Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“PENGARUH TAX AMNESTY TERHADAP PENERIMAAN NEGARA”

Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Seminar Perpajakan

Disusun Oleh :

KELOMPOK 2

Julian Afdal Maulana B1C1 16 040 Riska B1C1 16 073

Karmila B1C1 16 041 Risky Purnamasary S. B1C1 16 075

Lady Hyllari Teresa B1C1 16 044 Ruly Dwi Idawati B1C1 16 079

Muh. Fajar Syafaat B1C1 16 051 Sanwin B1C1 16 079

Mupriakil B1C1 16 052 Sitti Hasnina B1C1 16 086

Nurul Zahra Ramadhani B1C1 16 063

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Swt yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, dan
hidayahnya, kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “PENGARUH TAX
AMNESTY TERHADAP PENERIMAAN NEGARA” ini dengan tepat waktu.
Penulis juga ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak Ishak Awaluddin
selaku dosen pembimbing Mata Kulia Seminar Perpajakan dan kepada semua teman-teman
yang sudi kiranya membantu penulisan dalam menyelesaikan tugas Seminar Perpajakan ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “PENGARUH TAX AMNESTY
TERHADAP PENERIMAAN NEGARA” ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.

Kendari, Oktober 2019

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................
Daftar Isi..........................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN..........................................................................................
A. Latar Belakang.....................................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................... ............
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN.................................................................................................
A. Definisi Tax Amnesty...................................................................... ....................
B. Kelebihan Tax Amnesty..........................................................................................
C. Kekurangan Tax Amnesty.........................................................................................
D. Apa Pengaruh Positif Tax Amnesty Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.....
E. Apa Manfaan Tax Amnesty..........................................................................................
F. Bagaimana Peluang dan Tantangan Implementasi Tax Amnesty di Indonesia...........
G. Apa Tujuan Tax Amnesty............................................................................................

BAB III. PENUTUP


A. Kesimpulan..............................................................................................
B. Saran.......................................................................................................
Daftar Pustaka...............................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kita tahu bahwa pembangunan nasional yang berlangsung secara terus-menerus dan
berkesinambungan selama ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Namun,
untuk merealisasikan tujuan tersebut diperlukan suatu anggaran pembangunan yang cukup
besar. Salah satu usaha untuk mewujudkan peningkatan penerimaan untuk pembangunan
tersebut adalah dengan menggali sumber dana yang berasal dari dalam negeri, yaitu pajak.
Pajak merupakan sumber penerimaan yang dominan dalam struktur Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN). Hampir 70 persen penerimaan berasal dari sektor pajak. Karena
itu untuk mencapai target penerimaan negara dari sektor perpajakan dibutuhkan upaya-upaya
yang nyata, serta mengimplementasikan dalam bentuk kebijakan pemerintah. Salah satunya
adalah tax amnesty atau pengampunan pajak. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan
subyek pajak maupun obyek pajak.Subyek pajak dapat berupa kembalinya dana-dana yang
berada di luar negeri, sedangkan dari sisi obyek pajak berupa penambahan jumlah wajib
pajak.
Sebenarnya Indonesia pernah menerapkan amnesti pajak pada 1984. Namun
pelaksanaannya tidak efektif karena wajib pajak kurang merespons dantidak diikuti dengan
reformasi sistem administrasi perpajakan secara menyeluruh.Pengampunan pajak diharapkan
menghasilkan penerimaan pajak yang selama ini belum atau kurang bayar, disamping
meningkatkan kepatuhan membayar pajak karena makin efektifnya pengawasan, didukung
semakin akuratnya informasi mengenai daftar kekayaan wajib pajak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Definisi Tax Amnesty?
2. Apa kelebihan Tax Amnesty?
3. Apa Kekurangan Tax Amnesty?
4. Apa Pengaruh Positif Tax Amnesty Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia?
5. Apa Manfaan Tax Amnesty?
6. Bagaimana Peluang dan Tantangan Implementasi Tax Amnesty di Indonesia?
7. Apa Tujuan Tax Amnesty?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahuai definisi tax amnesty
2. Untuk mengetahui apa saja kelebihan tax amnesty
3. Untuk mengetahui apa saja kekurangan tax amnesty
4. Memahami pengaruh positif tax amnesty terhadap pertumbuhan ekonomi indonesia
5. Untuk mengetahui manfaan dari Tax Amnesty
6. Mengetahui peluang dan tantangan implementasi tax amnesty di indonesia
7. Untuk mengetahui tujuan tax amnesty
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Tax Amnesty


