Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kamu ucapkan kepada Allah swt, yang telah memberikan
hidayat dan karunia-Nya, sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang
berjudul ”Overview Ekonomi Islam dan Filsafat Ekonomi Islam” dalam
matakuliah Ekonomi Mikro Islam Semester 3 ini.
Dalam makalah ini, akan menjelaskan dan akan dipaparkan bagaimana
pandangan masyarakat awam dan pembahasan secara meyeluruh berkaitan dengan
Ekonomi Islam dan pengertian menurut para ahli dari segi ekonomi umum dan
ekonomi islam serta berbagai penjelasan yang aan membantu kalian dalam
pembuatan makalah kedepannya.
Kami sangatlah menyadari bahwa penyusunan makalah ini sangatlah banyak
sekali kekurangan dan kesalahan dalam segi penulisan baik dalam kata,bahasa dan
sistematika pembahasan.Oleh karena itu kami sangatlah mengharapkan masukan
dan koreksi sehingga kami akan membuat makalah dengan baik kedepannya.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang sudah
berkenan ingin membaca makalah kami ini.Semoga makalah ini memberikan
banyak manfaat bagi para pembca yang membaca makalah ini.Amin.

Medan, 25 September 2019

Tim Penulis

Universitas Islam Negri Sumatera Utara Page 1


BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Latar Belakang
Saat ini ekonomi syariah sedang dalam kondisi yang “ Membumi “ .Kata ini
diartikan sebagai kata yang memiliki arti yang sangat mendalam dan sudah
banyak negara di luar indonesia yang melirik tentang bagaimana kekuatan dalam
peraturan dan dianggap sebagai penyembuh dari penyakit yang terjadidalam
sistem perekonomian saat ini. Sistem liberal sudah diterapkan oleh beberapa
negara maju sejak dahulu kala dan sudah banyak negara yang telah membeuktikan
itu semua dengan peraturan yang sangat baik sehingga masyarakatnya
berammsumsi bahwa itu negara yang sudah baik dari negara lainnya.Namun tidak
heran kalok kebijakan atau sistem Liberal ini dianggap Gagal oleh beberapa
ekonom karena telah sangat menimbulkan krisis berkepanjangan sehiingga
memberikan dampak buruk terhadap beberapa masyarakat ainnya yang kurang
akan dari segi kemampuannya.
Roy Davies dan Glyn Davies dalam Buku “A History of Money Money From
Ancient Time to the Present Day” menulis dan menyimpulkan bahwa sepanjang
abad 20 telah terjadi lebih dari 20 kkali krisis dan itu sangatlah berdampak kepada
beberap negara lainnya sebagai negara tetangga sangat berisioko.Kesemuanya
merupakan krisis sektor keuangan dan dalam hal mekanisme keuangan negara
sangatlah berdampak buruk terhadap kemajuan dalam mengembangkan
kehidupan dalam bermasyarakat.Karena dalam hal suatu kemjuan dalam suatu
negara haruslah di lihat dari seberapa besar aset yang aada dalam suatu negara
tersebut sehingga bisa diaki dengan semuanya hal terhadap beberapa negara
disebelahnya bahwa negara tersebut memiliki kemajuan yang sangatlah besar
akan hal dalam keuangan negaranya.
Perkembangan ekonomi mengalami peningkatan pesat seiring dengan
berkembangnya zaman. Berbagai problematika yang datang seiring dengan
berjalannya waktu menuntut manusia untuk terus mengembangkan hal baru.
Ekonomi islam merupakan salah satu contohnya, sebuah sistem ekonomi yang
berbeda dengan sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis yang
mengacu pada hukum islam, dengan dasar utama al-qur’an dan as-sunah.

