Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Mirai Management, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2017

PENGARUH MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA DAN KETERAMPILAN


TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS
PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
KABUPATEN SOPPENG

(The Influence of motivation, work environment and skills to performance of employees The
department of revenue office financial management and Regional asset soppeng Regency)

Sofyang1), Andi Rasyid Pananrangi2), Gunawan 3)


1)
Mahasiswa PPs STIE Amkop, Makassar
Email: Lasofyan79@gmail.com
2)
Dosen PPs STIE Amkop, Makassar
email:rasyidpananrangi@gmail.com
3)
Dosen PPs STIE Amkop, Makassar
email: fadelgun@yahoo.co.id

ABSTRAK

SOFYANG, “Pengaruh Motivasi, Lingkungan Kerja dan Keterampilan Terhadap Kinerja Pegawai Pada
Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Soppeng,”dibimbing
oleh Andi Rasyid Pananrangi dan Gunawan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh motivasi, Lingkungan Kerja dan Keterampilan
terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Soppeng. Dan untuk menganalisis sejauh mana Motivasi, Lingkungan Kerja, dan Keterampilan
berpengaruh secara simultan terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
Aset Daerah Kabupaten Soppeng. Dan menganalisis variabel apa yang paling dominan berpengaruh
terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Soppeng
Penelitian ini dilakukan di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Soppeng. Selanjutnya sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 75 Responden dari 135
Pegawai Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten
Soppeng. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif dan kuantitatif yaitu dengan analisis regresi
linear berganda yang digunakan untuk mengukur pengaruh Motivasi, Lingkungan kerja, dan keterampilan
terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Soppeng
Dari Hasil Analisis Data menunjukkan bahwa Motivasi dengan nilai t hitung sebesar 1,884 dengan tingkat
signifikan (p) = 0,030 < taraf kesalahan (α) = 0,05 maka variabel Motivasi berpengaruh Positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
(DPPKAD) Kabupaten Soppeng, Selanjutnya Variabel Kingkungan kerja dengan nilai t hitung sebesar
4,505 dengan tingkat signifikan (p) = 0,000 > α = 0,05 maka variabel Lingkungan Kerja berpengaruh
Positif dan Signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah (DPPKAD) Kabupaten Soppeng., Kemudian Variabel Keterampilan dengan nilai t hitung sebesar

79
Jurnal Mirai Management, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2017

1,609 dengan tingkat signifikan (p) = 0,113 > α =0,05 maka pengaruh variabel keterampilan terhadap
kinerja pegawai tidak signifikan. sedangkan secara simultan nilai F hitung = 31,708 dengan angka
signifikansi (p) = 0,000 < α = 0,05 yang berarti bahwa Ho ditolak dan H a diterima. Atau dengan kata lain,
memang benar bahwa variabel motivasi, Lingkungan Kerja dan Keterampilan berpengaruh terhadap
kinerja pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten
Soppeng.
Kata kunci : Motivasi, Lingkungan Kerja, Keterampilan, Kinerja

ABSTRACT

SOFYANG, "The Influence of Motivation, Work Environment and Skills Against Employee
Performance On Revenue Service Office of Financial Management and Asset Soppeng," guided by Andi
Rasyid Pananrangi dan Gunawan.
The purpose of this study was to analyze the influence of motivation, Work Environment and Skills on
Employee Performance Management Revenue Finance and Asset Soppeng. And to analyze the extent of
Motivation, Work Environment and Skills influence simultaneously on Employee Performance
Management Revenue Finance and Asset Soppeng. And analyzing what variable most dominant
influence on Employee Performance Management Revenue Finance and Asset Soppeng
This research was conducted at the Department of Revenue Financial Management and Asset Soppeng.
Furthermore, samples used in this study were 75 respondents out of 135 Employees At the Department
of Revenue Finance and Asset Management Area (DPPKAD) Soppeng. Data were analyzed using
descriptive and quantitative methods with multiple linear regression analysis were used to measure the
effect of motivation, work environment, and skills on Employee Performance Management Revenue
Finance and Asset Soppeng
From the results of data analysis showed that motivation to t value of 1.884 with a significant level (p)
= 0,030 <standard error (α) = 0.05, variable motivation and significant positive effect on employee
performance Revenue Department of Finance and Asset Management (DPPKAD ) Soppeng,
Kingkungan variable Further work with t value of 4.505 with a significant level (p) = 0.000> α = 0.05,
variable Positive work Environment and significant influence on employee performance Revenue
Department of Finance and Asset Management (DPPKAD) District Soppeng., then variable skills with t
value of 1.609 with a significant level (p) = 0.113> α = 0.05, the effect of variable skills of the
employee's performance is not significant. while simultaneously calculated F value = 31.708 with
figures of significance (p) = 0,000 <α = 0.05, which means that Ho is rejected and Ha accepted. Or in
other words, it is true that the variables of motivation, Work Environment and Skills influence on
employee performance Revenue Department of Finance and Asset Management (DPPKAD) Soppeng.
Keywords: Motivation, Work Environment, Skills, Performance

