Anda di halaman 1dari 2

Menentukan Rencana Tindakan

Rencana tindakan adalah desain spesifik intervensi untuk membantu komunitas dalam mencapai
kriteria hasil. Rencana tindakan dilaksanakan berdasarkan komponen penyebab dari diagnosis
keperawatan. Oleh sebab itu, rencana mendefinisikan suatu aktivitas yang diperlukan untuk
membatasi faktor-faktor pendukung terhadap suatu permasalahan.

Dokumentasi

Rencana tindakan keperawatan ditulis dalam suatu bentuk yang bervariasi guna mempromosikan
perawatan yang meliputi perawatan individu, keluarga, dan komunitas; keperawatan perawatan
yang kontinu (berkesinambungan); komunikasi; dan evaluasi.

Perencanaan asuhan keperawatan pada klien (komunitas) seyogyanya menyertakan tiga prinsip,
yaitu memperdaya (empowerment), negosiasi (negotiation), dan kerja sama lintas sector
(networking).

Implementasi Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas

Implementasi atau pelaksana adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang
spesifik (lyer dkk. 1996). Tahap implementasi dimulai setelah rencana tindakan disusun dan
ditunjukan pada rencana strategi untuk membantu komunitas mencapai tujuan yang diharapkan.
Oleh karena itu, rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor
yang mempengaruhi masalah kesehatan komunitas.

Tujuan dari implementasi adalah membantu komunitas dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan, yang mencakup peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan kesehatan,
dan memfasilitasi koping. Perencanaan tindakan keperawatan akan dapat dilaksanakan dengan
baik, jika komunitas mempunyai keinginan untuk berpartisipasi dalam implementasi tindakan
keperawatan. Selama tahap pelaksanaan, perawat terus melakukan pengumpulan data dan
memilih tindakan keperawatan yang paling sesuai dengan kebutuhan komunitaas.
Evaluasi Asuhan Keperawatan Kesehatan Komunitas

Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan
seberapa jauh diagnosis keperawatan, rencana tindakan, dan implementasinya sudah berhasil
dicapai. Evaluasi memungkinkan perawat untuk memonitor kealpaan yang terjadi selama tahap
pengkajian, analisis, perencanaan, dan implementasi tindakan (ignatavicius dan bayne, 1994).

Tujuan evaluasi adalah melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan. Hal ini bisa
dilaksanakan dengan mengadakan hubungan dengan klien berdasarkan respons klien terhadap
tindakan keperawatan yang diberikan, sehingga perawat dapat mengambil keputusan. Proses
evaluasi terdiri atas dua tahap yaitu mengukur pencapaian tujuan klien baik kogmitif,
psikomotor, dan perubahan fungsi tubuh serta gejalanya, dan membandingkan data yang
terkumpul dengan tujuan dan pencapain tujuan.

Anda mungkin juga menyukai