2
Nama Mahasiswa : Dedi Supriadi
NIM : 530027441
Jurusan : MM – Sumber Daya Manusia
UPBJJ : Jakarta
Tugas Mata Kuliah : Manajemen Operasi (EKMA5208)
Subyek : Diskusi 1
Nama Dosen : Dr. Tri Mayang Mekar Mekar, M.M.
Rekan-rekan Mahasiswa,
Kita semua tentu mengenal dengan baik maskapai udara kebanggaan Indonesia, Garuda
Indonesia Airways. Setelah berlanjut mengalami kerugian di tahun 2018, Garuda
menjalankan sejumlah strategi untuk dapat meraih keuntungan sebesar Rp 1 Triliun di akhir
tahun 2019, dengan menjalankan sejumlah strategi sebagaimana link berikut ini:
“STRATEGI GARUDA INDONESIA DI 2019”
Silahkan klik link tersebut, pelajari dan diskusikan: menurut Heizer dan Render (2011)
strategi apakah yang paling dominan diterapkan Garuda di tahun 2019?. Apakah
diferensiasi, low cost, atau quick respond?.
Nilai maksimal akan diberikan kepada para mahasiswa yang aktif berdiskusi seauai dengan
'Tips Mengikuti Tutorial Online' dalam waktu dua minggu sejak materi diskusi ini diunggah,
atau sampai dengan tanggal 19 September 2019 pk.23.55 WIB.
Salam
Tutor
Pembahasan
A. Definisi Manajemen Operasi
Secara umum, manajemen operasi dapat didefinisikan sebagai sebuah aktivitas
pengelolaan semua faktor-faktor poduksi yang dimiliki oleh sebuah entitas dalam suatu
proses produksi untuk diubah menjadi sebuah barang atau jasa yang akan dikonsumsi
oleh masyarakat.
Dalam Maxmanroe.com, Eddy Herjanto (2003) menyatakan bahwa manajemen
operasional adalah sebuah proses yang berkelanjutan dan berjalan secara efektif dalam
penggunaan semua fungsi manajemen untuk mengintegrasikan dan mengolah berbagai
sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Sementara itu dalam materi inisiasi tutorial online I manajemen strategi operasi, definisi
manajemen operasi yang dikemukakan oleh Heizer dan Render (2011), yaitu
sekumpulan aktivitas yang dilakukan oleh sebuah entitas untuk menciptakan nilai dalam
bentuk barang/jasa dengan cara mengubah semua faktor-faktor produksi yang menjadi
input menjadi sebuah output dalam bentuk barang/jasa.
B. Strategi Operasi
Menurut Stevenson (2012), manajemen operasi merupakan salah satu dari tiga area
utama dalam sebuah organisasi bisnis. Manajemen operasi mengambil peran dalam
perencanaan dan pengambil keputusan terkait pengelolaan sumber daya untuk
bersama-sama mencapai tujuan organisasi dengan dua area utama lainnya yaitu
pemasaran dan keuangan.
Dalam rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi, manajemen operasi harus menyusun
berbagai strategi operasi yang dapat diterapkan secara efisien dan efektif. Strategi
operasi yang disusun dan dijalankan haruslah sejalan dengan strategi organisasi secara
keseluruhan untuk mecapai visi dan misi organisasi.
Dalam materi inisiasi I disebutkan bahwa menurut Schroeder (2011), strategi operasi
adalah suatu bentuk keputusan yang ajeg dalam perubahan sistem dan berhubungan
dengan rantai pasok yang mengaitkan strategi bisnis dengan strategi-strategi fungsional
lainnya sehingga dapat menjadi panduan dalam meraih competitive advantages dalam
organisasi.
Menurut Heizer dan Render (2011) terdapat tiga strategi operasi yang dapat diterapkan
pada organisasi-organisasi yang ingin meraih competitive advantages, tiga strategi
tersebut adalah diferensiasi, biaya rendah, dan kecepatan respon. Rangkuman dari
ketiga strategi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Diferensiasi
Diferensiasi merupakan kemampuan dari suatu organisasi untuk menciptakan nilai
keunikan pada setiap produk barang/jasa yang dimiliki baik dari segi bentuk fisik
maupun atribut jasa yang dapat memberikan nilai tambah produk dan mempengaruhi
persepsi nilai produk yang diterima oleh konsumen.