Universitas Islam Negri Sumatera Utara Page 2


Berbicara Tentang Ekonomi Islam banyak orang awam mengira bahwa ini
adalah suatau ekonomi yang bisa mendorong mereka akan lebih baik lagi
dikarenakan mereka berpikir bahwa dengan adanya eonomi islam tersebut bisa
menambah semangat dalam menjual barang mereka denga cepat laku.Masyarakat
juga berpikir bahwa ekonomi islam memberikan dampak baik sebagai solusi dari
ekonomi sosalis yang tidak popular dan ekonomi kapitalis yaang notabennya tidak
memiliki ketidak adilan dalam yang sistem yang diperbuat.Padahal Padahal
sebelumnya Sistem Ekonomi isla sudahlah berkembang pada abad-abad
sebelumnya era zaman sekarang dan sehingga sudah termakan oleh zaman maka
tidak akan banyak diketahui oleh beberpa msayarkat zaman sekarang dan
ekonomi islam juga berkembang seblum adanya ekkonomi klasik yang diusung
oleh Adam Smith muncul.Maka dari itulah Ekonomi Islam sebagai pendatang
yang membawa perubahan dan dampak positif dan jawaban dari permasalahan
yang dihadapai dan sebaagai akhor penyelesaian krisiiekonomi di dunia yang
sudah berkepanjangan yang sampai sekarng belum berakhir.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud Ekonomi Islam...??
2. Apakah pengertian menurut para ahli mengenai ekonomi islam...??
3. Bagaimana sistem ekonomi dalam islam...??
4. Bagaimana konsep dasar dalam ekonomi islam...??
5. Apakah ada politik yang baik dalam ekonomi islam...??

1.3 Tujuan Pembahasan


Tujuan yang akan dinbahas dalam makalah ini ialaha sebagai berikut :
1. Memberikan wawasan lebih dari segi pengertian menurut para ahli dan
padangan para ahli dari luar ekonomi.
2. Mengethui lebih akan pentingnya sistem ekonomi yang baik dalam syariat
islam.
3. Memngethui akan pentingnya politik islam dalam kegiatan ekoonomi jika
nantinya diterapkan.

Universitas Islam Negri Sumatera Utara Page 3


BAB II
ISI
2.1. Defenisi dan Tujuan Ekonomi Islam
Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani: Oikos dan Nomos. Oikos berarti
rumah tangga (house-hold), sedang Nomos berarti aturan, kaidah, atau
pengelolaan. Dengan demikian secara sederhana ekonomi dapat diartikan sebagai
kaidah- kaidah, aturan-aturan, atau cara pengelolaan suatu rumah tangga.
Dalam bahasa Arab, ekonomi sering diterjemahkan dengan al- iqtishad,
yang berarti hemat, dengan perhitungan, juga mengandung makna rasionalitas dan
nilai secara implisit. Jadi, ekonomi adalah mengatur urusan rumah tangga, dimana
anggota keluarga yang mampu, ikut terlibat dalam menghasilkan barang-barang
berharga dan membantu memberikan jasa, lalu seluruh anggota keluarga yang
ada, ikut menikmati apa yang mereka peroleh. Kemudian populasinya semakin
banyak dan dalam rumah-rumah, lalu menjadi suatu kelompok (community) yang
diperintah oleh suatu Negara
Adapun istilah ekonomi islam berasal dari dua kata, ekonomi (terjemahan,
economics, economic, dan economy) dan islam (terjemahan: Islamic). Islam
adalah kata bahasa Arab yang terambil dari kata salima yang berarti selamat,
damai, tunduk, pasrah, dan berserah diri. Objek penyerahan diri ini, adalah
pencipta seluruh alam semesta yakni Allah SWT. Dengan demikian, islam berarti
penyerahan diri kepada Allah SWT, sebagaimana tercantum dalam Al Qur’an
surat Ali Imran, yang artinya kurang lebih sebagai berikut: “Sesungguhnya agama
atau yang diridhoi disisi Allah adalah islam…”
Di tengah krisis ekonomi pada tahun 1998, ekonomi islam yang tadinya
dianggap sebelah mata telah menjadi sebuah sorotan yang patut diperhitungkan di
dunia ekonomi dan menjadi pusat perhatian para ekonom di Indonesia. Ekonomi
Islam adalah pengetahuan bagaimana menggali dan mengimplementasi sumber
daya material untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan manusia, dimana
penggalian dan penggunaan itu harus sesuai dengan syari’at Islam.

