Anda di halaman 1dari 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/319644506

Analisis Pengujian Usability untuk Membandingkan Kemudahan Transaksi


pada BukaLapak dengan Lazada

Article · May 2018

CITATIONS READS

0 3,230

3 authors, including:

Mochamad Chandra Saputra


Brawijaya University
19 PUBLICATIONS   5 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

CodeManiac: Gamification based e-Learning View project

Food Labeling on Android using TensorFlow View project

All content following this page was uploaded by Fitra A. Bachtiar on 12 September 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X
Vol. 2, No. 5, Mei 2018, hlm. 1940-1946 http://j-ptiik.ub.ac.id

Analisis Pengujian Usability untuk Membandingkan Kemudahan Transaksi


pada BukaLapak dengan Lazada
Tegar Wahyudi1 , Fitra A. Bachtiar 2, Mochamad Chandra Saputra3
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Email: 1the.tewah01@gmail.com, 2fitra.bachtiar@ub.ac.id, 3andra@ub.ac.id

Abstrak
Lazada dan BukaLapak adalah e-commerce yang telah menerapkanya teknologi mobile. Lazada dan
BukaLapak memiliki reting dan downloader terbanyak di bandingkan para pesaingnya. Tetapi di awal
tahun 2017 Lazada sudah mendapat banyak keluhan yang mengacu pada permasalahan Usability. Pada
penelitian ini menggunakan teori McCall dimana Usability mempunyai 3 matrik yaitu Operability,
Communicativeness dan Training. Operability untuk melihat sejauh mana pengguna dapat
mengoperasikan sebuah aplikasi, Communicativeness untuk melihat kesesuaian data input dengan data
output dilihat dari sisi pengguna dan Training untuk melihat sejauh mana pengguna baru dapat
mengoprasikan aplikasi. Penelitian dimulai dengan pembuatan instrumen, pengumpulan data, dan
dilanjutkan dengan pengujian statistika. Pada pembuatan instrumen peneliti berpedoman dengan
pertanyaan yang ada pada artikel milik McCall. Pengumpulan data kuesioner digunakan untuk
mengkur Operability dan Communicativeness, sedangkan task digunakan untuk mengukur Training.
Uji statistika menggunakan uji t independent untuk melihat perbandingan antara Lazada dan
BukaLapak. Dari hasil perbandingan dari ketiga matrik tersebut disimpulkan bahwa untuk Operability,
Communicativeness dan Training tidak terdapat perbedaan antara aplikasi Lazada dan aplikasi
BukaLapak.
Kata kunci: Usability, McCall, E-Commerce

Abstract
Lazada and BukaLapak are e-commerce that have been applying mobile application technology.
Lazada and BukaLapak have reting and highest downloader compared to its competitors. But earlier
in the year 2017 Lazada has received many complaints in reference to problems of Usability. This
research use theory of McCall in which Usability has 3 matrix, namely: Operability,
Communicativeness and Training. Operability matrix is to see the extent to which users can operate
an application, Communicativeness matrix is to see the suitability of data input with output data seen
from the users. Training matrix is to see the extent to which new users can operte application. The
research began with the making of instruments, data collection, and continued with the statistical
testing. In the making of the instruments the questions are based on the article belong to McCall. Data
collection questionnaire used to measure Operability and Communicativeness, whereas the task used
to measure Training. Statistical test using independent t test to see a comparison between the Lazada
and BukaLapak. From the results of the comparison of the three matrix such that for Operability,
Communicativeness and Training there is no difference between BukaLapak and Lazada.
Keywords: Usability, McCall, E-Commerce

potensi ke depannya. Pertumbuhan ini


1. PENDAHULUAN didukung dengan adanya data dari Menkominfo
Dengan perkembangan teknologi yang bahwa nilai transaksi e-commerce pada tahun
pesat sekarang ini membuat para pengusaha 2013 mencapai Rp130 triliun (Mitra, 2014).
mulai mempertimbangkan usaha di bidang e- Yahoo dan Mindshare telah melakukan
commerce. E-commerce sendiri menjadi survei tahun 2013 dengan hasil terdapat lebih
tambang emas yang sangat menguntungkan dari 41,3 juta pengguna smartphone yang
bagi sebagian pengusaha yang bisa melihat berada di Indonesia. Hal inilah yang juga
membuat para pengembang e-commerce mulai