80
Jurnal Mirai Management, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2017

PENDAHULUAN akan membawa pada peningkatan Kinerja


A. Latar Belakang Masalah organisasi. Peningkatan Kinerja organisasi
Indonesia sebagai negara dengan jumlah selanjutnya akan membawa pada peningkatan
penduduk atau sumber daya daya manusia yang Kinerja secara regional dan nasional. Jadi dapat
cukup besar seharusnya memiliki daya saing dikatakan bahwa Kinerja individu setiap
lebih tinggi dari pada negara lain yang sumber Pegawai akan membawa pada pencapaian
daya manusianya lebih kecil. Kenyataan dalam tingkat Kinerja nasional.
perbandingan kemajuan sekonomi, pendidikan, Dinas Pendapatan Pengelolaan
industri, penguasaan teknologi, dan beberapa Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Soppeng
bidang lainnya ternyata indonesia kalah bersaing merupakan unsur pelaksana bidang pengelolaan
dengan negara-negara yang sumber daya pendapatan keuangan dan aset yang dipimpin
manusianya lebih kecil seperti dengan Malaysia, oleh seorang Kepala Dinas. Kepala Dinas
Singapura, Thailand, dan Korea Selatan. Posisi bertanggung jawab kepada Bupati melalui
daya saing indonesia pada tahun 2012 berada Sekretaris Daerah. Tugas Kepala Dinas adalah
pada peringkat 50 dari 144 negara, hal ini sesuai membantu Bupati dalam melaksanakan
dengan data yang dirilis oleh World Economic pemerintahan dan pembangunan, melaksanakan
Forum (WEF) dalam Global Competitivenes urusan pengelolaan, pendapatan, keuangan dan
Report Edisi 2012-2013. Delapan negara aset berdasarkan azas otonomi dan tugas
diantaranya dapat dilihat dalam tabel berikut: perbantuan yang diberikan oleh Pemerintah
Tabel 1.1 Pusat dan Pemerintah Provinsi Sulawresi
Peringkat Indeks Kompetitive Global Selatan. Dinas Pendapatan Pengelolaan
2012 dari Delapan Negara Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Soppeng
Negara Peringkat Mengutamakan Pelayanan Kepada Masyarakat,
Singapura 2 namun banyak masyarakat mengeluh terhadap
Malaysia 21 pelayanan yang ada dikantor Dinas Pendapatan
Korea Selatan 24 Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
China 26 Kabupaten Soppeng, hal ini di sebabkan karena
Thailand 39 seringnya pegawai tidak berada ditempat dan
Indonesia 50 kadang menunda- nunda pekerjaan.
Afrika Selatan 52 Dari penjelasan diatas, jelas bahwa
Brazil 53 Kinerja kerja Pegawai pada Dinas Pendapatan
Sumber: The Global Competitivenes Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Report 2011-2012 dalam www.bappenas.go.id Kabupaten Soppeng nampak cenderung
Salah satu hal yang konkrit untuk mengalami penurunan. Rendahnya motivasi dari
mendorong peningkatan Kinerja kerja sumber Pegawai disebabkan oleh pelaksanaan yang ada
daya manusia adalah motivasi, lingkungan kerja dilapangan belum optimal. Sehingga dengan
dan keterampilan. Pekerjaan yang dilakukan kurang optimalnya kepuasan terhadap pelayanan
dengan baik berdasarkan motivasi, lingkungan tentu tidak lepas dari faktor kinerja Pegawai
kerja, dan keterampilan akan mendorong yang ada dalam lingkungan kantor, dimana
kemajuan setiap kegiatan yang pada gilirannya menurunnya kinerja Pegawai disebabkan
akan meningkatkan Kinerja kerja. Pencapaian perlengkapan kerja yang tersedia belum lengkap
Kinerja yang tinggi melalui pencapaian terget kemudian dilihat dari kinerja Pegawai nampak
kuatitas dan waktu penyelesaian tugas, efisiensi bahwa kemampuan Pegawai dalam mancapai
dan kualitas hasil kerja setiap anggota/Pegawai tingkat kerja belum tepat sasaran.