Tax amnesty adalah sebuah kesempatan berbatas waktu bagi kelompok wajib pajak
tertentu untuk membayar pajak dengan jumlah tertentu sebagai pengampunan atas kewajiban
membayar pajak (termasuk dihapuskannya bunga dan denda) yang berkaitan dengan masa
pajak sebelumnya tanpa takut penuntutan pidana. Program ini berakhir ketika otoritas pajak
memulai investigasi pajak dari periode-periode sebelumnya. Dalam beberapa kasus, undang-
undang yang melegalkan pengampunan pajak memberikan hukuman yang lebih berat bagi
pengampun pajak yang terlambat menjalankan kewajibannya. Pengampunan pajak
bermanfaat sebagai salah satu sumber kas negara dari penerimaan pajak.
Menurut "UU No 11 Tahun 2016 Tentang Pengampunan Pajak" Tax Amnesty adalah
penghapusan pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan
dan sanksi pidana di bidang perpajakan, dengan cara mengungkap Harta dan membayar Uang
Tebusan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
Menurut "PMK No. 118/PMK.03/2016" Tax Amnesty adalah adalah penghapusan
pajak yang seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi administrasi perpajakan dan sanksi
pidana di bidang perpajakan, dengan cara mengungkap Harta dan membayar Uang Tebusan
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pengampunan Pajak.
Pengertian Tax Amnesty secara umum merupakan suatu kebijakan pemerintah yang
diberikan kepada pembayar pajak tentang forgiveness / pengampunan pajak, dan sebagai
ganti atas sebuah pengampunan tersebut pembayar pajak diharuskan untuk membayar uang
tebusan. Mendapatkan sebuah pengampunan pajak artinya data laporan yang ada selama ini
dianggap sudah diputihkan dan atas beberapa utang pajak juga dihapuskan.

B. Kelebihan Tax Amnesty


1. Sumber daya yang dimiliki pada instansi aparatur pajak saat ini sudah memadai yang
dapat mendukung diberlakukannya penerapan tax amnesty. Demikian juga
infrastruktur pendukung lainnya.
2. Bila kebijakan perpajakan seperti tax amnesty diterapkan maka akan menciptakan
kerelaan masyarakat untuk mendaftarkan diri menjadi Wajib Pajak dan menunaikan
kewajiban perpajakannya seperti yang dilakukan pemerintah sebelumnya dengan
sunset policy (kebijakan pemberian fasilitas perpajakan) maupun pemebebasan pajak
fiskal bagi warga negara Indonesia yang hendak bepergian ke luar negeri dengan
syarat memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak.
3. Kondisi ekonomi nasional saat ini relatif stabil dengan rata-rata pertumbuhan
ekonomi di atas 5 persen. Hal ini dapat menjamin pemberlakuan tax amnesty.
4. Program ini dapat meningkatkan dana-dana masuk ke Indonesia yang cukup banyak
di simpan di luar negeri. Di samping itu, dana-dana yang selama ini diparkir di luar
negeri dapat kembali masuk ke tanah air bila pemerintah secepatnya menerapkan
pengampunan pajak.
5. Tax amnesty dapat berpengaruh positif bagi pasar uang pada Bursa Efek Indonesia.
Bila kebijakan ini diterapkan maka mempunyai potensi terjadi penambahan emiten
baru karena perusahaan-perusahaan tidak perlu khawatir atas permasalahan pajak
yang telah lewat. Karena masalah perpajakan merupakan salah satu faktor yang
dianggap memberatkan bagi calon emiten untuk mengubah status perushaaannya
menjadi perusahaan terbuka
6. pemerintah dapat mengkonsentrasikan atau memfokuskan pada upaya pemberantasan
korupsi. Demikian juga dengan diimplementasikan tax amnesty maka asset recovery
nya lebih mudah karena tidak perlu melakukan penyelidikan, penyidikan, penuntutan
dan proses hukum lainnya untuk mengambil asset koruptor. Asset recovery adalah
perbandingan antara jumlah kerugian negara yang didakwakan dengan penyitaan asset
atau pengembalian asset korupsi. Selama ini persentase asset recovery masih relatif
kecil. Persentase asset recovery dapat dijadikan acuan penentuan tarif tax amnesty

