Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
AMPEREMETER
OLEH ;
FAREZA RAHMAN
PROGRAM STUDY TEKNIK ELEKTROMEDIK
POLITEKNIK UNGGULAN KALIMANTAN BANJARMASIN
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam makalah ini, saya membahas tentang amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter,
alat ukur ini, sekarang sudah banyak di pakai, terutama pada kelistrikan.
Seorang teknisi biasanya memiliki alat ukur wajib yang mereka gunakan untuk
keperluanteknis yaitu Amperemeter. Untuk melakukan pekerjaan elektronik, seperti
memperbaiki peralatan dan menguji rangkaian elektronika selalu diperlukan alat ukur, karena
dengan alat ukur dapat diketahui :
1. Besaran Arus listrik dalam satuan Ampere (A)
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus disebut Amperemeter, Avometer sangat
penting fungsinya dalam setiap pekerjaan elektronika karena dapat membantu menyelesaikan
pekerjaandengan mudah dan cepat.
2. Rumusan Masalah
Amperemeter merupakan alat yang mempunyai tiga fungsi sekaligusoleh karena itu kita
harusmengetahui bagaimana cara penggunaan alattersebut .Dalam makalah ini akan membahas
permasalahan tentang:
1.Apa itu amperemeter
2. Fungsi anperemeter
3. Jenis amperemeter
4.Bagian dari amperemeter
5.Cara mengukur menggunakan amperemeter
3. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.Merupakan tugas dari guru pengajar pengukuran listrik
2.Mengetahui apa itu avometer.
3.Mengetahui fungsi dan pemakaian alat ukur dasar listrik yaitu avometer
4.Mengetahui cara mengukur menggunakan alat avometer
4. Alat dan bahan
1. Alat alat praktikum
2. Amperemeter
3. Power suply
4. Kabel banana aligator
5. Kabel jumper
6. Papan rangkaian
5. Manfaat
Manfaat dari tugas makalah yang saya buat adalah untuk memberipangetahuan kepada para
pembaca agar mengetahui alat ukur secara mendalam.
BAB II
PEMBAHASAN
AMPERMETER
Multimeter sering disebut multimeter atau AVO meter yang merupakan singkatan dari
Ampere, Volt dan Ohm meter. Seperti singkatannya, alat ini bisa dipakai untuk mengetahui
nilai besaran kuat arus listrik (Arus DC), tegangan (Tegangan AC-DC) juga untuk mengukur
harga suatu resistansi (hambatan/R).
A. Amperemeter / Ampere Meter
1. Penemu amperemeter
Teknik pengukuran empat terminaldisebut pengindreraan kelvin,setelah William
Thomson, LordKelvin, yang menemukan jembatanKelvin pada tahun 1861 untukmengukur
daya tahan yang sangat rendah
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik.Umumnya
alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multi tester listrik yang disebut avometer
gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter dan ohmmeter.
Amper meter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi
untuk deteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar
ditambhan dengan hambatan shunt.
Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yang mengalir
pada kumparan yang selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang dapat
menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar
pula simpangannya.
2. Bagian – Bagian Ampere meter
1. Terminal positif (+) dan negatif (-)
2. Skala tinggi dan rendah
3. Batas ukur
Rumus Ampere meter:
I=V/R
V = Tegangan (volt)
I = Arus (ampere)
R = Hambatan (ohm)
Dalam fisika, ampere dilambangkan dengan A, adalah satuan SI untuk arus listrik yang
sering dipendekkan menjadi amp. Satu ampere adalah suatu arus listrik yang mengalir dari
kutup positif ke kutup negatif, sedemikian sehingga di antara dua penghantar lurus dengan
panjang tak terhingga, dengan penampang yang dapat diabaikan, dan ditempatkan terpisah
dengan jarak satu meter dalam vakum, menghasilkan gaya sebesar 2 × 10-7 newton per meter.
