Agustus;1:5
17. Henningham BH, Boo FL. Early Childhood Stimulation Interventions in Developing
Countries. Available at:
https://www.academia.edu/12642080/Early_childhood_development_and_cognitive_d
evelopment_in_developing_countries_A_rigorous_literature_review. Accessed June
20, 2019.

16
18. Al-Maadadi F,Ikhlef A. What Mothers Know About Child Development and Parenting
in Qatar: Parenting Cognitions and Practices. Available at:
https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/1066480714555669. Accessed June 23,
2019.
19. Ali SS, Bajali PA, Dhaded SM, Goudar SS. Assessment of growth and global
developmental delay: a study among young children in a rural community of
India.International Multidisciplinary Research Journal 2011, 1(7):31-34. Available at:
https://pdfs.semanticscholar.org/04be/1410115b8b26edf375c4f59bee7b790fd8a5.pdf.
Accessed June 20, 2019.
20. Setiawati M, Mulyani N, Diana H. Hubungan tingkat pengetahuan ibu tentang
perkembangan anak usia 9-12 bulan dengan kemampuan pemberian stimulasi pada
anak usia 9-12 bulan di Puskesmas Cibeureum Kota Tasikmalaya 2016. Jurnal
Kesehatan Bakti Tunas Husada. 2017 Agustus;17:287.
21. Handayani DS, Sulastri A, Mariha T, Nurhaeni N. Penyimpangan tumbuh kembang
pada anak dari orang tua yang bekerja. Jurnal Keperawatan Indonesia. 2017
Maret;20:48-55.
22. Putri DF, Kusbaryanto. Perbedaan Hubungan antara Ibu Bekerja dan Ibu Rumah
Tangga terhadap Tumbuh Kembang Anak Usia 2-5 Tahun. Jurnal kedokteran dan
kesehatan. 2012 September; 12(3): 143-149.
23. Taju CM, Ismanto AY, Babakal A. Hubungan status pekerjaan ibu dengan
perkembangan motorik halus dan motorik kasar anak usia prasekolah di Paud Gmim
Bukit Hermon Dan Tk Idhata Kecamatan Malalayang Kota Manado. eJournal
Keperawatan. 2015 Mei;3:5.

17

Anda mungkin juga menyukai