C. Kekuranagn Tax Amnesty


1. Tidak mempunyai payung hukum yang dapat menjadi landasan hukum implementasi
tax amnesty yang dapat memberikan aturan jelas. Hal ini akan menambah keraguan
bagi wajib pajak dan calon wajib pajak.Namun apabila implementasi tax amnesty
akan diterapkan maka berarti harus di buat terlebih dahulu peraturan perpajakan
(undang-undang) yang mengatur tentang hal itu. Hal ini tentu saja akan memakan
waktu yang lebih lama karena tentu saja harus mendapat persetujuan dari DPR
(Dewan Pertimbangan Rakyat).
2. Dianggap mencederai asas keadilan, Tax amnesty dianggap mencederai keadilan bagi
masyarakat yang selama ini patuh membayar pajak. Apalagi pada tahun 1964 dan
1984, tax amnesty berjalan tidak efektif karena minimnya ketersediaan data
perpajakan. Tidak ada lengkapnya basis data perpajakan membuka kemungkinan
petugas pajak untuk mendeteksi kekayaan yang tak dilaporkan. Pengemplang pajak
pun tak perlu khawatir akan tertangkap. Terlebih, kekayaan yang tidak dilaporkan
pada umumnya berada di luar negeri sehingga benar-benar jauh dari jangkauan
petugas pajak.
3. Tax Amnesty dikhawatirkan tidak akan berjalan secara konsisten. Banyak yang
menilai jika kekurangan penerimaan pajak tidak hanya bisa diselesaikan dengan
kebijakan pengampunan pajak tersebut. Belum adanya kejelasan mengenai kewajiban
bagi wajib pajak untuk menempatkan kekayaannya di dalam negeri, besar
kemungkinan individu-individu yang meminta pengampunan pajak akan
menyembunyikan kembali kekayaan mereka di luar negeri ketika manfaattax amnesty
tak lagi diberikan.
4. Tax Amnesty Hanya Beri "Karpet Merah" bagi Koruptor dalam RAPBNP 2016
dianggap sebagian orang bukan untuk kepentingan masyarakat. Mereka menilai, tax
amnesty hanya untuk kepentingan pengusaha yang memiliki dana besar di luar negeri.
Pengampunan pajak hanya akan menjadi karpet merah untuk koruptor dan
konglomerat yang mendapat keuntungan di Indonesia. Menurut mereka, tax amnesty
hanya dijadikan bahasa kampanye oleh politisi untuk memuluskan proyek-proyek
swasta.

D. Pengaruh Positif Tax Amnesty Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Pada dasarnya Tax Amnesty adalah program pengampunan terhadap wajib pajak yang
bermasalah. Caranya meliputi penghapusan pajak terutang kepada wajib pajak yang
menunggak. Selain itu, ada pula penghilangan sanksi administrasi dan pidana perpajakan atas
harta yang diperoleh pada 2015 serta sebelumnya yang belum dilaporkan dalam Surat
Pemberitahuan Pajak Tahunan.

Dasar hukum pemberlakukan Tax Amnesty di Indonesia adalah Undang-Undang


Nomor 11 Tahun 2016 tentang pengampunan pajak. Pemerintah berharap dengan
pemberlakukan Tax Amnesty akan ada pemasukan tambahan yang membantu keuangan
negara.

Program ini bisa menjadi sarana untuk memperlihatkan nasionalisme. Sebab, banyak
manfaat yang dapat dipetik oleh bangsa. Salah satu yang signifikan adalah mendongkraknya
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Perekomian di negeri kita akan terdorong maju. Ada
beberapa faktor yang memperkuat prediksi tersebut dengan adanya tax amnesti.

1. Dampak Dana Repatriasi

Pertama ialah mendorong laju investasi. Tax Amnesty akan menarik dana masuk dari
luar negeri ke dalam negeri. Uang itu jelas tidak akan dibiarkan mengendap begitu saja.
Pemerintah berupaya mendorong agar digunakan ke sektor produktif. Salah satunya dengan
investasi. Otomatis, dengan pertambahan dana yang ada, tingkat investasi akan naik. Hal ini
akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi lebih baik.

Selain itu, dana repatriasi ini akan menjaga stabilitas nilai Rupiah dibanding mata
uang asing seperti dolar Amerika Serikat (AS). Biasanya, dana yang masuk dari luar negeri
masih dalam mata uang asing. Hal itu membuat jumlah mata uang asing yang ada di
Indonesia kian bertambah. Akibatnya gejolak Rupiah bisa dikurangi karena jumlah mata uang
asing di dalam negeri mencukupi. Tentu saja kondisi tersebut berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Bukan hanya rupiah yang terpengaruh, likuiditas dana di dalam negeri juga ikut
terjaga berkat Tax Amnesty. Selama ini, likuiditas dana di Indonesia terbilang kecil. Seperti
dilaporkan oleh Republika, Bambang menyatakan Loan to Deposit Ratio di perbankan
Indonesia sudah mencapai 90 persen, sedangkan Loan to GDP Ratio hanya 30 persen. Ini
menunjukkan bahwa likuiditas dana di dalam negeri kurang baik.

