Makalah Analisis Kualitas Lingkungan
Makalah Analisis Kualitas Lingkungan
LINGKUNGAN
“MANAJEMEN LINGKUNGAN”
DISUSUN OLEH :
(N1A117182)
IIE
UNIVERSITAS JAMBI
2018
1
DAFTAR ISI
Cover ..................................................................................................................1
Kata pengantar..................................................................................................................3
BAB I
Pendahuluan
Latar belakang.....................................................................................................4
Rumusan masalah..............................................................................................4
Tujuan..................................................................................................................4
BAB II
Tinjauan pustaka
Definisi................................................................................................................6
BAB III
Pembahasan
Aspek lingkungan.................................................................................................9
Keuntungan sistem............................................................................................9
Evolusi kebijakan...............................................................................................10
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan.....................................................................................................................17
Saran...............................................................................................................................17
Daftar rujukan.................................................................................................................18
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur Saya panjatkan kehadirat Allah SWT., yang mana telah memberikan
Saya kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah Promosi
Kesehatanyang berjudul “PARAMETER DAN BAKU MUTU AIR DAN LIMBAH
CAIR” dapat selesai seperti waktu yang telah penulis rencanakan.
Tersusunnya makalah ini tentunya tidak lepas dari peran serta berbagai pihak
yang telah memberikan bantuan secara materil dan spiritual, baik secara langsung
maupun tidak langsung.Oleh karena itu Saya mengucapkan terimakasih
kepada Bapakdosen pembimbing mata kuliah ini.
Semoga Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang membalas budi baik yang
tulus dan ikhlas kepada semua pihak yang Saya sebutkan di atas.
Tak ada gading yang tak retak, untuk itu Saya pun menyadari bahwa makalah
yang telah Saya susun dan Saya kemas masih memiliki banyak kelemahan serta
kekurangan-kekurangan baik dari segi teknis maupun non-teknis. Untuk itu saya
membuka pintu yang selebar-lebarnya kepada semua pihak agar dapat memberikan
kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan penulisan-penulisan
mendatang. Dan apabila di dalam makalah ini terdapat hal-hal yang dianggap tidak
berkenan di hati mohon dimaafkan.
Penyusun
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam pembahasan manajemen tidak lepas pada masalah lingkungan yang dihadapi
oleh sebuah tempat,perusahaan,atau lingkungan masyarakat. Perbedaan dan kondisi
lingkungan akan berpengaruh terhadap konsep dan teknik serta keputusan yang
akan diambil.Sebagai seorang tenaga kesehatan tidak hanya memperhatikan
lingkungan usahanya saja, tapi juga harus bisa mengantisipasi lingkungan di luar
perusahaan atau ekstern. Untuk mencapai tujuan organisasi dan lingkungan sehat
tidak lepas dari lingkungan ekstern yang terjadi, apalagi bagi organisasi atau
perusahaan yang menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan oleh konsumen.
Oleh karena itu tenaga kesehatan harus memperhatikan dan mempertimbangkan
unsur-unsur serta kekuatan-kekuatan lingkungan ekstern dalam setiap kegiatan
manajemen agar tercapainya target dan tujuan untuk mencapai kesehatan dan
kualitas lingkungan yang baik. Seiring dengan perkembangan zaman saat ini,
kebutuhan manusia juga semakin berkembang. Hal ini disebabkan oleh
keingintahuan manusia yang semakin maju. Oleh karena itu ilmu pengetahuan pun
semakin hari semakin dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan manusia itu
sendiri.
Hal ini menyebabkan manusia bertindak semaunya meskipun sudah ada peraturan-
peraturan atau hukum yang disahkan oleh pemerintah dalam pengendalian proses
produksi kebutuhan manusia terutama kebutuhan primer, sekunder, dan tersier. Hal
ini akan menyebabkan SDA semakin lama semakin berkurang jika tidak ada
pengendaliannya dalam proses pemenuhan kebutuhan manusia. Oleh karena itu,
sebagai pemerintah yang bijak harus mengoptimalkan peraturan mengenai
lingkungan yang biasa disebut dengan manajemen lingkungan.
B. RUMUSAN MASALAH
Apa itu manajemen lingkungan
Definisi manajemen lingkungan
Tujuan adanya manajemen lingkungan
4
C. TUJUAN
Untuk mengetahui apa itu manajemen lingkungan
Untuk mengetahui apa definisi manajemen lingkungan
Untuk mengetahui tujuan adanya tujuan manajemen lingkungan
D. MANFAAT
Agar pengetahuan pembaca tentang manajemen lingkungan menjadi lebih banyak
dan makin mengerti apa itu manajemen.
5
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
1. DEFINSI MANAJEMEN LINGKUNGAN
Manajemen lingkungan adalah aspek-aspek dari keseluruhan fungsi manajemen
(termasuk perencanaan) yang menentukan dan membawa pada implementasi
kebijakan lingkungan (BBS 7750, dalam ISO 14001 oleh Sturm, 1998).