81
Jurnal Mirai Management, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2017

Rendahnya Kinerja Pegawai tidak 3. Apakah variabel Keterampilan secara


dapat dibiarkan terus berlangsung, karena dapat Parsial berpengaruh terhadap Kinerja
menghambat pencapaian tujuan organisasi Pegawai Dinas Pendapatan
perusahaan yang secara langsung berdampak Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
pada fungsi pelayanan yang buruk. Perlu Kabupaten Soppeng ?
dilakukan upaya-upaya peningkatan Kinerja 4. Apakah Variabel Motivasi, Lingkungan
bagi setiap Pegawai sebagai bagian dari Kerja, dan Keterampilan Secara
peningkatan Kinerja organisasi. Kinerja Simultan Berpengaruh terhadap Kinerja
Pegawai yang tinggi akan meningkatkan pula Pegawai Dinas Pendapatan
Kinerja organisasi bersangkutan sebagaimana Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
dinyatakan oleh Simanjuntak (2009:2) bahwa Kabupaten Soppeng ?
meningkatkan Kinerja setiap orang di 5. Variabel manakah yang mempunyai
lingkungan satu unit organsasi berarti pengaruh paling dominan terhadap
meningkatkan Kinerja unit organisasi tersebut. kinerja Pegawai Dinas Pendapatan
Hal inilah yang menarik yang layak Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
diperhatikan pada Kantor Dinas Pendapatan Kabupaten Soppeng ?
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Kabupaten Soppeng agar kinerja Pegawai dapat C. Tujuan Penelitian.
lebih ditingkatkan sehingga pencapaian standar Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah
kinerja minimal harus dipenuhi. Sehingga dikemukakan diatas, maka penelitian ini
dengan adanya penelitian yang relevan dengan bertujuan Untuk :
penelitian yang peneliti lakukan, maka peneliti 1. menganalisis sejauh mana pengaruh
berkeinginan untuk membahas tema ini dengan motivasi terhadap Kinerja Pegawai
memilih judul : “Pengaruh Motivasi, Dinas Pendapatan Pengelolaan
Lingkungan Kerja dan Keterampilan Terhadap Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Kinerja Pegawai Pada Kantor Dinas Soppeng.
Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset 2. menganalisis sejauh mana pengaruh
Daerah Kabupaten Soppeng” Lingkungan Kerja terhadap Kinerja
Pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan
B. Rumusan Masalah Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut Soppeng.
dijabarkan dalam sejumlah pertanyaan 3. menganalisis sejauh mana pengaruh
penelitian adalah: Keterampilan terhadap Kinerja Pegawai
1. Apakah variabel Motivasi secara Parsial Dinas Pendapatan Pengelolaan
berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
Dinas Pendapaatan Pengelolaan Soppeng.
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten 4. Menganalisis sejauh mana Motivasi,
Soppeng ? Lingkungan Kerja, dan keterampilan
2. Apakah variabel Lingkungan Kerja berpengaruh secara simultan terhadap
secara Parsial berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan
Kinerja Pegawai Dinas Pendapaatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Soppeng.
Kabupaten Soppeng ? 5. menganalisis variabel apa yang paling
dominan berpengaruh terhadap Kinerja

82
Jurnal Mirai Management, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2017

Pegawai Dinas Pendapatan Kelangsungan hidup organisasi


Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (perusahaan) ditentukan oleh kemampuan
Kabupaten Soppeng perusahaan memberi tanggapan yang tepat
terhadap peluang dan tantangan lingkungan.
D. Manfaat penelitian Lingkungan usaha merupakan faktor yang
Hasil penelitian yang diharapkan bermanfaat menentukan terhadap apa yang harus dilakukan
sebagai berikut: perusahaan agar bisa berhasil. Sehingga
1. Manfaat bagi Peneliti: lingkungan kerja dalam perusahaan sangat
Untuk peneliti manambah wawasan diperlukan terhadap keberhasilan perusahaan
keilmuan tentang menajemen sumber dalam meningkatkan Kinerja tenaga kerja.
daya manusia, khususnya tentang Sebab suatu lingkungan kerja yang tidak
motivasi, lingkungan kerja dan mendukung akan mengakibatkan perusahaan
keterampilan serta hubungannya tidak akan melakukan aktivitas sesuai dengan
dengan kinerja Pegawai. yang diharapkan. Oleh karena itulah menurut
2. Manfaat bagi Perusahaan: Swastha dan Sukotjo, (2005:26) mengemukakan
Sebagai bahan masukan bagi Kantor bahwa lingkungan kerja adalah sebagai
Dinas Pendapatan Pengelolaan keseluruhan dari faktor-faktor ekstern yang
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten mempengaruhi perusahaan baik organisasi
Soppeng dalam memotivasi maupun kegiatannya
Pegawainya dan memperbaharui serta .
mendesain lingkungan kerja dan juga 3. Keterampilan
memberikan keterampilan yang cukup Keterampilan adalah suatu kemampuan
memadai sehingga Pegawai dapat untuk menerjemahkan pengetahuan kedalam
bekerja dengan nyaman dan dapat lebih praktis sehingga tercapai tujuan yang
meningkatkan kinerjanya. diinginkan. Keterampilan yang paling penting
adalah keterampilan yang memungkinkan
KERANGKA KONSEPTUAL DAN manajer bisa membantu orang lain sehingga
HIPOTESIS menjadi lebih produktif di tempat kerja.
A. Kerangka Konseptual Keterampilan merupakan suatu pertalian
1. Motivasi yang sangat komplementer bahwa wujud dari
Abraham Sperling dalam orang yang memiliki kompetensi tercermin dari
Mangkunegara (2000:93) mengemukakan tingkat keterampilan yang dimiliki. Seorang
bahwa motif didefinisikan sebagai suatu yang terampil akan memperlihatkan tingkat
kecendrungan untuk beraktifitas, dimulai dari kemandirian dalam bekerja, handal
didefinisikan sebagai suatu kecendrungan untuk menyelesaikan pekerjaan dan profesional (ahli)
beraktivitas, dimulai dari dorongan dalam diri pada bidang yang ditekuni, sesuai dengan
(drive) dan diakhiri dengan penyesuaian diri. pelatihan yang dihasilkan dari Pegawai yang
Uno (2007:71) mengemukakan bahwa motivasi fundamental dengan syarat-syarat kualitas.
kerja merupakan salah satu faktor yang turut Tentu keterampilan tersebut adalah suatu bagian
menentukan kinerja seseorang. Besar atau dari kompetensi seseorang yang dapat dinilai.
kecilnya pengaruh motivasi pada kinerja 4. Kinerja Pegawai
seseorang tergantung pada seberapa banyak Kinerjamerupakanperilakuorganisasiyangsecaral
intensitas motivasi yang diberikan. angsungberhubungan
2. Lingkungan Kerja denganproduksibarangataupenyampaianjasa.Inf