Dana repatriasi bisa dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan kredit yang sedikit
terhambat karena likuiditas yang mepet. Dengan pertambahan kredit, maka diharapkan
perekenomian Indonesia juga akan bertumbuh.

Selain itu, cadangan devisa negara juga bisa akan bertambah. Cadangan devisa yang kuat
akan berujung kepada pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik. Tingkat kepercayaan
investor terhadap perekonomian Indonesia akan meningkat karena ada keamanan dari dana
cadangan devisa yang besar. Selain itu, pemerintah juga leluasa untuk menyalurkan dana ke
sektor-sektor produktif untuk mendorong laju perekonomian.

2. Sektor yang Terdorong

Secara khusus, ada beberapa sektor yang akan terpengaruh Tax Amnesty. Sektor-
sektor inilah yang diyakini akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pertama
adalah sektor keuangan. Dana repatriasi yang masuk bisa dimanfaatkan untuk pasar modal
dan penyaluran kredit. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berikutnya
ialah sektor properti. Para pemilik modal diperkirakan tidak akan lama membiarkan dananya
mengendap begitu saja. Mereka bisa memanfaatkannya untuk berinvestasi di sektor properti.
Lagi pula sektor ini sudah terbukti sebagai salah satu pilihan investasi yang menjanjikan. Satu
sektor lainnya yang akan menikmati dampak positif dari Tax Amnesty adalah manufaktur.
Diperkirakan akan banyak modal yang dipakai untuk membangun sejumlah pabrik baru.
Lagi-lagi, jika itu terjadi, dampaknya akan sangat baik bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Oleh karena itu, semua warga negara Indonesia sangat disarankan untuk
memanfaatkan program Tax Amnesty sebaik mungkin. Selain memberikan keuntungan besar,
mengikutinya berarti pula ikut membantu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

E. Manfaat Tax Amnesty


Manfaat atau keuntungan yang didapat oleh Wajib Pajak yang mengikuti Tax
Amnesty yaitu sebagai berikut :

 Penghapusan pajak terutang yang belum diterbitkan ketetapan pajak, tidak dikenai
sebuah sanksi administrasi perpajakan, dan tidak dikenai sanksi pidana di bidang
perpajakan, untuk sebuah kewajiban perpajakan dalam masa pajak, bagian Tahun Pajak,
dan Tahun Pajak, sampai dengan akhir Tahun Pajak Terakhir yang berkaitan dengan
kewajiban perpajakan PPh dan PPN atau PPnBM.

 penghapusan sebuah sanksi administrasi perpajakan berupa bunga, atau denda, untuk
suatu kewajiban perpajakan dalam masa pajak, bagian Tahun Pajak, dan Tahun Pajak,
sampai dengan akhir Tahun Pajak Terakhir yang berkaitan dengan kewajiban perpajakan
PPh dan PPN atau PPnBM.

 Tidak dilakukan suatu pemeriksaan pajak, pemeriksaan bukti permulaan, dan


penyidikan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan, atas kewajiban perpajakan dalam masa
pajak, bagian Tahun Pajak, dan Tahun Pajak, sampai dengan akhir Tahun Pajak
Terakhir yang berkaitan dengan suatu kewajiban perpajakan PPh dan PPN atau PPnBM.

 Penghentian suatu pemeriksaan pajak, pemeriksaan bukti permulaan, dan penyidikan


Tindak Pidana di Bidang Perpajakan, dalam hal Wajib Pajak sedang dilakukan
pemeriksaan pajak, pemeriksaan bukti permulaan, dan penyidikan Tindak Pidana di
Bidang Perpajakan atas kewajiban perpajakan, sampai dengan akhir Tahun Pajak
Terakhir yang berkaitan dengan kewajiban perpajakan PPh dan PPN atau PPnBM.

