DOSEN PEMBIMBING:
SITI ZAHARA HARAHAP M.Pd
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah tentang
Barisan dan Deret .
Alhamdulillah, atas izin Allah SWT, saya dapat menyelesaikan tugas ini. Tugas
makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Dasar Matematika.
Dalam penyusunan tugas ini tidak luput dari adanya sumber buku yang digunakan. Sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan mudah. Dengan segala keterbatasan yang ada,
saya menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu,dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya
dapat memperbaikinya. Semoga tugas yang saya kerjakan dapat bermanfaat bagi saya pribadi
dan pembacanya. Amin.
Penulis
i
Daftar Isi
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika adalah salah satu ilmu dasar, yang semakin dirasakan interkasinya
dengan bidang-bidang ilmu lainnya seperti ekonomi dan teknologi. Peran matematika
dalam interaksi ini terletak pada struktur ilmu dan peralatan yang digunakan. Ilmu
matematika sekarang ini masih banyak digunakan dalam berbagai bidang seperti bidang
industri, asuransi, ekonomi, pertanian, dan di banyak bidang sosial maupun teknik.
Kata matematika berasal dari kata “mathema” dalam bahasa Yunani yang diartikan
sebagai “sains, ilmu pengetahuan atau belajar.” Disiplin utama dalam matematika di
dasarkan pada kebutuhan perhitungan dalam perdagangan, pengukuran tanah, dan
memprediksi peristiwa dalam astronomi. Ketiga kebutuhan ini secara umum berkaitan
dengan ketiga pembagian umum bidang matematika yaitu studi tentang struktur, ruang,
dan perubahan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Barisan?
2. Apa yang dimaksud dengan Deret?
3. Bagaimana menetukan dan menghitung Barisan dan Deret?
4. Bagaimana menetukan dan menghitung Barisan dan Deret Aritmatika?
5. Bagaimana menentukan dan menghitung Barisan dan Deret Geometri?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Barisan dan Deret
1. Barisan Bilangan
Barisan adalah daftar urutan bilangan dari kiri ke kanan yang mempunyai
karakteristik atau pola tertentu. Setiap bilangan dalam barisan merupakan suku dalam barisan
yang disimbolkan dengan U dan setiap suku digabungkan dengan tanda koma (,). Jika barisan
adalah urutan dari bilangan yang memiliki pola maka Deret adalah penjumlahan dari bilangan
tersebut.
2
1) Tentukan tiga suku pertama pada barisan berikut ini, jika suku ke-n dirumuskan sebagai
un = 3n + 1
Jawab :
Suku ke-n, un = 3n + 1
Untuk n = 1, diperoleh u1 = 3(1) + 1 = 4
n = 2, diperoleh u2 = 3(2) + 1 = 7
n = 3, diperoleh u3 = 3(3) + 1 = 10
Jadi, tiga suku pertama barisan itu adalah u1 = 4, u2 = 7, dan u3 = 10.
2) Tentukan rumus umum suku ke-n untuk barisan berikut ini, jika empat buah suku pertama
diketahui sebagai berikut.
a) 4, 6, 8, 10, . . . b) 1, 9, 25, 49, . . .
Jawab :
b) 4, 6, 8, 10, . . .; barisan dengan suku pertama u1 = 4 dan selisih dua suku yang
berurutan bernilai konstan sama dengan 2.
Jadi, un = 2n + 2
c) 1, 9, 25, 49, . . .; dapat ditulis sebagai (1)2, (3)2, (5)2, (7)2, ...; barisan dengan suku-
sukunya merupakan kuadrat dari bilangan asli ganjil.
Jadi, un = (2n – 1)2.
2. Deret
Perhatikan kembali barisan Jika suku-suku tersebut dijumlahkan dalam bentuk u1, u2, u3, ... ,
uk, ... , un, maka penjumlahan barisan tersebut dinamakan deret. Jumlah suku-suku pada
barisan hingga n suku pertama dinyatakan dengan Sn. Misalnya jumlah 5 suku pertama ditulis
Sn = u1 + u2 + u3 + u4 + u5 .
Contoh :
1) Diketahui suatu deret 2 + 4 + 6 + …, hitunglah jumlah 5 suku pertama.
Jawab:
Sn = 2 + 4 + 6 + 8 + 10 = 30
Jadi, jumlah 5 suku pertama deret tersebut adalah 30.
B. Barisan Aritmatika
Perhatikan barisan aritmatika 1, 3, 5, 7,… dan 2, 4, 6, 8,….; setiap selisih anatara dua suku
yang berurutat adalah tetap nilainya yaitu:
3-1 = 5-3 = 7-5 =…= 2
3
4-2 = 6-4 = 8-6 =…= 2
Secara umum u1, u2, u3, ... , un adalah barisan aritmatika apabila u2 – u1 = u3 – u2 = u4 –
u3 =konstanta. Konstanta ini disebut beda dan dinyatakan dengan b.
