Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat, dan anugerah-Nya kami dapat menyusun Makalah ini dengan judul
“UTERATONIKA” yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmakologi.
Tidak sedikit kesulitan yang kami alami dalam proses penyusunan makalah
ini. Namun berkat dorongan dan bantuan dari semua pihak yang terkait, baik secara
moril maupun materil, akhirnya kesulitan tersebut dapat diatasi. Tidak lupa pada
kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih kepada Dosen yang telah
membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa untuk meningkatkan kualitas makalah ini kami
membutuhkan kritik dan saran demi perbaikan makalah di waktu yang akan datang.
Akhir kata, besar harapan kami agar makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun.
DAFTAR ISI
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini ilmu kebidanan sangat berkembang pesat, seiring dengan itu
kualitas pelayanan kepada ibu hamil, persalinan dan nifas juga sangat
membanggakan. Kehidupan janin didalam rahim pun menjadi kajian yang
berkembang pesat dimana janin sudah dijadikan sebagai pasien/ klien tersendiri
yang sangat menentukan apakah janin tetap dipertahankan dalam kehidupan
dalam rahim ataukah harus hidup diluar rahim yang berarti harus dilahirkan.
Apabila janin diputuskan harus dilahirkan maka kita akan dihadapkan pada
masalah induksi persalinan dimana saat ini pemakaian oksitosin sebagai induksi
persalinan sangat banyak digunakan.
Perdarahan pasca persalinan masih menjadi momok sebagai salah satu
penyebab kematian ibu terutama dinegara berkembang seperti negara kita
Indonesia. Berbagai kebijakan telah dicanangkan antara lain Gerakan Sayang Ibu
maupun Making Pregnancy Saver yang salah satu pesan kuncinya adalah
penanganan masalah kegawat daruratan kebidanan dimana salah satu focus
gerakannya adalah pencegahan dan penanganan perdarahan pasca persalianan.
Untuk pencegahan perdarahan pasca persalinan saat ini setiap petugas
kesehatan dituntut harus melaksanankan asuhan persalinan normal dengan salah
satu terobosan adalah penatalaksanaan aktif kala tiga dimana penggunaan
uterotonika secara tepat guna harus diterapkan Baik dalam hal induksi persalinan,
maupun masalah pencegahan dan penanganan perdaran pasca persalinan sangat
berkaitan dengan penggunaan oksitosin. Setiap petugas kesehatan yang
menangani masalah ini dituntut mempunyai pengetahuan memadai tentang
uterotonika, baik tentang cara kerjanya, cara pemberianya maupun tentang efek
yang tidak diinginkan. Seperti yang telah kita ketahui bersama, obat merupan
salah satu penunjang sarana kesehatan. Segala macam penyakit tidak dapat lepas
begitu saja tanpa keberadaan obat.
Dengan penggunaan obat kita harus mengikuti aturan – aturan tertentu
karena obat dalam penggunaan yang digunakan dalam jumlah yang berlebihan
dapat meracuni sedangkan racun yang digunakan dalam jumlah sedikit justru
dapat menjadi obat bagi tubuh kita.. Salah satu dari obat yang sudah sering
dipergunakan adalah uterotonik dan anti perdarahan. Obat – obat uterotonika dan
anti perdarahan tidak pernah lepas dari segala masalah kesehatan yan
berhubungan dengan kehamilan dan persalinan.
Masalah kehamilan dan persalinan merupakan masalah yang riskan karena
sangat erat dengan keselamatan jiwa seseoramg sehingga ironis sekali apabila
terjadi kesalahan walau hanya sedikit saja. Hal – hal yang perlu diketahui adalah
mengenai nama obat, tujuan penggunaan, mekanisme kerja, indikasi, kontra
indikasi, efek samping, cara pemakaian serta dosis yang digunakan. Uterotonika
Adalah Zat Yanag Digunakan Untuk meningkatkan kontraksi uterus.Uterotonik
banyak digunakan untuk induksi, penguatan persalinan, pencegahan serta
penanganan perdarahan post partum, penegndapan perdarahan akibat abortus
inkompletikus dan penanganan aktif pada Kala III persalinan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu defenisi Uterotonika ?
2. Apa Saja Macam-Macam Uterotonika ?
3. Bgaimana Mekanisme kerja Uterotonika ?
4. Apa Dampak Uterotonika ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui defenisi Uterotonika
2. Untuk mengetahui jenis Obat Uterotonika
3. Untuk Mengetahui Mekanisme Kerja Obat Uterotonika
4. Untuk Mengetahui Dampak Uterotonika
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Uterotonika
uterotonik adalah salah satu upaya untuk mengatasi pendarahan pasca persalinan
atau setelah lahirnya plasenta. Namun, pemberian obat ini sama sekali tidak
untuk mengurangi perdarahan kala III dan mempercepat lahirnya plasenta. Karena
itu, pemberian pencegahan dapat diberikan pada setiap persalinan atau bila ada
indikasi tertentu. Indikasi yang dimaksud, adalah hal-hal yang dicurigai akan
misalnya:
A. Kesimpulan
Analgesik Uterotonika Adalah Zat Yanag Digunakan Untuk
meningkatkan kontraksi uterus.Uterotonik banyak digunakan untuk induksi,
penguatan persalinan, pencegahan serta penanganan perdarahan post partum,
penegndapan perdarahan akibat abortus inkompletikus dan penanganan aktif pada
Kala III persalinan. Obat uterotonika menyebabkan kontraksi rahim dan
pembuluh-pembuluh darahnya.
Uterotonika (Oxytocic) merupakan obat yang penting tetapi berbahaya.
Jikalau dipergunakan secara salah, obat ini dapat menimbulkan kematian ibu atau
bayinya di dalam kandungan. Jikalau dipergunakan secara benar, kadangkala obat
ini dapat menyelamatkan kehidupan. Berikut manfaat dari Uterotonika:
1. Untuk mengatasi pendarahan saat melahirkan
2. Membantu mencegah pendarahan hebat saat melahirkan
3. Untuk mengatasi pendarahan pada keguguran
B. Saran
Dalam pembuatan makalah yang berjudul “OBAT Uterotonika “ masih
banyak memiliki kekurangan oleh karna itu keritik dan saran dari pembaca sangat
kami harapkan demi melengkapi makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Sutistia G.Ganiswara .2007. Farmakologi Dan Terapi edisi V. Jakarta, Gaya Baru
Katzung. G. Bertram 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi VIII Bagian ke II.
Jakarta : Salemba Medika.
Oktadiana, Isma. 2013. [Internet]. “ Makalah OBAT uteratonika“ . Diakses Pada : 28
September 2014. Sumber : <http://ismaoktadiana.blogspot.com/2013/12/makalah-
uteratonika-dan_9402.html >
Prof.Dr.Anas Subarnas, Apt, Msc.Dkk. 2007. “ Pedoman Informasi Obat Bagi
Pengelola Obat Di Puskesmas “. Bengkulu.