Konjungtivitis Vernal
Konjungtivitis Vernal
PENDAHULUAN
1
BAB II
LAPORAN KASUS
Usia : 7 Tahun
2.2 Anamnesis
Pasien datang ke poliklinik mata RSUD Soreang dengan keluhan kedua mata
merah sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan mata merah diawali rasa perih dan gatal.
mata sering berair dan keluar kotoran. Keluhan tidak disertai penglihatan buram.
Riwayat kontak dengan keluhan serupa di rumah tidak ada. Ibu pasien
temannya diluar rumah saat sore hari dan rumah pasien berada di tepi jalan sehingga
banyak terpapar debu dari jalanan. Saat terkena debu, pasien sering menggosok
mata dengan kedua mata pasien. Ibu pasien menyangkal bahwa mata pasien terkena
trauma sebelumnya. Ibu pasien mengaku bahwa pasien memiliki riwayat alergi
terhadap makanan. Keluhan baru pertama kali dirasakan oleh pasien dan sejak 2
minggu yang lalu ibu pasien mengobati menggunakan obat tetes mata yang dibeli
sendiri tetapi ibu pasien tidak mengingat nama obat tersebut. Namun, tidak ada
2
2.3. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran: Compos mentis
Tabel 2.1 Status Ophthalmikus
Konjungtiva Tarsal Hiperems (+) korpal (-), Hiperemis, (+) korpal (-),
Superior folikel (-) folikel (-)
3
Diameter ±3mm ±3mm
2.7 Terapi
Non farmakologi :
o Menghindari tindakan menggosok-gosok mata dengan tangan atau jari tangan,
karena telah terbukti dapat merangsang pembebasan mekanis dari mediator-
mediator sel mast. Jika ingin memegang mata maka ajarkan anak untuk
mencuci tangan terlebih dahulu.
4
o Menggunakan kaca mata untuk mengurangi kontak dengan alergen di udara
terbuka. Pemakaian lensa kontak justru harus dihindari karena lensa kontak
akan membantu retensi alergen
o Kompres dingin di daerah mata;
o Pengganti air mata (artifisial). Selain bermanfaat untuk cuci mata juga
berfungsi protektif karena membantu menghalau alergen
Farmakologi :
o Antihistamin, yang dapat digunakan salah satunya adalah conal yang
mengandung Clorpheniramin Maleat 3 mg sebagai vasokonstriktor dan
naphazoline hydrochloride 0,25 mg sebagai antihistamin.
o Untuk konjungtivitis vernalis yang berat, bisa diberikan steroid topikal
prednisolon fosfat 1%, 6-8 kali sehari selama satu minggu. Kemudian
dilanjutkan dengan reduksi dosis sampai ke dosis terendah yang dibutuhkan
oleh pasien tersebut. Bila sudah terdapat ulkus kornea maka kombinasi
antibiotik steroid terbukti sangat efektif.
o Antibiotik broad-spectrum
2.8 Prognosis
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : ad bonam
Quo ad sanationam : dubia