Ada pun 7 kunci pokok sistem pemerintahan Negara Republik Indonesia berdasarkan
UUD 1945, yaitu :
1. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat).
2. Sistem Konstitusional.
3. Kekuasaan negara yang tertinggi di tangan Majelis Permusyawaratan Rakyat.
4. Presiden adalah penyelenggara pemerintah negara yang tertinggi dibawah Majelis
Permusyawaratan Rakyat.
5. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
6. Menteri negara ialah pembantu presiden, menteri negara tidak bertanggungjawab
kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
7. Kekuasaan kepala negara tidak tak terbatas.
Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka Indonesia menyusun lembaga
pemerintahannya sedemikian rupa meskipun telah mengalami 4 kali perubahan
karena UUD 1945 juga telah mengalami amandemen sebanyak 4 kali.
Susunan lembaga pemerintahan pusat di Indonesia dapat digambarkan dengan jelas
pada skema di bawah ini :
A. LEMBAGA LEGISLATIF
Lembaga legislatif merupakan lembaga negara yang mempunyai kekuasaan untuk
membuat undang-undang. Lembaga legislatif terdiri dari :
1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
Anggota MPR terdiri atas anggota DPR dan DPD yang dipilih melalui pemilihan
umum. MPR bersidang paling sedikit sekali dalam 5 tahun yang diadakan di ibukota
negara.
Tetapi, bila terjadi situasi-situasi yang penting dan mengharuskan adanya
pembahasan bersama, mereka dapat mengadakan sidang yang disebut sidang
istimewa.
Tugas MPR :
1. Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar.
2. Melantik presiden dan wakil presiden berdasarkan hasil pemilihan umum.
3. Memberhentikan presiden atau wakil presiden dalam masa jabatannya menurut UUD.
DPR merupakan lembaga tinggi negara yang kedudukannya setara dengan presiden
dan lembaga tinggi negara yang lain, serta merupakan lembaga yang mengurusi
aspirasi politik.
Anggota DPR dipilih melalui pemilihan umum. DPR merupakan wakil rakyat yang
mewakili seluruh rakyat Indonesia. Jadi, DPR harus membela rakyat, menyampaikan
pikiran, kehendak, dan kepentingan rakyat.
Fungsi DPR :
1. Fungsi legislasi artinya DPR mempunyai kewenangan membentuk undang-
undang dengan presiden untuk mendapat persetujuan bersama.
2. Fungsi anggaran, artinya DPR menyusun dan menetapkan APBN (Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara) bersama pemerintah.
3. Fungsi pengawasan, artinya DPR melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
UUD 1945 dan undang-undang lainnya.
Dalam menjalankan fungsinya, DPR mempunyai beberapa hak, yaitu :
1. Hak interpelasi adalah hak DPR untuk meminta keterangan kepada Pemerintah
mengenai kebijakan Pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas
pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Hak angket adalah hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan
suatu undang-undang dan/atau kebijakan Pemerintah yang berkaitan dengan hal
penting, strategis, dan berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.
3. Hak imunitas adalah kekebalan hukum dimana setiap anggota DPR tidak dapat
dituntut di hadapan dan di luar pengadilan karena pernyataan, pertanyaan/pendapat
yang dikemukakan secara lisan ataupun tertulis dalam rapat-rapat DPR, sepanjang
tidak bertentangan dengan Peraturan Tata Tertib dan kode etik.
4. Hak menyatakan pendapat adalah hak DPR untuk menyatakan pendapat atas:
Kebijakan Pemerintah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di tanah air atau
di dunia internasional
Tindak lanjut pelaksanaan hak interpelasi dan hak angket
Dugaan bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden melakukan pelanggaran hukum baik
berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat
lainnya, maupun perbuatan tercela, dan/atau Presiden dan/atau Wakil Presiden tidak
lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden.
DPD adalah lembaga baru yang dibentuk setelah adanya perubahan UUD 1945 yang
ke-3. DPD dibentuk dengan maksud sebagai penyeimbang yang berkaitan dengan
kebijakan di pusat dan di daerah. Jadi DPD merupakan lembaga penyalur aspirasi
keragaman daerah.
Anggota DPD dipilih dari setiap provinsi masing-masing 4 orang melalui pemilihan
umum. DPD bersidang sedikitnya sekali dalam setahun.