Universitas Islam Negri Sumatera Utara Page 4


Ekonomi Islam merupakan bagian dari bentuk usaha duniawi yang
bernilai ibadah, juga merupakan suatu amanah, yaitu amanah dalam
melaksanakan kewajiban kepada Allah (Hablum minallah) dan kewajiban
kepada sesama manusia (Hablum minannas).
Ekonomi islam adalah tata aturan yang berkaitan dengan cara
berproduksi, distribusi, dan konsumsi, serta kegiatan lain dalam rangka
mencari ma’isyah (penghidupan individu maupun kelompok) sesuai dengan
ajaran islam (Al Qur’an dan Al Hadits).
Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi
manusia yang perilakunya diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari
dengan tauhid sebagaimana dirangkum dalam rukun iman dan rukun Islam.
Adapun berbagai macam pengertian ekonomi islam menurut berbagai pakar
ekonom islami.1
 Menurut Metwally, ekonomi islam merupakan ilmu yang mempelajari
perilaku muslim (yang beriman) dalam suatu masyarakat islam yang
mengikuti al-qur’an, al-hadits, ijma’, qiyas.
 Menurut Mannan, ekonomi islam adalah ilmu yang mempelajari masalah-
masalah ekonomi masyarakat dalam prespektif islam
 Menurut Dr. Muhammad bin Abdullah Al Arabi, ekonomi islam adalah
kumpulan prinsip-prinsip umum tentang ekonomi yang kita ambil dari al-
qur’an , sunnah dan pondasi ekonomi yang kita bangun atas dasar pokok-
pokok itu dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan dan waktu.
 Menurut Hasanuzzaman (1986), pengertian ekonomi Islam adalah suatu
ilmu dan aplikasi petunjuk dan aturan syari’ah yang mencegah ketidak
adilan dalam memperoleh dan menggunakan sumber daya material agar
memnuhi kebutuhan manusia dan agar dapat menjalankan kewajibannya
kepada Allah dan masyarakat.
 Menurut Shidqi (1992), pengertian ekonomi Islam adalah tanggapan
pemikir-pemikir muslim terhadap tantangan ekonomi pada zamannnya.
Dalam upaya ini mereka dibantu oleh Al-Qur’an dan Hadist, serta alasan
dan pengalaman.

1 Krisna Adityangga.(2006) Membumikan Ekonomi Islam, Yogyakarta:Pilar media.

Universitas Islam Negri Sumatera Utara Page 5


Selain pengertian menurut ahli terhadap pandangan pengertian ekonomi islam
ada juga pandangan pandangan para ahli terhadapa pengertian Ekonomi
diantaranya..
 Menurut Robins, pengertian ekonomi adalah studi tentang perilaku
manusia sebagai hubungan antara tujuannya dihadapkan dengan
ketersediaan sumber daya untuk mencapai tujuannya.
 Menurut Alfred Marshall, definisi ekonomi adalah studi tentang manusia
sebagaimana mereka menjalani hidup, bergerak dan berpikir dalam
konteks keseharian.
 Menurut Adam Smith, pengertian ekonomi adalah penyelidikan tentang
suatu keadaan dan sebab adanya kekayaan negara.
 Menurut John Stuart Mill, pengertian ekonomi adalah ilmu yang konsen
pada penciptaan nilai tukar barang dan jasa yang dapat meningkatkan
kekayaan dan kemakmuran suatu negara.
 Menurut Hermawan Kartajaya, pengertian ekonomi adalah suatu wadah
dimana sektor industri melekat diatasnya.
Kata Islam setelah “Ekonomi” dalam ungkapan Ekonomi Islam berfungsi
sebagai identitas tanpa mempengaruhi makna atau definisi ekonomi itu sendiri.
Karena definisinya lebih ditentukan oleh perspektif atau lebih tepat lagi
worldview yang digunakan sebagai landasan nilai. Sedang ekonomi adalah
masalah menjamin berputarnya harta diantara manusia, sehingga manusia dapat
memaksimalkan fungsi hidupnya sebagai hamba Allah untuk mencapai falah di
dunia dan akherat (hereafter). Ekonomi adalah aktifitas yang kolektif.
Dari berbagai definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa ekonomi islam
merupakan suatu ilmu yang mempelajari masalah-masalah ekonomi masyarakat
dengan berprinsip pada hukum islam yang mengacu pada alqur’an, al-hadits,
ijma’, qiyas.