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 1940
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1941

merambah ke aplikasi smartphone. Lazada dan


BukaLapak adalah salah satu e-commerce yang
sudah menerapkan penjualan menggunakan
aplikasi di smartphone. Di Playstore Lazada
dan BukaLapak memiliki reting dan
downloader yang paling tinggi di bandingkan
para pesaingnya yaitu 4.2 untuk Lazada dengan
downloader sebanyak 787,857 dan 4.1 untuk
BukaLapak dengan downloader 388,407.
Tetapi pada awal tahun 2017 Lazada telah
mendapat banyak keluhan dari para pengguna,
bahkan pada sebuah survey yang dilakukakan
Trustedcompany Lazada hanya mendapatkan
reting 1.9 yang bisa dikatakan hasil ini cukup Gambar 1. Model Faktor Kualitas McCalls
rendah. Trustedcompany sendiri merupakan Secara keseluruhan, McCall membagi tiga
sebuah situs forum terbuka untuk melihat dan jenis karakteristik kualitas sebagai pandangan
membuat review atau ulasan konsumen tentang relasional utama (prespektif utama) dalam
cara kerja perusahaan berbasis e-commerce. penyusunannya. Dari tiga jenis karateristik
Dari banyaknya review Lazada dan kualitas tersebut kemudian diidentifikasikan
BukaLapak yang ada pada trustedcompany.com menjadi 11 faktor kualitas untuk menentukan
kebanyakan pengguna mengeluh tentang atau menggambarkan pandangan eksternal dari
kesulitan saat melakukan pemesanan, kesulitan perangkat lunak dilihat dari sudut pandang
untuk melakukan pembatalan, dan beberapa pengguna.
fungsi yang tidak mengeluarkan output dengan Untuk setiap faktor kualitas McCall
semestinya. Review yang di dapat oleh Lazada mendefinisikan satu atau lebih matrik (cara
dan BukaLapak ini mengacu permasalahan pengukuran). McCall menyusun 23 matrik
pada Usability. untuk membangun atau menjelaskan pandangan
Pada penelitian ini pengujian Usability di internal dari perangkat lunak (yang terlihat oleh
gunakan untuk mengetahui perbedaan kualitas pengembang) untuk mengevaluasi kualitas
perangkat lunak antara Lazada dan BukaLapak, suatu produk untuk masing-masing faktor
yang berfokus pada kemudahan transaksi dilihat kualitasnya.
dari sudut pandang pengguna. Matrik Peneliti mengambil satu dari 11 faktor
Operability, Training dan Communicativeness kualitas McCall, yaitu Usability (kemudahan
digunakan sebagai alat ukur untuk penelitian. perangkat lunak) untuk analisis kemudahan
Hasil yang didapat dalam penilitian ini adalah transaksi yang ada pada Lazada dan
hasil perbandingan dari lazada dan bukalapak. BukaLapak. Usability dipilih karena kegunaan
fungsi-fungsinya sesuai untuk analisis
2. DASAR TEORI kemudahan transaksi yang ada pada Lazada dan
2.1 Software Quality BukaLapak.
Model kualitas McCall berfungsi 2.2 Faktor Usability
menjembatani kesenjangan pengguna dan
Faktor Usability ini memiliki 3 (tiga)
pengembang yang berfokus pada sejumlah matrik, yaitu: Operability, Training, dan
faktor kualitas perangkat lunak yang Communicativeness. Dari ketiga matrik tersebut
mencerminkan pandangan pengembang dan digunakan untuk membantu melakukan analasis
pengguna. Pada Gambar 1 McCall terhadap kemudahan transaksi antara Lazada
mendefinisikan kualitas perangkat lunak dan BukaLapak. Dalam pengambilan data
menjadi 3 karakteristik yaitu Product Operability, Training, dan Communicativeness
Operations, Product Revision, dan Product dapat menggunakan bentuk pertanyaan yang
Transition (McCall, 1977). memungkinkan subjek menjawab "ya" atau
"tidak" (Xenos, 2001).
Operability adalah kemudahan dalam
mengoperasikan program (McCall, 1980).
Dalam Operability pengukurannya

