A. Pengertian
a. Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan
lahir (Saifudin, abdul bari 2002)
b. Persalinan adalah proses pengluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus
melelui vagina ke dunia luar (Wiknjosastro, 2006)
B. Etiologi Persalinan
Sebab terjadinya persalinan sampai kini masih merupakan teori teori yang kompleks.
Faktor faktor humoral, pengaruh prostaglandin, struktur uterus, sirkulasi uterus, pengaruh
syaraf dan nutrisi di sebut sebagai faktor faktor yang mengakibatkan persalinan mulai.
Menurut Wiknjosastro (2006) mulai dan berlangsungnya persalinan, antara lain :
a. Teori penurunan hormon :
Penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron yang terjadi kira kira 1 2 minggu
sebelum partus dimulai. Progesterone bekerja sebagai penenang bagi otot otot uterus dan
akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar progesterone
turun.
b. Teori plasenta menjadi tua :
Villi korialis mengalami perubahan perubahan, sehingga kadar estrogen dan progesterone
menurun yang menyebabkan kekejangan pembuluh darah, hal ini akan menimbulkan
kontraksi rahim.
c. Teori berkurangnya nutrisi pada janin :
Jika nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan segera di keluarkan.
d. Teori distensi rahim :
Keadaan uterus yang terus menerus membesar dan menjadi tegang mengakibatkan iskemia
otot otot uterus. Hal ini mungkin merupakan faktor yang dapat menggangu sirkulasi
uteroplasenter sehingga plasenta menjadi degenerasi.
e. Teori iritasi mekanik :
Tekanan pada ganglio servikale dari pleksus frankenhauser yang terletak di belakang serviks.
Bila ganglion ini tertekan, kontraksi uterus akan timbul.
f. Induksi partus (induction of labour) :
Parus dapat di timbulkan dengan jalan :
1) Gagang laminaria : beberapa laminaria di masukkan dalam kanalis servikalis dengan tujuan
merangsang pleksus frankenhauser.
2) Amniotomi : pemecahan ketuban.
3) Oksitosin drips : pemberian oksitosin menurut tetesan infuse.
C. Pembagian Tahap Persalinan
a. Persalinan kala I :
Menurut Azwar (2004), persalinan kala I adalah pembukaan yang berlangsung antara
pembukaan nol sampai pembukaan lengkap.
Dengan ditandai dengan :
1) Penipisan dan pembukaan serviks.
2) Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan pada serviks (frekuensi minimal 2 kali
dalam 10 menit).
3) Keluarnya lendir bercampur darah.
b. Kala II (pengluaran) :
Menurut Winkjosastro (2002), di mulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi
lahir. Pada primigravida berlangsung 2 jam dan pada multigravida berlangsung 1 jam.
Pada kala pengluaran, his terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama, kira kira 2 -3
menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadi tekanan pada
otot otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Karena
tekanan pada rectum, ibu merasa seperti mau buang air bersih, dengan tanda anus terbuka.
Pada waktu his, kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum
meregang. Dengan his mengedan maksimal kepala janin di lahirkan dengan suboksiput di
bawah simpisis dan dahi, muka, dagu melewati perineum. Setelah his istriadat sebentar, maka
his akan mulai lagi untuk meneluarkan anggota badan bayi.
d. Kala IV ( obsevasi ) :
Menurut Saifudin (2002), kala IV dimulai dari saat lahirnya plasena sampai 2 jam pertama
post partum.
Observasi yang di lkukan pada kala IV adalah :
1) Tingkat kesadaran
2) Pemeriksaan tanda tanda vital, tekanan darah, nadi dan pernafasan
3) Kontraksi uterus
4) Perdarahan : dikatakan normal jika tidak melebihi 500 cc.
e. Asuhan kala IV
Menurut depkes RI (2008) pemantauan pada kala IV meliputi :
1. 1 jam pertama setip 15 menit yang di nilai yaitu :
a. Tekanan darah
b. Nadi
c. Suhu
d. Tinggi fundus uteri
e. Kontraksi uterus
f. Kandungan kemih
g. Perdarahan
2. 1 jam kedua setiap 30 menit yang di nilai yaitu :
a. Tekanan darah
b. Nadi
c. Suhu
d. Tinggi fundus uteri
e. Kontraksi uterus
f. Kandungan kemih
g. Perdarahan