ABSTRAK
Penelitian ini memiliki dua (2) tujuan yaitu mengetahui: 1) Tingkat kerentanan tanah
longsor di Kecamatan Munjungan, dan 2) Sebaran tingkat kerentanan tanah longsor di
Kecamatan Munjungan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel kerentanan sosial
(tingkat kepadatan penduduk dan kelompok rentan), kerentanan ekonomi (luas lahan
produktif dan PDRB per sektor), kerentanan fisik (kerentanan bangunan dan kerentanan
jumlah fasilitas umum) dan kerentanan lingkungan (penggunaan lahan) yang di setiap
variabelnya memiliki parameter-parameter yang berpengaruh terhadap terjadinya bencana
tanah longsor. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lahan yang ada di Kecamatan
Munjungan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi
dan teknik dokumentasi. Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan dua (2)
teknik yaitu 1) teknik scoringatau pengharkatan, dan 2) teknik overlay atau teknik tumpang
susun peta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tingkat kerentanan longsor di Kecamatan
Munjungan terbagi menjadi 2 kelas rentan, yaitu: (a) kelas sedang seluas 3,60% dari total luas
wilayah penelitian. (b) kelas rendah seluas 96,40% dari total luas wilayah penelitian. 2)
persebaran tingkat kerentanan longsor di Kecamatan Munjungan yaitu: (a) kelas sedang
berada di 2 desa yaitu: Desa Munjungan, dan Desa Desa Karangturi. (b) kelas rendah berada
di 9 desa yaitu: Desa Ngulungkulon, Desa Ngulungwetan, Desa Sobo, Desa Craken, Desa
Masaran, Desa Tawing, Desa Bangun, Desa Besuki, dan Desa Bendoroto.
ABSTRACT
This research has two objectives, to find out: 1) The level of landslide vulnerability in
the District of Munjungan, 2) The distribution of landslide vulnerability levels in the District
of Munjungan. This research is a descriptive research with a quantitative approach. Variables
used in this research are the social vulnerability (the population density level and the
vulnerable classes), the economic vulnerability (productive land areas and GDRP per sector),
the physical vulnerability (the vulnerability of buildings and public facilities) and the
environmental vulnerability (the landuse) which is each variable has parameters affecting the
landslide disaster. The population of this research is the whole land of the District of
Munjungan. Data collecting techniques within this research are, 1) scoring technique, and 2)
overlay technique in mapping. The result of this research shows that: 1) landslide
vulnerability levels of the District of Munjungan is divided to two classes: (a)the moderate
level within 3,60% from the research area, (b) themild level within 96,40% from the research
area. 2) the distribution of landslide vulnerability levels in the District of Munjungan are: (a)
the moderate level which is covering two villages, there are village Munjungan and village
Karangturi. (b) the mild level which is covering 9 villages, there are village Ngulungkulon,
1
Tingkat Kerentanan Longsor… | Faidatun Ni’mah
village Ngulungwetan, village Sobo, village Craken, village Masaran, village Tawing, village
Bangun, village Besuki, and village Bendoroto.
3
Tingkat Kerentanan Longsor… | Faidatun Ni’mah
4
Tingkat Kerentanan Longsor… | Faidatun Ni’mah
kebun campuran, semak, dan hutan. penduduk sebesar 230 (jiwa/km2). Desa
Rata-rata curah hujan selama tahun yang memiliki tingkat kepadatan
2016 yaitu 4088,3 mm/tahun. Rata-rata penduduk paling tinggi yaitu Desa
curah hujan paling tinggi yaitu pada Munjungan yaitu sebesar 734
bulan september yaitu 493,3 mm. (jiwa/km2). Jumlah penduduk laki-laki
Jenis tanah yang ada di di Kecamatan Munjungan sebesar
Kecamatan Munjungan terbagi menjadi 27.014 jiwa sedangkan penduduk
dua jenis yaitu tanah alivial dan perempuan sebesar 26.507 jiwa,
mediteran. Daerah aluvial berada di berdasarkan perbedaan jumlah
Munjungan bagian selatan, tepatnya di penduduk laki-laki dan perempuan
wilayah Teluk Sumbreng, sedangkan tersebut maka sex ratio Kecamatan
daerah mediteran berada di Munjungan Munjungan sebesar 102 yang artinya
bagian timur, utara, dan barat. disetiap 100 penduduk perempuan
Kecamacan Munjungan tersusun atas 4 terdapat 102 penduduk laki-laki.
satuan geologi, yaitu Qa, Tmcl,
Tomi(di), dan Tomm. Satuan geologi B. Data Hasil Pelaksanaan Penelitian
Qa menyusun daerah dataran, 1. Tingkat Kerentanan Tanah
sedangkan sisanya menyusun daerah Longsor
perbukitan tektonik yang mengalami a. Tingkat Kerentanan Sosial
proses pergeseran dan pengangkatan, Kerentanan sosial berhubungan
(Laelatul. 2012). dengan kondisi demografis di suatu
3. Kondisi Demografi wilayah. Kecamatan Munjungan
Jumlah penduduk di Kecamatan memiliki 3 kategori tingkat kerentanan
Munjungan sebesar 53.521 jiwa yang sosial yaitu sangat rendah, rendah, dan
tersebar di 11 desa yaitu Desa sedang dengan rentang skor 13-
Ngulungwetan 2.595, Desa 20.,Berikut ini adalah luas wilayah di
Ngulungkulon 2.805, Desa Sobo 2.520, setiap tingkatan kerentanan sosial:
Desa Craken 3.187, Desa Masaran
8.146, Desa Munuungan 6.490, Desa
Tawing 7.306, Desa Bendoroto 3.144,
Desa Bangun 4.638, Desa Karangturi
6.226, Desa Besuki 6.464. Kecamatan
Munjungan memiliki kepadatan
5
Tingkat Kerentanan Longsor… | Faidatun Ni’mah
8
Tingkat Kerentanan Longsor… | Faidatun Ni’mah
9
Tingkat Kerentanan Longsor… | Faidatun Ni’mah
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas,
maka peneliti menyampaikan beberapa
saran sebagai berikut :
10
Tingkat Kerentanan Longsor… | Faidatun Ni’mah
11