83
Jurnal Mirai Management, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2017

ormasitentangkinerja 4. Variabel Motivasi, Lingkungan kerja,


organisasimerupakansuatuhalyangsangatpenting dan Keterampilan Berpengaruh secara
digunakanuntuk Simultan terhadap Kinerja Pegawai
mengevaluasiapakahproseskerjayangdilakukano Dinas Pendapatan Pengelolaan
rganisasiselamainisudah Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
sejalandengantujuanyangdiharapkanataubelum. Soppeng.
Akantetapidalam 5. Variabel Lingkungan kerja berpengaruh
kenyataannyabanyakorganisasiyangjustrukurang paling dominan terhadap kinerja
ataubahkantidakjarangada pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan
yangmempunyaiinformasitentangkinerjadalamo Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
rganisasinya.Kinerjasebagai hasil- Soppeng.
hasilfungsipekerjaan/ataukegiatanseseorangatau
kelompokdalamsuatu METODE PENELITIAN
organisasiyangdipengaruhiolehberbagaifaktorun A. Pendekatan Penelitian
tukmencapaitujuanorganisasi dalamperiode Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
waktu tertentu. pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Menurut Prawirosentono (2000:2), kinerja Jenis penelitian ini bersifat survey yaitu
(performance) adalah hasil kerja yang dapat menganalisis fakta dan data-data yang
dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang diperlukan untuk mendukung pembahasan
dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang penelitian, dalam memecahkan dan menjawab
dan tanggung jawab masing-masing dalam pokok permasalahan yang diajukan yaitu :
rangka upaya mencapai tujuan organisasi yang menganalisis pengaruh Motivasi, Lingkungan
bersangkutan secara legal, tidak melanggar Kerja dan Keterampilan terhadap kinerja
hukum dan sesuai dengan moral dan etika. pegawai pada Dinas Pendapatan Pengelolaan
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten
5. Hipotesis Penelitian Soppeng.
Berdasarkan teori dan kerangka pikir yang telah
diuraikan di atas, maka hipotesis penelitian ini B. Waktu dan Lokasi Penelitian
sebagai berikut: Penelitian ini dilakukan pada Kantor Dinas
1. Motivasi kerja mempunyai pengaruh Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
yang signifikan terhadap kinerja Daerah Kabupaten Soppeng.
Pegawai Dinas Pendapatan Waktu peneltian ini berlangsung selama empat
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah bulan dan dilaksanakan mulai pada bulan
Kabupaten Soppeng Oktober 2016.
2. Lingkungan kerja mempunyai pengaruh
paling dominan terhadap kinerja E. Populasi dan Sampel
Pegawai Dinas Pendapatan 1. Populasi
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Populasi dalam penelitian ini adalah
Kabupaten Soppeng . Pegawai pada Dinas Pendapatan Pengelolaan
3. Variabel Keterampilan berpengaruh Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Soppeng
positif dan signifikan terhadap kinerja yang berjumlah 135 orang.
Pegawai Dinas Pendapatan 2. Sampel
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Pemilihan sampel penelitian didasarkan pada
Kabupaten Soppeng. metode Purposive Sampling, metode purposive

84
Jurnal Mirai Management, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2017

sampling merupakan teknik pengambilan Coefficientsa


sampel yang digunakan berdasarkan kriteria
Unstandard Standa Korela
tertentu sesuai dengan tujuan penelitian.
ized rdized si
Penggunaan metode purposive sampling
Coefficient Coeffi Parsial
dilakukan agar sampel memenuhi kriteria
s cients
untuk diuji sehingga sampel dalam penelitian
ini sebanyak 57 Responden. Std.
Model B Error Beta t Sig.
Metode Analisis Data 1 (Constant) 2.018 .660 3.055 .004
Berdasarkan permasalahan dan
hipotesis yang telah dikemukakan X1 .133 .151 .089 1.884 .030 .030
sebelumnya, dalam menguji kebenar annya X2 .309 .069 .592 4.505 .000 .078
digunakan alat analisis sebagai berikut: X3 .179 .111 .196 1.609 .113 .113
Analisis statistik deskriptif mengenai
a. Dependent
pengaruh motivasi, lingkungan kerja dan
Variable:
keterampilan terhadap Kinerja Pegawai
KINERJA
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah Kabupaten Soppeng fisik yang dapat memberikan rasa
Analisis regresi linear berganda (multiple nyaman dalam bekerja.
regression) yang dikemukakan oleh Sugiyono 4. Keterampilan(X3), Keterampilan atau
(2006:277) dan dilakukan dengan bantuan biasa juga disebut dengan keahlian
program aplikasi SPSS. (skill) merupakan potensi yang dimiliki
seorang Pegawai dalam melaksanakan
Deskripsi Variabel Penelitian suatu aktivitas pekerjaan terutama yang
Definisi operasional digunakan agar tidak bersifat teknis.
menimbulkan penafsiran ganda yaitu dengan
memberikan batasan terhadap variabel-variabel HASIL DAN PEMBAHASAN
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
1. Kinerja pegawai (Y), adalah hasil Hasil analisis regresi linear berganda
kerja secara kualitas dan kuantitas pengaruh variabel Motivasi, Lingkungan Kerja
yang dicapai oleh pegawai dalam dan Keterampilan terhadap kinerja pegawai
melaksanakan tugasnya sesuai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan
dengan tanggungjawab yang Aset Daerah Kabupaten Soppengdapat dilihat
diberikan. pada tabel 14.
2. Motivasi (X1) Adalah keinginan Dari tabel tersebut diperoleh persamaan
bekerja untuk mencapai suatu tujuan, regresi linear berganda sebagai berikut :
dimana keinginan tersebut dapat Y = 2,018 + 0,133 X1 + 0,309 X2 + 0,179 X3 + e
merangsang dan membuat seseorang
mau melakukan pekerjaan atau apa Regresi dari Variabel Berpengaruh Terhadap
yang mengakibatkan timbulnya Kinerja Pegawai
motivasi kerja.
3. Lingkungan Kerja (X2), Lingkungan Dari persamaan regresi tersebut dapat
kerja adalah keadaan dimana tempat diketahui pengaruh Motivasi dengan nilai
kerja yang baik meliputi fiisk dan non koefisien (b1) = 0,133 yang berarti bahwa bila

85
Jurnal Mirai Management, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2017

skor variabel Motivasi bertambah 1 poin Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja


sementara variabel lainnya dipertahankan maka Pegawai
akan meningkatkan kinerja pegawai sebesar Dari persamaan regresi dapat diketahui
0,133 poin . t hitung sebesar 1,884 dengan tingkat pengaruh Motivasi dengan nilai koefisien (b1) =
signifikan (p) = 0,030 < taraf kesalahan (α) = 0,133 yang berarti bahwa bila skor variabel
0,05 maka variabel Motivasi berpengaruh Motivasi bertambah 1 poin sementara variabel
signifikan terhadap kinerja pegawai. lainnya dipertahankan maka akan meningkatkan
Variabel Lingkungan Kerja dengan nilai kinerja pegawai sebesar 0,133 poin . t hitung
koefisien (b2) = 0,309 yang berarti bahwa bila sebesar 1,884 dengan tingkat signifikan (p) =
skor variabel lingkungan kerja bertambah 1 poin 0,030 < taraf kesalahan (α) = 0,05 maka variabel
sementara variabel lainnya dipertahankan maka Motivasi berpengaruh Positif dan signifikan
akan meningkatkan kinerja pegawai sebesar terhadap kinerja pegawai.
0,309 poin . t hitung sebesar 4,505 dengan tingkat Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan
signifikan (p) = 0,000 > α = 0,05 maka variabel oleh Mangkunegara (2005 : 13) bahwa
Lingkungan Kerja berpengaruh Signifikan Motivasi adalah mengemukakan bahwa motif
terhadap kinerja pegawai. didefinisikan sebagai suatu kecendrungan untuk
Variabel Keterampilan dengan nilai beraktifitas, dimulai dari didefinisikan sebagai
koefisien b3 = 0,179yang berarti bahwa bila skor suatu kecendrungan untuk beraktivitas, dimulai
variabel Keterampilan bertambah 1 poin dari dorongan dalam diri (drive) dan diakhiri
sementara variabel lainnya dipertahankan maka dengan penyesuaian diri sehingga terus
akan meningkatkan kinerja pegawai sebesar berprestasi dalam bidang yang ditekuni.
0,179 poin . t hitung sebesar 1,609 dengan tingkat Pendapat di atas sejalan dengan respon
signifikan (p) = 0,113 > α =0,05 maka pengaruh pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
variabel keterampilan terhadap kinerja pegawai Kabupaten Soppeng yang sangat setuju atas
tidak signifikan. Sikap yang mencerminkan kebutuhan Pegawai
Dari tabel ANOVA diatas diperoleh ANOVAb
nilai F hitung = 31,708 dengan angka signifikansi
Mean
(p) = 0,000 < α = 0,05 yang berarti bahwa Ho
Sum of Squa
ditolak dan Ha diterima. Atau dengan kata lain,
Model Squares Df re F Sig.
memang benar bahwa variabel motivasi,
Lingkungan Kerja dan Keterampilan secara 1 Regressio
4.852 3 1.617 31.708 .000a
simultan berpengaruh terhadap kinerja pegawai. n
Berikut nilai koefisien korelasi atau Residual 2.703 53 .051
R = 0,801 menunjukan bahwa pengaruh
variabel- variabel berpengaruh tersbut terhadap Total 7.555 56
kinerja pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan a. Predictors: (Constant), KETERAMPILAN,
Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten MOTIVASI, LINGKUNGAN KERJA
Soppengdapat dikatakan kuat. Sementara nilai b. Dependent Variable:
R2 = 0,642 menunjukkan besarnya koefisien KINERJA
diterminasi yang bermakna bahwa perubahan akan prestasi kerja, Kompensasi yang memadai,
kinerja pegawai 64,2 persen disebabkan oleh Kesempatan untuk mengadakan promosi
variabel-variabel yang berpengaruh tersebut, jabatan, Penempatan personal pada kedudukan
sisanya 35,8 persen disebabkan oleh variabel- tertentu yang sesuai dengan keahlian masing-
variabel lain. masing, Pegawai bekerja dalam kondisi kerja

86
Jurnal Mirai Management, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2017

yang baik dan menyenangkan, Kesempatan 0,179 poin . t hitung sebesar 1,609 dengan tingkat
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang signifikan (p) = 0,113 > α =0,05 maka pengaruh
lebih tinggi, Pimpinan memberikan nasehat dan variabel keterampilan terhadap kinerja pegawai
simpatik atas segala persoalan yang dihadapi tidak signifikan.
oleh Pegawai, Adanya hubungan kerja yang Hasil ini sesuai dengan temuan Muhammad
harmonis antar sesama rekan kerja. Jafar (2010) yang menerangkan bahwa
Keterampilan Berpengaruh Positif dan
Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Signifikan terhadap Kinerja Pegawai Dinas
Kinerja Pegawai Keindahan Kota Makassar.
Dari hasil regresi Variabel Lingkungan Pendapat di atas sejalan dengan respon pegawai
Kerja dengan nilai koefisien (b2) = 0,309 yang Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
berarti bahwa bila skor variabel lingkungan Kabupaten Soppeng yang sangat setuju dengan
kerja bertambah 1 poin sementara variabel bekerja lebih cepat dari sebelumnya, Lebih
lainnya dipertahankan maka akan meningkatkan krearif dan inovatif dalam bekerja, dapat
kinerja pegawai sebesar 0,309 poin . t hitung memperkecil kesalahan/kerusakan pekerjaan,
sebesar 4,505 dengan tingkat signifikan (p) = pekerjaan lebih baik dari sebelumnya, dan
0,000 > α = 0,05 maka variabel Lingkungan mampu meningkatkan kemampuan dan
Kerja berpengaruh Positif dan Signifikan keterampilan kerja.
terhadap kinerja pegawai.
Hal tersebut sesuai dengan penelitian KESIMPULAN DAN SARAN
yang dilakukan oleh Aprilya Susanti (2015) Kesimpulan
pada Kantor DISPERINDAG Kota Kendari Berdasarkan pembahasan hasil penelitian
bahwa Lingkungan Kerja Berpengaruh Positif sebagaimana yang telah dikemukakan di atas,
dan Signifikan terhadap Kinerja Pegawai. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Pendapat di atas sejalan dengan respon 1. Dari persamaan regresi pengaruh
pegawai Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Motivasi dengan nilai koefisien (b1) =
Kabupaten Soppeng yang sangat setuju atas 0,133 yang berarti bahwa bila skor
perlengkapan kerja yang menunjang kelancaran variabel Motivasi bertambah 1 poin
bekerja, Kondisi kerja seperti uang, suhu, sementara variabel lainnya
penerangan dan ventilasi udara, ketersediaan dipertahankan maka akan meningkatkan
sarana dan prasarana kerja yang mendukung kinerja pegawai sebesar 0,133 poin . t
kelancaran aktivitas kerja, lingkungan kerja hitung sebesar 1,884 dengan tingkat
yang bersih dan nyaman menimbulkan semangat signifikan (p) = 0,030 < taraf kesalahan
dan kegairahan dalam bekerja, pimpinan (α) = 0,05 maka variabel Motivasi
memberikan jaminan keamanan bagi setiap berpengaruh Positif dan signifikan
Pegawai dalam bekerja. terhadap kinerja pegawai.
2. Dari hasil regresi diperoleh nilai
Pengaruh Keterampilan Terhadap Kinerja koefisien (b2) = 0,309 yang berarti
Pegawai bahwa bila skor variabel lingkungan
Variabel Keterampilan dengan nilai kerja bertambah 1 poin sementara
koefisien b3 = 0,179yang berarti bahwa bila skor variabel lainnya dipertahankan maka
variabel Keterampilan bertambah 1 poin akan meningkatkan kinerja pegawai
sementara variabel lainnya dipertahankan maka sebesar 0,309 poin. t hitung sebesar 4,505
akan meningkatkan kinerja pegawai sebesar dengan tingkat signifikan (p) = 0,000 >

