Anda di halaman 1dari 11

LBM 3

Apakah Kebijakan Pemerintah untuk menurunkan angka kematian sudah efektif

STEP 1

SWOT : STRENGHT WEAKNESS OPORTUNITY THREAT (alat yg digunakan untuk perencanaan yg


terdpat 4 komponen atau sebuah analisa untuk menguji)

STEP 2

1. apa tujuan dari kebijakan kesehatan?

2. apa saja komponen yang berperan dalam pembentukan kebijakan kesehatan?

3. apa saja syarat utama dalam penentuan kebijakan?

4. apa saja visi dan misi kebijakan kesehatan?

5. definisi kebijakan kesehatan?

5. strategi kebijakan kebijakan kesehatan di indonesia

6. apa macam-macam kebijakan pemerintah dalam upaya kesehatan

7. apa unsur dari swot dan bagaimana cara melakukan swot analisis?

8. apa saja fungsi SWOT?

9. apa yg di maksud penelitian kebijakan?

10. indikator masalah kesehatan dalam masyarakat?

STEP 2

1. definisi kebijakan kesehatan?

Ilmu kebijakan adalah ilmu yang mengembangkan kajian tentang hubungan antara
pemerintah dan swasta, distribusi kewenangan dan tanggung jawab antar berbagai
level pemerintah, hubungan antara penyusunan kebijakan dan pelaksanaannya. Ilmu
manajemen digunakan dalam ilmu kebijakan yaitu dalam perencanaan dan
pelaksanaan kebijakan kesehatan, teori dan konsep manajemen tidak dapat
diabaikan.

Kebijakan (Policy): Sejumlah keputusan yang dibuat oleh mereka yang bertanggung
jawab dalam bidang kebijakan tertentu
Kebijakan Publik (Public Policy): kebijakan – kebijakan yang dibuat oleh
pemerintahatau negara
Kebijakan Kesehatan (Health Policy): Segala sesuatu untuk mempengaruhi faktor –
faktor penentu di sektor kesehatan agar dapat meningkatkan kualitas kesehatan
masyarakat; dan bagi seorang dokter kebijakan merupakan segala sesuatu yang
berhubungan dengan layanan kesehatan (Walt, 1994)
Mengapa kebijakan kesehatan penting?
Sektor kesehatan merupakan bagian penting perekonomian di berbagai negara
Kesehatan mempunyai posisi yang lebih istimewa dibanding dengan masalah sosial
yanglainnya
Kesehatan dapat dipengaruhi oleh sejumlah keputusan yang tidak ada kaitannya
dengan pelayanan kesehatan (misal: kemiskinan, polusi)
Memberi arahan dalam pemilihan teknologi kesehatan
http://pusdiklat-
aparaturkes.net/Downloads/Diklat%20Kepemimpinan/Pelatihan%20PKP%20Kepala
%20Dinkes/MODUL.1%20PKP%20KADINKES/POKOK%20BAHASAN%20DAN%20ATAU
%20SUB%20BAHASAN/Kebijakan%20Kesehatan%20%202/Pokok%20Bahasan%202.p
df

2. apa tujuan dari kebijakan kesehatan?

Tujuan : terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil guna dan


berdaya guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat setinggi-
tingginya
Tujuan tersebut dicapai melalui pembinaan, pengembangan dan pelaksanaan serta
pemantapan fungsi-fungsi administrasi kesehatan yang didukung oleh sistem
informasi kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan serta hukum
kesehatan

Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat adalah meningkatkan


kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud
derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa
dan negara Indonesia yang ditandai penduduknya yang hidup dengan perilaku dan
dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan
yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia.

Depkes RI. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010


3. apa saja komponen yang berperan dalam pembentukan kebijakan kesehatan?
Kebijakan-kebijakan kesehatan dibuat oleh pemerintah dan swasta. Kebijakan
merupakan produk pemerintah, walaupun pelayanan kesehatan cenderung
dilakukan secara swasta, dikontrakkan atau melalui suatu kemitraan,
kebijakannyadisiapkan oleh pemerintah di mana keputusannyamempertimbangkan
juga aspek politik (Buse, May &walt, 2005). Jelasnya kebijakan kesehatan adalah
kebijakan publik yang merupakan tanggung jawab pemerintah dan swasta.
Sedangkan tugas untuk menformulasi dan implementasi kebijakan kesehatan
dalam satu negara merupakan tanggung jawabDepartemen Kesehatan (WHO,
2000)
Sumber : download.portalgaruda.org/article.php?article=80681&val=4892

4. apa saja syarat utama dalam penentuan kebijakan?

