ANEMIA
ANEMIA
No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
Definisi Anemia dapat diklasifikasikan menurut beberapa kriteria, namun yang paling
praktis adalah pengelompokan berdasarkan cara terjadinya yaitu Anemia pasca
perdarahan, anemia hemolitik, anemia defisiensi, anemia aplastik dan anemia
karena keganasan.
Penyebab Produksi darah yang tidak cukup (karena defisiensi atau kegagalan sumsum
tulang),kehilangan darah yang berlebihan, perusakan darah yang berlebihan atau
gabungandari faktor-faktor tersebut.Kehilangan darah yang samar dan kronik,
misalnya pada ankilostomiasis,menyebabkan anemia defisiensi Fe, sementara itu
hemolisis antara lain terjadipada defisiensi G6PD dan talasemia.
Gejala Klinis - Anemia akibat kehilangan darah yang mendadak dan banyak akan memacun
homeostatis kompensasi tubuh. Kehilangan darah akut sebanyak 12 - 15
%akan memberi gejala pucat, takikardia dengan tekanan darah normal
ataurendah. Kehilangan 15 - 20 % menyebabkan tekanan darah mulai turun
sampaisyok, dan kehilangan 20% dapat berakibat kematian.
- Anemia defisiensi ditandai dengan lemas, sering berdebar, lekas lelah dansakit
kepala. Papil lidah tampak atrofi. Jantung kadang membesar dan
terdengarmurmur sistolik. Di darah tepi tampak gambaran anemia hipokrom
danmikrositer, sementara kandungan besi serum rendah.
- Defisiensi vitamin B12 maupun asam folat menyebabkan anemia
megaloblastikyang mungkin disertai gejala neurologi.
- Anemia hemolitik dapat diikuti oleh peningkatan bilirubin darah
(ikterus).Limpa umumnya membesar.
- Anemia aplastik tampak dari kadar Hb yang rendah serta gejala sistemik
lain,tanpa pembesaran organ.
Diagnosis Pemeriksaan kadar Hb dan darah tepi. Umum Hb < 12 gr/dl.