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1942

menggunakan pernyataan-pernyataan yang sehingga pada akhirnya akan didapatkan hasil


diberikan pada pengguna aplikasi (kuesioner) akurat yang sesuai dengan tujuan penelitian.
(Mulyanto, 2016). Training, sejauh mana Pertanyaan yang dibuat dalam penelitian ini
produk perangkat lunak membantu pemakaian berdasarkan variabel Usability. Pertanyaan
baru untuk menggunakan sistem kuesioner terdiri dari 24 soal untuk menguji
(McCall,1980). Dalam pengambilan data Operability dan Communicativeness.
Training menggunakan metode pemberian Sedangkan untuk pertanyaan task terdiri 5 soal
tugas pada pengguna baru dengan berbasis untuk menguji Training, dalam pengerjaan task
waktu (Mulyanto, 2016). Communicativeness digunakan ukuran waktu (detik) untuk
adalah sejauh mana tingkat kesesuaian antara mengetahui seberapa lama partisipan dapat
data (input) yang dimasukkan dengan hasil dari menyelesaikan tugas yang diberikan peneliti.
data yang ditampilkan (output). (McCall, 1980). Instrumen yang di buat berdasarkan pernyataan
dari artikel McCall (1980), dalam artikel milik
2.3 Uji T
McCall (1980) telah disusun beberapa
Uji T independen adalah bagian dari statistik pertanyaan yang mewakili setiap matrik.
inferensial parametrik (uji beda). Uji T dapat Peneliti menggunakan petanyaan dari McCall
dilakukan jika data telah berdistribusi normal yang di ubah menjadi pernyataan disesuaikan
(Walpole, 2011). Berikut ini adalah syarat yang dengan studikasus dalam penelitian ini.
harus terpenuhi jika ingin melakukan uji T Langkah selanjutnya adalah melakukan uji
menurut Raharjo (2015): validitas dan reliabilitas. Pengujian validitas isi
1. Data yang diuji adalah data kuantitatif dilakukan oleh Bapak Admaja Dwi Herlambang
(data interval atau rasio). , S.Pd., M. Pd, Ibu Retno Indah Rokhmawati,
S.Pd., M.Pd, Bapak Suprapto, S.T, M.T dan
2. Data harus diuji normalitas dan hasilnya Bapak Ismiarta Aknuranda, S.T, M.Sc, Ph.D.
harus berdistribusi normal. Masing-masing pernyataan diuji dan diberikan
Uji-T yang digunakan adalah Uji-T komentar. Pernyataan yang diberi komentar
independen dua arah. Independen dipilih karena diperbaiki sesuai saran dari penguji. Pengujian
penelitian menggunakan dua sampel yang validitas dan reliabilitas dilakukan dengan
berbeda (Lazada dan BukaLapak), kedua menggunakan 30 sampel uji. Dalam pengujian
aplikasi e-commerce ini terpisah dan berdiri validitas dan realibilitas peneliti menggunakan
sendiri atau independen. Sedangkan dua arah bantuan aplikasi SPSS.
dipilih karena pada pernyataan H0 dan H1 Setelah instrumen diuji validitas dan
hanya mengandung persamaan dan reliabilitasnya. langkah selanjutnya adalah
pertidaksamaan tanpa memihak satu sisi. pengumpulan data dengan metode penyebaran
secara online untuk kuesioner, kuesioner akan
H0 : µ1 = µ2 disebarkan dalam bentuk Google Form kepada
H1 : µ1 ≠ µ2 responden dengan syarat adalah pernah
menggunakan atau melakukan transaksi pada
µ1 merepresentasikan Lazada, sedangkan µ2 aplikasi BukaLapak maupun Lazada dan
merepresentasikan BukaLapak. berusia antara 18–25 tahun. Link kuesioner
akan didistribusikan pada berbagai sosial media
3 METODE seperti line, whatsapp, instgram guna
Adapun alur penelitian yang dapat dilihat memperluas penyebaran kuesioner tersebut.
pada pertama yang dilakukan peneliti adalah Sedangkan untuk task peneliti akan mendatangi
mencari studi literatur yang relevan dengan satu persatu calon partisipan yang akan
kasus atau permasalahan yang ditemukan untuk melakukan task.
mendukung penelitian yang akan dilakukan. Data di kumpulkan lalu di rekap ke excel
Referensi teori yang digunakan untuk studi yang kemudian dilakukan pengujian Usability.
literatur bisa merupakan jurnal, buku maupun Data yang di dapat akan dilakukan uji statistika
penelitian serupa yang pernah dilakukan dengan menggunakan uji T independent, dalam
sebelumnya. proses mengelola data hasil pengujian peneliti
Setelah studi literatur kemudian peneliti menggunakan software IBM SPSS.
mulai melakukan perancangan kuesioner. Untuk kuisoner peneliti menggunakan
Perancangan kuesioner & task digunakan agar rumus Slovin dalam menentukan responden.
penelitian dapat berjalan secara sistematis Untuk kuesioner populasi yang di ambil adalah

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1943

dari jumlah downloader Lazada dan BukaLapak independetn. Dalam penelitian ini pengujian
yang ada di Playstore, jumlah keseluruhan dari akan dilakukan tiap indikator.
downloader kedua aplikasi tersebut adalah
4.1 Mencari mean dan standart deviasi
1,077,264. Dari jumlah kesuluruhan
downloader kemudian di masukkan pada rumus Hasil perhitungan mean dan standart
(1). deviasi dari Operability dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Hasil Operability
n= (1) KODE TOTAL SKOR
LAZADA BUKALAPAK
OP1 413 397
OP2 413 400
OP3 402 398
OP4 394 381
OP5 359 356
OP6 405 382
OP7 374 375
OP8 408 404
Keterangan: OP9 406 391
N= Jumlah populasi OP10 378 365
MEAN 395,20 384,90
n= Sampel yang akan diambil STANDART 18,600
e= Taraf kesalahan yang dikehendaki 15,989
DEVIASI
Berdasar perhitungan menggunkan rumus Dari hasil Tabel 1 dapat dilihat Lazada
yang ada pada rumus (1) di dapatkan hasil mendapakan mean sebesar 395,20 dengan
responden yang diambil adalah standart deviasi sebesar 18,600. Sedangkan
lalu di bulatkan menjadi 100 responden dengan untuk BukaLapak mendapat mean sebesar
tingkat kesalahan 10%. Sedangkan untuk 384,90 dengan standart deviasi sebesar 15,989.
pemberian task kepada pengguna baru
Tabel 2. Hasil Communicativeness
penetapan populasi samplenya menggunakan
convenience sampling dengan sampel pengujian KODE TOTAL SKOR
adalah 20 pengguna dengan syarat yang belum LAZADA BUKALAPAK
pernah melakukan transaksi di Lazada dan CM1 401 392
BukaLapak. CM2 371 377
CM3 445 352
Kuesioer disebarkan mulai tanggal 23 Mei CM4 445 378
2017 – 27 Mei 2017. Data yang diperoleh CM5 481 417
adalah sebesar 161 responden dengan CM6 422 380
responden yang memenuhi syarat sebesar 115 CM7 425 384
untuk Lazada, Sedangkan untuk BukaLapak di CM8 414 362
CM9 413 368
peroleh 137 responden dengan responden yang
CM11 430 388
memenuhi syarat sebesar 101. Selain kuesioner CM12 411 375
data juga di ambil melalui task, task di berikan CM13 418 382
kepada responden dengan syarat responden CM14 425 362
berusia antara 18 – 25 tahun dan belum pernah MEAN 378,00 382,46
bertransaksi di Lazada ataupun BukaLapak STANDART 23,477 16,626
melalui smartphone. Peneliti mendatangi DEVIASI
langsung calon responden pada tanggal 10 – 11
Mei 2017. Data yang di peroleh sebesar 20 Dari hasil Tabel 2 dapat dilihat Lazada
responden untuk Lazada dan 20 responden mendapakan mean sebesar 378,00 dengan
untuk BukaLapak. standart deviasi sebesar 23,477. Sedangkan
untuk BukaLapak mendapat mean sebesar
4 ANALISIS DAN HASIL 382,46 dengan standart deviasi sebesar 16,626.
Sebelum melakukan uji t independent Tabel 3. Hasil Training
terlebih dahulu adalah mencari mean dan KODE TOTAL SKOR
stardart deviasi, kemudian melakukan uji LAZADA BUKALAPAK
normalitas sebagai syarat untuk melakukan uji t TR1 111 143