 Tersedianya kebijakan dan pedoman serta hukum


 Terbentuknya serta terselenggaranya sistem informasi
 Terlaksananya hasil penelitian dan pengembangan
 Biaya kesehatan yg cukup
 Tersedianya tenaga kesehatan

5. apa saja visi dan misi kebijakan kesehatan?

Visi Dan Misi Pembangunan Kesehatan


1. Visi
Gambaran masyarakat di Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa dan Negara yang ditandai oleh
penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku hidup sehat, memiliki
kemampuan untuk mengjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata, serta memiliki derajat yang setinggi-tingginya di seluruh republic Indonesia.
Gambaran masyarakat di Indonesia di masa depan atau visi yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan tersebut dirumuskan sebagai :
INDONESIA SEHAT 2015
Dengan adanya rumusan visi tersebut, maka lingkungan yang diharapkan pada masa
depan adalah lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu lingkungan
yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai,
perumahan dan pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan
kesehatan, serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling tolong menolong dengan
memelihara nilai-nilai budaya bangsa.
Perilaku masyarakat Indonesia sehat 2015 adalah perilaku proaktif untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah terjadinya resiko penyakit, melinduni
diri dari ancaman penyakit serta berpartisifasi akif dalam gerakan kesehatan masyarakat.
Selanjutnya masyarakat mempunyai kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu. Layanan yang tersedia adalah layanan yang berhasil guna dan berdaya guna
yang tersebar secara merata dindonesia. Dengan demikian terwujudnya derajat kesehatan
masyarakat yang optimal yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social
dan ekonomis.

2. Misi
Untuk dapat mewujudkan visi INDONESIA SEHAT 2015, ditetapkan empat misi
pembangunan kesehatan sebagai berikut:
(1). Menggerakkan pembangunan nasional berwawasan kesehatan
Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh hasil kerja keras
sector kesehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta kontribusi positif
berbagai sector pembangunan lainnya. Untuk optimalisasi hasil kotribusi positif tersebut,
harus dapat diupayakan masuknya wawasan kesehatan sebagai asas pokok program
pembangunan. Dengan perkataan lain untuk dapat terwujunya INDONESIA SEHAT 2015,
para penanggungjawab program pembangunan harus memasukkan pertimbangan-
pertimbangan kesehatan dalam semua kebijakan pembangunannya.
Program pembangunan yang tidak berkontribusi positif terhadap kesehatan, seyogyanya
tidak diselenggarakan. Untuk dapat terlaksananya pembangunan yang
berwawsasankesehatan, adalah seluruh tugas yang berelemen dari system kesehatan untuk
berperan sebagai penggerak utama pembanguanan nasional berwawasan.

(2). Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat


Kesehatan adalah tanggungjawab bersama dari setiap individu, masyarakat, pemerintah dan
swasta. Apapun peran yang dimainkan pemerintah, tanpa kesadaran individu dan
masyarakat untuk secara mandiri menjaga kesehatan mereka, hanya sedikit yang dapat
dicapai. Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk memilih dan mendapat
pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan pembangunan
kesehatan. Oleh karena itu, salah satu upaya kesehatan pokok atau misi sector kesehatan
adalah mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
(3).Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, dan
terjangkau
Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau
mengandung makna bahwa salah satu tanggungjawab sector kesehatan adalah menjamin
tersedianya pelayanan kesehatan yang bermutu,merata dan terjangkau oleh masyarakat.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tidak semata-mata berada ditangan pemerintah,
melainkan mengikutsertakan sebesar-besarnya peran aktif segenap anggota masyarakat dan
berbagai potensi swasta.

(4).Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta


lingkungannya
Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya mengandyng makna bahwa tugas utama sector kesehatan adalah
memelihara dan meningkatkan kesehatan segenap warga negaranya, yakni setiap
individu,keluarga dan masyarakat Indonesia, tanpa meninggakan upaya menyembuhkan
penyakit atau memulihkan kesehatan penderita. Untuk terselenggaranya tugas ini
penyelenggaraan upaya kesehatan yang harus diutamakan adalah yang bersifat promotif
dan preventif yang didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitative. Agar dapat memelihara
dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat diperlukan pula terciptanya
lingkungan yang sehat, dan oleh karena itu tugas-tugas penyehatan lingkungan harus pula
lebih diprioritaskan.

