Anda di halaman 1dari 2

UTILITAS 2

Nama : Nira Aulia Hanifah


NIM/Kelas : 171424027 / 3A TKPB
Dosen : Fitria Yulistiani, S.T., M.T.
Tugas ke-1 (Pemberian : 25 September 2019, Penyerahan : 27 September 2019)

Pemanfaatan Energi Gelombang sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut


(Oscillating Water Column) di Pantai Karapyak
Dibutuhkan sumber energi terbarukan yang potensinya cukup besar dan pemanfaatannya dapat berkelanjutan. Salah
satunya adalah energi gelombang laut. Pemanfaatannya menggunakan teknologi oscillating water column (OWC).
Teknologi OWC sangat cocok dibangun di daerah dengan topografi dasar laut yang landai dan memiliki ketinggian
gelombang laut yang konstan serta tidak memerlukan daerah konstruksi yang luas. (Wijaya, 2010) Pantai Karapyak,
Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu pantai yang cocok untuk
teknologi ini, karena konturnya yang landai dan luas

Gambar 1. Sistem OWC


Dari energi mekanik gelombang akan diperoleh nilai daya yang dihasilkan oleh gelombang dengan persamaan
sebagai berikut :
𝐸𝑀 𝜌𝑤𝑔𝐴2 𝜆 𝑔 ℎ 1
𝑃= → 𝑃= → Dengan 𝜆 = 𝑇 2 dan 𝐴 = → 𝑃= 𝜌𝑤𝑔2 ℎ2 𝑇
𝑇 2𝑇 2𝜋 2 16𝜋
Dengan P adalah daya listrik (watt), w adalah lebar ruang (m), ρ adalah massa jenis air laut (1030 kg/m3), g adalah
percepatan gravitasi bumi (9,81 m/s2), h adalah tinggi gelombang laut (m) dan T adalah periode gelombang laut (detik).
A. Lebar Ruang (w)
Perhitungan daya listrik yang dihasilkan oleh gelombang laut dengan sistem OWC menggunakan spesifikasi
prototype sesuai yang dioperasikan oleh BPDP UGM – BPPT di Pantai Baron, Yogyakarta. Lebar ruang pada
prototype tersebut adalah 2,4 m.
B. Periode Gelombang (T)
Menurut Pond dan Pickard (1983), gelombang dapat diklasifikasikan berdasarkan ukuran dan penyebabnya, salah
satunya adalah gelombang alun (swell) dengan panjang gelombang sampai ratusan meter dan periode 0,9 – 15 detik
ditimbulkan oleh angin yang bertiup lama.
C. Tinggi Gelombang (h)
Menurut penelitian Noir P. Purba (2014), ketinggian gelombang laut di pantai selatan Jawa Barat pada tahun 2012
adalah sebagai berikut :
Gambar 2. Grafik Ketinggian Gelombang Laut di Pantai Selatan Jawa Barat

Menurut data tersebut, rata-rata ketinggian gelombang laut adalah 1,1875 m hingga 1,7292 m. Dengan gelombang
paling tinggi terjadi pada bulan Maret, yaitu 1,95 m hingga 3,1 m.

Perhitungan Potensi Daya Listrik


Terendah = 6006,57W Tertinggi = 212274,75W
1 1
× 1030 × 2,4 × 9,812 × 1,18752 × 0,9 × 1030 × 2,4 × 9,812 × 1,72922 × 15
16𝜋 16𝜋

Efisiensi turbin angin yang digunakan biasanya 30-50%, sehingga, potensi pemanfaatan energinya sebesar
1801,97W hingga 106137,38W yang dapat memasok listrik untuk 2 rumah hingga 120 rumah yang memiliki daya ±900W.
Berdasarkan data BKKBN, RW 008 Empangsari memiliki 144 kepala keluarga. Sehingga, pemanfaatan sumber energi
tersebut memungkinkan untuk memasok listrik ke RW 008 Empangsari, Kecamatan Kalipucang.

Saran
Untuk memperbesar potensi daya, ruang (chamber) pada sistem OWC dapat diperbesar. Selain itu, perlu dilakukan
perhitungan yang lebih akurat mengenai periode dan ketinggian gelombang dengan peramalan gelombang metode Wilson
serta pengukuran kesalahan relatif yang dilakukan langsung

Sumber
Safitri, Lelly Erlita dkk. 2016. Jurnal Positron Vol. VI No.1 : “Studi Potensi Energi Listrik Tenaga Gelombang Laut Sistem
Oscillating Water Column (OWC) di Perairan Pesisir Kalimantan Barat”. Pontianak : Universitas Tanjungpura
Wijaya, I. W.A. 2010. Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Menggunakan Teknologi Oscillating Water Column di
Perairan Bali. Teknologi Elektro, IX hal.165-174
Purba, Noir Primadona. 2014. Jurnal Akuatika Vol V No.1 : “Variabilitas Angin dan Gelombang Laut sebagai Energi
Terbarukan di Pantai Selatan Jawa Barat”. Sumedang : Universitas Padjadjaran
Pond, S. dan Pickard, G. 1983. Introductory Dynamical Oceanography 2nd Edition. Pergamon Press : Great Britain
Jumlah Kepala Keluarga BKKBN

Anda mungkin juga menyukai