Pengukuran daya ac
Pengukuran Daya Rangkaian AC dapat dilakukan menggunakan kombinasi volt meter
dan amper meter yang dikombinasikan. Secara teori daya rangkaian AC merupakan daya rata-
rata pada rangkaian listrik tersebut.Dalam arus bolak-balik daya yang ada setiap saat berubah
sesuai dengan waktu.Daya dalam arus bolak-balik merupakan daya rata-ratanya. Jika sedang
dalam kondisi steady state, daya yang ada pada saat itu dirumuskan :
Dimana :
P = merupakan harga daya saat itu,
V = tegangan
I = arus
Dimana V dan I merupakan harga rms dari tegangan dan arus.Cos ?merupakan faktor daya
dari beban. Dari hasil yang diperoleh didapatkan bahwa faktor daya (cos f ) berpengaruh dalam
penentuan besarnya daya dalam sirkit AC, ini berarti bahwa wattmeter harus digunakan dalam
pengukuran daya dalam sirkuit AC sebagai pengganti Ampermeter dan Voltmeter
3. Cara Pengukuran
Atur knob pemilih cakupan mendekati cakupan yang tepat atau di atas cakupan yang
diprediksi berdasarkan perhitungan arus secara teori.
Pilih Range batas ampere dengan memutar knob alat ukur
Bila yakin rangkaian telah benar, hidupkan sumber tegangan dan baca gerakan jarum
penunjuk pada skala V dan A. Hasil pembacaan yang baik bila posisi jarum lebih besar dari
60% skala penuh meter.
Skala
Bila simpangan terlalu kecil, lakukan pengecekan apakah cakupan sudah benar dan
pembacaan masih dibawah cakupan pengukuran di bawahnya bila ya, matikan power supply
pindahkan knob pada cakupan yang lebih kecil.
Nyalakan kembali sumber tegangan baca jarum penunjuk hingga pada posisi yang
mudah dibaca.
Hindari kesalahan pemasangan polaritas sumber tegangan, karena akan menyebabkan
arah simpangan jarum berlawanan dengan seharusnya. Bila arus terlalu besar dapat
merusakkan jarum penunjuk.
2. Ampere meter yang memiliki Clamp Ampere
Umumnya model Ampere meter Digital memiliki Clamp Ampere, baik menyatu dengan
Alat ukur maupun terpisah.
Sebagai penutup seri Alat ukur, berikut fitur-fitur Alat ukur atau multimeter yang bisa kita
manfaatkan :
1. Auto Ranging :
keistimewaan pemilihan range sendiri, mengatur rangkaian pengukuran alat ukur secara
otomatis pada range (rentang) tegangan, arus, atau tahanan yang benar.
2. Auto Polarity :
keistimewaan polaritas otomatis, plus (+) atau minus (-) diaktifkan pada display digital,
menunjukkan polaritas saat pengukuran DC dan tidak perlu khawatir ujung colok terbalik.
3. HOLD :
yaitu tombol penahanan yang menangkap pembacaan dan tampilan dari memori meskipun
colok sudah dilepas. Hal ini bermanfaat, khususnya apabila mengukur ditempat tertentu dimana
Anda tidak dapat membaca dengan jelas hasil pengukurannya.
4. Dioda Test :
Digunakan untuk mengecek bias maju dan mundur dari sambungan semikonduktor.
Umumnya apabila dioda dihubungkan dengan bias maju meter akan menampilkan penurunan
tegangan maju dan berbunyi sebentar, sedangkan pada bias mundur alat ukur akan menampilka
OL. Dan jika dihubung singkat, alat ukur akan menunjuk angka nol dan memancarkan suara
yang terus menerus.
5. MAX/MIN :
digunakan untuk mengetahui nilai maksimal/minimal pengukuran selama alat ukur di
colok.
6. Response Time :
waktu respon adalah jumlah detik multimeter digital yang diperlukan rangkaian elektronis
untuk menentukan keakuratan kerja.
4. Cara Pengukuran
BU = Batas Ukur
SM = Skala maksimum yang dipakai
JP = Jarum Penunjuk
VAC = Tegangan terukur
Pada pengukuran kita di atas Batas Ukur yang digunakan adalah 250 Vc dan Skala Maksimum
yang digunakan 250, serta penunjukan jarum pada angka 200 lebih 4 kolom kecil yang mana
masing kolom bernilai 5 sehingga bila kita jumlah menunjuk angka 220. dari data tersebut
maka diketahui BU=250, SM=250 dan JP=220.
Untuk penerapan pengukuran yang lain kita lakukan hal yang sama misalnya output trafo step
down yang merupakan tegangan AC. Untuk mengukurnya tentukan batas ukur terlebih dahulu
dengan mengacu pekiraan nilai yang tertera pada trafo tersebut. Kemudian sentuhkan ujung
probe multimeter ke masing-masing terminal outpu trafo yang akan diukur. Tentu saja terminal
trafo primer trafo harus terhubung tengangan PLN.
DAFTAR PUSTAKA
http://jannahchubek.blogspot.com/