87
Jurnal Mirai Management, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2017

α = 0,05 maka variabel Lingkungan 2. Sedangkan peningkatan Kinerja


Kerja berpengaruh Signifikan terhadap pegawai dapat ditingkatkan dengan
kinerja pegawai. memperhatikan lingkungan kerja
3. nilai koefisien Keterampialn b3 = 0,179 pegawai, ditekankan pada Kondisi kerja
yang berarti bahwa bila skor variabel seperti ruang, suhu, penerangan dan
Keterampilan bertambah 1 poin ventilasi udara, ketersediaan sarana dan
sementara variabel lainnya prasarana kerja yang mendukung
dipertahankan maka akan meningkatkan kelancaran aktivitas kerja, lingkungan
kinerja pegawai sebesar 0,179 poin . t kerja yang bersih dan nyaman
hitung sebesar 1,609 dengan tingkat menimbulkan semangat dan kegairahan
signifikan (p) = 0,113 > α =0,05 maka dalam bekerja, pimpinan memberikan
pengaruh variabel keterampilan jaminan keamanan bagi setiap Pegawai
terhadap kinerja pegawai tidak dalam bekerja.
signifikan.
4. Dari hasil analisis data diperoleh nilai F DAFTAR PUSTAKA
hitung = 31,708 dengan angka signifikansi Adhanari, M.A. , 2005, Pengaruh Tingkat
(p) = 0,000 < α = 0,05 yang berarti Pendidikan Terhadap Kinerja Kerja
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Atau Pegawai Bagian Produksi pada
Maharani Handicraft di Kabupaten
dengan kata lain, memang benar bahwa
Bantul, Skripsi (Universitas Negeri
variabel motivasi, Lingkungan Kerja Semarang).
dan Keterampilan secara simultan
berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Adisasmita, H.R., 2002. Akuntabilitas dan
5. Dari Hasil Regresi, dapat diketahui Indikator Kinerja Instansi Pemerintah.
bahwa diantara variabel Motivasi, PPKED Unhas .
Lingkungan kerja, dan Keterampilan Agung Wahyu, 2010, Panduan SPSS 17, 0
yang berpengaruh paling dominan Untuk Mengolah Penelitian Kuantitatif,
terhadap kinerja pegawai adalah cetakan pertama, Penerbit: Ghalia
Variabel Lingkungan Kerja. Indonsia, Jakarta.
Saran
Alwi, Syafaruddin, 2001. Manajemen Sumber
Berdasarkan uraian dan kesimpulan
Daya Manusia Strategi Keunggulan
tersebut diatas maka dapat dikemukakan Kompetitif, BPFE, Yogyakarta.
beberapa saran :
1. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Catur, M, 2014, Pengaruh Komitmen,
dan Aset Daerah Kabupaten Soppeng dapat Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap
Terhadap Kinerja Pegawai Kantor
meningkatkan motivasi kerja pegawai
Pelayanan Pajak Pratama Makassar
untuk meningkatkan kinerja pegawai. Selatan. Program Pascasarjana UMI
Peningkatan motivasi pegawai dapat Makassar.
dilakukan dengan memberikan tunjangan
kesejahteraan atau insentif yang memadai Effendy Wanda, 2014, Pengaruh Pengetahuan,
Keterampilan, Sikap dan Kompensasi
kepada pegawai, meningkatkan pemberian
terhadap Prestasi Kerja Pegawai PT
penghargaan bagi pegawai yang berprestasi Pegadaian (Persero) Cabang Barru.
tinggi untuk dipromosikan menduduki Program Pascasarjana UMI Makassar
jabatan yang tinggi.

88
Jurnal Mirai Management, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2017

Gomes, 2007, Manajemen Sumber Daya Muchdarsyah, 2003, Kinerja Apa dan
Manusia, Penerbit Andi Offset, Bagaimana. Penerbit Bumi Aksara,
Yogyakarta. Jakarta.

Himber, 2003, Faktor-Faktor Berpengaruh Mahmudi. 2005, Manajemen Kinerja Sektor


Terhadap Kinerja Kerja Pegawai Publik, Akademi Manajemen
Dinas Kesehatan Propinsi Papua di Perusahaan YKPN. Jogyakarta.
Jayapura. Tesis (Pasca UMI Makassar)
Malthis, Robert L dan John H Jackson, 2006,
Hariandja, Marihot Tua Efendi, 2002, Human Resource Management
Manajemen Sumber Daya Manusia (Manajemen Sumber Daya Manusia),
edisi kesepuluh, terjemahan: Diana
Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, Angelica, Penerbit: Salembs Empat,
dan Peningkatan Kinerja Pegawai , Jakarta.
Penerbit: Grasindo, Jakarta.
Manullang dan Marihot Manullang, 2004,
Hamzah, Zubair, 2001, Manajemen Sumber Manajemen Personalia, cetakan kedua,
Daya Manusia, Cetakan ketiga Andi Penerbit: Gadjah Mada University
Offset, Jakarta. Press, Yogyakarta.

