Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN INDUSTRI

KELOMPOK 3
 Gregah Pangayoman Hartono Putro (171910401004)
 Risky Dwi Adi’styo (171910401005)
 Gregorius Edo Satriatama Eka Setiawan (171910401015)
 Nadhilah Shabrina (171910401027)
 Khunafa Amilul Fahmi (171910401028)
 Anang Ma’ruf (171910401030)
 Listia Baqih Arie Prayoga (171910401031)
 Nadya Aliza Elfaryani (171910401032)
 Chofifah Indhar Parawansa (171910401036)

1. MANAJEMEN SEBAGAI ILMU DAN SEBAGAI SENI


Manajemen merupakan suatu ilmu dan seni, mengapa seperti itu, karena antara ilmu dan
seni itu tidak bisa dipisahkan. Manajemen sebagai suatu ilmu pengetahuan, karena telah
dipelajari sejak lama dan telah dijadikan suatu teori. Sedangkan manajemen sebagai suatu seni
yaitu karena diperlukan kerja sama dengan orang lain, seperti bagaimana cara mengajak ,
memerintah orang lain agar mau bekerja sama. kegiatan manusia sendiri pada umumnya
adalah managing (mengatur), nah untuk mengatur disni diperlukan yang namanya seni.

2. MANAJEMEN BERDASARKAN TINGKATAN DALAM ORGANISASI DILIHAT


DARI KETERAMPILAN YANG HARUS DIMILIKI
Lower manager : mempunyai keterampilan konseptual, kemanusian, administrasi ,dan
teknik. Tetapi, pada lower manager ini ketrampilan yang utama adalah keterampilan teknik .
Ketrampilan teknik yaitu ketrampilan yang mengerjakan dan menghasilkan sesuatu yang
terdiri atas pengarahan dengan motivasi, supervise dan komunikasi.

3. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN (BESERTA CONTOH)


