Anda di halaman 1dari 8

PENCEGAHAN PENYAKIT TBC

Pokok Bahasan/Topik : Pencegahan Penyakit TBC


Sub Pokok Bahasan/ Sub Topik : Menjelaskan pengertian TBC, Menyebutkan penyebab dan
tanda gejala penyakit TBC, Menjelaskan cara penanganan
dan pencegahan penyakit TBC.
Sasaran : Keluarga yang salah satu anggotanya menderita penyakit
TBC.
Tempat : Rumah keluarga ibu sekar
Hari/Tanggal : Selasa, 23 April 2019
Waktu : 09.00-10.00 WIB (60 menit)
Penyuluh/Pelaksana : Mutiara Pratiwi

I. Analisa Data
A. Latar belakang
Tuberculosis (TBC) adalah penyakit lama, namun sampai saat ini masih belum bisa
dimusnahkan. Jika dilihat secara global, TBC membunuh 2 juta penduduk dunia setiap
tahunnya, dimana angka ini melebihi penyakit infeksi lainnya. Bahkan Indonesia adalah
Negara terbesar ketiga dengan jumlah pasien TBC terbanyak didunia setelah cina dan india.
Sulit memusnahkan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Myobacterium tuberculosis ini
disebabkan oleh beberapa hal. Diantaranya adalah munculnya bakteri yang resisten terhadap
obat yang digunakan. Karena itu, upaya penemuan obat baru terus dilakukan.
B. Kebutuhan Sasaran
Berdasarkan analisa data, keluarga harus di jelaskan mengenai penyakit TBC agar
keluarga dapat melakukan pencegahan penyakit TBC agar anggota keluarga tersebut tidak
semakin banyak yg ter infeksi penyakit TBC.
C. Karakteristik Sasaran
1. Tingkat Pendidikan/Pengetahuan: diketahui bahwa anggota keluarga yang mengidap
TBC rata-rata pendidikannya adalah tamatan SMA.
2. Ekonomi: Dari hasil analisa data diketahui bahwa keluarga yang menderita penyakit
TBC berasal dari keluarga yang menengah kebawah.
3. Sosial : Dari analisa data bahwa keluarga menganggap bahwa penyakit TBC tidak
terlalu berbahaya dan tidak akan menular.
4. Kepercayaan : Dari hasil analisa data bahwa keluarga masih percaya bahwa penyakit
TBC dapat di sembuhkan dengan tanpa berobat ke dokter dan bisa sembuh dengan
hanya dengan ramuan tradisional.
5. Budaya : dari hasil analisa data keluarga menganggap bahwa berobat untuk
menyembukan penyakit TBC di rumah sakit memiliki biaya yang mahal.
II. Tujuan
A. Tujuan umum
Setelah dilakukan pelatihan tentang TBC klien beserta keluarganya dapat memahami
mengenai pentingnya menjaga kesehatan keluarga.
B. Tujuan khusus
Setelah dilakukan pelatihan tentang TBC diharapkan keluarga Ny. S dapat:
a. Menjelaskan kembali pengertian TBC
b. Menyebutkan penyebab TBC
c. Menyebutkan tanda dan gejala TBC
d. Menjelaskan cara pencegahan TBC
III. Materi
(Terlampir)
IV. Metode
Penyuluhan dilakukan dengan metode ceramah dan demonstrasi
V. Media dan sumber
1. Media
Penyuluhan dilakukan dengan menunjukan poster dan power point
2. Sumber
https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/tuberculosis-tbc/mencegah-penularan-tbc/
https://hellosehat.com/penyakit/tbc-tuberculosis/
https://www.honestdocs.id/penyakit-tbc-gejala-penyebab-pengobatan

VI. Kegiatan Penyuluhan/KBM


NO Tahap Kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluhan sasaran
1. Pembukaan 10 menit 1. Mmemberikan 1. Menjawab salam
salam. 2. Mendengarkan.
2. Memperkenalkan 3. Bertanya jika ada
diri. yang kurang jelas.
3. Menjelaskan tujuan.
4. Kontrak waktu