Universitas Islam Negri Sumatera Utara Page 6


Adapun alasan yang menyebabkan berpindahnya masyarakat dari sistem
kapitalisme ke sistem ekonomi alternatif ini, diantaranya [1]
1. Kegagalan sistem ekonomi kapitalisme dalam menciptakan
kemakmuran, kesejahteraan dan sistem ekonomi berkeadilan.
2. Kegagalan strategi sistem ekonomi kapitalisne dalam pengembangan
ekonomi dunia melalui alat globalisasinya.
3. Masyarakat dunia mulai sadar bahwa sistem ekonomi saat ini hanya
permainan spekulasi dan judi dari beberapa negara, yang dikendalikan di bawah
konspirasi negara-negara tertentu yang sekaligus juga menjadi bandar, sementara
yang lain hanya menjadi pemain judinya. Padahal bandar tidak pernah kalah.
4. Muncul rasa ketidakseimbangan terhadap pemenuhan kebutuhan hidup,
yang hanya dituntut untuk terpenuhinya kebutuhan duniawi, dan kurangnya
perhatian terhadap kebutuhan ukhrowi sebagai variable yang juga tidak kalah
penting.
5. Solusi-solusi yang diitawarkan ekonomi kapitalisme merupakan devil
around (lingkaran setan) yang selalu menimbulkan permasalahan – permasalahan
yang ketika satu dari permasalahan selesai maka akan timbul masalah baru lagi
dan akan terus berulang.
Tujuan Ekonomi Islam
Tujuan akhir ekonomi Islam adalah sebagaimana tujuan dari syariat Islam itu
sendiri (maqashid asy-syari’ah), yaitu mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat
(falah) melal[2]ui suatu tata kehidupan yang baik dan terhormat (hayyah
thayyibah). Inilah kebahagiaan hakiki yang diinginkan oleh setiap manusia, bukan
kebahagiaan semu yang sering kali pada akhirnya justru melahirkan penderitaan
dan kesengsaraan.

Tujuan Ekonomi Islam berdasarkan konsep dasar dalam islam yaitu tauhid
dan berdasarkan rujukan pada Alquran dan Sunnah adalah[4]
1. Ikut serta dalam mengatasi masalah ekonomi
2. Pemenuhan kebutuhan dasar manusia yaitu papan, sandang, pangan
kesehatan dan pendidikan untuk setiap lapisan masyarakat.
3. Memastikan kesamaan kesempatan bagi semua orang.

Universitas Islam Negri Sumatera Utara Page 7


4. Mencegah terjadi pemusatan kekayaan dan meminimalkan ketimpangan
dana distribusi pendapatan dan kekayaan di masyarakat.
5. Memastikan untuk setiap orang kebebasan untuk mematuhi nilai-nilai
moral.
6. Memastikan stabilitas dan juga pertumbuhan ekonomi.

2.2. Sistem dan Konsep Ekonomi Islam


Ekonomi adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan usaha-usaha yang
bertujuan untuk memenuhi segala keperluan hidup manusia. Dalam pengertian
masa kini, ekonomi ialah satu pengkajian tentang usaha manusia dalam
menggunakan sumber-sumber untuk memenuhi kebutuhan hidup merekaSistem
ekonomi islam adalah sistem ekonomi yang dijalankan berdasarkan syariat islam
atau aturan-aturan Allah. Dengan bersandarkan kepada Alquran dan Hadits Nabi
Muhammad sebagai pedoman yang tujuan akhirnya adalah keridhaan Allah, dengan
menggunakan sarana yang tidak lepas dari syariat islam.Dalam segala kegiatan
ekonomi yang dilakukan manusia harus sesuai dengan ketentuan Allah, baik dalam
hal jual beli, pinjam meminjam maupun investasi.

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan)
duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah
berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”
(Al-Qasas: 77)

Daripada ayat di atas terdapat beberapa prinsip ekenomi Islam, di antaranya:


1) Allah Pemilik Segala Sesuatu
Allah memberikan kekayaan kepada manusia dan Dia adalah pemilik segala
sesuatu.
“Kepunyaan-Nya-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang
di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah.”
(Taha: 6)

Universitas Islam Negri Sumatera Utara Page 8


2) Kekayaan di Dunia adalah untuk Mencari Kehidupan Akhirat :Manusia
harus menggunakan kekayaan yang diperolehinya di dunia untuk
mendapatkan kehidupan yang baik dan kesejahteraan di Akhirat kelak.
“Pedagang yang jujur lagi amanah adalah bersama-sama para nabi, para siddiqin
dan para syuhada’.”
(Bukhari)
3) Bagian di Dunia Tidak Boleh Diabaikan dalam Mendapatkan Akhirat
Manusia tidak boleh mengabaikan bahagiannya di dunia ini. Manusia
hendaklah bekerja sekuat-kuatnya untuk mendapatkan kebaikan di dunia dengan
cara yang paling adil dan dibenarkan oleh undang-undang.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik
yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. Dan
makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan
kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.
(Al-Maidah:87-88)
4) Berlaku Adil kepada Sesama Manusia
Manusia mestilah berlaku baik terhadap sesama manusia. Hendaklah mereka
melaksanakan tanggungjawab terhadap masyarakat dan membantu orang-
orang yang berada dalam kesusahan
“Maka berikanlah kepada kerabat yang terdekat akan haknya, demikian
(pula) kepada fakir miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan. Itulah
yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari keridaan Allah; dan mereka
itulah orang-orang beruntung.”
(Ar-Rum:38)
5) Tidak Boleh Melakukan Kerusakan
Manusia mesti menghindari dirinya dari melakukan pebuatan-perbutan dosa
yang termasuk dalamnya kegiatan-kegiatan mencari hasil kekayaan dengan cara
yang tidak adil, mubazir dalam penggunaan sumber-sumber dan hasil-hasil
kekayaan serta melakukan penipuan dalam bisnis.