4. 10 KEPUTUSAN STRATEGIS MANAJEMEN PERUSAHAAN INDUSTRI (MPI)
BERDASARKAN PENDAPAT HAIZER & RENDER (2004) BESERTA CONTOH
 Persediaan, perencanaan kebutuhan bahan baku, dan JIT (just in time)
 Keputusan persediaan dapat dioptimalkan hanya jika kepuasan pelanggan, pemasok,
perencanaan produksi dan sumberdaya manusia dipertimbangkan.
Persediaan adalah barang yang akan digunakan untuk keperluan di masa mendatang, fungsi
dari persediaan ada 4 yaitu:
1. Menyediakan barang pilihan untuk mengantisipasi permintaan pelanggan dan
menghindarkan dari fluktuasi dari permintaan tersebut. Contohnya Perusahaan Ritel.
2. Memisahkan berbagai bagian dari proses produksi. Contohnya adalah apabila harga
barang berfluktuasi, barang simpanan mungkin dibutuhkan untuk memisahkan proses
produksi dari pemasok.
3. Memanfaatkan diskon kuantitas barang (grosir). Pembelian dalam jumlah banyak dapat
mengurangi biaya barang serta biaya pengirimannya. Pembelian barang dalam jumlah
1000 akan lebih murah dari pembelian dengan jumlah 500
4. Perlindungan terhadap inflasi dan kenaikan harga.
Jenis dari persediaan adalah:
1. Raw material inventory
Persediaan yang dibeli tetapi belum di proses seperti gelonggong kayu atau bijih plastik
2. Work in process inventory
Persediaan yang telah diproses sebagai bahan untuk proses selanjutnya. Contohnya
adalah adonan kue dan benang
3. Maintenance/repair/operating supply inventory
Persediaan untuk perawatan dari peralatan produksi seperti mur, baut, plat besi.
4. Finished-goods inventory
Persediaan barang jadi hasil produksi pabrik. Diperuntukkan apabila ada kenaikan
permintaan dari konsumen.
Material Requirement Planning (MRP) merupakan sistem yang dirancang untuk
kepentingan perusahaan manufaktur termasuk perusahaan kecil. MRP adalah pendekatan
yang mudah dipahami untuk menentukan julah bagian, komponen, dan material yang
diperlukan untuk menghasilkan produk akhir.
Just in Time (JIT) Merupakan sistem yang digunakan untuk mencapai keseimbangan antara
kinerja keuangan yang diukur dengan cash flow dan kepastian dari rantai pasokan. Sistem
JIT didasarkan pada permintaan pasar bukan pada prediksi pasar.
 Penjadwalan jangka menengah dan jangka pendek
Menentukan dan menerapkan jadwal jangka waktu menengah dan pendek yang secara
efektif dan efisien baik karyawan maupun fasilitas, sementara memenuhi permintaan
pelanggan.
a. Penjadwalan jangka pendek
Penjadwalan jangka pendek bertugas menjadwalkan alokasi pemroses di antara proses-
proses Ready yang berada di memori utama. sasaran utama penjadwal jangka pendek
adalah memaksimumkan kinerja sistem untuk memenuhi satu kumpulan kriteria yang
diharapkan. Penjadwal ini dijalankan setiap terjadi pengalihan proses untuk memilih
proses berikutnya yang harus dijalankan.
Kepentingan penjadwalan jangka pendek:
1. Penjadwalan yang efektif berarti pergerakan barang dan jasa pada sebuah fasilitas
menjadi lebih cepat. Ini juga berarti perusahaan menggunakan aset secara lebih
efektif sehingga menciptakan kapasitas yang lebih besar untuk setiap dolar yang
ditanamkan, yang selanjutnya menghasilkan biaya yang lebih rendah.
2. Kapasitas tambahan, pergerakan yang lebih cepat, dan fleksibilitaas terkait
menghasilkan pengiriman yang lebih cepat sehingga memberikan pelayanan
pelanggan yang lebih baik.
3. Penjadwalan yang baik juga berperan pada komitmen yang realistis sehingga
menghasilkan pengiriman yang dapat diandalkan.
b. Penjadwalan jangka menengah
Setelah eksekusi selama suatu waktu, proses mungkin ditunda karena permintaan
layanan masukan/keluaran atau memanggil suatu system call. Proses-proses yang
tertunda tidak dapat membuat suatu kemajuan untuk menuju selesai sampai kondisi
yang menyebabkannya hilang. Agar ruang memori dapat bermanfaat maka proses
dipindah dari memori utama ke memori sekunder sehingga tersedia ruang yang lebih
besar untuk proses yang lain. Kapasitas memori utama terbatas untuk sejumlah proses
yang aktif. Aktivitas pemindahan proses yang tertunda dari memori utama ke memori
sekunder disebut swapping. Penjadwal jangka menengah bertugas menangani proses
swapping. Proses yang mempunyai kepentingan kecil saat itu adalah proses yang
tertunda. Tetapi begitu kondii yang membuat proses tertunda hilang dan proses
dimasukkan kembali ke memori utama dan Ready. Penjadwal jangka menengah
mengendalikan transisi dari suspended ke ready (dari state suspend ke Ready dari proses
yang mengalami
 Perawatan (maintenance)
Melakukan screening atau pengecekan kualitas dan melakukan segala tindakan yang dirasa
perlu agar kualitas dari produk tetap terjaga baik. Perawatan dapat diartikan sebagai
kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan
kegiatan pemeliharaan, perbaikan penyesuaian, maupun penggantian sebagian peralatan
yang diperlukan agar sarana fasilitas pada kondisi yang diharapkan dan selalu dalam
kondisi siap pakai.