Pengertian lainnya yaitu Manajemen Lingkungan adalah suatu kerangka kerja
yang dapat diintegrasikan ke dalam proses-proses bisnis yang ada untuk
mengenal, mengukur, mengelola dan mengontrol dampak-dampak lingkungan
secara efektif, dan oleh karenanya merupakan risiko-risiko lingkungan.
Manajemen lingkungan selama ini sebelum adanya ISO 14001 berada dalam
kondisi terpecah-pecah dan tidak memiliki standar tertentu dari satu daerah
dengan daerah lain, dan secara internasional berbeda penerapannya antara
negara satu dengan lainnya. Praktek manajemen lingkungan yang dilakukan
secara sistematis, prosedural, dan dapat diulang disebut dengan sistem
manajemen lingkungan (EMS).
Menurut Terry (1982) Manajemen adalah proses tertentu yang terdiri dari
kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan sumber daya
manusia dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
6
dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan kebijakan lingkungan yang telah
ditetapkan.
Menurut ISO 14001, EMS adalah bagian dari system manajemen keseluruhan
yang berfungsi menjaga dan mencapai sasaran kebijakan lingkungan. Sehingga
EMS memiliki elemen kunci yaitu pernyataan kebijakan lingkungan dan
merupakan bagian dari system manajemen perusahaan yang lebih luas.
Menurut ISO 14001 (ISO 14001, 1996), sistem manajemen lingkungan (EMS)
adalah‘that part of the overall management system which includes
7
organizational structure planning, activities, responsibilities, practices,
procedures, processes, and resources for developing, implementing, achieving,
reviewing, and maintaining the environmental policy’.
8
BAB III
PEMBAHASAN
1. ASPEK LINGKUNGAN
2. DAMPAK LINGKUNGAN
Adapun definisi dampak lingkungan adalah:
o Dampak lingkungan didefinisikan sebagai interaksi actual dengan atau member
dampak pada lingkungan
o Adalah setiap perubahan pada lingkungan, apakah menguntungkan atau merugikan,
secara keseluruhan atau sebagian yang diakibatkan dari aktifitas organisasi, produk
atau jasanya.
9
kebutuhan sosial ekonomi. Manajemen lingkungan mencakup suatu rentang isu
yang lengkap meliputi hal-hal yang berkaitan dengan strategi dan kompetisi.
memiliki banyak manfaat diantaranya:
menurunkan potensi dampak terhadap lingkungan
meningkatkan kinerja lingkungan
memperbaiki tingkat pemenuhan (compliance) peraturan
mengurangi dan mengatasi resiko lingkungan yang mungkin timbul.
dapat menekan biaya produksi
dapat mengurangi kecelakaan kerja
dapat memelihara hubungan baik dengan masyarakat, pemerintah dan
pihak-pihak yang peduli terhadap lingkungan.
memberi jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak
manajemen puncak terhadap lingkungan.
dapat mengangkat citra perusahaan,
meningkatkan kepercayaan konsumen dan
memperbesar pangsa pasar.
mempermudah memperoleh izin dan akses kredit bank.
dapat meningkatkan motivasi para pekerja.
mengurangi biaya dan meningkatkan pendapatan
meningkatkan hubungan dengan supplier.
langkah menuju pembangunan yang berkelanjutan
10
Mengurangi kecelakaan
Meningkatkan kepercayaan konsumen
Meningkatkan image publik dan pasar
Meningkatkan pengelolaan pengeluaran
Konservasi energi dan material
Meningkatkan hubungan antara industri dengan pemerintahan.
11
standar baru bagi sector bisnis di seluruh bagian dunia. Terdapat pendapat
bahwa kinerja lingkungan yang baik tidak hanya masalah hukum dan moral.
Mengurangi polusi berarti juga peningkatan efisiensi dan menghabiskan lebih
sedikit sumberdaya. Kondisi kesehatan dan keselamatan yang baik sehingga
tenaga kerja dapat lebih produktif sesuai dengan perkembangan pemahaman
manajemen lingkungan, orientasi setelah pemenuhan juga bermacam tahapnya,
namun umumnya bermuara pada tahap pencapaian kondisi pengembangan
berkelanjutan (sustainable development).
12
mungkin diharapkan perusahaan semacam ini untuk mengembangkan
pemikiran mereka lebih jauh dari koaktif menuju orientasi-proses.
c. Pendekatan convert (‘dipaksa’ ISO, dan menuju TQEM) melangkah
setelah tingkat pendekatan koaktif. Perusahaan ini ‘dipaksa’ sertifikasi pada
standar EMS, mereka berkonversi selama proses, melihat manfaatnya dan
bergerak menuju TQEM. mereka bersesuaian dengan perusahan yang memulai
sebagai koaktif dan bergerak melewati pendekatan berorientasi proses menjadi
commited (Brown et.al..,1996)
d. Pendekatan berorientasi proses (process oriented). Jika visi lingkungan
diimplantasikan dalam perusahaan berorientasi proses, kemungkinan
mengembangkan komitmen menuju TQEM menjadi sangat mungkin. Bagi
mereka system standarisasi hanya alat untuk mencapai sasaran lain bagi
pengembangan perusahaan. Staf dalam perusahaan ini cenderung telah
dilibatkan karena mereka dapat mempengaruhi pekerjaan mereka sendiri dan
mendapat informasi bagi keseluruhan perusahaan, yang mana akan memberi
mereka perasaan berada dalam keluarga perusahaan.
e. Pendekatan commited (pandangan kualitas lebih lebar atau sukarela EMS
dan TQEM) dalam penelitian di Australia, yaitu ketika perusahaan melihat
standar sebagai cara untuk memperbaiki operasi bisnis. Motif bagi
implementasi dalam pendekatan ini sebagian besar internal dengan system
berstandarisasi sebagai alat dalam proses. Pendekatan ini berfokus pada aspek
proses ‘soft’ dari usaha kualitas dan mempunyai potensi untuk mengembangkan
lebih jauh menuju TQEM, meskipun banyak konsep TQEM tidak terartikulasi
di dalamnya dan mungkin perusahaan tetap tidak menyadarinya.
6. FAKTOR LINGKUNGAN EKSTERNAL
Lingkungan ekstern atau eksternal terdiri atas unsur-unsur yang berada
di luar organisasi, dimana unsur-unsur ini tidak dapat dikendalikan
dandiketahui terlebih dahulu oleh manajer, disamping itu juga
akanmempengaruhi manajer di dalam pengambilan keputusan yang akan
dibuat.Unsur-unsur lingkungan eksternal organisasi contohnya yaitu perubahan
perekonomian, peraturan pemerintah, perilaku konsumen atau masyarakat,
perkembangan teknologi, politik dan lain sebagainya.Lingkungan eksternal
dibagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro:
Lingkungan eksternal mikro yaitu lingkungan yangmempunyai
pengaruh langsung terhadap kegiatan manajemen.
13
Lingkungan eksternal makro yaitu lingkungan yang
mempunyai pengaruh tidak langsung.
14
disamping merupakan atau menjadi para penyedia dan kreditur
bagi perusahaan, juga menetapkan peraturan- peraturan yang
harus dipatuhi organisasi , prosedur-prosedur perijinan.
15
tertentu. Pengaruh dari pedomanhidup ini dapat sangat luas atau felatif
sempit . Misal, batasan bagi pekerja wanita mungkin hanya berlaku
disuatu daerah, tetapi dapat juga berlaku secara nasional.
Dimensi InternasionalKomponen Internasional dalam lingkungan
eksternal jugamenyajikan kesempatan-kesempatan dan tantangan-
tantangan sertamempunyai potensi menjadi faktor yang berpengaruh
langsung pada operasi perusahaan. Kekuatan-kekuatan internasional ini
berpengaruhmelalui perkembangan politik dunia, ketergantungan
ekonom transfer teknologi. Lebih sempit lagi, kekuatan ini berwujud
misalnyaketerrgantungan sumberdaya impor, keadaan resesi,
persaingan dengan perusahaan – perusahaan multinasional, tingkat
pertukaran mata uangasing dsb. Maka hendaknya manajer mampu
menanalisa danmengantisipasi untuk kemudian meletakkan dasar yang
kuat dalammenghadapi perkembangan dunia internasional
16
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manajemen Kesehatan Lingkungan adalah suatu seni yang melaksanakan dan mengatur
system dari bagian kesehatan masyarakat untuk menopang keseimbangan ekologis antara
manusia dan lingkungannya (biotic dan abiotik) guna tercapainya kualitas hidup manusia yang
sehat dan bahagia. Fungsi manajemen kesehatan lingkungan terdiri dari:
o Fungsi perencanaan
o Fungsi penggerakan dan pelaksanaan
o Fungsi pengorganisasian
o Fungsi pengarahan dan pengawasan
Peran manajemen dalam kesehatan lingkungan adalah Pengelolaan lingkungan
mempunyai dua dimensi yaitu “keterpaduan” dan “konflik”. Idealnya, berbagai instrumen
pengelolaan lingkungan dapat dirumuskan secara terpadu sehingga dapat mengakomodasi
berbagai kelompok kepentingan. Dalam prakteknya, pengelolaan lingkungan tidak dapat
dilepaskan dari konflik. Oleh karenanya para pengelola lingkungan harus mempunyai kapasitas
untuk mengelola konflik dari berbagai kepentingan yang saling bertentangan.
B. SARAN
Untuk mengantisipasi perubahan,jalan yang ditempuh oleh perusahaan yang hendak
bertahan dalam persaingan global antara lain dengan berusaha memperoleh pengakuan
atas sistem yang dikelolanya secara international agar produk mereka tetap diterima dan
diakui pasar sebagai produk yang bermutu dan sistem yang telah dijalankan telah
mencapai standar international.
17
DAFTAR RUJUKAN
http://andidermawan.blogspot.com/2011/06/makalah-manajemen-lingkungan.htm
http://www.academia.edu/9242345/MANAJEMEN_LINGKUNGAN
https://andifahirarn.wordpress.com/2013/10/24/manajemen-lingkungan/
https://dokumen.tips/documents/manajemen-lingkungan-561abe6ced569.html
http://rimantho.blogspot.com/2015/04/pengertian-sistem-manajemen-lingkungan.html
18