Universitas Islam Negri Sumatera Utara Page 9


Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara
kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu
kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda
orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.
(Al-Baqarah: 188)
6) Menjunjung Kebebasan Individu
Manusia mempunyai kebebasan untuk membuat keputusan yang
berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan nidupnya. Dengan kebebasan ini
manusia dapat bebas mengoptimalkan potensinya. Kebebasan manusia dalam
Islam didasarkan atas nilai-nilai tauhid suatu nilai yang membebaskan dari segala
sesuatu kecuali Allah. Nilai tauhid inilah yang akan menjadikan manusia menjadi
berani dan percaya diri.
7) Mengakui hak individu terhadap harta
Islam mengakui hak individu untuk memiliki harta. Hak pemilikan harta
hanya diperoleh dengan cara-cara yang sesuai dengan ketentuan Islam. Islam
mengatur kepemilikan harta didasarkan atas kemaslahatan sehingga keberadaan
harta akan menimbulkan sikap saling menghargai dan menghormati. Hal ini
terjadi karena bagi seorang muslim harta sekedar titipan Allah.
8) Ketidaksamaan ekonomi dalam batas yang wajar
Islam mengakui adanya ketidaksamaan ekonomi antar orang perorangan.
Salah satu penghalang yang menjadikan banyaknya ketidakadilan bukan
disebabkan karena Allah, tetapi ketidakadilan yang terjadi dikarenakan sistem—
yang dibuat manusia sendiri—. Misalnya, masyarakat lebih hormat kepada orang
yang mempunyai jabatan tinggi dan lebih banyak mempunyai harta, hingga
masyarakat terkondisikan bahwa orang-orang yang mempunyai jabatan dan harta
mempunyai kedudukan lebih tinggi dibanding yang lainnya. Akhirnya, sebagian
orang yang tidak mempunyai harta dan jabatan merasa bahwa, “Allah itu tidak
adil”.

Universitas Islam Negri Sumatera Utara Page 10


9) Adanya Jaminan sosial
Setiap individu mempunyai hak untuk hidup dalam sebuah negara: dan
setiap warga negara dijamin untuk memperoleh kebutuhan pokoknya masing-
masing. Memang menjadi tugas dan tanggungjawab utama bagi sebuah negara
untuk menjamin setiap negara, dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan prinsip
“hak untuk hidup”. Dalam sistem ekonomi Islam negara mempunyai tangj jawab
untuk mengalokasikan sumberdaya alam guna meningkatkan kesejahteraan rakyat
secara umum.
10) Distribusi kekayaan
Islam mencegah penumpukan kekayaan pada sekelompok kecil masyarakat
dan menganjurkan distribusi kekayaan kepada semua lapisan masyarakat.
Sumberdaya alam adalah hak manusia untuk dipergunakan manusia untuk
kemaslahatannya, upaya ini tidak menjadi masalah bila tidak ada usaha untuk
mengoptimalkan melalui ketentuan-ketentuan syariah.
11) Larangan menumpuk kekayaan
Sistem ekonomi Islam melarang individu mengumpulkan harta kekayaan
secara berlebihan. Seorang muslim berkewajiban untuk mencegah dirinya dan
masyarakat supaya tidak berlebihan dalam pemilikan harta. Seorang muslim
dilarang beranggapan terlalu berlebihan terhadap harta sehingga menyebabkan ia
mengunakan cara-cara yang tidak benar untuk mendapatkannya.
12) Kesejahteraan individu dan masyarakat
Islam mengakui kehidupan individu dan masyarakat saling berkaitan antara
satu dengan yang lain. Masyarakat akan menjadi aktor yang dominan dalam
membentuk sikap individu sehingga karakter individu banyak dipengaruhi oleh
karakter masyarakat. Demikian juga sebaliknya, tidak akan terbentuk karakter
masyarakat khas tanpa keterlibatan dari individu-individu.
Menurut Yusuf Qardhawi (2004), ilmu ekonomi Islam memiliki tiga prinsip
dasar yaitu tauhid, akhlak, dan keseimbangan. Dua prinsip yang pertama kita
sama-sama tahu pasti tidak ada dalam landasan dasar ekonomi konvensional.
Prinsip keseimbangan pun, dalam praktiknya, justru yang membuat ekonomi
konvensional semakin dikritik dan ditinggalkan orang. Ekonomi islam dikatakan