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1944

TR2 131 125 Tabel 6. Hasil Uji Normalitas Training


TR3 406 378
TR4 490 389
Shapiro-Wilk
TR5 217 169
Stati
MEAN 271 240,8
GROUP stic df Sig.
STANDART 75,598 58,701
TRAI LAZADA ,886 5 ,338
DEVIASI
NING
BUKALAPAK ,782 5 ,058
Dari hasil tabel 3 dapat dilihat Lazada
memndapakan mean sebesar 271 dengan Pada tabel 6 terlihat bahwa nilai sig.
standart deviasi sebesar 75,598. Sedangkan Training Lazada adalah 0,338. Sedangan nilai
untuk BukaLapak mendapat mean sebesar sig. Training BukaLapak adalah 0,058. Kedua
240,8 dengan standart deviasi sebesar 58,701. nilai sig. tersebut lebih dari 0,05 (sig. level),
4.2 Uji Normalitas sehingga dapat disimpulkan bahwa data
Training berdistribusi normal.
Uji normalitas Operability,
Communicativeness dan Training menggunakan 4.3 Uji T Independent
uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dan Setelah melakukan uji normalitas dan
Shapiro-Wilk. Uji normalitas dilakukan untuk memiliki hasil data yang berdistribusi normal,
mengetahui apakah data telah berdistribusi maka dilanjutkan proses selanjutnya, yaitu Uji-
normal. Berikut adalah hasil uji normalitas pada T independen. Berikut merupakan hasil uji t
Operability yang dapat dilihat pada tabel 4. untuk Operability yang dapat dilihat pada tabel
Tabel 4. Hasil Uji Normaslitas Operability 7.
Tabel 7. Hasil Uji T Operability
Kolmogorov-Smirnova
OPERABILITY
GROUP Statistic Df Sig.
OPERA LAZADA ,243 10 ,098 Equal
BILITY Equal
BUKALAPAK ,175 10 ,200* variance
variances
s not
assumed
assumed
Pada tabel 4 terlihat bahwa nilai sig.
Operability Lazada adalah 0,098. Sedangan Levene's F 0,273
Test for
nilai sig. Operability BukaLapak adalah 0,200. Equality
Keempat nilai sig. tersebut lebih dari 0,05 (sig. of Sig. 0,608
level), sehingga dapat diambil kesimpulan Variances
bahwa data Operability berdistribusi normal. t 1,328 1,328
Berikutnya adalah hasil uji normalitas untuk 18 17,603
df
Communicativeness yang dapat dilihat pada
Tabel 5. Sig. (2-tailed) 0,201 0,201

t-test for Mean Difference 10,3 10,3


Tabel 5. Hasil Uji normalitas Communicativeness
Equality
Std. Error Difference 7,756 7,756
Kolmogorov- of Means
Smirnova 95% -5,996 -6,022 44,546
Confidence
GROUP Statistic Df Sig. 26,596
Interval of
COMMUNIC LAZADA ,192 13 ,200* 26,622 79,854
the
ATIVENESS
BUKALAPAK ,150 13 ,200* Difference

Pada tabel 5 terlihat bahwa nilai sig. Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat nilai
Communicativeness Lazada adalah 0,200. FHitung = 0,273 dan FTabel = 4.41, FTabel di dapat
Sedangan nilai sig. Communicativeness dengan melihat N1 = df dan N2 = jumlah
BukaLapak adalah 0,200. Kedua nilai sig. variabel pada Tabel. Sehingga Fhitung < Ftabel.
tersebut lebih dari 0,05 (sig. level), sehingga Nilai Sig. F = 0.608 dan Sig. level 0.05,
dapat disimpulkan bahwa data sehingga Sig. F > Sig.level. Dari hasil tersebut
Communicativeness berdistribusi normal. tersebut maka dapat diasumsikan data tersebut
Berikutnya adalah hasil uji normalitas untuk memiliki varians data yang sama. Oleh karena
Training yang dapat dilihat pada Tabel 6. itu, nilai Thitung yang diperhatikan adalah nilai
Thitung pada baris atas (Equal variances
assumed).