2. Biaya Rendah
Strategi biaya rendah merupakan strategi yang diterapkan oleh organisasi untuk
menciptakan nilai maksimal sesuai dengan persepsi konsumen dengan biaya rendah
dengan tetap mempertahankan kualitas barang/jasa yang diperoleh konsumen.
3. Kecepatan Respon
Kecepatan respon merupakan strategi organisasi dalam memberikan respon yang
fleksibel, reliabel, dan cepat guna menciptakan persepsi konsumen yang positif akan
sebuah nilai dari produk barang/jasa yang dihasilkan. Fleksibel diartikan sebagai
tanggap terhadap kondisi berbagai lingkungan termasuk pasar dan tren kebutuhan
produk barang/jasa yang sedang terjadi dalam masyarakat. Reliabel berarti mampu
memberikan produk dan layanan yang terpercaya dalam konteks perencanaan,
pengembangan, dan pengiriman produk barang/jasa. Cepat dimaknai sebagai
kemampuan menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar, termasuk di dalamnya
kecepatan pengembangan produk dan kecepatan pengiriman produk kepada
pelanggan.
C. Inovasi Layanan Garuda Indonesia
Sesuai dengan artikel pada situs https://swa.co.id yang berjudul ”Garuda Gunakan
Strategi Baru di Usia ke-70” dapat dijelaskan bahwa dengan berpijak pada adanya
tantangan penurunan pertumbuhan jumlah penumpang sebesar 0.01% yang beralih
kepada penerbangan Low-Cost Carrier dan adanya peluang ceruk pasar bisnis
penerbangan di Indonesia yang masih besar, maka manajemen Garuda Indonesia telah
menyusun strategi operasi untuk meningkatkan competitive advantages dengan
menciptakan beberapa inovasi layanan, yaitu:
1. Menciptakan sebuah image branding bahwa Garuda Indonesia bukanlah sebuah
brand yang melulu tentang transportasi. Strategi ini dilaksanakan dengan
menghadirkan makanan-makanan eksotik nasional dan penggunaan seragam
vintage oleh cabin crew;
2. Peningkatan target On Time Performance (OTP) sebesar 92% pada tahun 2019, dari
semula 89,8% pada tahun 2018 dengan cara mengurangi penerbangan di low
season sehingga dapat memaksimalkan kapasitas pesawat yang berfokus pada
pemaksimalan profit dalam satu penerbangan dan pengurangan julah cabin crew
pada rute domestik dan akan dialihkan pada rute internasional yang baru seperti
Moscow, Istanbul, dan Nagoya;
3. Melakukan pengurangan pesawat Boeing 737 yang dinilai kurang efisien dalam
konsumsi bahan bakar dan memiliki kemampuan terbang hanya selama 6 jam saja
dan sekaligus melakukan penambahan pesawat baru yaitu Max 10 yang dinilai lebih
efisien dalam pemakaian bahan bakar dan memiliki durasi terbang lebih panjang
yaitu 9 jam. Secara keseluruhan jumlah pesawat yang dimiliki Garuda Indonesia
akan berkurang.
4. Penambahan fitur baru layanan inflight entertainment berupa fasilitas “VR
Experience” hingga layanan “Economy Sleeping Comfort and Ecnomy Premium” dan
adanya kelas keanggotaan GarudaMileas yaitu GarudaMiles Tourbillon.