5. Memberikan
kesempatan untuk
bertanya.

2. Pelaksanaan 35 menit 1. Menjelaskan tentang 1. Mendengarkan


pengertian TBC. penjelasaan tentang
2. Menjelaskan tentang penyakit TBC.
penyakit TBC 2. Bertanya
3. Menyebutkan tanda- 3. Mengerti tentang
tanda penyakit TBC. materi.
4. Menjelaskan cara
penanganan penyakit
TBC.
5. Mempersilahkan
anggota keluarga
untuk bertanya.
3. Penutup 15 menit 1. Melakukan evaluasi 1. Menyampaikan
2. Menyimpulkan evaluasi.
kegiatan. 2. Menyimpulkan
3. Salam penutup. bersama.
3. Menjawab salam.
VII. Evaluasi
Terdapat beberapa pertanyaan :
1. Jelaskan pengertian TBC?
2. Sebutkan tanda dan gejala TBC?
3. Sebutkan cara pencegahan TBC?
LAMPIRAN
Materi dan Jawaban Pertanyaan di evaluasi
A. Pengertian TBC
TBC atau tuberculosis adalah infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang
dan merusak jaringan tubuh manusia. Bakteri tersebut dapat ditularkan melalui saluran udara.
TBC biasanya menyerang paru-paru, namun bisa juga menyebar ke tulang, kelenjar getah
bening, sistem saraf pusat, jantung, dan organ lainnya.Jenis tuberkulosis yang diderita oleh
pasien sering kali merupakan infeksi TBC laten, di mana terdapat bakteri TBC yang “tertidur”
atau belum aktif secara klinis. Bakteri TBC akan aktif dan mulai menunjukkan gejala setelah
periode waktu tertentu, beberapa minggu bahkan beberapa tahun, tergantung kondisi kesehatan
dan daya tahan pasien. Jika pasien memiliki sistem kekebalan tubuh yang melemah (misalnya
pada penderita HIV, kanker, atau pasien yang menjalani kemoterapi), maka TBC akan
berkembang lebih cepat.
B. Tanda – Tanda dan Gejala penyakit TBC
1. Penyebab penyakit TBC
TBC disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (MTB) yang dapat menyebar melalui
udara. Bakteri ini dapat terhirup jika terjadi kontak dengan penderita tuberculosis atau melalui
udara yang sudah dicemari penyakit TBC melalui batuk.Setelah memasuki tubuh,
bakteri masih belum aktif melainkan akan “tidur” selama beberapa waktu. Periode ini disebut
masa inkubasi. Karena bakteri tidak aktif, maka tidak akan ada gejala dan tidak pula menular.
Jika pasien mengikuti tes bakteri MTB, hasilnya akan positif meskipun tidak ada tanda-tanda
sama sekali. Risiko TBC dapat dikurangi secara signifikan jika terdeteksi dini dalam periode
inkubasi.
Dari sepuluh orang yang terinfeksi bakteri MTB, hanya satu orang yang biasanya akan
berkembang menjadi terjangkit penyakit TBC. Bakteri akan menyerang tubuh ketika sistem
kekebalan tidak mampu melawannya, atau bakteri tersebut menunggu hingga sistem
kekebalan melemah (misalnya pada orang lanjut usia, atau pada penderita HIV). Jadi, masa
inkubasi akan berbeda pada setiap orang. Ketika bakteri mulai aktif, bakteri akan berkembang
di dalam paru-paru dan pembuluh darah, lalu bermigrasi ke bagian tubuh lain.
2. Gejala Penyakit TBC
TBC laten tidak ditandai dengan gejala apapun, namun ada pemeriksaan kulit yang dapat
digunakan untuk mendeteksi adanya kuman tuberkulosis dalam tubuh, tes ini akan menunjukkan
hasil yang positif dalam waktu tiga bulan setelah seseorang terkena infeksi.
Adapun gejala penyakit tuberkolosis (TBC) aktif bervariasi sesuai dengan jenis organ yang
terlibat:
Gejala TBC Paru Primer
Pada beberapa orang, terutama anak-anak, tidak memiliki gejala selain demam dan badan lemas.
Gejala lain yang bisa diamati antara lain:
 Batuk
 Sakit dada