Sehingga barisan aritmatika dapat kita definisikan sebagai berikut:
Barisan aritmatika adalah suatu barisan dengan selisih (beda) antara dua suku yang berurutan
selalu tetap. Bentuk umum :
u1, u2, u3, ... , un atau
a, ( a + b ), ( a + 2b ), ... , (a + (n – 1) b)
Pada barisan aritmatika, berlaku un – un-1 = b , sehingga un = un-1 + b.
a. Rumus umum suku ke-n pada Barisan Aritmatika
Misalkan suatu barisan aritmatika dengan suku pertama a dan beda b, maka suku barisan itu
dapat divisualisasikan sebagai berikut :
I u1 = a
I u2 = a + b
I u3 = a + 2b
I u4 = a + 3b
I un = a + ( n -1 ) b
Berdasarkan pola atau keteraturan suku-suku barisan di atas, maka rumus suku ke-n untuk
barisan aritmatika dapat ditentukan dengan hubungan berikut.
Misalkan suatu barisan aritmatika dengan suku pertama a dan beda b, rumus umum suku ke-n
dari barisan aritmatika itu ditentukan oleh :
I un = a + ( n -1 ) b
Contoh :
1) Carilah suku pertama, beda, dan suku ke-6 dari barisan aritmatika 4, 1, -2, -5, . . .
Jawab :
Barisan 4, 1, -2, -5, …
Suku pertama u1 = a = 4,
Beda b = 1 – 4 = -3,
Suku ke-6 u6 = a + 5b = 4 + 5(-3) = -11
Jadi, suku pertama a = 4, beda b = -3, dan suku ke-6 adalah u6 = 11
4
Misalkan barisan aritmatika yang terdiri dari atas (2k-1) suku : u1, ... ,uk, ... , u2k-1, maka suku
tengahnya adalah uk.
Suku tengah uk = a + (k-1) b = ½{2a+2(k-1)b} = ½{a+a+(2k-2)b} = ½ {u1 + u2k-1}. Jadi, suku
tengahnya ditentukan oleh hubungan uk = ½ {u1+u2k-1}.
Contoh :
1) Diketahui barisan aritmatika 3, 5, 7, 9, …, 95. Banyak suku pada barisan itu adalah ganjil.
a) Carilah suku tengahnya
b) Suku keberapakah suku tengahnya itu?
c) Berapakah banyak suku barisan itu?
Jawab :
a) Barisan 3, 5, 7, 9, …, 95. Suku pertama a = u1 = 3, beda b = 2, dan suku terakhir u2k-1= 95.
uk = ½ (u1+u2k-1) = ½ (3 + 95) = 49
Jadi, suku tengahnya adalah 49.
b) Dari hasil a), diperoleh :
U uk = a + ( k-1) b = 49
⇔ 3 + (k-1)2 = 49
⇔ 2k = 48
⇔ k = 224
Jadi, suku tengahnya adalah suku ke-24.
c) Banyaknya suku barisan itu sama dengan 2k – 1 = 2(24) – 1 = 47.
Misalkan diantara dua bilangan real x dan (dengan x ≠ y ) akan disisipkan sebanyak k buah
bilangan ( k bilangan asli). Bilangan – bilangan semula dengan bilangan-bilangan yang
disisipkan itu membentuk suatu barisan aritmatika. Susunan bilangan-bilangan semula
dengan bilangan-bilangan yang disisipkan dapat divisualisasikan dengan menggunakan bagan
sebagaimana diperlihatkan berikut ini.
5
Di antara dua bilangan x dan y disisipkan sebanyak k buah bilangan sehingga bilangan-
bilangan semula dengan bilangan-bilangan yang disisipkan membentuk barisan aritmatika.
Nilai beda barisan aritmatika yang terbentuk dapat ditentukan dengan menggunakan
hubungan
b =( y – x) / (k + 1)
6
Sn = un + (un – b) + (un – 2b) + ... + (a+2b) + (a+b) + a … (**)
Jumlahkan masing masing ruas pada persamaan (*) dengan persamaan (**), sehingga
diperoleh :
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, jumlah n suku pertama suatu deret aritmatika dapat
ditentukan melalui hubungan sebagai berikut.
Jumlah n suku pertama suatu deret aritmatika u1 + u2 + u3 + ... + un ditentukan dengan
menggunakan hubungan :
Sn = n/2 (a+ un)
Dengan n = banyak suku, a = suku pertama, dan un = suku ke-n.
b. Sifat-sifat Sn pada deret aritmatika
Jumlah n suku pertama deret aritmatika mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.
1. Sn = n/2 (a+ un) merupakan fungsi kuadrat dari n (n bilangan asli) yang tidak memiliki suku
tetapan.
2. Untuk setiap n bilangan asli berlaku hubungan Sn - Sn-1 = un (Suku ke-n).
Contoh :
1) Hitunglah jumlah deret aritmatika 2 + 4 + 6 + … + 60.
Jawab :
Untuk menghitung jumlah deret pada soal di atas, perlu ditentukan terlebih dulu banyak suku
atau n melalui hubungan un = a + (n-1)b.