Bahan Baku Aktivitas proses Produk


produksi

Sistem kesiapan
saran produksi
(peralatan/mesin)

Program Perawatan

5. 5 KATEGORI KEPUTUSAN MPI BERDASARKAN PENDAPAT KRAJEWSKY &


RITZMAN (2002) BESERTA CONTOH
 Operating Decisions : merupakan Keputusan operasional dan keputusan ini dibuat untuk
mengelola suatu industri
 Supply Chain management : semua industry membutuhkan ini , karena supply chain
management mengatur dan mengolah bahan mentah menajadi bahan jadi.
 Forecasting ; kegiatan yang menggambarkan dan memproyeksikan hal yang kemungkinan
akan terjadi apabila sedang dikerjakan atau dilakukan
 Inventory management : disiplin terutama tentang menentukan bentuk dan penempatan
barang yang disimpan
 Aggregate planning : Merupakan kegiatan pemasaran yang melakukan rencana untuk
proses produksi
 Resource planning : proses mengalokasikan tugas ke sumber daya manusia dan non-
manusia dengan cara yang akan memaksimalkan efisiensi sumber daya
 Lean system : sebuah cara berpikir, metode dan strategi manajemen untuk meningkatkan
efisiensi di lini manufaktur atau produksi.
 Scheduling : teknik penjadwalan produksi yang menentukan waktu kapan suatu produk
dibutuhkan atau waktu kapan suatu proyek harus diselesaikan

6. DEFINISI PRODUKTIVITAS

7. 3 JENIS DASAR PRODUKTIVITAS BERDASARKAN DAVID J.SUMANTH (1984)


(BESERTA CONTOH)
Produktivitas Total
Produktivitas Total merupakan sebuah perbandingan antara keluaran dengan jumlah
seluruh fator masukannya, dalam hal ini, jumlah total dari pengeluaran yang dibagi dengan
jumlah total pemasukannya dapat diketahui nilai total dari produktivitas.
Produktivitas total dapat dirumuskan
𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 =
𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙

8. 3 CARA UNTUK MENGHITUNG INDEKS PROKDUTIVITAS (BESERTA


CONTOH)
Metode Perhitungan Nilai Tambah merupakan metode yang digunakan untuk menghitung
indeks produktivitas dengan menggunakan nilai tambahan (value added) sebagai data dalam
perhitungan yang diambil dari laporan keuangan.
Nilai tambah = pendapatan sekarang (sebelum pajak) + biaya tenaga kerja + ongkos finansial
+ pajak + biaya depresiasi
Jadi, nilai tambah berasal dari pendapatan yang diperoleh (sebelum dikurangi dengan pajak)
yang ditambah dengan biaya untuk tenaga kerja, ongkos finansial, pajak, dan biaya depresiasi.

9. 12 PILAR YANG MENOPANG DAYA SAING SUATU NEGARA (BESERTA


CONTOH)
 Kecepatan Teknologi
Suatu negara akan sangat mudah berkembang jika memiliki kecepatan teknologi (agilty)
yang mumpuni. Penggunaan teknologi yang maksimal akan mempengaruhi suatu kondisi
persaingan. Semakin tinggi kecepatan teknologi suatu negara , maka semakin pesat pula
perkembangan dari negara tersebut.
Pilar teknologi sendiri dibagi menjadi 6 bagian yaitu :
1. Ketersediaan teknologi baru
2. Penyerapan teknologi oleh suatu perusahaan
3. Transfer teknologi
4. Pengguna internet
5. Pelanggan Internet Pita Lebar
6. Pit Lebar Internet (Porter,2008).
 Kecanggihan Bisnis
Kecanggihan Bisnis sangat mempengaruhi suatu proses jaringan bisnis dari suatu negara
secara keseluruhan, baik dari bisnis kecil sampai perusahaan.prosess ini biasanya digunakan
oleh perusahaan untuk mengincar suatu sector , dimana perusahaan tersebut akan mencoba
menghubungi kelompok kelompok yang saling berdekatan di daerah tersebut. Proses inilah
yang dinamakan dengan kecanggihan bisnis , hal ini akan memebuat suatu perusahan
dengan mudah berkembang tanpa ada hmabtan dari sekitar.
Peningkatan Pilar Kecanggihan bisnis ada 9 yaitu :
1. Kuantitas pemasok Lokal
2. Kualitas Pemasok Lokal
3. Status perkembangan Klaster
4. Sifat keunggulan daya saing
5. Kepanjangan Rantai Nilai
6. Penguasaaan distribusi luar negeri
7. Kecanggihan proses produksi
8. Cakupan pemasaran
9. Pendelegasian kewenangan (porter,2008)
 Ukuran Pasar
Negara yang memiliki pilar ukuran pasar yang baik dapat berkembang dengn pesat. Ukuran
pasar sendiri dapat diperoleh dari data impor dan data exspor suatu negara. Naik tutunya
ekonomi suatu negara dapat dilihat dari data ekspor maupun impor. Dengan adaya impor
dan exspor memungkinkan adanya eknomi yang stabil dalam suatau tatanan negara hal ini
dapat membuat daya saing indoesia semakin baik.
 Inovasi
Negara yang memiliki daya sain tinggi ditandai dengan sitem inovasi ekonomi yang kuat.
Inovasi bukan hanya datang dari produk saja tetapi bisa dating dari sesuatu yg berbeda
Peningkatan Pilar inovasi dibagi menjadi 6 yaitu :
1. Kapasitas untuk inovasi
2. Lembaga Penelitian Ilmiah yang berkualitas
3. Pengeluaran Perusahaan untuk R&D
4. Kolaborasi antara universitas – Industry dalam R&D
5. Pengadaan Pemerintah untuk pembuat produk teknologi
6. Menyediakan peneliti dan insinyur
7. Patent PCT, aplikasi/million pop

