Anda di halaman 1dari 3

BATU APUNG (PUMICE)

1. PENGERTIAN

Batu apung atau Pumis (pumice) ldah istilah tekstural untuk batuan vulkanik yang
merupakan lava berbuih terpadatkan yang tersusun atas piroklastik kaca yang
amat mikrovesikular dengan dinding batuan beku gunung berapi ekstrusif yang
bergelembung, amat tipis dan tembus cahaya. Batu apung adalah produk umum letusan
gunung (pembentukan Plinius dann ignimbrit) dan umumnya membentuk zona-zona di
bagian atas lava silikat. Batu apung banyak digunakan untuk membuat beton ringan atau
yang kepadatannya rendah dan insulatif. Juga digunakan sebagai bahan penggosok,
seperti pelitur, penghapus pensil, pengelupas kosmetik, dll.

2. CIRI – CIRI
 Warna keabu-abuan.
 Berpori-pori.
 Bergelembung.
 Beratnya ringan serta terapung dalam air.
 Rasio kuat tekan terhadap beban cukup tinggi.
 Ketahanan terhadap api bisa sampai 6 jam.
 Pada umumnya batu apung terdapat sebagai bahan lepasan atau fragmen-fragmen
dalam breksi gunungapi.
 Mineral-mineral yang terdapat dalam batu apung biasanya adalah feldspar,
kuarsa, tridimit, dan kristobalit.

3. PROSES PEMBETUKAN
Vesikel merupakan gelembung gas yang terperangkap di batuan selama pendinginan
cepat dari magma yang kaya akan gas. Material yang mengalami pendinginan sangat
cepat tersebut menyebabkan atom-atom didalamnya tidak mampu mengatur diri untuk
membentuk kristal. Inilah yang mendasari para ahli mengkategorikan batu apung sebagai
mineraloid karena tersusun atas kaca vulkanik amorf. Di bawah permukaan bumi, magma
mengandung beberapa persen berat gas terlarut karena mereka berada di bawah pengaruh
tekanan yang tinggi.
Gas yang bercampur dengan magma akan keluar melalui ventilasi vulkanik dalam bentuk
buih cair. Selanjutnya, buih tersebut akan cepat mendingin ketika di udara, dan jatuh
kembali ke bumi sebagai potongan batu apung. Letusan gunung berapi terbesar dapat
mengeluarkan sangat banyak material vulkanik. Material tersebut dapat terdiri atas
berbagai ukuran, mulai dari partikel debu yang halus sampai dengan blok besar batuan
se-ukuran rumah.

4. MACAM – MACAM
Didasarkan pada material asalnya, cara pembentukan, dan distribusi ukuran partikelnya
(fragmen), batu apung dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu:
 Batu apung sub-areal
 Batu apung sub-aqueous
 Batu apung new ardante
 Batu apung hasil endapan ulang (redeposit)
Keterdapatan batu apung selalu berkaitan dengan rangkaian gunungapi berumur
Kuarter sampai Tersier. Penyebaran batu apung di Indonesia pada umumnya
melingkupi daerah Pulau Lombok, Sukabumi, Serang, dan Pulau Ternate.

5. MANFAAT
Bidang kecantikan dan kesehatan
 Menghilangkan daki dan kulit mati.
 Mengatasi kulit kering dan pecah pecah.
 Menjaga kelembutan telapak tangan.
 Menghilangkan komedo.
Bidang industri cat
 Pelapis nonskid
 Cat sekat akustik
 Bahan pengisi tekstur cat
 Flattening agents
Bidang industri kimia
 Media fitrasi
 Chemical carrier
 Pemicu korek api belerang
Bidang industri logam dan plastik
 Pembersih dan pemoles
 Vibratory and barrel finishing
 Pressure blasting
 Electro-plating
 Pembersih gelas dan kaca

Anda mungkin juga menyukai