Arah tujuan dan sasaran serta kebijakan pembangunan kesehatan


1. Tujuan Kebijakan Pembangunan Kesehatan
Millennium Development Goals (MDGs) merupakan sebuah paket berisi tujuan yang
mempunyai batas waktu dan target terukur untuk menanggulangi kemiskinan, kelaparan,
pendidikan, diskriminasi perempuan, kesehatan ibu dan anak, pengendalian penyakit, dan
perbaikan kualitas lingkungan

2. Sasaran pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2015 adalah :


a. Perilaku hidup sehat
Meningkatnya secara bermakna jumlah ibu hamil yang memeriksakan diri dan melahirkan
ditolonh oleh tenaga kesehatan, jumlah bayi yang memperoleh imunisasi lengkap, jumlah
yang memperoleh ASI eksklusif, jumlah anak balita yang ditimbang setiap bulan, jumlah
pasangan usia subur (PUS), peserta keluarga berencana (KB), jumlah penduduk dengan
makan dengan gizi seimbang, jumlah penduduk yang memperoleh air bersih, jumlah
penduduk buang air besar dijamban, jumlah pemukiman bebas vector dan rodent, jumlah
rumah yang mempunyai syarat kesehatan, jumlah penduduk berolahraga, dan istirahat
teratur, jumlah keluarga dengan komunikasi internal dan eksternal, jumlah keluarga yang
menjalankan ajaran agama dengan baik, jumlah penduduk yang tidak merokok dan tidak
minum-minuman keras, jumlah penduduk yang tidak berhubungan seks diluar nikah serta
jumlah penduduk yang menjadi peserta JPKM.
b. Lingkungan sehat
Meningkatnya secara bermakna jumlah wilayah/kawasa sehat, tempat-tempat umum sehat,
tempat pariwisata sehat, tempat kerja sehat, rumah dan banguna sehat, sarana sanitasi,
sarana air minum,sarana pembungan limbah, serta berbagai standard an peraturan
perundang-undangan yang mendukung terwujudnya lingkungan sehat.
c. Upaya kesehatan
Meningkatkan secara bermakna jumlah sarana kesehatan yang bermutu, jangkauan dan
cakupan pelayanan kesehatan, penggunaan obat generik dalam pelayanan kesehatan,
penggunaan obat secara rasional, memanfaatkan pelayanan promotif dan preventif, biaya
kesehatan yang dikelola secara efisien, serta ketersediaan pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan.

Syafrudin, SKM. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Trans Info Media, 2009
7. apa macam-macam kebijakan pemerintah dalam upaya kesehatan

1. kebijakan program kesehatan dan pemberdayaan masyarakat


2. kebijakan program lingkungan sehat
3. kebijakan program upaya kesehatan
4. kebijakan program pelayanan kesehatan
5. kebijakan program upaya kesehatan perorangan
6. kebijakan program pencegahan dan pemberantasan penyakit
7. kebijakan program program perbaikan gizi masyarakat
8. kebijakan programsumber daya kesehatan
9. kebijakan programkebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
10. kebijakan program penelitian dan pengembangan kesehatan

8. apa unsur dari swot dan bagaimana cara melakukan swot analisis?

Kuat (sehingga dapat dioptimalkan )


Lemah(sehingga dapat segera dibenahi)
Kesempatan-kesempatan di luar (untuk dimanfaatkan)
Ancaman-ancaman dari luar (untuk diantisipasi)
a. Internal :
 Kekuatan  berbagai kelebihan yang bersifat khas yang dimiliki oleh
suatu organisasi,yang apabila dapat dimanfaatkan akan berperan
besar tidak hanya dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh organisasi,tetapi juga dalam mencapai tujuan yang
dimiliki oleh organisasi.
 Kelemahan  berbagai kekurangan yang bersifat khas yang dimiliki
oleh suatu organisasi yang apabila berhasil diatasi akan berperan
besar tidak hanya dalam memperlancar berbagai kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh organisasi tetapi juga dalam mencapai tujuan yang
dimiliki oleh suatu organisasi.
b. Eksternal :
 Kesempatan  peluang yang bersifat positif yang dihadapi oleh suatu
organisasi yang apabila dapat dimanfaatkan akan besar peranannya
dalam mencapai tujuan organisasi.
 Hambatan  kendala yang bersifat negatif yang dihadapi oleh suatu
organisasi yang apabila berhasil diatasi akan besar peranannya dalam
mencapai tujuan organisasi.