Universitas Islam Negri Sumatera Utara Page 11


memiliki dasar sebagai ekonomi Insani karena sistem ekonomi ini dilaksanakan
dan ditujukan untuk kemakmuran manusia.
Sedangkan menurut Chapra, disebut sebagai ekonomi Tauhid. Keimanan
mempunyai peranan penting dalam ekonomi Islam, karena secara langsung akan
mempengaruhi cara pandang dalam membentuk kepribadian, perilaku, gaya
hidup, selera,dan preferensi manusia, sikap-sikap terhadap manusia, sumber daya
dan lingkungan. Saringan moral bertujuan untuk menjaga kepentingan diri tetap
berada dalam batas-batas kepentingan sosial dengan mengubah preferensi
individual seuai dengan prioritas sosial dan menghilangkan atau
meminimalisasikan penggunaan sumber daya untuk tujuan yang akan
menggagalkan visi sosial tersebut, yang akan meningkatkan keserasian antara
kepentingan diri dan kepentingan sosial.(Nasution dkk)
Beberapa Konsep yang akan ada dalam Ekonomi Islam.

Konsep Ekonomi Islam


Islam mengambil suatu kaidah terbaik antara kedua pandangan yang ekstrim
( kapitalis dan komunis ) dan mencoba untuk membentuk keseimbangan di antara
keduanya ( kebendaan dan rohaniah ). Keberhasilan sistem ekonomi Islam
tergantung kepada sejauh mana penyesuaian yang dapat dilakukan di antara
keperluan kebendaan dan keperluan rohani / etika yang diperlukan manusia.
Sumber pedoman ekonomi Islam adalah al-qur’an dan sunnah Rasul, yaitu
dalam :
Qs.al-Ahzab:72 (Manusia sebagai makhluk pengemban amanat Allah).
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan
gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka
khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh”
Qs.al-Ahzab:72 (Manusia sebagai makhluk pengemban amanat Allah).
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan
gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka
khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh”

Universitas Islam Negri Sumatera Utara Page 12


2.3. Sumber – sumber Ekonomi Islam
Didalam Ekonomi Islam juga memiliki berbagai sumber dalam hal
menentukan apa apun yang berkaitan dengan ekonomi dan transaksi yang
dilakukan yang diantaranya :
1) Alquranul Karim
Alquran adalah sumber utama, asli, abadi, dan pokok dalam hukum
ekonomi Islam yang Allah SWT turunkan kepada Rasul Saw guna
memperbaiki, meluruskan dan membimbing Umat manusia kepada jalan
yang benar. Didalam Alquran banyak tedapat ayat-ayat yang melandasi
hukum ekonomi Islam, salah satunya dalam surat An-Nahl ayat 90 yang
mengemukakan tentang peningkatan kesejahteraan Umat Islam dalam
segala bidang termasuk ekonomi.
2) Hadis dan Sunnah
Setelah Alquran, sumber hukum ekonomi adalah Hadis dan Sunnah. Yang
mana para pelaku ekonomi akan mengikuti sumber hukum ini apabila
didalam Alquran tidak terperinci secara lengkap tentang hukum ekonomi
tersebut.
3) Ijma'
Ijma' adalah sumber hukum yang ketiga, yang mana merupakan
konsensus baik dari masyarakat maupun cara cendekiawan Agama, yang
tidak terlepas dari Alquran dan Hadis.
4) Ijtihad atau Qiyas
Ijtihad merupakan usaha meneruskan setiap usaha untuk menemukan
sedikit banyaknya kemungkinan suatu persoalan syariat.
Sedangkan qiyas adalah pendapat yang merupakan alat pokok ijtihad
yang dihasilkan melalui penalaran analogi.
5) Istihsan, Istislah dan Istishab
Istihsan, Istislah dan Istishab adalah bagian dari pada sumber hukum yang
lainnya dan telah diterima oleh sebahagian kecil oleh keempat mazhab.

Universitas Islam Negri Sumatera Utara Page 13


2.4. Politik Ekonomi Islam
Politik ekonomi adalah tujuan yang ingin dicapai oleh hukum-hukum yang
dipergunakan untuk memecahkan mekanisme mengatur urusan manusia. Sedangkan
politik ekonomi Islam adalah jaminan tercapainya pemenuhan semua kebutuhan primer
(bacis needs) tiap orang secara menyeluruh, berikut kemungkinan taip orang untuk
memenuhi kebutuhan sekunder dan tersiernya sesuai dengan kadar kesanggupannya,
sebagi individu yang hidup dalam sebuah masyarakat yang memiliki gaya hidup (life
style) tertentu. Oleh karena itu, politik ekonomi Islam bukan hanya bertujuan untuk
meningkatkan taraf kehidupan dalam sebuah Negara semata, tanpa memperhatikan
terjamin tidaknya tiap orang menikmati kehidupan tersebut.
Ketika mensyariatkan hukum-hukum ekonomi pada manusia. Islam telah
mensyariatkan hukum-hukum tersebut kepada pribadi. Dengan itu, hokum-hukum syara’
telah menjamin tercapainya pemenuhan seluruh kebutuhan primer tiap warga Negara
Islam secara menyeluruh, sebagai sandang, pangan, dan papan. Jelaslah bahwa Islam
tidak memisahkan antara manusia dan eksistensinya sebagai manusia, serta antara
eksistensinya sebagai manusia dan pribadinya. Islam juga tidak perah memisahkan antara
anggapan tentang jaminan pemenuhan kebutuhan primer yang dituntut oleh masyarakat
dengan masalah mungkin-tidaknya terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan sekunder dan
tersier mereka. Akan tetapi Islam telah menjadikan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan
tersebut dengan apa yang dituntut oleh masyarakat sebagai dua hal yang seiring, yang
tidak mungin dipisahkan antara satu dengan yang lain. Justru Islam menjandikan apa
yang ditutuntut oleh masyarakat tersebut sebagai asa (dasar pijakan) untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan yang ada.
Islam mendorong manusia agar bekerja, mencari rezeki dan berusaha. Bahkan
Islam telah menjadikan hukum mencari rezeki tersebut. Adalah fardhu. Allah swt.
Berfirman:

“Maka, berjalanlah di segala penjurunya, serta makanlah sebagian rezeki-Nya.”


(QS. Al-Mulk: 15)

Universitas Islam Negri Sumatera Utara Page 14


Banyak hadist yang mendorong agar mencari harta. Dalam sebuah hadist: Bahwa
Rasulullah saw telah menyalami tangan Sa’ad bin Mu’adz r.a., dan ketika itu kedua
tangan Sa’ad ngapal (bekas-bekas karena dipergunakan kerja). Kemudian hal itu
ditanyakan oleh Nabi saw., lalu Sa’ad menjawab: “Saya selalu mengayunkan skrop dan
kapak untuk mencari nafkah keluargaku.” Kemudian Rasulullah saw. menciumi tangan
Sa’ad dengan bersabda: “ (Inilah) dua telapak tangan yang disukai oleh Allah swt.”
Rasulullah saw juga bersabda:
“Tidaklah seseorang makan sesuap saja yang ebih baik, selain ia makan dari hasil
kerja tangannya sendiri.”

2.5. Filsafat Ekonomi Islam


Keberadaan Filsafat Ekonomi Islam bukan sekadar ihktiar dalam melakukan
islamisasi ilmu pengetahuan semata, lebih dari itu keberadaan Filsafat Ekonomi
Islam memberikan sumbangan pengetahuan dan keterlibatan dalam
mengkonstruksi peradaban manusia, menuju peradaban perekonomian manusia
yang lebih baik, yang didasarkan nilai-nilai pada ruh Islam yang universal.
Berikut adalah penjelasan seputar pengertian filsafat ekonomi islam.
Filsafat ekonomi Islam didasarkan pada konsep triangle: yakni filsafat
Tuhan, manusia dan alam. Kunci filsafat ekonomi Islam terletak pada manusia
dengan Tuhan, alam dan manusia lainnya. Dimensi filsafat ekonomi Islam inilah
yang membedakan ekonomi Islam dengan sistem ekonomi lainnya kapitalisme
dan sosialisme. Filsafat ekonomi yang Islami, memiliki paradigma yang relevan
dengan nilai-nilai logis, etis dan estetis yang Islami yang kemudian
difungsionalkan ke tengah tingkah laku ekonomi manusia. Dari filsafat ekonomi
ini diturunkan juga nilai-nilai instrumental sebagai perangkat peraturan permainan
(rule of game) suatu kegiatan.Pengertian Filsafat ekonomi Islam Upaya berpikir
mendasar dan kritis untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang ekonomi
Islam (kegiatan ekonomi yang Islami dan ilmu ekonomi Islam).

Universitas Islam Negri Sumatera Utara Page 15


Filsafat ekonomi islam adalah nilai-nilai filosofis/dasar ekonomi islam, yang
merupakan norma abstrak dan cita-cita ekonomi islam, sementara asas-asasnya
adalah nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum dan bahwa filsafat ekonomi islam
dapat disebut sebagai etika atau moral berekonom.Filsafat ekonomi Islam merujuk
pada hakikat manusia sebagai manusia (dimensi insaniyyah) dan manusia sebagai
hamba Allah (dimensi illahiyyah). Dalam filsafat ekonomi islam, keadilan
merupakan nilai yang menjadi jalan menuju tujuan utama yakni,
kesejahteraan.Filsafat ekonomi Islam selaras dengan nilai-nilai logis, etis dan
estetis yang islami kemudian difungsionalkan ke dalam aktivitas ekonomi
manusia. Karena Islam universal dan komprehensif, maka ekonomi menjadi salah
satu instrumen terpenting dalam hubungan horizontal antar manusia-manusia dan
manusia-alam. Nilai-nilai yang terkandung dalam falsafah lah yang mendasari
setiap kegiatan ekonomi Islam.

Universitas Islam Negri Sumatera Utara Page 16


BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan dan pemaran yang telah penulis berikan dapat disimpulkan
bahwa Ekonomi Islam adalah sesuatu ilmu yang mempelajari tentang kegiatan
manusia dalam hal keuangan dan dalam kegiatan manusia sehari-hari yang
dimana kegiatan itu semualah harus mengikuti pedoman yang islamiah dengan
artian bahwa Ekonomi Islam mengajarkan masyarakat untuk mengikuti kegiatan
baik perdagangan,kegiatan rutin sehari-hari ataupun diluar itu semua harus
berlandasan islami.
Dalam hal ini ekonomi islam memiliki berbagai prinsip yang harus
berlaandasan syariat islam , salah satunya ;
1. Kekayaan didunia adalah untukk mencari kehidupan akhirat
2. Tidak boleh melakukan kerusakan
3. Mengakui hak individu terhadap harta
4. Adanya jaminan sosial dan distribusi kekayaan.
Tujuan Ekonomi Islam berdasarkan konsep dasar islami sudah sangat
dijelaskan dalam makalah ini betapa pentingnya dan haruslah dipelajari sangat
mendalam agar kita sebagai umat islam tidak terjerumus dalam kegiatan yang
membuat kita berdosa nantinya dan salah satunya konsep tauhid yang sudah
sangat jelas dipaparkan dalam Al-quran dan Sunnah (Hadis).
3.2 Saran
Penulis menyarankan agar membaca makalah ini dengan sangatlah perlahan
dan benar-benar memperhatikan secara baik dikarenakan isi dalam makalah ini
sangatlah bermanfaat dan semoga bisa saja menjadi referensi dalam membuat
sebiah makalah lainnya kedepannya.

Universitas Islam Negri Sumatera Utara Page 17


DAFTAR PUSAKA
Aziz, Abdul. 2008. Ekonomi Islam. Yogyakarta: Graha Ilmu

Muhammad. 2007. Ekonomi Syari’ah. Yogyakarta: Graha Ilmu

Nur Diana, Ilfi. 2008. Hadis-hadis Ekonomi. Malang: UIN Maliki Press

Ridwan, Muhtadi. 2011. Geliat Ekonomi Islam. Malang: UIN Maliki Press

Suprayitno, Eko. 2005. Ekonomi Islam. Yogyakarta: Graha Ilmu

Aulia,N. (2016,July 08).Ekonomi Islam.Hikaru’s Blog.Diakses pada 20 september


2019 pukul 14;20 melalui :
https://namaraaulia.blogspot.com/2016/07/makalah-ekonomi-islam.html

Atika,S. (2014,November 04).Ekonomi Islam.Blogspot.Diakses pada 20 september


2019 pukul 20;30 melalui :
http://suraya-atika.blogspot.com/2014/11/makalah-ekonomi-islam.html

Fatin,N. (2018,Mei 29).Pengertian Filsafat Ekonomi Islam.Blogspot.Diakses pada 25


september 2019 pukul 20;30 melalui :
http://seputarpengertian.blogspot.com/2018/05/pengertian-filsafat-ekonomi-
islam.html

Universitas Islam Negri Sumatera Utara Page 18

Anda mungkin juga menyukai