D. Tanggapan Atas Inovasi Layanan Garuda Indonesia Dalam Kerangka Strategi
Operasi
Dalam rangka meningkatkan competitive advantages untuk menjawab tantanga
penurunan pertumbuhan jumlah penumpang ditengah potensi pasar penerbangan
Indonesia yang sangat besar, Garuda Indonesia telah menyusun empat strategi operasi
yaitu:
1. Strategi image branding;
2. Strategi peningkatan OTP;
3. Efisiensi armada pesawat terbang;
4. Penambahan fitur layanan inflight entertainment.
Dalam kerangka strategi operasi seperti yang dijelaskan oleh Heizer dan Render (2011),
dimana terdapat tiga strategi operasi yang bisa diterapkan perusahaan untuk
meningkatkan competitive advantages yaitu diferensiasi, biaya rendah, dan kecepatan
respon. Dengan melihat strategi operasi yang diterapkan oleh Garuda Indonesia dari
kacamata tiga strategi operasi Heizer dan Render, maka dapat dikatakan bahwa
terdapat adanya bauran strategi operasi Heizer dan Render dalam strategi operasi yang
dilakukan oleh Garuda Indonesia, dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Strategi image branding dengan memasukan makanan-maksanan eksotis nasional
dan penggunaan seragam vintage oleh para cabin crew merupakan strategi operasi
yang dapat dikatakan mengedepankan strategi operasi diferensiasi karena strategi
image branding menawarkan nilai keunikan yang berbeda dan tidak dimiliki oleh para
kompetitor.
2. Strategi peningkatan OTP yang dilakukan dengan mengurangi frekuensi
penerbangan pada low season dan berfokus pada pemaksimalan profit pada satu
penerbangan merupakan strategi yang berfokus pada strategi biaya rendah karena
untuk dapat memaksimalkan profit, maka perusahaan harus melakukan langkah-
langkah efisiensi biaya yang salah satunya dengan mengurangi frekuensi
penerbangan pada low season yang biasanya memiliki tingkat okupansi penumpang
yang rendah sehingga memunculkan kondisi biaya operasional pesawat yang sama
besarnya pada saat peak season namun tingkat okupansi penumpang yang
berbeda. Peningkatan OTP juga akan meminimalisasi biaya operasional lainnya
seperti biaya sewa apron pesawat dan sebagainya. Peningkatan OTP juga
merupakan strategi kecepatan respon karena peningkatan OTP merupakan bentuk
respon yang cepat atas kebutuhan konsumen akan penerbangan yang on-time
sehingga dapat melakukan perencanaan perjalanan yang lebih baik.
3. Strategi penggantian pesawat lama yang dinilai tidak efisien dari segi konsumsi
bahan bakar dan waktu terbang dengan pesawat baru yang lebih efisien dari segi
konsumsi bahan bakar dan waktu terbang juga merupakan strategi yang berfokus
pada strategi biaya rendah karena biaya bahan bakar akan lebih murah dan
perusahaan tidak perlu memiliki pesawat yang banyak karena telah memiliki pesawat
dengan durasi terbang lebih panjang.
4. Strategi penambahan fitur layanan inflight entertainment yang berbasis teknologi dan
leisure merupakan strategi yang berfokus pada diferensiasi dan kecepatan respon.
Dari sisi strategi diferensiasi, fitur layanan baru tersebut merupakan fitur yang relatif
baru dan belum dimiliki oleh kompetitor sedangkan dari segi kecepatan respon, fitur
tersebut merupakan respon atau tanggapan fleksibilitas dari Garuda Indonesia
terhadap kebutuhan penumpang di era teknologi yang membutuhkan layanan
hiburan yang melibatkan teknologi dan kebutuhan penumpang yang memiliki
penerbangan jauh ke luar negeri untuk dapat beristirahat dan menikmati
penerbangan yang panjang.
E. Kesimpulan
Dari kerangka strategi operasi Heizer dan Render, maka strategi operasi yang
diterapkan oleh Garuda Indonesia merupakan bauran dari ketiga strategi tersebut
dimana strategi yang dominan adalah strategi diferensiasi dan biaya rendah.
F. Referensi
1. Materi Inisiasi Tuton I Manajemen Operasi
2. https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-manajemen-operasional.html
3. https://swa.co.id/swa/trends/garuda-gunakan-strategi-baru-di-usia-ke-70