 Strength  kelebihan yg bersifat khas u/ mencapai tujuan


 Weakness  kekurangan yg bersifat khas yg jika diatasi dpt
digunakan u/ mencapai tujuan
 Opportunity  peluang yg bersifat positif
 Threat  kendala yg bersifat negatif dan jika diatasi tujuan
tercapai

Faktor internal : S dan W

Faktor eksternal : O dan T

Faktor positif : S dan O

Faktor negatif : W dan T

Pengantar Administrasi Kesehatan Edisi Ketiga, Azrul Azwar

9. apa saja fungsi SWOT?

fungsi dari analisis SWOT adalah untuk menganalisa mengenai kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap
kondisi internal perusahaan, serta analisa mengenai peluang dan ancaman
yang dihadapi perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi
eksternal perusahaan.

10. apa yg di maksud penelitian kebijakan?


 penelitian kebijakan dapat didefinisikan sebagai kegiatan penelitian yang dilakukan untuk
mendukung kebijakan. Oleh karena sifatnya mendukung kebijakan, maka penelitian ini
bersifat khas, namun tidak berarti mengada-ada. Ann Majchrzak (1984)

11. indikator masalah kesehatan dalam masalah kesehatan masyarakat?

Di daerah perkotaan terdapat lima masalah kesehatan masyarakat (Surjadi, 1999)


yaitu:

1. Masalah kesehatan karena kemiskinan dan lingkungan


Masalah ini ditandai dengan tingginya:
a. Penyakit saluran napas yang disebabkan terutama oleh polusi udara
di dalam dan luar rumah. Ini terjadi antara lain karena pemakaian
bahan bakar berpolusi tinggi, kurangnya ruang hijau kota, buruknya
ventilasi udara dalam rumah karena kepadatan dalam rumah yang
tinggi, kurangnya ventilasi dapur, pemakaian bahan bakar berpolusi
tinggi untuk memasak dan pembakaran sampah yang tidak terangkut
terutama di perkampungan kumuh.
b. Penyakit saluran pencernaan seperti diare dan typhoid karena air
minum yang kurang memenuhi syarat kesehatan dan kurangnya
fasilitas untuk buang air besar yang memenuhi syarat kesehatan
terutama bagi penduduk di perkampungan kumuh kota.
c. Penyakit kurang gizi dan anemia karena mahalnya harga bahan
pangan yang bergizi dan ketidak tahuan penduduk. (WHO, 1996)

2. Masalah kesehatan yang berkaitan dengan industrialisasi termasuk


pariwisata, makanan dan perilaku.
Masalah ini ditandai dengan meningkatnya:
a. Penyakit yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan kerja
termasuk kecelakaan di pabrik dan rumah tangga. Ini berkaitan
dengan rendahnya perhatian terhadap keselamatan kerja, dan
meningkatnya sektor informal yang biasanya merupakan industri
rumah tangga, termasuk dalam kelompok ini adalah masalah
kesehatan pekerja anak.
b. Penyakit infeksi saluran pencernaan seperti: penyakit diare, typhoid
dan penyakit kelebihan gizi/kegemukan, yang disebabkan kebiasaan
jajan di semua lapisan masyarakat, dan makanan yang penyiapannya
kurang higienis.
c. Meningkatnya penyakit kronis seperti: kencing manis, tekanan darah
tinggi dan penyakit jantung, yang berkaitan dengan kebiasaan makan
dengan kadar garam tinggi dan lemak tinggi, kebiasaan hidup tidak
sehat dan aktivitas fisik yang kurang, yang tidak hanya dialami
golongan sosial ekonomi tinggi dan menengah tetapi juga golongan
sosial ekonomi lemah. (Budiman dan Surjadi, 1997, Surjadi et al, 1997)
d. Meningkatnya masalah yang berkaitan dengan perilaku seks bebas
seperti: kehamilan pada usia muda, kehamilan yang tidak
dikehendaki, masalah penyakit menular karena hubungan seks dan
AIDS.
e. Meningkatnya kecelakaan di jalan karena kurangnya disiplin
mengemudi dalam menggunakan jalan, terutama jalan bebas
hambatan, sebaliknya peningkatan kepadatan hunian, rumah
bertingkat dengan kurangnya sarana bermain bagi anak,
meningkatkan kecelakaan rumah tangga.

