Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
ADEWIDIA
ANGELIN NATASYA TANCARO
FITRIANI M.R.L
RUSLIN A.A KAMUMU
VIVIN OLVIANI NARO’U
VENI ILESTARI
WAHIDIN.N.LAFADA
YUYUN WIDAYANI GIMBO
Puji syukur patut kita naikan kepda Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmatNya kelompok 1 dapat meneylesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Dalam penulisan dan penyusunan makalah ini kami menyadari banyak
kekurangan baik dalam teknis penulisan maupun materi yang kami susun.
Mengingat kemampuan kami yang masih dalam proses pembelajaran. Oleh
karena itu, saran dan kritik yang membangun dari dosen dan rekan-rekan
sekalian sangat dibutuhkan dalam penyempurnaan makalah ini.
Kelompok 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebakaran adalah suatu peristiwa yang terjadi akibat tidak
terkendalinya sumber energi. Siklus ini berisi rangkaian demi rangkaian
panjang peristiwa (event dinamic) yang dimulai dari pra kejadian, kejadian
dan siklusnya serta konsekuensi yang mengiringinya. Kejadian tersebut
akan tercipta apabila kondisi dan beberapa syarat pencetusnya terpenuhi,
utamanya pada saat pra kejadian.
Ada poin-poin yang menjadi persyaratan dasar yang apabila gagal
dilakukan pe–ngendalian akan memicu peristiwanya, kemudian akan
memasuki tahapan tidak terkendali dan sukar dipadamkan. Syarat kondisi
tersebut di antaranya adalah terdapat bahan yang dapat terbakar, misalnya
minyak, gas bumi, kertas, kayu bahkan rumput kering dan sebagainya.
Bilamana bahan yang dapat terbakar tersebut berada dalam kondisi
tertentu dan bertemu pencetusnya maka seketika akan segera
menimbulkan api. Sedangkan pencetus itu sendiri penyebabnya cukup
banyak di antaranya energi petir, api terbuka, listrik bahkan hanya sekedar
percikan bunga api. Penelitian yang terbaru dan mengejutkankan pemantik
kebakaran tersebut juga bisa timbul akibat frekuensi telpon genggam.
Peristiwa munculnya api awal berlanjut menjadi kebakaran besar
hanya butuh waktu dibawah 4 menit atau 10 menit. Ukuran waktu 4 -10
menit tersebut hasil dari suatu pengkajian dan studi pengalaman dimana
tahapan api belum berkembang dan meluas. Setelah lebih dari waktu yang
dimaksud, api akan berkembang menjadi api bertumbuh (growth) dan
menjadi penuh (full steady fire) dengan suhu mencapai 600 derjat Celsius
sampai 1000 derajat Celcius lebih, dimana ini su–dah berada pada tahapan
sulit dipadamkan. Hanya perangkat hidran dan sejenisnya yang dapat
mengurangi dan memadamkan.
Siklus api awal menuju kondisi tidak terkendali ini disebabkan
pada waktu menit menit awal peristiwa kebakaran tersebut, terdapat
serentetan umpan balik yang mempercepat berkembangnya api itu sendiri.
C. Ruang Lingkup
kami akan menjelaskan bagaimana caranya pencegahan dan
penanganan kebakaran baik itu sulit maupun susah. Jadi dengan mengikuti
cara-cara tersebut semoga bisa teratasi.
Sumber titik nyala yang paling banyak adalah api terbuka seperti
nyala api kompor, pemanas, lampu minyak, api rokok, api pembakaran
sampah. Api terbuka tersebut bila memang diperlukan harus dijauhkan.
Sumber penyalaan yang lain : benda membara, bunga api, petir, reaksi
eksoterm, timbulnya bara api juga terjadi karena gesekan benda dalam
waktu relatif lama, atau terjadi hubung singkat rangkaian listrik.
Kebiasaan Merokok
1) Jangan dibiasakan membuang puntung rokok yang masih
menyala. Sebelum dibuang, puntung rokok harus sudah
dimatikan.
2) Jangan merokok ditemat yang sudah ada larangan merokok.
3) Jangan merokok di tempat tidur.
4) Jangan merokok di tempat yang diduga ada bahan yang mudah
menyala atau mudah terbakar.
5) Jangan meletakkan puntung rokok yang masih menyala di
asbak atau di tempat lain, misalnya dimeja yang berdekatan
dengan tumpukan kertas atau di dekat jerami yang kering.
Memasang Obat Nyamuk
1) Jangan memasang obat nyamuk dengan dialasi lipatan kertas
atau karton. Gunakan botol atau kawat/seng sebagai alas obat
nyamuk. Agar terjamin kenyamanannya, alaskan kaleng yang
E. Klasifikasi Kebakaran
F. Sebab-Sebab Kebakaran
1. Air
Diantara bahan pemadam yang berfungsi mendinginkan, air adalah
yang terbaik, sebab air mempunyai kemampuan yang sangat besar
sebagai penyerap panas.
a. Pancaran Lurus
Pancaran lurus menggunakan pemadam langsung dan mengarah ke
sumber nyala api. Caranya dengan mengarahkan secara langsung
ke benda yang terbakar atau ke arah pangkal nyala api.
b. Pencaran Pengabut
Pancaran pengabut mempunyai beberapa kegunaan :
I. Mengurangi nyala api secara terus menerus.
Butir-butir air yang dihasilkan pada pengabutan akan cepat
berubah menjadi uap. Jumlah air yang banyak juga
memerlukan panas yang besar.
Jika secara berangsur-angsur kadar panas berkurang,
terjadilah pendinginan dan api akan cepat mengecil.
II. Membuat tabir air.
Tabir air diperlukan untuk mencegah menjalarnya api atau
panas. Misalnya, pengabutan air diarahkan ke benda yang
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam penulisan masih terdapat banyak kekurangan dan kata-kata
yang kurang dipahami oleh karena itu kritik yang membangu dari pembaca
sangat diperlukan untuk lebih menyempurnakan makalah ini.