 Keringat malam
 Nafsu makan yang buruk
 Berat badan turun atau rendah
Gejala Postprimary (reaktivasi) TB
 Demam
 Keringat malam
 Berat badan rendah
 Kurang Nafsu makan
 Kelemahan
 Sakit dada
Biasanya juga ada batuk yang berlangsung lama menghasilkan dahak yang berubah warna,
terkadang disertai batuk darah, sesak napas dan akhirnya mengembangkan masalah pernapasan
yang parah.
Gejala TBC ekstra paru
Gejala yang muncul akan tergantung di mana TBC menginfeksi.
 TBC kelenjar getah bening (sekitar 25% dari kasus), hal itu dapat menyebabkan
pembengkakan kelenjar, biasanya pada sisi dan pangkal leher.
 TBC tulang dan sendi (sekitar 8% dari kasus), tulang dan sendi akan membengkakn dan
sakit paling sering pada tulang belakang, pinggul dan lutut.
 TB urogenital (sekitar 15% dari kasus) dapat menyebabkan nyeri pada sisi (antara tulang
rusuk dan pinggul), sering buang air kecil, rasa sakit atau ketidaknyamanan saat buang air kecil,
dan kencing berdarah.
Gejala Tuberkulosis (TBC) milier
Gejala TB milier termasuk:
 Demam
 Keringat malam
 Berat badan turun
 Kelemahan
 Masalah paru-paru (batuk, sesak napas, nyeri dada)
C. Cara Pencegahan Penyakit TBC
1) Tutup mulut saat batuk dan bersin
TBC menular lewat dahak dan air liur yang keluar dari mulut. Maka, pengidap TBC harus menutup
mulutnya saat bersin atau batuk. Namun, jangan tutup mulut dengan menangkup kedua tangan. Kuman bisa
berpindah ke tangan Anda dan kemudian berpindah lagi ke orang lain saat Anda berjabat tangan atau
memegang mereka.
Sebaiknya gunakan tisu (jangan lupa untuk segera buang di tempat sampah, ya! Jangan dibuang
sembarangan) atau sapu tangan pribadi untuk menutup mulut. Jika tidak ada, tutup mulut dengan
memalingkan wajah ke sisi lengan dalam atau siku dalam Anda.
Kenakan masker saat berada di tempat umum untuk mencegah penularan TBC pada orang yang sehat.
2) Jangan meludah atau buang dahak sembarangan!
Sama halnya dengan batuk atau bersin di tempat umum, buang dahak dan meludah pun tidak boleh
sembarangan di tempat umum. Bakteri yang ada di dalam ludah Anda bisa berterbangan di udara dan
kemudian terhirup oleh orang-orang sekitar.
Jika ingin membuang dahak atau meludah, lakukanlah di kamar mandi. Siram ludah Anda sampai terbilas
bersih. Apabila situasi dan kondisi tidak memungkinkan Anda untuk pergi ke kamar mandi terdekat,
meludahlah di selokan atau kali yang airnya mengalir.
3) Hindari kontak langsung dengan anak-anak
Sebisa mungkin, hindari berdekatan atau kontak langsung dengan bayi, balita, atau anak-anak, karena
sistem imun mereka masih belum kuat dan cenderung lemah.
4) Biarkan sinar matahari masuk ke dalam ruangan
Kuman penyebab TB umumnya dapat bertahan hidup di udara bebas selama satu sampai dua
jam, tergantung dari ada tidaknya paparan sinar matahari, kelembapan, dan ventilasi. Pada kondisi gelap,
lembap, dan dingin, kuman TB dapat bertahan berhari-hari — bahkan sampai berbulan-bulan.
Namun, bakteri TB bisa langsung mati jika terpapar oleh sinar matahari langsung. Maka, bukalah jendela
dan tirai Anda ketika cuaca cerah. Biarkan sinar matahari masuk ke dalam ruangan untuk membunuh
kuman-kuman TBC yang mungkin bersemayam dalam rumah Anda. ketika Anda membuka jendela,
sirkulasi udara pun dapat membantu mendorong kuman-kuman keluar rumah sehingga mereka mati ketika
terpapar sinar ultraviolet dari sinar matahari.

Anda mungkin juga menyukai