Hasibuan Malayu S.P, 2008, Manajemen Nawawi, Handari, 2006, Manajemen Sumber
Sumber Daya Manusia, edisi Daya Manusia Untuk Bisnis yang
Kompetetif, cetakan keempat, Penerbit:
revisi, cetakan ketiga, Penerbit:Bumi Aksara, Gadjah Mada Univesity Press,
Jakarta. Yogyakarta.
Hasibuan Malayu S.P, 1999, Organisasi dan Nuraeni A, 2013, Pengaruh Motivasi, Diklat,
Motivasi, Penerbit Bumi Aksara,Jakarta dan Lingkungan Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai Pada Dinas
Lucki Wulan Analisa, 2009, Analisis Pengaruh Kependudukan dan Catatan Sipil
Motivasi dan Lingkungan Kerja kabupaten Polewali Mandar . Program
Terhadap Kinerja Pegawai (studi pada Pascasarjana UMI Makassar
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kota Semarang). Okta, 2013, Pengaruh Pengetahuan,
Keterampilan, Sikap dan Motivasi
Luthans, Fred 2006, Perilaku Organisasi, edisi terhadap Prestasi Kerja Pegawai PT.
kesepuluh, Penerbit: Andi, Jogyakarta. Pegadaian Cabang Soppeng. Program
Mangkunegara, A.A. Prabu, 2005. Evaluasi Pascasarjana UMI Makassar.
Kinerja SDM.PT Refika Aditama, Prawirosentono, 2000. Kinerja Organisasi.
Bandung. Gramedia, Jakarta.
Mangkunegara, A. A. Anwar Prabu. 2004. Rasyid, A.H., 2010, Faktor – Faktor yang
Manajemen Sumber Daya Manusia Berpengaruh terhadap Kinerja Pegawai
Perusahaan. Cetakan Kelima. Bandung pada Kantor Bappeda Kab. Sinjai, Tesis
: PT. Remaja Rosdakarya. (Pasca UMI Makassar)
Martoyo, Susilo., 2007. Manajemen Sumber Rachmawati Ike Kusdyah, 2008, Manajemen
Daya Manusia, Edisi Ketiga, Bagian Sumber Daya Manusia, edisi pertama,
Penerbit Fakultas Ekonomi, Universitas cetakan pertama, Penerbit: Andi Offset,
Gadjah Mada, Yogyakarta. Jakarta.

89
Jurnal Mirai Management, Volume 2 Nomor 1, Oktober 2017

Rivai, Veithzal, 2008. Kepemimpinan dan Uno, N, Hamzah, 2007, Teori Motivasi dan
Perilaku Organisasi, Raja Grapindo Pengukurannya, Penerbit: Bumi Aksara,
Persada, Jakarta. Jakarta.

Veithzal Rivai, 2009, Manajemen Sumber Daya


Sedarmayanti, 2009. Manajemen Sumber Daya
Manusia Untuk Perusahaan, edisi kedua,
Manusia. Refika Aditama, Bandung.
cetakan kedua, Penerbit: Raja Garfindo
Siagian, Sondang. P., 2003. Manajemen Sumber Persada, Jakarta.
Daya Manusia . Bumi Aksara Aksara,
Wibowo, Prof, Dr, M, Phil, 2009, Manajemen
Jakarta.
Kinerja, Ed. 2, PT Raja Grafindo
Simanjuntak J Payaman, 2005, Manajemen dan Persada, Jakarta.
Evaluasi Kinerja, edisi pertama, cetakan
Wardoyo, Darmin, 2005, Tingkat Pendidikan
pertama, Lembaga Penerbit: Fakultas
Implementasi Dunia `Kerja. Penerbit:
Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.
Salemba Empat, Jakarta.
Simanjuntak J Payaman, 2009, Manajemen
Kinerja: Pengertian, Teori dan Aplikasi,
Penerbit: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Simamora, Hendry, 2004, Manajemen Sumber


Daya Manusia, edisi

keempat, cetakan kedua, STIE-YKPN,


Jogyakarta

Swastha, Bsu dan Ibnu Sukotjo, 2005,


Pengantar Bisnis Modern, Penerbit:
Erlangga, Jogyakarta.

Syahrir, 2000, Manajemen dan Birokrasi,


Penerbit Erlangga, Jakarta.

Thoha, Miftah, 2004, Kepemimpinan dalam


Manajemen, PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.

Timpe, A Dalle, 2001. Memotivasi Pegawai.


Terjemahan oleh Susanto Budhi Dharmo.
1999. PT. Elex Media Komputindo.
Jakarta.

Tohardi, A. , 2002, Pemahaman Praktis


Manajemen Sumber Daya Manusia,
Cetakan Kesatu, Bandung:Mandar Maju

Umar, Husein.2003. Evaluasi Kinerja


Perusahaan. PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.

90

Anda mungkin juga menyukai