Anda di halaman 1dari 2

Tidak semua orang boleh

minum paracetamol, lho!


Paracetamol termasuk obat pereda nyeri yang
umumnya aman digunakan oleh segala
kalangan, termasuk wanita hamil dan ibu
menyusui. Anak bayi mulai usia 2 bulan ke atas
juga boleh minum paracetamol dosis rendah,
sebagai alternatif ketimbang minum ibuprofen.

Namun jika Anda memiliki salah satu atau lebih


dari masalah berikut, dokter biasanya tidak akan
menganjurkan Anda untuk pakai paracetamol:

 Memiliki penyakit hati atau ginjal.


 Peminum alkohol berat.
 Memiliki berat badan sangat rendah.
 Memiliki alergi paracetamol.

Selain itu jika Anda sedang menggunakan obat-


obatan lain tertentu, dokter mungkin akan
menganjurkan pereda nyeri lainnya yang lebih
aman.

Apa saja efek samping


paracetamol?
Efek samping paracetamol sebenarnya termasuk
jarang terjadi, tetapi bisa saja menimbulkan:

 Reaksi alergi. Reaksi ini bisa


menimbulkan kulit ruam atau
pembengkakan. Satu dari 100 orang bisa
mengalami kondisi ini.
 Tekanan darah rendah dan detak jantung
cepat. Seringnya ini terjadi pada
paracetamol yang diberikan dalam
bentuk suntikan di rumah sakit.
 Gangguan darah. Contohnya
trombositopenia (jumlah trombosit yang
rendah) dan leukopenia (jumlah sel darah
putih yang rendah). Efek ini termasuk
jarang terjadi. Hsanya atu dari 1000
orang berisiko mengalami kondisi ini.
 Gangguan pada hati dan ginjal.
Kerusakan hati dan ginjal bisa terjadi
jika Anda meminum atau menggunakan
terlalu banyak dosis paracetamol. Ini
adalah efek samping yang paling parah.
 Gejala overdosis obat. Parasetamol aman
jika digunakan sesuai petunjuk dosis.
Namun, karena obat ini umum diolah ke
dalam banyak obat lainnya, Anda
berisiko mengonsumsi dosis terlalu
banyak tanpa menyadarinya. Gejalanya
mulai dari, mual, muntah, kehilangan
nafsu makan, keringat berlebihan, nyeri
perut, terasa sangat lelah, mata keruh
atau menguning, urin berwarna sangat
gelap.

Anda mungkin juga menyukai