10. PERKEMBANGAN PRODUKTIVITAS TIGA NEGARA RAKSASA DUNIA


Eropa
Dalam mengembangkan produktivitas di Eropa lebih menekankan pada kepentingan
masyarakat dan kelompok, sehingga orang-orang Eropa dapat merasakan bagian dari suatu
kelompok. Dalam pembangunan bisnis orang-orang Eropa jarang sekali yang memiliki tujuan
mempunyai prestasi individu dalam bisnis. Dapat disimpulkan orang-orang Eropa saat
mempertimbangkan uang itu bukan hal yang paling utama bagi mereka. Di Eropa
mengembangkan industri otomotif, elektronik, dan mesin, seperti Mercedes Benz.

11. PRODUKTIVITAS MANUKFAKTUR INDONESIA (BESERTA CONTOH)


Daya saing produk manufaktur di Indonesia saat ini melemah yang menurut pemerintah
disebabkan karena terjadi penurunan kinerja industrir. Banyak produk dalam negeri yang saat
ini kalah saing dengan produk luar negeri seperti. Mahalnya biaya overhead produksi menjadi
salah satu penyebab lemahnya daya saing. Misalnya, apabila biaya produksi industri
manufaktur Indonesia diberi indeks 100, dibeberapa negara lain masih lebih rendah, seperti
China (62), Filipina (77), Malaysia (79), Thailand (89). Struktur biaya produksi manufaktur
juga dinilai sangat rentan, dimana biaya overhead mencapai 33,4%, biaya untuk material
mencapai 58,3% dan sebagai pembandingnya, biaya overhead di China hanya 17,1%, material
hanya 39,9%. Saat ini pemerintah hanya akan memfokuskan pada pengembangan sejumlah
sub sektor yang memiliki keunggulan komparatif dan kompetitif yang artinya, pola
pengembangannya akan lebih fokus pada pendalaman dibandingkan perluasan. Seperti
menyerap banyak tenaga kerja, memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri, mengolah hasil
pertanian, dan memiliki potensi pengembangan ekspor yang terdiri dari industri makanan dan
minuman, pengolah hasil laut, TPT, industri alas kaki, industri kelapa sawit, industri barang
kayu, industri karet dan barang karet, pulp dan kertas, industri mesin listrik dan peralatan
listrik, serta industri petrokimia. Sektor industri manufaktur perlu memperbanyak terobosan di
tengah ketatnya persaingan usaha di kawasan Asia. Inovasi melalui pemanfatan teknologi dan
efisiensi proses produksi dapat menjadi kunci bagi penguatan daya saing industri manufaktur
di dalam negeri.

Anda mungkin juga menyukai