Tugas dan wewenang DPD :
1. Mengajukan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah
kepada DPR.
2. DPD ikut membahas rancangan undang-undang tersebut. DPD juga
dapat memberikan pertimbangan kepada DPR atas rancangan undang-undang yang
berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama.
B. LEMBAGA EKSEKUTIF
Lembaga eksekutif merupakan lembaga negara yang menjalankan
undang-undang. Lembaga ini terdiri atas Presiden dan Wakil Presiden yang dibantu
dengan susunan kabinetnya (Menteri-menteri). Dalam melaksanakan kekuasaan dan
tanggung jawabnya, presiden bekerja sama dengan lembaga legislatif dan lembaga
yudikatif.
C. LEMBAGA YUDIKATIF
Lembaga yudikatif adalah lembaga yang mengawasi pelaksanaan
peraturan perundangan. Lembaga yudikatif terdiri dari :
1. Mahkamah Agung (MA)
Menurut UUD 1945, BPK merupakan lembaga yang bebas dan mandiri yang dibentuk
untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Anggota BPK
dipilih oleh DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD, dan diresmikan oleh
Presiden.
Wewenang BPK :
1. menentukan objek pemeriksaan, merencanakan dan melaksanakan pemeriksaan,
menentukan waktu dan metode pemeriksaan serta menyusun dan menyajikan
laporan pemeriksaan
2. meminta keterangan dan/atau dokumen yang wajib diberikan oleh setiap orang, unit
organisasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Bank Indonesia, BUMN, Badan
Layanan Daerah,BUMD, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan
negara
3. melakukan pemeriksaan di tempat penyimpanan uang dan barang milik negara, di
tempat pelaksanaan kegiatan, pembukuan dan tata usaha keuangan negara, serta
pemeriksaan terhadap perhitungan-perhitungan, surat-surat, bukti-bukti, rekening
koran, pertanggungjawaban, dan daftar lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan
keuangan negara
4. menetapkan jenis dokumen, data, serta informasi mengenai pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara yang wajib disampaikan kepada BPK
5. menetapkan standar pemeriksaan keuangan negara setelah konsultasi dengan
Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah yang wajib digunakan dalam pemeriksaan
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara
6. menetapkan kode etik pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara
7. menggunakan tenaga ahli dan/atau tenaga pemeriksa di luar BPK yang bekerja untuk
dan atas nama BPK
8. membina jabatan fungsional Pemeriksa
9. memberi pertimbangan atas standar akuntansi pemerintahan
10. memberi pertimbangan atas rancangan sistem pengendalian intern Pemerintah
Pusat/Pemerintah Daerah sebelum ditetapkan oleh Pemerintah Pusat/Pemerintah
Daerah.
PENDIDIKAN KEWARGA NEGARAAN (PKN)
REPUBLIK INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
· VISI
· MISI
1. Independensi
2. Integritas
Artinya BPK membangun nilai integritas dengan bersikap jujur, obyektif, dan tegas
dalam menerapkan prinsip, nilai, dan keputusan.
3. Profesionalisme
IV.Anggota II
Tugas dan wewenang Anggota II meliputi pemeriksaan pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara bidang perekonomian dan perencanaan
pembangunan nasional dan pemeriksaan investigatif.
V. Anggota III
Tugas dan wewenang Anggota III meliputi pemeriksaan pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara bidang lembaga negara, kesejahteraan rakyat,
kesekretariatan negara, aparatur negara, riset dan teknologi.
VI. Anggota IV
Tugas dan wewenang Anggota IV meliputi pemeriksaan pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan negara bidang lingkungan hidup, pengelola sumber daya
alam, dan infrastruktur.
VII. Anggota V
Tugas dan wewenang Anggota V meliputi pemeriksaan pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan daerah dan kekayaan daerah yang dipisahkan pada
Wilayah I (Sumatera dan Jawa).
Tugas dan wewenang Anggota V meliputi pemeriksaan pengelolaan dan tanggung
jawab keuangan daerah dan kekayaan daerah yang dipisahkan pada Wilayah I
(Sumatera dan Jawa).
VIII. Anggota VI
Tugas dan wewenang Anggota VI meliputi pemeriksaan pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan daerah dan kekayaan daerah yang dipisahkan pada
Wilayah II (Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua).