KARANGAN ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
DISUSUN OLEH
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang karangan
umum.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. untuk itu kami
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang karangan ilmiah ini dapat
memberikan manfaat dan inspirasi terhadap pembaca.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan
gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima
jenis karangan yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi,
argumentasi, dan persuasi. Karangan dibedakan menjadi tiga jenis yaitu karya tulis non
ilmiah, semi ilmiah, dan ilmiah. Dalam makalah ini akan dipaparkan lebih jelas mengenai
karangan ilmiah.
Karangan ilmiah adalah sebuah hasil tulisan yang diperoleh pengarang melalui
pengamatan dan penelitian terlebih dulu. Penelitian yang dimaksud adalah penelitian yang
sesuai dengan bidang keahlian tertentu yang dimiliki oleh pengarang. Hal tersebut
dikarenakan, bahwa karangan ilmiah ditujukan untuk pembaca agar dapat memetik informasi
akurat perihal topik karangan. Karangan ilmiah memiliki tujuan diantaranya adalah
memberikan penjelasan serta informasi, mengungkapkan saran dan komentar serta kritik.
Dalam fungsi yang lain karangan ilmiah bertujuan sebagai pembuktian hipotesa atas sebuah
teori yang sedang dijadikan acuan penelitian.
1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian karangan ilmiah.
2) Untuk mengetahui ciri-ciri karangan ilmiah.
3) Untuk mengetahui jenis-jenis karangan ilmiah.
4) Untuk mengetahui tahap penyusunan karangan ilmiah yang baik dan benar.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai
dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam
bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika yang bersantun bahasa
dan isinya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Karangan ilmiah adalah sebuah
hasil tulisan yang diperoleh pengarang melalui pengamatan dan penelitian terlebih dulu.
Penelitian yang dimaksud adalah penelitian yang sesuai dengan bidang keahlian tertentu yang
dimiliki oleh pengarang. Hal tersebut dikarenakan, bahwa karangan ilmiah ditujukan untuk
pembaca agar dapat memetik informasi akurat perihal topik karangan.
1. Struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.
2. Komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya
ilmiah mengandung pendahulun, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel
ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3. Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan
menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif,
tanpa meenggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4. Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari
pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
2
Selain ciri-ciri diatas karangan ilmiah juga mempunyai ciri-ciri, antara lain :
1. Kejelasan. Artinya semua yang dikemukakan tidak samar-samar, pengungkapan
maksudnya tepat dan jernih.
2. Kelogisan. Artinya keterangan yang dikemukakan masuk akal.
3. Kelugasan. Artinya pembicaraan langsung pada hal yang pokok.
4. Keobjektifan. Artinya semua keterangan benar-benar aktual, apa adanya.
5. Keseksamaan. Artinya berusaha untuk menghindari diri dari kesalahan atau
kehiilafan betapapun kecilnya.
6. Kesistematisan. Artinya semua yang dikemukakan disusun menurut urutan yang
memperlihatkan kesinambungan.
7. Ketuntasan. Artinya segi masalah dikupas secara mendalam dan selengkap-
lengkapnya.
3
2.4 Jenis-jenis karya ilmiah
1. Artikel adalah tulisan berisi pendapat subjektif penulisnya tentang suatu masalah atau
peristiwa. Artikel ilmiah diangkat dari hasil pemikiran dan kajian pustaka serta hasil
pengembangan proyek.
2. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang
pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.
3. Kertas kerja (work paper) pada prinsinya sama dengan makalah, namun dibuat dengan
analisis lebih dalam dan tajam dan dipresentasikan pada seminar atau lokakarya yang
biasanya dihadiri oelh para ilmuan.
4. Paper adalah sebutan khusus makalah di kalangan akademisi (mahasiswa) dengan
kegiatannya dengan pembelajaran dan pendidikannya sebelum menyelesaikan jenjang
studi. Sistem penulisannya sama dengan artikel atau makalah.
5. Skripsi adalah karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S1
(sarjana). Skripsi berisi tulisan sistematis yang mngemukakan pendapat penulis
berdasarkan pendapat (teori) orang lain.
6. Tesis adalah karya tulis mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S2
(pascasarjana) yagn sifatnya mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis
mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian sendiri.
7. Disertasi adalah karya tulis ilmiah untuk menyelesaikan jenjang studi S3 yang
mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan
fakta yang valid dengan analisis yang terinci. Disertasi ini berisi tulisan penemuan
sendiri, yang berupa temuan orisinal.
4
Pokok masalah yang ditentukan sebelum menyusun karangan.
Tesis adalah pernyataan yang didalamnya terdapat tema karangan.
2. Menentukan tujuan dalam penulisan, setiap penulis memiliki tujuan tertentu
sehubungan dengan kegiatan menulisnya. Misalnya untuk mempengaruhi,
meyakinkan,memberi informasi, menceritakan, dan sebagainya.
3. Mengumpulkan bahan atau data
Bahan dapat diperoleh melalui apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan
dialami, dibantu dengan membaca dan daya khayal.
Bahan dan data yang sudah terkumpul diinventariskan dan diseleksi untuk
disusun menjadi kerangka karanagan.
4. Mengembangkan kerangka pemikiran yang berupa kajian teoritis. Fungsi dari
membuat kerangka karangan :
Mempermudah dalam penyusunan karangan.
Menyusun karangan secara teratur.
Menghindari penggunaan kalimat atau pokok pikiran yang berulang.
Miniatur dari seluruh karangan.
5. Hipotesis perlu dikembangkan agar kit abisa memberikan jawaban sementara
terhadap masalah yang kita angkat. Fungsi utama hipotesis dalam karya tulis
ilmiah ialah untuk mengarahkan imajinasi ilmiah kita agar bisa mengantisipasi
apa yang akan terjadi jika kita berupaya memecahkan permasalahan yang kita
hadapi dengan pendekatan-pendekatan tertentu.
6. Metedologi (mencakup berbagai teknik yang dilakukan dalam pengambilan
data, teknik pengukuran, dan teknik analisis data).
B. Tahap penulisan
Sistematika penulisan karya ilmiah
1. Bagian pembuka
Cover.
Halaman judul.
Halaman pengesahan.
Abstraksi.
Kata pengantar.
Daftar isi.
Ringkasan isi.
5
2. Bagian isi
1) Pendahuluan
Latar belakang masalah.
Perumusan masalah.
Pembahsaan/pembatasan masalah.
Tujuan penelitian.
Manfaat penelitian.
2) Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
Pembahasan teori.
Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan.
Pengajuan hipotesis.
3) Metodologi penelitian
Waktu dan tempat penelitian.
Metode dan rancangan penelitian.
Populasi dan sampel.
Instrumen penelitian.
Pengumpulan data dan analisis data.
4) Hasil penelitian
Jabaran variabel penelitian.
Hasil penelitian.
Pengajuan hipotesis.
Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang
didapatnya.
3. Bagian penunjang
Daftar pustaka.
Lampiran-lampiran antara lain instrumen penelitian.
Daftar tabel.
C. Tahap penyuntingan atau evaluasi
Tahap penyuntingan dilakukan setelah proses penulisan dianggap selesai.
1. Melengkapi yang kurang.
2. Membuang yang kurang relevan.
3. Menghindari penyajian yang berulang-ulang atau tumpang tindih
(overlapping).
6
4. Menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, misalnya dalam penulisan
dan pemmilihan kata, penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, maupun
penerapan kaidah ejaan.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan tentang karangan ilmiah diatas, kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa karangan ilmiah merupakan suatu karya dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Karya ilmiah biasanya ditulis
untuk membuktikan kebenaran tentang suatu objek tulisan yang diperoleh sesuai
dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian
dalam bidang tertentu, karya ilmiah disusun menurut metode dengan sistematika
penulisan yang berbahasa santun dan isinya dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya atau keilmiahannya.
8
DAFTAR PUSTAKA
Rhinii. 2012. Pengertian karangan ilmiah menurut para ahli dan langkah-langkah penulisan
karangaan ilmiah. http://rhinii.wordpress.com. 22 September 2019.