F. Peluang dan Tantangan Implementasi Tax Amnesty di Indonesia


Ada beberapa langkah yang ditempuh pemerintah Indonesia khususnya Direktorat
Jenderal Pajak guna meningkatkan penerimaan negara dari sektor pajak, antara lain
melaksanakan program Sensus Pajak Nasional. Selain itu melakukan penyempurnaan
peraturan untuk menangani tindakan penghindaran pajak (tax avoidance), tindakan
penggelapan pajak melalui transfer pricing, dan pengenaan pajak final. Selain itu salah satu
bentuk upaya atau inovasi lain dalam system perpajakan yang berguna meningkatkan
penerimaan pajak tanpa menambah beban baik jenis pajak baru maupun persentase pajak
yang sudah ada kepada masyarakat, dunia usaha dan para pekerja adalah melalui program tax
amnesty. Salah satu tujuan pengampunan pajak ini diharapkan dapat mengurangi citra negatif
pada aparat perpajakan yang selalu dipersepsikan selalu bersikap sewenang-wenang dan
harus selalu dihindari, berubah menjadi hubungan yang lebih “friendly.” Pada dasarnya
inovasi atau upaya ini dapat diterapkan di Indonesia. Keunggulan yang diharapkan bila
kebijakan tax amnesty diimplementasikan yaitu akan dapat mendorong masuknya dana-
danadari luar negeri yang dalam jangka panjang dapat digunakan sebagai pendorong investasi
yang pada gilirannya bermanfaat untuk menstimulasi perekonomian nasional.
Di sisi lain kelemahannya bila diterapkan pengampunan pajak adalah tidak serta
merta menjamin peningkatan kinerja setoran pajak ke kas negara. Hal ini bisa sebaliknya
berpotensi terjadinya penyelewengan,manipulasi dan tindakan moral hazard lainnya. Para
pengusaha yang memperoleh pemutihan pajak akan melakukan penggelapan kewajiban
pajaknya. Kecuali bila diberlakukan pengampunan pajak bersyarat.Contohnya pengampunan
pajak bersyarat, wajib pajak harus transparan terhadap aset-aset dan penghasilan mereka. Hal
ini guna menghindari kekeliruan yang sama tahun 1984 tidak terulang kembali yaitu
minimnya akses informasi terhadap masyarakat dan minimnya keterbukaan/transparansi serta
sosialisasi kebijakan ini.

G. Tujuan Tax Amnesty


Tujuan dari Tax Amnesty yang berdasarkan Undang-undang nomor 11 Tahun 2016
yaitu sebagai berikut:

 Bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan dan restrukturisasi ekonomi melalui


pengalihan Harta, yang antara lain akan berdampak terhadap peningkatan likuiditas
domestik, perbaikan nilai tukar Rupiah, penurunan suku bunga, dan peningkatan
investasi;
 Bertujuan untuk mendorong reformasi perpajakan menuju sebuah sistem perpajakan
yang lebih berkeadilan serta perluasan basis data perpajakan yang lebih valid,
komprehensif, dan terintegrasi; dan
 Bertujuan untuk meningkatkan penerimaan pajak, yang antara lain akan digunakan
untuk pembiayaan pembangunan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tax Amnesty atau pengampunan pajak merupakan pengampunan atau pengurangan
pajak terhadap property yang dimiliki oleh perusahaan dalam bentuk penghapusan pajak
terutang, penghapusan sanksi pajak terutang, penghapusan sanksi pidana tertentu yang harus
diharuskan membayar dengan uang tebusan. Amnesti pajak sebelumnya pernah diterapkan
pada tahun 1984 serta tahun 2004, namun pada saat itu gagal. Pada tax amnesty kali ini
terdapat kebijakan amnesti yang berbeda yaitu dibagi dalam 3 periode.
Adapun kelebihan Tax Amnesty, yaitu: sumber daya yang dimiliki pada instansi
aparatur pajak saat ini sudah memadai yang dapat mendukung diberlakukannya penerapan
tax amnesty. Kedua, menciptakan kerelaan masyarakat untuk mendaftarkan diri dan
menunaikan kewajiban perpajakannya. Ketiga, pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen dapat
menjamin pemberlakuan tax amnesty. Keempat, meningkatkan dana masuk ke Indonesia
yang cukup banyak di simpan di luar negeri. Kelima, berpengaruh positif bagi pasar uang
pada bursa efek indonesia. Kekurangan Tax Amnesty, yaitu : tidak mempunyai payung
hukum yang dapat menjadi landasan hukum implementasi tax amnesty. Dianggap mencederai
asas keadilan. Dikhawatirkan tidak akan berjalan secara konsisten. Dan yang terakhir ialah
tax amnesty hanya beri celah bagi Koruptor.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.lembagapajak.com/2016/07/pengertian-pengampunan-pajak-tax-amnesty-
adalah.html
http://hanifhanifku.blogspot.co.id/2016/09/makalah-peran-tax-amnesty-dalam.html
http://www.kemenkeu.go.id/sites/default/files/Analisis%20Implementasi%20Tax%20Amnest
y%20di%20Indonesia.pdf
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak

Anda mungkin juga menyukai