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1945

Nilai Thitung = 1,328 dan Ttabel =2.101, pernyataan H0 diterima dan pernyataan H1
sehingga Thitung < Ttabel, Ttabel di dapat dengan ditolak. H0 diterima berarti µ1 = µ2, yang
melihat df dan Pr = sig.level pada Tabel. Jika berarti tidak terdapat perbedaan anatara Lazada
dilihat nilai Sig. T = 0,201 dan Sig. level = dan BukaLapak dilihat dari segi kesesuaian
0.05, sehingga Sig .T > Sig. level. Berdasarkan antara data (input) yang dimasukkan dengan
dua cara tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil dari data yang ditampilkan (output).
pernyataan H0 diterima dan pernyataan H1 Berikutnya adalah hasil dari uji t untuk
ditolak. H0 diterima berarti µ1 = µ2, tidak Communicativeness dapat dilihat pada tabel 9.
terdapat perbedaan antara Lazada dan Tabel 9. Hasil Uji T Training
BukaLapak dilihat dari segi kemudahaan
penguna dalam mengoperasikan aplikasi. TRAINING
Berikutnya adalah hasil dari uji t untuk
Equal
Communicativeness dapat dilihat pada tabel 8. Equal
variances
variances
Tabel 8. Hasil Uji T Communicativeness not
assumed
assumed
COMMUNICATIV Levene's
ENESS F 0,846
Test for
Equal Equal Equality
variance varianc of Sig. 0,385
s es not Variances
assume assume
d d T 0,316 0,316
Levene's F 0,373 df 8 7,537
Test for
Equality Sig. (2-tailed) 0,76 0,761
of Sig. 0,547
t-test for Mean Difference 30,2 30,2
Variances Equality
T -0,559 -0,559 of Means Std. Error Difference 95,713 95,713
24 21,618 95% Lower -190,514 -192,894
Df
Confidence
Sig. (2-tailed) 0,581 0,582 Interval of
the Upper 250,914 253,294
Mean Difference -4,462 -4,462
t-test for Difference
Equality 7,979 7,979
of Means Std. Error Difference Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat nilai FHitung
= 0,846 dan FTabel = 5,32, FTabel di dapat dengan
95% - melihat N1 = df dan N2 = jumlah variabel pada
Confidence 20,92 -21,026 27,344
Tabel. sehingga Fhitung < FTabel. Nilai Sig. F =
Interval of 9
the 12,00 0,385 dan Sig. level 0.05, sehingga Sig. F >
62,502 Sig.level. Dari hasil tersebut maka dapat
Difference 6 12,103
diasumsikan data tersebut memiliki varians data
Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat nilai yang sama. Oleh karena itu, nilai Thitung yang
FHitung = 0,373 dan FTabel = 4.26, FTabel di dapat diperhatikan adalah nilai Thitung pada baris atas
dengan melihat N1 = df dan N2 = jumlah (Equal variances assumed).
variabel pada Tabel. Sehingga Fhitung < FTabel.
Nilai Sig. F = 0,547 dan Sig. level 0.05, Nilai Thitung = 0,316 dan TTabel =2.306,
sehingga Sig. F > Sig.level. Dari hasil tersebut sehingga Thitung < TTabel. TTabel di dapat dengan
tersebut maka dapat diasumsikan data tersebut melihat df dan Pr = sig.level pada Tabel. Jika
memiliki varians data yang sama. Oleh karena dilihat nilai Sig. T = 0,760 dan Sig. level =
itu, nilai Thitung yang 0.05, sehingga Sig .T > Sig. level. Berdasarkan
dua cara tersebut, dapat disimpulkan bahwa
diperhatikan adalah nilai Thitung pada baris atas pernyataan H0 diterima dan pernyataan H1
(Equal variances assumed). ditolak. H0 diterima berarti µ1 = µ2, Aplikasi
Nilai Thitung = -0,559 dan TTabel =2.063, Lazada sama dengan aplikasi BukaLapak
sehingga Thitung < TTabel. TTabel di dapat dengan dilihat dari segi kemudahaan penguna baru
melihat df dan Pr = sig.level pada Tabel. Jika dalam mengoperasikan sistem.
dilihat nilai Sig. T = 0,581 dan Sig. level =
0.05, sehingga Sig .T > Sig. level. Berdasarkan
dua cara tersebut, dapat disimpulkan bahwa