3. Masalah kesehatan yang berkaitan dengan keadaan psiko sosial


keluarga dan individu
Meningkatnya masalah kesehatan mental seperti stress, ketergantungan
obat, kekerasan dan lain-lain. Masalah kesehatan mental itu antara lain
berkaitan dengan:
a. Proses penggusuran karena pembangunan kota.
b. Menurunnya ikatan kekeluargaan, kurang eratnya hubungan orang
tua dan anak, kaum migran yang terpaksa hidup tanpa dukungan
kerabatnya, kepadatan pemukiman yang tinggi tidak ada ruang hijau
yang dapat dipakai untuk bersantai, kecenderungan tinggal
berpindah-pindah sesuai dengan tempat pekerjaan. (Surjadi, Iskandar,
Budiman et al, 1997, Surjadi dan Budiman, 1998)
4. Masalah kesehatan pada kelompok tertentu seperti anak jalanan,
pekerja sektor informal, pekerja seks komersial, petugas kebersihan kota,
remaja kota, dan kelompok usia lanjut.
Salah satu masalah kota adalah adanya kelompok tertentu yang cukup
banyak terdapat di kota dibandingkan daerah pedesaan. Yaitu kelompok
pekerja tertentu yang mempunyai masalah kesehatan yang berkaitan dengan
profesi mereka seperti misalnya anak jalanan, pekerja seks komersial,
petugas kebersihan, pemulung dan lain-lain yang masing-masing merupakan
komunitas khusus di kota dan merupakan bagian dari sistem kehidupan kota
yang nyata, akan tetapi sering dianggap tidak ada atau terlupakan, masalah
kesehatan kelompok ini merupakan masalah tersendiri yang perlu diatasi.
Pada masa kini terjadi peningkatan penduduk usia remaja yang berumur 15 -
24 tahun dan orang tua, kelompok ini membutuhkan upaya kesehatan yang
berkaitan dengan masalah kesehatan remaja dan masalah kesehatan usia
lanjut. Masalah kesehatan remaja meliputi masalah ketergantungan obat,
masalah trauma terutama karena kecelakaan lalu lintas karena penggunaan
kendaraan oleh para remaja, masalah yang berkaitan dengan perilaku seks
seperti misalnya penyakit menular karena hubungan seks, kehamilan pada
usia remaja yang seringkali tidak dikehendaki (Unwanted pregnancy), dan
masalah lainnya yang berkaitan dengan masalah kesehatan mental seperti
kenakalan remaja, tawuran remaja, kekerasan dan bunuh diri, kelainan
perilaku makan bagi remaja puteri dan lain-lain. (Irwin and Shafer, 1998)
Masalah kesehatan usia lanjut meliputi masalah penyakit kronis, kelainan
mental karena perasaan tersingkir dan kurang ada pekerjaan dan reaksi
penggunaan obat yang berlebihan. (Resnick, 1998)
5. Masalah kesehatan yang berkaitan dengan terjadinya krisis karena
bencana banjir, kebakaran, gempa dan lain-lain.
Di kota adanya konsentrasi penduduk dalam lokasi tertentu seperti
perkampungan kumuh, perkantoran, pusat industri dan lain-lain,
membutuhkan kesiapsiagaan untuk melakukan tindakan pencegahan dan
pertolongan dengan segera bila terjadi bencana seperti misalnya banjir,
kebakaran, gempa, keracunan makan dan lain-lain, yang kesemuanya itu
membutuhkan pendekatan kesehatan yang amat berbeda dengan keadaan
biasa.
Selain lima hal di atas diketahui bahwa di perkotaan terjadi beban ganda masalah
kesehatan karena adanya penyakit menular seperti diare, penyakit saluran napas,
demam berdarah, pada saat yang sama terjadi peningkatan penyakit jantung,
tekanan darah tinggi, penyakit degenerasi, jiwa dan lain-lain. Hal ini dapat di lihat
dengan jelas dari gambaran penyakit utama di daerah perkotaan Indonesia dan
negara berkembang lainnya

Anda mungkin juga menyukai