2 + 4 + 6 + … + 60, a = 2, b = 2, dan un = 60
60 = 2 + (n-1) 2
⇔ 60 = 2n
⇔ n = 30
S30 = 30/2 (a+ u30) = 15(2+60) = 930
Jadi, jumlah deret aritmatika 2 + 4 + 6 + … + 60 adalah S30 = 930
7
KUMPULAN SOAL
1. Rumus umum suku ke-n dari suatu barisan ditentukan melalui hubungan un= an2 + bn. Suku
ke-2 dan suku ke-7 dari barisan itu masing-masing sama dengan 8 dan 63.
a. Hitunglah nilai a dan nilai b
b. Tentukan suku ke-10
2. Tulislah deret bilangan berikut ini, kemudian tulislah hasil penjumlahannya.
a. Deret 6 bilangan asli kelipatan tiga yang pertama
b. Deret 5 bilangan segitiga yang pertama
c. Deret 6 bilangan persegi yang pertama
3. Suku ke-3 suatu barisan aritmatika sama dengan 11, sedangkan suku ke-10 sama dengan
39.
a. Carilah suku pertama dan beda barisan itu
b. Carilah rumus suku ke-n
4. Suku ke-5 suatu deret aritmatika adalah 40 dan suku ke-8 deret itu adalah 25.
a. Tentukan suku pertama dan beda deret aritmatika itu
b. Hitunglah jumlah sepuluh suku pertama dari deret aritmatika itu
5. Diketahui suku ke-3 dan suku ke-7 suatu deret aritmatika berturut-turut adalah 17 dan 37.
Jumlah 20 suku pertama deret tersebut adalah…
KUNCI JAWABAN
9
u5 = 40 → a + 4b = 40 ..... (1)
Suku ke-8 sama dengan 25
u8 = 25 → a + 7b = 25 ...... (1)
Kedua persamaan di atas membentuk system persamaan linear dua variabel dan
penyelesaiannya adalah a = 60 dan b = -5.
Jadi, suku pertama dan beda dari deret aritmatika itu berturut-turut adalah a = 60 dan b = -5
D. Barisan dan Deret Geometri
Contoh Soal :
10
1. Carilah suku ke 8 dari barisan di bawah ini !
a) 2,4,8,16,32,... b) 2,1,1/2,1/4,1/8,...
2. Diketahui barisan geometri dengan U3 = 27 dan U5 = 243. Berapakah 6 suku pertama
deret tersebut?
Penyelesaian :
1. a) U1 = 4 U8 = U1 . r8-1 = 2 . 27 = 2 . 128 = 256
U2 = 2
r = U2 : U1
=4:2
=2
b) U2 = 1 U8 = U1 . r8-1 = 2 . (1/2)7 = 2 x 1/128 = 1/64
U1 = 2
r = U2 : U1
=1:2
= 1/2
2. U3 = a . r3-1 = a . r2 = 27 27 = U1 . (3)3-1
U5 = a . r5-1 = a . r4 = 243 27 = U1 . 32
27 = U1 . 9
U5/U3 = a . r4 / a . r2 = 243/27
r2 = 9 U1 = 27 : 9 = 3
r=3
1. Sebuah Bakteri mampu melakukan pembelahan diri menjadi 4 setiap 12 menit. berapakah
jumlah bakteri yang ada setelah 1 jam jika sebelumnya terdapat 3 buah bakteri?
Cara penyelesaian:
11
Diketahui:
a = 3
r = 4
n = 1 jam/12 menit = 60/12 = 5
Ditanya: U5…?
Jawab:
Un = arn-1
U5 = 3 x 45-1
U5 = 3 x 256 = 768 bakteri
2. Dari barisan geometri dengan suku-suku positif, diketahui suku ke-3 adalah 4, dan besarnya
suku ke-9 adalah 256, besarnya suku ke-12 adalah ....
A. 2048 D. 2056
B. 2050 E. 2062
C. 2054
jawaban : A
U3 = 4 → ar2 = 4
U9 = 256 → ar8 = 256
ar8/ ar2 = 256/4
r6 = 64
r = 2,
maka ar2 = 4 → a.22 = 4 → a = 1
Un = arn -1
U12 = 1 . 211 = 2048
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Barisan adalah daftar urutan bilangan dari kiri ke kanan yang mempunyai
karakteristik atau pola tertentu. Setiap bilangan dalam barisan merupakan suku dalam barisan
yang disimbolkan dengan U dan setiap suku digabungkan dengan tanda koma (,). Jika barisan
adalah urutan dari bilangan yang memiliki pola maka Deret adalah penjumlahan dari bilangan
tersebut.
Barisan aritmatika adalah suatu barisan dengan selisih (beda) antara dua suku yang
berurutan selalu tetap. Bentuk umum :
u1, u2, u3, ... , un atau
a, ( a + b ), ( a + 2b ), ... , (a + (n – 1) b)
Pada barisan aritmatika, berlaku un – un-1 = b , sehingga un = un-1 + b.
Jumlah beruntun suku-suku suatu barisan aritmatika disebut sebagai deret aritmatika.
13