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 1946

5 KESIMPULAN Mitra. 2014. Mengukur Efektivitas Social


Media Bagi Perusahaan. Jakarta Barat.
Berdasarkan proses pelaksanaan pengujian,
analisis hasil hingga pembahasan, maka hasil Nielsen, J. 1994. Enhancing The Explanatory
penelitian ini dapat disimpulkan sebagai Power Of Usability Heuristics. Boston.
berikut: Pressman, R. 2000. Software Engineering A
Practitioner's Approach 5 th edition, New
1. Tidak terdapat perbedaan pada matrik
York: Mc GrawHill.
Operability antara Lazada dan BukaLapak
dilihat dari segi kemudahan pengguna Puspitasari, Rr.A.A. 2016. Analisis Perbedaan
dalam mengoperasikan aplikasi pada fitur Usability Image Slider dan Dinamis
transaksi. Secara deskriptif hasil tanggapan Terhadap Proses Recall dan Recognition
dari responden menyatakan bahwa dalam Penggunaan Web. Malanh
Operability pada aplikasi BukaLapak dan :Universitas Brawijaya.
Lazada sama-sama memiliki nilai rata-rata Raharjo, S. 2015. Cara Uji Normalitas Shapiro
4, hal ini diartikan bahwa Operability Wilk dengan SPSS Lengkap. [Online]
untuk aplikasi Lazada dan aplikasi Tersedia di:
Bukalapak baik. http://www.spssindonesia.com/2015/05/cara
-uji-normalitasshapiro-wilk-dengan.html
2. Tidak terdapat perbedaan pada matrik
[Diakses 14 April 2017].
Communicativeness antara aplikasi Lazada
dan aplikasi BukaLapak dilihat dari segi Rochman, S. 2016. Marketing Keputusan
kesesuaian antara data (input) yang Pembelian. Universitas Gunadarma.
dimasukkan dengan hasil dari data yang Sastramihardja, H., Hapsari, I.N., Neri, I.A.
ditampilkan (output) pada fitur transaksi. 2008. Pengukuran Usability Dengan
Secara deskriptif hasil tanggapan dari Sarana Task Model Dalam User Center
responden menyatakan bahwa Software Development. [Online] Tersedia
Communicativeness pada aplikasi di:
BukaLapak dan Lazada sama-sama http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/13208
memiliki nilai rata-rata 4, hal ini diartikan 139144.pdf [Diakses tanggal 7 Juli 2011]
bahwa Communicativeness untuk aplikasi
Lazada dan aplikasi Bukalapak baik. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: Alfabeta
3. Tidak terdapat perbedaan pada matrik Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis
Training antara Lazada dan BukaLapak (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
dilihat dari segi kemudahaan pengguna R&D). Bandung: Alfabeta.
baru dalam mengoperasikan aplikasi pada
fitur transaksi. Secara deskriftif perolehan Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian.
waktu partisipan lebih cepat Bandung: Alfabeta.
menyelesaikan tugas yang ada pada Umar. 2009. Metode Riset Bisnis. Jakarta : PT
aplikasi BukaLapak dari pada tugas yang Gramedia Pustaka Utama.
ada pada aplikasi Lazada.
Xenos, M. 2001. Usability Perspective in
6. DAFTAR PUSTAKA Software Quality. Cyprus.
Agarwal. 2010. Software Engineering and Yani, dkk. 2013. Pengujian Usability untuk
Testing. Sudbury : Jones and Baertlett. Meningkatkan Antarmuka Aplikasi Mobile.
Bogor: Kampus Dramarga.
Mulyanto, A. 2016. Pengujian Sistem Informasi
Akademik Menggunakan Mccall’s Software Walpole, R. E., Myers, R. H., Myers, S. L., &
Quality Framework. Yogyakarta: UIN Ye, K. 2011. Probability & Statistics for
Sunan Kalijaga. Engineers & Scientists. Ninth Edition.
United States of America: Pearson
McCall. 1980. Software Quality Measurement Education, inc.
Manual, Vol. II. Rome: Air Development
Center

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai