Teori permainan merupakan suatu model matematika yang digunakan dalam situasi konflik atau persaingan
berbagai kepentingan yang saling berhadapan sebagai pesaing.
Teori ini dikembangkan untuk menganalisis proses pengambilan keputusan dari situasi persaingan yang berbeda-
beda, dan melibatkan dua atau lebih kepentingan.
Tiap perserta memilih dan melaksanakan strategi-strateginya yang ia percaya akan menghasilkan kemenangan.
KONSEP TEORI PERMAINAN
Dalam permainan, pemain menentukan pilihan strategi untuk kemenangannya. Karena diasumsikan bahwa setiap
pemain mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan secara bebas dan rasional.
Model-model permainan dapat dibedakan berdasarkan jumlah pemain, jumlah keuntungan atau kerugian, dan
jumlah strategi yang digunakan dalam permainan.
Bila jumlah permainan ada dua, permainan disebut sebagai permainan dua pemain.
Bila jumlah keuntungan dan kerugian adalah nol, disebut permainan jumlah nol.
UNSUR-UNSUR DASAR TEORI PERMAINAN
(CONTOH : PERMAINAN DUA PEMAIN JUMLAH NOL / TWO PERSON ZERO
SUM GAME)
Pemain B
B1 B2 B3
Pemain A1 8 11 4
A A2 10 7 6
Permainan dua pemain jumlah nol adalah model konflik yang paling umum dalam dunia bisnis.
Disebut permainan dua pemain jumlah nol karena keuntungan dan kerugian pemain adalah sama dengan
kerugian dan keuntungan pemain lainnya, sehingga jumlah total keuntungan dan kerugian adalah nol.
Ada dua macam permainan yaitu jenis permainan strategi murni (pure strategy), yaitu setiap pemain hanya
menjalankan strategi tunggal dan permainan strategi campuran (mixed strategy game), yaitu kedua pemain
menjalakan beberapa strategi yang berbeda-beda.
PERMAINAN DENGAN STRATEGI MURNI
Dalam permainan strategi murni, pemain baris mengidentifikasi strategi optimalnya melalui kriteria maksimin
(maksimum diantara minimal baris), sedangkan pemain kolom menggunakan kriteria minimaks (minimum
diantara maksimum kolom).
Pada kasus nilai maksimin dan maksimaks maka dikatakan titik equilibrium telah tercapai yang biasa disebut
sebagai titik pelana (saddle point).
Bila tidak dicapai keadaan seperti itu, maka strategi murni tidak dapat diterapkan dan digunakan setrategi
campuran.
PERMAINAN DENGAN STRATEGI MURNI
Berikut ini contoh kasus dua perusahaan A dan B masing-masing mempunyai tiga macam alternatif strategi.
Strategi-strategi tersebut dan pay off nya ditujukkan pada tabel berikut.
Perusahaan B Minimum
B1 B2 B3 Baris
Perusahaan A1 1 2 3 1
A A2 5 3 4 3 (maksimin)
A3 4 2 5 2
Maksimum Kolom 5 3 (minimaks) 5
PERMAINAN DENGAN STRATEGI MURNI
Penyelesaian :
Pertama periksa apakah ada baris dan kolom yang didominasi. Dalam baris A1 didominasi oleh baris A2 (pay off
A2 ≥ pay off A1) sehingga baris A1 bisa dihilangkan tanpa merubah hasil optimal perusahaan A. Perusahaan B
tahu persis bahwa perusahaan A tidak akan menggunakan strategi A1 berkaitan dengan dominasi tadi.
Langkah selanjutnya perhatikan kolom B2 yang mendominasi baik B1 maupun B3 (pay off B2 ≤ pay off B1 dan B3),
oleh karenanya kolom B1 dan B3 dihilangkan, artinya B akan menjalankan strategi B2 yang pay off nya 3. Sekarang
bila B menggunakan strategi B2, maka A memilih A2 yang pay off nya 3, lebih menguntungkan bila dibandingkan
A3 yang lebih kecil yakni 2.
Permainan dua pemain jumlah nol diatas merupakan permainan dengan strategi murni, dimana nilai pay off
antara baris dan kolom sama yakni 3. Strategi optimal perusahaan A dan A2 dan perusahaan B adalah B2.
Kriteria yang diterapkan oleh pemain baris adalah maksimin sedangkan pemain kolom menggunakan kriteria
minimaks.
PERMAINAN DENGAN STRATEGI CAMPURAN
Bila tidak ada titik pelanan para pemain akan menggunakan strategi campuran, mereka akan memainkan
beberapa kombinasi baris (kolom).
Sekarang kita menentukan kemungkinan pemain baris akan menggunakan tiap baris, dan beberapa kemungkinan
pemain kolom menggunakan tiap kolom.
CONTOH PERMAINAN DENGAN STRATEGI CAMPURAN
Dua buah perusahaan detergen bersaing merebutkan pelanggannya. Dalam rangka promosi, perusahaan A
memilih cara (strategi) memberikan undian dan hadiah, sedangkan perusahaan B selain memberikan undian dan
hadiah, juga memberikan potongan harga kepada pembeli. Matriks pay off nya ditujukkan pada tabel berikut.
Dikarenakan titik pelana tidak ditemukan (maksimin ≠ minimaks), maka strategi yang digunakan adalah strategi
campuran.
Pemain B Minimum
B1 B2 B3 Baris
Perusahaan A1 4 2 3 2
A A2 3 4 5 3 (maksimin)
Maksimum Kolom 4 4 (minimaks) 5
CONTOH PERMAINAN DENGAN STRATEGI CAMPURAN
Penyelesaian :
Pertama kita perhatikan matriks pay off nya bahwa strategi potongan harga untuk perusahaan B didominasi oleh
strategi hadiah. Sehingga matriks pay off nya akan lebih sederhana, tanpa mempengaruhi keputusan optimal.
Perusahaan B Minimum
Undian (Q) Hadiah (1-Q) Baris
Perusahaan Undian (P) 4 2 2
A Hadiah (1-P) 3 4 3 (maksimin)
Maksimum Kolom 4 4 (minimaks)
CONTOH PERMAINAN DENGAN STRATEGI CAMPURAN
Untuk perusahaan A
Misalnya P adalah kemungkinan (probabilitas) Strategi optimal untuk perusahaan A diperoleh dengan
perusahaan A menggunakan strategi undian dan (1-P) cara menyamakan kedua harapan menang tersebut,
adalah kemungkinan menggunakan strategi hadiah. P + 3 = -2P + 4
Anggap B menggunakan strategi undian, maka harapan
menang untuk perusahaan A adalah : 3P = 1 sehingga P = 1/3
Untuk perusahaan B
Dengan cara yang sama, dapat dihitung pay off nya yang diharapkan perusahaan B. Sekarang dimisalkan perusahaan
B mempunyai kemungkinan menggunakan strategi undian sebesar Q dan strategi hadiah (1-Q). Anggap A
menggunakan strategi undian, maka harapan kalah B adalah :
Ini berarti perusahaan B seharusnya menggunakan strategi optimalnya untuk undian adalah 66,67 persen dan
strategi hadiah 33,33 persen, harapan kalah sebagai berikut :
CONTOH PERMAINAN DENGAN STRATEGI CAMPURAN
Berdasarkan perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa pertama dengan menggunakan strategi campuran dapat
dicapai titik equilibrium dimana keuntungan yang diharapkan per permainan oleh pemain baris (perusahaan A),
sama dengan kerugian yang diharapkan oleh pemain kolom (perusahaan B).
Kedua dengan menggunakan strategi campuran kedua perusahaan dapat memperbaiki posisi mereka. Perusahaan A
telah menaikkan keuntungan yang diharapkan dari 3 menjadi 10/3 yakni 3,33. Dan perusahaan B telah menurunkan
kerugian dari 4 menjadi 10/3 yakni 3,33.
LATIHAN 1
Tentukan saddle poin nya jika ada, dan strategi masing-masing pemain A dan B sehingga pemecahan optimal
berdasarkan matriks pay off berikut ini :
Pemain B
B1 B2 B3 B4
Pemain A A1 8 2 9 5
A2 6 5 7 18
A3 7 4 -4 10
PENYESESAIAN
Pemain B Minimum
B1 B2 B3 B4 Kolom
Pemain A A1 8 2 9 5 2
A2 6 5 7 18 5 (maksimin)
A3 7 4 -4 10 -4
Maksimum Kolom 8 5 9 18
(minimaks)
Perhitungan diatas menunjukkan bahwa minimaks = maksimin = 5, sehingga saddle point adalah 5.
Karena matriks pay off mempunyai saddle point berarti strategi murni bisa digunakan, pemain A menjalankan
strategi optimalnya adalah A2, sedangkan strategi optimal untuk pemain B adalah B2.
LATIHAN 2
Dari matriks pay off berikut ini, tentukan strategi masing-masing pemain sehingga pemecahan optimal.
Pemain B
B1 B2 B3
Pemain A1 2 -1 3
A A2 1 6 1
PENYELESAIAN
Kita hitung apakah terdapat saddle point untuk matriks pay off sebelumnya.
Pemain B Minimum
B1 B2 B3 Baris
Pemain A A1 2 -1 3 -1
A2 1 6 1 1 (maksimin)
Maksimum Kolom 2 (minimaks) 6 3
Nilai minimaks (=2) lebih besar daripada nilai maksimin (=1). Sehingga permainan tidak mempunyai saddle point
dan strategi murni tidak optimal. Untuk itu digunakan strategi campuran agar solusinya optimal.
Sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya, kita periksa lebih dahulu apakah ada strategi yang mendominasi
strategi lainnya untuk masing-masing pemain. Jika ada maka strategi yang didominasi bisa dihilangkan tanpa
mempengaruhi solusi optimal. Pada matriks diatas strategi B1 mendominasi, sehingga strategi B3 dapat dihilangkan,
dan diperoleh matriks pay off yang lebih sederhana seperti tabel berikut ini.
PENYELESAIAN
Diketahui matriks permainan sebagai berikut, dan tentukan strategi optimal masing-masing pemain dan hasil
permainnya.
Pemain B
B1 B2 B3
Pemain A1 4 -2 3
A A2 1 5 6
A3 3 -3 3